NovelToon NovelToon
Bukan Mantan

Bukan Mantan

Status: tamat
Genre:Tamat / Cintapertama
Popularitas:1.1M
Nilai: 4.9
Nama Author: nenah adja

Bukan Mantan, tapi pernah berarti.
Saat rasa cinta datang kita tak tahu dimana dia akan berlabuh, kita bahkan tak bisa menolak perasaan yang mencokol dan mendamba ingin memiliki.
Lalu bagaimana jadinya jika perasaan tersebut tak bersambut? berjuang mungkin salah satu jalannya.
Namun, bagaimana jika kita sudah berjuang cinta itu tetap tak bersambut? menyerah, mungkin yang terbaik.
Tapi bagaimana jika disaat kita menyerah, cinta itu justru memberi luka yang mendalam hingga berbalik menjadi benci.
Nizar Raksa Darmaji cowok yang dicintai Anggun, merenggut kesuciannya hanya karena salah paham, dan karena itu Anggun harus menanggung kesedihan yang teramat dalam.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon nenah adja, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 15

Anggun termenung, apakah kesialannya belum selesai saat ini hingga lagi- lagi dia harus kembali terpuruk dengan kenyataan yang baru saja dia temukan.

Baru saja Anggun sedikit tersadar dari keterpurukan, Anggun kembali harus terpuruk dan semakin dalam kala mendapati dirinya tengah berbadan dua.

Kehilangan orang tuanya membuat Anggun melupakan kemalangannya saat dirinya dilecehkan Nizar, dia terus berkubang dalam kesedihan hingga tak menyadari jika bisa saja dirinya hamil karena kejadian satu bulan lalu itu.

"Minum dulu Nggun," ucap Rizki seraya memberikan segelas air pada Anggun.

Ya, Rizki. Lagi- lagi cowok itu yang ada saat dia terpuruk, dan Rizki lah yang lagi- lagi menemukannya dalam keadaan pingsan, hingga kembali membawa bidan untuk memeriksanya, dan yang mengejutkan dari hasil pemeriksaan sang bidan menyatakan Anggun tengah berbadan dua.

Tangan Anggun bergetar meraih gelas berisi air putih dari Rizki, bu bidan sudah pergi tentu saja Rizki meminta agar dia merahasiakan ini dari orang- orang, karena jelas nama baiknya dipertaruhkan disini.

"Tenangkan diri kamu Nggun, semua akan baik- baik aja," kata Rizki setelah mengambil kembali gelas yang sudan Anggun minum setengah airnya.

"Aku harus pergi kuliah, kamu harus sarapan ya! Nanti aku balik lagi kesini, kita pikirin solusinya." Rizki mengelus rambut Anggun membuat Anggun mendongak dan melihat ketulusan dalam mata cowok itu.

Anggun hanya diam dan memperhatikan punggung Rizki menjauh, selama ini Anggun selalu mengacuhkan semua perhatian Rizki dan menganggap bahwa dia hanya merasa bersalah dan kasihan saja padanya, tapi, hari ini Anggun menyadari jika Rizki benar- benar tulus dalam menjaganya.

Anggun terisak, dia hanya sendiri bagaimana dia menjalani hidupnya setelah ini di usianya yang baru 18 tahun dia harus mengandung, bagaimana dia akan menghadapi kesehariannya setelah ini, bagaimana dia menghadapi cemoohan dari orang lain karena mengandung di luar nikah.

Anggun terus menangis hingga kelelahan lalu tertidur dan jatuh ke alam mimpi.

"Aku tidak melakukannya, aku tidak menjual Arumi, dan yang aku katakan tentang menyerah itu benar, aku tidak akan melakukan hal yang sia- sia lagi dengan mengejar kamu!"

"Kalau kamu tidak mau mengaku, aku akan perlihatkan bagaimana Arumi mengalami itu, barang kali kamu lupa dengan apa yang kamu lakukan!"

"Apa yang kamu lakukan!"

"Nizar hentikan! Kamu keterlaluan."

"Brengsek kamu, lepasin aku!"

"Bukannya Lo mau tahu apa yang terjadi pada Arumi!"

"Aku tidak melakukan itu, aku gak jual Arumi!"

"Nizar, apa yang kamu lakukan! Lepas aku mohon, lepaskan aku! Aku gak melakukan itu pada Arumi, Nizar ..."

"Ini kan yang lo inginkan, maka nikmatilah kebencian gue!"

"Lo yang murahan, dan gak tahu malu! Haus perhatian gue!"

"Aaakkkkkhhhh!" Anggun menjerit lalu terbangun dari tidurnya dengan nafas terengah dan keringat yang mengucur di dahinya. Anggun meremas rambutnya frustasi, air matanya mengalir mengingat kejadian menjijikan dimana Nizar menodainya.

"Akhhhh, aku benci!!!" Anggung berteriak kembali dan menelungkupkan wajahnya di kedua lututnya.

Beberapa saat terisak hingga Anggun mendongak dengan mata yang menajam, memperhatikan sekitarnya hingga tatapannya jatuh pada gelas air yang ada di meja belajarnya.

Anggun berjalan ke arah gelas tersebut lalu melemparnya kelantai hingga menjadi pecahan- pecahan kecil. Anggun berjongkok dan mengambil satu pecahan gelas dengan tangan bergetar.

Anggun kembali menangis lalu dengan memejamkan matanya Anggun mendekatkan pecahan gelas itu pada pergelangan tangannya.

Sreeet ...

Plak ...

