NovelToon NovelToon
Pengantin Tuan EL (Sang Pewaris)

Pengantin Tuan EL (Sang Pewaris)

Status: tamat
Genre:Tamat / Cintapertama / Cinta Seiring Waktu / Romansa
Popularitas:863.8k
Nilai: 4.8
Nama Author: Eys Resa

Ryan Elvano Khan sang pewaris utama dari kerajaan bisnis Khan. Tengah dipusingkan dengan wasiat dari sang kakek yang memintanya menikah dengan seorang wanita dari negara asal neneknya yaitu Indonesia sebelum usianya genap 25 tahun.

Jika dia tidak melakukannya, maka adik-adiknya boleh memperebutkan gelar pewaris utama untuk memimpin kerajaan bisnis mereka.

Apakah Elvano akan memenuhi wasiat dari sang kakek?
Atau akan terjadi perebutan kekuasaan di keluarga Khan yang penuh kedamaian selama ini.

Simak yuk kisah Tuan Muda El.
Semoga kalian suka ya. Dan kasih dukungan terus buat karya ini dan karya-karya author lainnya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Eys Resa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Mengejutkan

"Kau akan terkejut lagi setelah mendengar ini. Keluargaku akan kerumahmu besok lusa. " kata Elvan sambil terkekeh

Dari seberang telpon Aida benar-benar terkejut mendengar ucapan Elvan barusan. Padahal baru tadi pagi dia mengatakan kalau kedua orang tuanya belum bisa memastikan kalau mereka akan datang ke Indonesia. Tapi, apa yang baru saja dia dengar.

"A' , apa Aa' tidak salah bicara? Aa' tidak bercanda kan? Tadi pagi Aa' bilang? " Aida tidak bisa meneruskan ucapan.

"Maaf, Aida. Yang aku katakan tadi pagi memang benar, namun ternyata saat aku pulang dari rumahmu, mommyku menghubungiku kalau mereka sudah berada di hotel yang dekat dengan bandara. Saat ini aku sedang berada di hotel menemani keluargaku.Besok pagi kami baru akan ke rumah kakek. " ujar Elvan, dia tidak ingin Aida merasa di bohongi olehnya.

"Ja... jadi benar, keluarga Aa' sudah berada di sini." tanya Aida yang mulai percaya dan gugup.

"Iya, dan mommy mengatakan kepadaku kalau beliau ingin segera bertemu dengan calon menantunya, jadi besok lusa, Insya'Allah kami akan berkunjung ke rumahmu Aida. " kata Elvan lagi.

Aida sudah tidak bisa berkata apa-apa lagi, karena sepertinya apa yang dikatakan Elvan semuanya benar. Jadi dia harus segera menyampaikan kepada kedua orang tuanya akan hal ini.

"Sayang, ayo kita makan malam. "

Ucapan lembut seorang wanita itu terdengar di telinga Aida yang belum mematikan panggilan telponnya.

'Sebentar, mom. " jawab Elvan.

"Apa itu tadi ibu Aa'? " tanya Aida

"Iya, itu mommyku. Dan nanti kau harus memanggilnya mommy juga sama seperti aku yang memanggilnya mommy. "

Aida tersenyum dari seberang telpon.

Elvan kembali fokus berbicara kepada Aida, dan memintanya menyampaikan apa yang dia katakan barusan kepada kedua orang tuanya. Aida pun mengerti, dan akan menyampaikan pesan dari Elvan sebentar lagi. Agar kedua orang tuanya juga bisa bersiap.

"Kau gunakan kartu yang aku berikan kepadamu tadi Aida, kau bisa mencairkannya atau kau bisa langsung menggunakannya. Agar tidak merepotkan Abi dan Umi. "

"Apa tidak apa-apa A'. Aku tidak pernah menggunakan kartu seperti ini. " kata Aida.

Elvan tersenyum mendengar Aida berbicara seperti itu.

"Kamu bisa meminta bantuan kakakmu Arifin. Dia pasti bisa menggunakan kartu itu. Dan paswordnya tanggal lahirmu. Okey. " kata Elvan.

