NovelToon NovelToon
Dinikahi Om Kekasihku

Dinikahi Om Kekasihku

Status: sedang berlangsung
Genre:Pengantin Pengganti / Pengganti / Angst / Romansa
Popularitas:19.1M
Nilai: 4.8
Nama Author: Alfiana

"Kamu jangan khawatir, Archiena. Saya yang akan menikahi kamu." ~ Kaivan Arsangga Diando.

***

Tepat di hari pernikahannya, Archiena harus menelan pil pahit. Kekasih, atau calon suaminya terbukti selingkuh dengan adik kandungnya sendiri selama bertahun-tahun.

Perasaan Archiena dihancurkan oleh dua orang yang paling ia percaya dalam hidupnya, meski begitu tak ragu sama sekali baginya untuk membatalkan pernikahan.

Namun karena nama baik keluarganya dipertaruhkan disini, terpaksa Archiena pun menikahi om dari kekasihnya yang juga berkorban untuk keluarganya.

Lantas bagaimana kehidupan Archiena dan Kaivan, akankah keterpaksaan itu berubah menjadi kebahagiaan atau malah penderitaan?

Update setiap hari ‼️

Follow Instagram : Alfianaaa05_

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Alfiana, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Pagi cerah atau pagi kacau?

Kaivan membuka matanya ketika merasakan cahaya matahari yang masuk melalui celah-celah jendela kamar.

Pria itu menggeliatkan tubuhnya pelan, lalu menunduk dan melihat istrinya yang masih tidur pulas dalam pelukannya.

Kaivan tersenyum, ia mengusap lembut rambut panjang sang istri lalu mencium puncak kepalanya dengan penuh kasih sayang. Akhirnya, apa yang Kaivan bayangkan selama ini terjadi.

Bangun tidur dengan posisi memeluk istri seperti ini memang impian Kaivan sejak menikahi Archie. Sejak awal, Kaivan ingin sekali tidur mendekap tubuh mungil istrinya, namun baru kesampaian semalam.

"Cantik sekali." Bisik Kaivan sembari menyingkirkan anak rambut yang menutupi wajah Archie.

Kaivan kembali mencium, kali ini mencium kening Archie. Ciuman yang seakan mengungkapkan rasa bahagia karena semalam ia telah berhasil bercerita tentang kondisi dan masa lalunya.

Hal yang membuat Kaivan lebih bahagia adalah, Archie mau menerima kondisinya, bahkan berusaha untuk tidak membuatnya marah.

Archie memang gadis yang baik, dan sangat pengertian, itulah alasan Kaivan sangat mencintainya. Cantik? Menurut Kaivan itu adalah bonus untuknya sebagai pria tampan.

"Archie, bangun …" bisik Kaivan sembari mengusap punggung Archie.

Archie hanya menggeliat, namun bukannya menggeliat bangun melainkan malah semakin menduselkan diri ke tubuh Kaivan.

Kaivan terkekeh, ia malah bahagia menerima pelukan hangat dari istrinya seperti ini, bahkan jika perlu seharian saja mereka begini.

"Sayang, bangun …" bisik Kaivan lagi dengan panggilan yang baru pertama kali di ucapkannya.

Berhasil! Kali ini Archie langsung membuka matanya, bahkan melotot. Sejenak pria itu mematung, lalu mendongak dan menatap suaminya.

"Selamat pagi, Archie." Sapa Kaivan sembari mengusap pipi Archie yang lembut dan putih itu.

Archie bangkit dari posisinya dan berubah duduk. Ia lalu mundur sedikit menjauhi suaminya dengan ekspresi yang kebingungan.

"Mas panggil aku apa tadi?" Tanya Archie dengan mata yang mengerjap beberapa kali.

Kaivan tersenyum, ia pun ikut duduk lalu meregangkan ototnya dengan mengangkat kedua tangan ke atas disertai geraman kecil.

Sial, wajah Archie berubah merah melihat suaminya seperti itu. Kaivan yang memakai Kaos dan melakukan gerakan seperti tadi terlihat sangat tampan dan keren.

"Saya? Panggil kamu Archie, apalagi." Jawab Kaivan lalu memajukan wajahnya.

"Memang kamu dengar apa?" Tanya Kaivan dengan posisi wajah yang begitu dekat dengan Archie.

Archie mengulum bibirnya, ia mengalihkan pandangannya lalu mengedipkan matanya berkali-kali.

"Aku tadi salah dengar ya? Nggak mungkin ya mas Kaivan panggil aku sayang?" Batin Archie dengan kepala yang miring-miring.

Kaivan tersenyum tipis, ia mengulurkan tangannya lalu menopang kepala istrinya yang semakin miring-miring.

"Kenapa sih? Kok kepala kamu sampai miring-miring begini?" Tanya Kaivan lembut.

Archie tersadar, gadis itu segera menegakkan posisi kepalanya dan lekas menggeleng cepat.

"Nggak apa-apa, Mas." Jawab Archie dengan senyuman paksa.

Kaivan menahan senyum, ia lalu berdehem dan meraih ponselnya di atas meja nakas dan memainkannya.

