Mohon untuk dibaca setiap bab, ya. Jangan ada yang diskip sebagai bentuk penghargaan kepada penulis yang sudah membuat cerita.
King Arkan Foster, seorang pria berusia 25 tahun, mahasiswa. Arkan jatuh cinta pada pandangan pertama dengan seorang wanita yang lebih tua darinya di dalam bus.
Siapa sangka Arkan bertemu kembali dengan wanita itu di sebuah bar tempat Arkan bekerja. Karena mabuk, si wanita mengajak Arkan menikah dan Arkan menghabiskan malam bersama perawan tua itu.
Tanpa diduga wanita itu adalah ibu dari temannya sekaligus dosen di kampus Arkan kuliah.
Sementara, Adelia terpaksa tetap menjalani pernikahan rahasia dengan teman putranya karena suatu hal.
Bagaimana pernikahan Rahasia Arkan dengan wanita itu?
Apa yang akan terjadi jika akhirnya, teman Arkan mengetahui pernikahannya dengan sang ibu?
Dan rahasia apa yang dimiliki Adelia maupun Arkan?
Please Follow akun ini sekalian ig dan tik tok author ya!
Ig : lady_mermad
Tiktok : lady_mermad
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lady Mermad, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Shaga Murka
"Itu tidak seperti yang kau lihat, aku bisa menjelaskannya." Arkan mencoba membela diri.
"Shaga dengarkan dulu apa yang akan dikatakan Arkan." Ryan juga mencoba membujuk Shaga, pria itu mencoba memegang Shaga. Namun, Shaga yang tidak bisa mengendalikan diri karena terlalu marah dengan Arkan, mengibas tangan Ryan, membuat pria itu terlontar ke lantai.
"Jangan ikut campur, pria tidak tahu diri ini pantas untuk dipukul bahkan dibunuh." Shaga benar-benar murka.
Mereka baku hantam, membuat perabotan di apartment Ryan menjadi berantakan. Shaga terus saja mencoba memukul Arkan, sementara Arkan lebih banyak menghindar tanpa melawan. Shaga tersungkur dan kepalanya mengenai meja kabinet Ryan. Shaga mengeluarkan darah di sudut keningnya.
"Kau tidak apa-apa?" Arkan mencoba membantu Shaga.
Pria itu menepis tangan Arkan dan kembali memukul wajah Arkan. Arkan melap darah yang keluar dari sudut bibirnya. Pria itu tidak bisa terus menghindar, Arkan memelintir tangan Shaga ketika pemuda itu mencoba memukulnya lagi.
"Aw, sakit!" teriak Shaga.
"Janji kau tidak akan memukul lagi?" hardik Arkan yang sudah mulai hilang kesabarannya. Pria itu tahu, dia salah. Tapi semua sudah terjadi.
Arkan melepaskan Shaga. Namun, pemuda tersebut kembali memukul Arkan, membuat ia terjerembab ke lantai, dan Shaga bersiap melayangkan tinju ke wajah Arkan lagi.
"Aku telah menikahi ibumu!" jujur Arkan.
Kepalan tinju Shaga menggantung diudara, dia terkesiap, dengan yang didengarnya. Moment itu dipergunakan Arkan untuk mendorong Shaga menjauh dari tubuhnya, Shaga terpelanting ke belakang. Pemuda itu masih terkejut dengan yang didengarnya. Dia menatap Arkan seolah tak percaya.
"Apa?" cicitnya.
"Ya, aku telah menikah dengan ibumu sebelum mengenalmu," lanjut Arkan, dia memegang pipinya yang terasa perih.
"Shaga, dengarkan aku, Arkan sangat mencintai ibumu, makanya dia mendekatimu dan ingin menjadi bagian dari keluarga kalian." Ryan mencoba membantu menjelaskannya.
"Apa? Kau juga tahu?" Kemarahan Shaga segera beralih ke arah Ryan juga. Shaga tidak bisa tidak berpikir bahwa Ryan bekerja sama dengan Arkan, menyusun seluruh penipuan ini untuk memanipulasi perasaannya. Itu adalah pemikiran yang keliru, tetapi rasa sakit yang dirasakannya mengaburkan penilaiannya.
"Perasaan Arkan tulus pada ibumu, aku tidak pernah melihat dia mencintai seorang wanita seperti dia mencintai ibumu," lanjut Ryan.
Namun, Shaga terlanjur merasa dipermainkan dan dibohongi.
"Ryan!" teriak Shaga, suaranya penuh dengan kemarahan dan luka. "Bagaimana mungkin kau terlibat dalam hal ini? Bagaimana bisa kau membiarkan Arkan menipuku? Meinikahi mamaku? Dan kau membiarkan pria brengsek ini bersama mamaku?"
Ryan berbalik menghadap Shaga, matanya penuh dengan kejutan dan kekhawatiran. "Shaga, tolong mengerti, Aku tahu pasti kau berpikir Arkan seorang playboy, percayalah sejak bertemu dengan ibumu, dia telah berubah."
Kemarahan Shaga tidak mereda. Dia merasa dikhianati, dan beban itu membuatnya melepaskan amarah kepada orang terdekat di dekatnya. "Jangan beri alasan itu, Ryan! Aku juga mempercayaimu, dan sekarang semuanya terasa seperti kebohongan! Bagaimana bisa aku mempercayai apapun dari ini?"
Ryan mendekat ke arah Shaga, suaranya lembut dan memohon. "Aku bersumpah, Shaga, aku sama sekali tidak memiliki niat jahat. Aku hanya mengetahui tentang perasaan Arkan ketika dia mengaku padaku. Aku tidak tahan melihatnya menderita dengan perasaannya pada ibumu. Tolong! percayalah padaku."
Bahu Shaga terkulai, kemarahannya perlahan-lahan berubah menjadi kelelahan. Dia telah mengenal Ryan selama bertahun-tahun, dan di lubuk hatinya, dia tahu bahwa Ryan tidak akan dengan sengaja menipunya. Tetapi rasa sakit masih ada, seperti tamu yang tidak diundang.
"Shaga! Aku benar-benar mencintai mamamu dengan serius, jika tidak setelah menikahinya, mungkin aku tidak perlu repot-repot mendekatkan diri padamu." Arkan menambahkan.
Tidak dapat menahan emosinya lagi, Shaga keluar dari apartment dengan langkah pasti menuju luar meninggalkan Arkan dan Ryan.
"Shaga! Kau harus mendengarkanku!" Arkan mencoba menyusulnya. Namun, ditahan oleh Ryan.
"Biarkan dia tenang dulu,"
🍒🍒🍒