Aida terkejut saat Elvan mengatakan kalau pasword nya adalah tanggal lahirnya. Namun Aida tidak akan bertanya dari mana dia tahu tanggal lahirnya. Nanti saja saat mereka bertemu Aida akan menanyakannya.

"Baiklah A', Aida akan meminta bantuan A' Arif. "

"Ya sudah, aku sudahi dulu panggilan malam ini. Besok aku akan menghubungimu lagi. Assalamu'alaikum. "

"Wa'alaikum salam. "

Panggilan terputus. Elvan segera menemui keluarganya untuk makan malam bersama di restoran yang sama seperti tadi siang.

"Kak, siapa sih calon kakak iparku itu? Apa dia cantik seksi? " tanya Ryder saat mereka sudah berada di meja makan.

"Aku sendiri tidak tahu. Dia menutup dirinya dengan sempurna, sehingga kita tidak bisa melihat wajah dan lekuk tubuhnya. " jawab Elvan menanggapi pertanyaan adiknya.

"Benarkah? jadi, kakak belum pernah melihat wajahnya? " tanya Ryder lagi penasaran

Dan Elvan menjawabnya dengan menggelengkan kepalanya.

Semua orang saling berpandangan. Dan mengalihkan tatapannya kepada Rafa. Dan Rafa pun mengangguk kann kepala sebagai jawaban yang mereka minta.

"Maka dari itu mommy ingin bertemu dengannya. Kalau sesama wanita kan kita bisa melihat wajahnya. Apakah dia cantik atau tidak. " kata Faza membuyarkan rasa penasaran mereka.

"Nanti mommy akan mengatakan kepadamu, son. Apakah calon istrimu itu cantik apa biasa saja. " kata Faza lagi sambil menepuk-nepuk punggung anaknya.

Semua orang tergelak mendengar ucapan polos dari Faza, tapi mereka juga setuju dengan rencana wanita mungil yang bergelar ibu negara itu.

Jika keluarga Elvan sedang berkumpul dan berbincang hangat. Maka berbeda di rumah Aida. Aida sangat merasa gugup saat ini.

Aida masih menormalkan detak jantungnya yang sejak tadi tidak baik-baik saja saat berbicara dengan Elvan walau hanya melalui panggilan telpon. Setelah jantungnya sudah normal dia segera beranjak dari tempat tidurnya dan menemui kedua orang tuanya dan mengatakan apa yang baru saja disampaikan Elvan.

"Abi, Umi ada yang ingin Aida sampaikan kepada kalian berdua. " ujar Aida saat melihat kedua orang tuanya tengah bersantai di depan televisi dengan kakaknya Arifin.

"Ada Apa Aida? duduk sini." kata Umi sambil menepuk-nepuk kursi kosonh disampingnya.

Aida segera duduk disamping uminya, dan memandang semua yang berada disana. Dia sedikit ragu ingin mengatakan pesan Elvan. Namun jika tidak dia sampaikan maka kedua orang tuanya akan kerepotan saat kedatangan tamunya nanti.

"Abi, baru saja Aa' Elvan menghubungi Aida. "

"Benarkah, lalu apa yang dikatakan nak Elvan. " tanya Kyai Amir yang sepertinya bisa membaca raut wajah Aida yang memancarkan keraguan.

"Kata A' Elvan besok lusa keluarganya akan datang berkunjung kemari. " ujar Aida takut.

Benar saja Abi dan Umi langsung terkejut dan saling berpandangan. Benarkah apa yang dikatakan Aida. Padahal tadi pagi Elvan belum bisa memastikan kapan orang tuanya akan datang.

"Apakah itu benar Aida? Bukannya Elvan tadi pagi mengatakan... " kalimat Kyai Amir tidak di lanjutkan karena untuk mengingatkan mereka semua tentang apa yang tadi dikatakan Elvan tadi pagi.

Aida mengangguk. Akhirnya dia menceritakan apa yang dikatakan Elvan tadi di telpon. Tentang kedatangan keluarganya yang mendadak dan saat ini mereka semua masih berada di hotel untuk menginap. Besok pagi baru mereka akan pulang ke rumah kakeknya.

Kyai Amir menghembuskan nafasnya dan mengangguk mengerti sekarang, begitu juga dengan uminya. Ternyata keluarga Elvan adalah keluarga penuh kejutan, dan bisa melakukan hal tak terduga. Apapun itu sesuai keinginan mereka. Seperti kejadian dua puluh tahun lalu.