"Apa jadwal kita hari ini?" Tanya Kaivan.

Archie celingak-celinguk, ia lalu mengambil iPad di meja kecil sisi tempatnya tidurnya kemudian melihat jadwal mereka.

"Hari ini kita …" Archie menggantung ucapannya.

"Datang ke kantor cabang untuk follow up masalah kemarin, Pak." Tambah Archie usai melihat jadwal mereka.

Kaivan mengangkat sebelah alisnya ketika mendengar panggilan Kaivan untuknya.

"Apa? Panggil apa barusan?" Tanya Kaivan menajamkan pendengarannya.

"Pak, kan bapak sedang bertanya sebagai seorang Presdir kepada sekretarisnya." Jawab Archie dengan polos.

Kaivan meletakkan ponselnya, lalu melipat tangan di dada. Selanjutnya pria itu menarik tangan Archie agar semakin dekat dengannya.

"Nggak, saya lagi nggak tanya sama sekretaris saya, tapi sama istri saya." Ucap Kaivan penuh penekanan.

Archie menelan gumpalan salivanya dengan sedikit sulit.

"I-iya, Mas." Sahut Archie gugup dan ketakutan setengah mati.

Selanjutnya Kaivan tersenyum, bahkan pria itu menghadiahi kening istrinya dengan kecupan.

Kaivan tahu Archie takut, dan ia tidak mau gadis itu salah paham karena ekspresinya yang datar padahal sedang bercanda.

"Setelah dari kantor, kita pulang?" Tanya Kaivan dan Archie menyahut dengan anggukkan kepala.

Kepalanya selalu berputar dengan otak yang mendadak blank setiap kali menerima kecupan dari Kaivan sejak semalam.

Kaivan manggut-manggut, pria itu pun turun dari ranjang lalu hendak masuk ke kamar mandi, namun langkah Kaivan terhenti.

"Oh ya, jangan lupa pesan sarapan ya, Sayang." Ucap Kaivan lalu melangkah masuk ke dalam kamar mandi.

Archie yang saat itu sedang bergerak untuk turun langsung terdiam. Matanya langsung menatap ke kamar mandi yang pintunya sudah tertutup.

"Nggak, nggak. Kali ini aku nggak salah dengar, tadi mas Kaivan panggil aku sayang." Celetuk Archie sembari memukul kedua pipinya pelan.

Merasa sakit akibat pukulannya, kini Archie pun yakin jika dia tidak sedang bermimpi.

"Mas Kaivan panggil aku sayang, akhhhh!!!" Archie memekik kegirangan lalu naik ke atas ranjang dan melompat-lompat di sana.

Entahlah, walaupun dia sendiri belum menyadari apa perasaanya pada sang suami, namun yang pasti ia selalu bahagia menerima segala sikap dan perlakuan Kaivan yang manis seperti ini.

Archie hanya gadis biasa, ia juga bisa meleyot jika diperlukan dengan penuh cinta, apalagi jika pria nya itu biasa dingin dan cuek.

Puas melompat-lompat, Archie pun lalu duduk kembali dengan nafas yang sedikit terengah-engah akibat melompat tadi.

"Sekarang aku makin yakin bahwa pernikahan ini bisa di pertahankan untuk selamanya." Gumam Archie dengan senyuman yang tidak pernah hilang dari wajahnya.

***

Archie dan Kaivan sampai di kantor telat waktu. Kantor cabang, tempat kemarin Kaivan marah-marah pada bagian keuangan.

Hari ini Kaivan ingin bertanya tentang kondisi istri dari pegawainya yang katanya sakit sampai memakai kas perusahaan untuk berobat.

"Kondisi istrinya memang sakit, Pak. Namun beliau bilang tidak pernah di bawa ke rumah sakit untuk berobat." Jelas orang yang Kaivan suruh mencaritahu.

Mendengar itu, Kaivan sontak menatap pegawai yang ia tarik kesimpulan telah melakukan tindak korupsi.

Tatapan Kaivan tajam, bahkan semua orang yang menatapnya pun ikut bisa merasakan ketajamannya, terutama pria yang bersalah.

"Saya minta maaf, Tuan. Saya memakai uang itu untuk–" ucapan pria itu terhenti ketika Kaivan bicara.

"Untuk apa? Untuk bersenang-senang dengan wanita luar?" Tanya Kaivan memotong ucapan sang pegawai.

Kaivan berdecak. "Saya benci korupsi apalagi pengkhianatan. Kau di pecat dan bersiaplah untuk menghadapi proses hukum." Kata Kaivan penuh penekanan.

Pria itu tiba-tiba bersimpuh, memohon ampun pada Kaivan. Bahkan tangan pria itu berani memegang tangan Kaivan.

"Berhenti memohon karena sampai kapanpun saya tidak akan memaafkan. Jika ini hanya masalah korupsi, maka saya mungkin bisa memaafkan, tapi kau sudah berkhianat." Ucap Kaivan sembari menepis tangan pria itu.