Belum sempat menggores dengan dalam Rizki datang dan menepis tangan Anggun "Kamu udah gila hah!" bentaknya.

"Aku gak bisa, aku gak mau hamil," ucap Anggun menggelengkan kepalanya, kedua tangannya meremas rambutnya lalu menjambaknya "Gak mau!" Rizki mencoba menenangkan Anggun dengan mencegah tangan Anggun yang terus menjambak dirinya sendiri.

"Itu bukan jalan keluar Anggun, kita masih bisa mencari jalan keluar bersama."

"Bagaimana caranya, bagaimana caranya! Apapun itu aku tetap hamil, dan aku gak mau, satu- satunya jalan adalah mengakhiri hidupku, aku lelah Rizki, aku menyerah." Rizki menggeleng melihat tatapan Anggun yang begitu kosong, tapi bibirnya terus meracau.

Rizki memeluk Anggun meski dia terus berontak dan ingin melepaskan diri tapi dengan erat Rizki terus memeluknya.

"Tenang Anggun, tenang," ucapnya lembut sambil terus mengelus rambut Anggun. "Kita bisa menyelesaikan semua masalah ini, aku janji akan membantu kamu."

Anggun terus terisak di pelukan Rizki meski sekarang sudah tak lagi memberontak.

...

Rizki memberikan Anggun air minum berharap bisa menenangkan hati Anggun lalu tangannya bergerak untuk membalut luka di pergelangan tangannya dengan plaster, beruntung lukanya tidak terlalu dalam, karena Rizki segera menepisnya sebelum Anggun menancapkan pecahan gelas ke nadinya.

Rizki baru saja datang dan terkejut saat mendengar Anggun tiba- tiba berteriak, jadi dengan cepat Rizki berlari ke arah kamar Anggun dan beruntung dia tiba di saat yang tepat.

Rizki duduk di depan Anggun setelah memastikan membersihkan pecahan kaca yang berserakan.

"Sekarang ayo ngomong, apa yang terjadi sama kamu, dan dimana ayah bayi itu?" Anggun mendongak dan mendapati Rizki duduk di depannya.

"Anggun, bagaimana aku bisa bantu kamu kalau kamu gak mau ngomong." Rizki masih berusaha untuk bicara dengan lembut dan berharap Anggun mengatakan semuanya. "Dia harus bertanggung jawab, dan kalian bisa menikah kan?"

"Meskipun dia mau bertanggung jawab, aku tidak sudi." kilatan mata Anggun dipenuhi kebencian sekarang, bagaimana saat Nizar merenggut kesuciannya membuat Anggun mengumpulkan semua kebenciannya.

"Dia menodaiku, dia merenggutnya dengan kejam." Anggun meremas rambutnya saat mengingat kilatan kejadian itu, bagaimana Nizar mengungkungnya dan merenggut kesuciannya bahkan meski dia sudah mengatakan yang sebenarnya jika dia tidak menjual Arumi, Anggun terus memohon agar Nizar melepaskannya tapi Nizar tak peduli seolah telinganya benar- benar tuli.

Rizki tertegun kaget dengan apa yang di dengarnya, bagaimana Anggun bisa mengalami ini.

"Brengsek," umpatnya marah.

"Aku gak mau hamil, aku gak mau, aku mau mati aja, aku gak sanggup." Rizki terenyuh melihat tatapan mata Anggun yang penuh kesedihan dan keputus asaan. "Aku benci, benci mereka semua!" tiba- tiba Anggun berteriak, dan Rizki harus kembali berusaha menenangkannya.

Rizki terus memeluk Anggun hingga tangisan Anggun melemah dan dia jatuh tertidur.

Rizki menggendong Anggun dan merebahkannya di atas ranjang, baru saja Anggun akan berdamai dengan kesedihannya karena kepergian orang tuanya kenapa dia harus dihadapkan dengan cobaan yang lain.

Rizki diam disana untuk beberapa saat untuk memperhatikan Anggun, lalu beranjak pergi.

Di malam hari Rizki kembali datang dan yang membuat Anggun terkejut adalah Rizki datang dengan buket bunga dan sebuah kotak berisi sebuah cincin emas, Rizki membuka kotak tersebut dan berlutut di depan Anggun "Anggun ayo nikah sama aku dan kita rawat bayi itu sama- sama."

1
Ari Randz
Luar biasa
MPit Mpit MPit
bawangnya Thor..
ovi Putriminang
malas ngitung thor tentuin aja..thor
ovi Putriminang
Luar biasa
ovi Putriminang
angun memaafkan,tp dgn TDK mudah
ovi Putriminang
😭😭
ovi Putriminang
😭
ovi Putriminang
menarik
Agus Tina
Luar biasa
Nana Niez
hahahahahahahaha,, asli Thor kl km bikin yg judul kyk km sebutkan di akhir bab tdi,, asli beneran q lewati g q baca sm sekali,, mampir aja g mgkn,, 🤣🤣🤣🤣
Nana Niez
Luar biasa
Nana Niez
jantung masih nempel kan zarrr,,, jauhkan semua benda tajam dri Nizar😁😁😁😁
Nana Niez
keren Thor,, luar biasa
Nana Niez
keren ceritanya Thor,, g ruwet to the point,, suka
Nana Niez
keren ceritanya
Tukang Jagung
Luar biasa
moral hazard
jangan kembali dengan Nizar..ngga rela
moral hazard
anggun..😭
Tukang Jagung
ini novel cerita nya memang beda dari kebanyakan novel yang lain
anna
Luar biasa
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!