" Ya sudah, kalau memang begitu, Aida. Memang lebih cepat lebih baik. Elvan juga seperti nya sudah tertarik padamu, hal itu bisa Abi lihat saat dia ingin segera menikahimu. " ujar Kyai Amir sambil tersenyum.

"Umi, besok persiapkan jamuan untuk tamu kita. Mereka datang dari jauh, jadi kita harus menjamu mereka dengan baik dan jangan mempermalukan keluarga kita. " Kyai Amir menyampaikan pesan kepada istrinya.

"Iya, Abi. Tentu saja. Besok pagi umi akan belanja kepasar. " ujar Umi Hasna yang menyetujui ucapan suaminya.

Suasana hening sesaat. Mereka sedang berselancar dengan pikirannya masing-masing. Apa yang akan mereka lakukan dalam satu hari besok ini. Namun tiba-tiba Aida angkat bicara lagi.

"Abi, Umi pasti tahukan tadi A' Elvan ngasih Aida ponsel mahal ini. " ujar Aida sambil menunjukkan ponsel barunya. Sebuah ponsel seharga sepeda motor.

"Iya, Aida. Abi tidak percaya kalau nak Elvan sudah ngasih kamu sesuatu yang mahal di pertemuan kedua kalian. Tapi itu tidam aneh, bahkan kakeknya saja memberikan pesantren ini saat kamu masih bayi. " balas Kyai Amir sambil mengingat masa lalu lagi.

"Tapi tidak hanya ini yang diberikan A'p Elvan, Abi. Aa' juga memberikan ini. " Aida menunjukkan sebuah kartu gold di meja.

Semua orang benar-benar tak percaya dengan apa yang mereka lihat. Arifin yang penasaran pun segera mengambil kartu itu dan membolak balikkan nya memastikan.

"Ini mah kartu kredit sekaligus bisa tarik tunai Aida. Kira-kira berapa ya isinya? " gumam Arifin yang masih bisa di dengar semua orang.

"Aa' bisa gunain itu? " tanya Aida antusias.

Arifin mengangguk. "InsyaAllah bisa. "

"Alhamdulillah... A' Elvan berpesan untuk menggunakan kartu ini buat persiapan pernikahan Aida dan buat keperluan Aida lainnya. " ujar Aida tanpa sadar.

Mendengar itu kedua orang tua Aida dan kakanya menganga tak percaya.

1
hersita maharani
Luar biasa
Nur Wahidah
Buruk
Nur Wahidah
Kecewa
Syabariah BidolS
Bagus ceritanya 👍👍
Syabariah BidolS
Haddehhh si Anita ini nyari penyakit aja dengan nekat gangguin Aida..., kasian banget lo Anita. Pasti ntar lo tinggal nama doang
Tatia En
wahh, gacep😍aku suka
Sandisalbiah
LUAR BIASA KEREN
Sandisalbiah
apa dia calon jodoh buat Zia..?
Sandisalbiah
wow.. Madagaskar.. bakal ketemu Simba and the gank itu si Anita...
Sandisalbiah
hah.. belum jerah dgn nasibnya si Anita... dasar siluman rubah
Sandisalbiah
dasar pasangan binatang.. lagian kok aneh si kantor polisi kok masih bisa berbuat zina.. emang gak ada polisi yg ngawasi mereka
Sandisalbiah
wah.. selamat juga deh buat Najwa..
Sandisalbiah
si gunung es nyamperin ke RS..
Sandisalbiah
haish.. si Elvan 🤦‍♀🤦‍♀
Sandisalbiah
jam.. belum kapok juga itu duo siluman rubah licik
Sandisalbiah
wow.. baby twins...
Sandisalbiah
calon nenek dan kakek jd sedikit syock dgn kabar gembira ini
Sandisalbiah
curi kesempatan ya Ry... jd rasa penasaran nya udah ilang..
Sandisalbiah
OTW Elvan junior...
Sandisalbiah
skak mat... Elvan keren... kali ini mulut savage nya di gunakan pd waktu dan org yg tepat..
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!