"Saya tahu ini adalah hak mu sebagai manusia, tapi seharusnya sebagai manusia yang memiliki otak, tak sepatutnya kau melakukan pengkhianatan. Apa karena istrimu sakit heuh?" Tanya Kaivan.

"Tuan, saya laki-laki biasa yang butuh di penuhi, istri saya memiliki kekurangan karena itulah saya mencari kesenangan diluar." Jawab pria itu dengan tangan yang menyatu, memohon ampun.

"Pandai sekali kau mencari kekurangan Istrimu, sedangkan kau tidak bisa melihat kekuranganmu sendiri." Sahut Kaivan berdecih.

"Saya membenci pria yang tidak mau mengakui kekurangannya sendiri, tapi malah menyalahkan kekurangan pasangannya. Kau yang memiliki kekurangan, kekurangan akhlak dan moral, bukan istrimu." Tambah Kaivan dengan marah.

Melihat itu, Archie reflek mendekat dan mengusap bahu suaminya. Hal itu tanpa sadar membuat beberapa karyawan di saja melongo penuh tanya.

"Bawa dia pergi dari sini." Ucap Kaivan dengan lebih tenang ketika merasakan sentuhan istrinya.

Dua orang penjaga hendak membawa pria itu pergi, namun pria itu malah kembali bicara dengan tidak sopan.

"Anda menghardik saya tanpa sadar diri, anda lihat? Anda juga berkhianat dari pasangan anda dengan sekretaris anda itu." Ucap si pria dengan lantang.

Kaivan melototkan matanya, ia hendak meninju wajah pria itu namun buru-buru ditahan oleh Archie.

"Mas …" tegur Kaivan sambil menggelengkan kepalanya.

Kaivan memijat pelipisnya, ia lalu menatap semua karyawannya yang bisa ia tebak memiliki pemikiran yang sama dengan si tukang korupsi itu.

"Dengarkan saya baik-baik!" Tegas Kaivan membuat para karyawannya langsung berdiri tegak.

"Sekretaris saya yang bernama Archie ini adalah istri saya, istri sah saya. Saya tidak pernah dan tidak akan pernah melakukan sebuah pengkhianatan." Tambah Kaivan lalu menatap pria yang di pegangi oleh satpam.

"Karena saya tahu tindakan seperti itu bukan hanya menghancurkan hubungan, tetapi menghancurkan segalanya. Kenapa? Karena sekali kalian menyakiti istri kalian, maka Tuhan akan membuat kalian hancur, sehancur-hancurnya." Lantang sekali Kaivan mengatakannya, bahkan sampai tak ada yang berani menyahut.

Kaivan lalu menggenggam tangan Archie. "Ayo kita pergi." Ajak Kaivan lembut.

Hanya dengan menatap Archie, amarah dalam diri Kaivan pun bisa cepat mereda. Archie memang berbeda.

OM KAIVAN LOPYUUU DEHH😉😙

Bersambung.................................

1
Elvi Krisnawati gea
Kecewa
Elvi Krisnawati gea
Buruk
Aishyandra Junia
heran deh sama keluarga d aditya udah salah malah g tau diri
untung ada s om
Manto Kwaluhan
Kecewa
Manto Kwaluhan
Buruk
Komang Swift
kak ditunggu up nya /Drool/
Titik Supadmi
next thor...👍👍👍👍
Tria Hartanto
semoga rumah tangga aldavi dan karin baik baik aja.,jangan sampai berpisah.
Erna Fadhilah
alkhamdulillah akhirnya up juga setelah sekian lama,,, alkhamdulillah karin ga gegabah dia juga memikirkan perasaan davi,,, semoga🤲🤲🤲 karin beneran ma'afin davi dan semoga🤲🤲🤲 cepet pulang ke tempat davi
Nsaa Indri
lanjut Thor
Rabiatul Addawiyah
Lanjut thor
A_zzhlivya
lanjut kak. bacanya sebentar nungguin nya lama bgttt. ayo lanjut semangattttttttttttt /Drool//Drool//Drool/
Yuni Setyawan
percayalah Davi,semua akan baik² saja🤭
amilia amel
aku jadi ikutan 😭😭😭😭 mbak
moga aja setelah Karin mengikhlaskan semuanya, Karin segera kembali bersama aldavi dan merajut bahagia bersama
amilia amel
ini kenapa malah ibunya Karin yang jadi racun untuk rumah tangga anaknya sendiri ya....
heran deh... kok ada ibu tega sama rumah tangga anaknya sendiri
amilia amel
akhirnya terkuak juga rahasia yang selama ini disembunyikan aldavi...
moga setelah mendengarkan penjelasan dari aldavi dan orang tuanya Yogi, Karin akan mengerti dan kemarahan Karin pada aldavi akan hilang
Christine Liq
Luar biasa
yellya
kasih waktu dav buat karin,
Rahma Inayah
lanjut thor
Teh Yen
ah jd ikutan mewek bacanya Thor 😭😭😭,,.tp mungkin memang benar karin.hanya.butuh waktu untuk semuanya tp d satu sisi aldavi sangat takut kehilangan Karin yah
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!