NovelToon NovelToon
Rembulan

Rembulan

Status: tamat
Genre:Romantis / Komedi / Tamat
Popularitas:66.8M
Nilai: 5
Nama Author: ShanTi

Dua putaran matahari ia lewati bersama laki laki yang sama dengan rasa yang berbeda

Cinta yang menggebu penuh dengan dambaan yang berakhir dengan kekecewaan kemudian mundur untuk memberikan ruang.

Cinta kedua yang dibelit oleh takdir karena kesalahpahaman namun berakhir untuk saling mengistimewakan menutup semua luka yang pernah ada.

Rembulan, berapa putaran bumi kau butuhkan untuk meyakinkan bahwa dia adalah laki-laki pilihan?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ShanTi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Mantera Sihir

Setelah sesi curcol dengan psikolog kaleng-kalengan, Bulan merasa lebih optimis dan yakin dalam melangkah ke depan. Ia jadi mengerti mengapa sikap Juno yang relatif dingin dan tidak terlalu memperhatikan dirinya, rupanya karena memang tidak berdasar atas rasa suka pribadinya sendiri tapi karena dorongan dari keluarga.

“Apakah harus menyerah dan menerima saja…. Patutkah diperjuangan?” kalimat itu yang kemudian terngiang dalam pikiran Bulan hari itu.

“Kalau memang dia laki-laki yang patut diperjuangkan aku akan berjuang, tapi kalau sekiranya dia tidak menganggap aku ada lebih baik dilupakan”

“Aku musti berikan dia kesempatan lagi kalau serius, tidak semua hubungan berawal dari rasa saling cinta kedua belah pihak, ada beberapa hubungan yang dimulai dari rasa yang datang secara sepihak tapi kemudian mereka mencoba memperjuangkannya sehingga menjadi cinta yang berharga” hibur Bulan pada dirinya.

“Ok kalau begitu aku akan mencoba untuk memberikan kesempatan lagi pada Kak Juno… paling tidak aku harus menghargai niat baik Tante Nisa” ucapnya lagi mencoba menguatkan diri.

“Besok aku buatkan lagi Kak Juno pasta kesukaannya, apakah ia akan memberikan apresiasi. Tidak selamanya usaha harus datang dari pihak laki-laki… perempuan juga kalau merasa bahwa laki-laki itu layak diperjuangkan mengapa tidak!” kembali Bulan menghibur dirinya.

“Dia laki-laki yang serius, sudah memiliki pekerjaan tetap, menyayangi keluarganya, tidak terlihat suka rese sama perempuan, ditambah fisiknya juga OK” Bulan menghitung kelebihan Juno bila dibandingkan dengan laki-laki lain.

“Cuma yaaa memang sikapnya dingin, tidak romantis, pemarah, dan gak peka… manusia emang gak sempurna…. Cuma Superman yang sempurna…. Tapi ehh dia juga gak sempurna ketang … masa celana kolor dipakai di luar” Bulan tersenyum sendiri sambil menatap komputer.

Untung saja semua targetan kerja hari ini sudah terselesaikan tinggal mengecek bahan untuk laporan besok apakah sudah lengkap dokumennya.

Waktu kerja sudah hampir jam 4 sore, saat ia asyik mengurutkan dokumen terdengar suara laki-laki memasuki ruangannya.

“Daddy harus ikut rapat tempatnya jauh di Caffee, kamu tidak bisa ikut karena tempatnya tidak ada anak kecil. Elma bisa menunggu di sini sama Tante Bulan” mendengar namanya di sebut ia meruncingkan pendengarannya.

“David … staf lu yang namanya Rembulan kubikelnya sebelah mana?” terdengar lagi namanya disebutkan lengkap. Ia kemudian berdiri dan melihat ke arah ruangan Pak David, yang terlihat keluar dari ruangannya sambil memakai jas dan membaca berkas dokumen. Tampaknya mereka berdua akan pergi bersama-sama.

“Tuh anaknya nongol…” Pak David menunjuk dirinya, dan ia bisa melihat Pak Kevin sedang menggendong Elma yang menggunakan jubah penyihir ia tampak mengacung-acungkan tongkat sihir.

“Bulan aku bisa menitipkan Elma sama kamu yah, seharusnya ini sudah jam pulang kantor tapi semua manager malah dipanggil sama Direktur untuk meeting keluar… payah banget waktunya” Ia mendekati Bulan sambil membawa Elma.

“Waah ini sih alamat kebawa ngelembur” pikir Bulan sambil mencoba tersenyum manis.

“Woaaah ada penyihir cilik disini…. Arghhhh jangan memantraiku” Bulan langsung bergaya ketakutan seperti hendak di mantera oleh Elma dengan menggunakan tongkat sihirnya.

“Carpe Retractrum….” ucap Elma sambil menunjukkan tongkat sihirnya… dengan gaya seperti tertarik medan magnet Bulan mendekat….. “Argggghhhh….” ia kemudian langsung mengambil pensil yang di meja sambil bergaya ditarik ke depan. Mantera yang mendekatkan benda itu seperti berhasil menarik Rembulan ke arah Kevin.

“Cave Inimicum…..” Bulan langsung memutarkan pinsil seakan-akan membuat perlindungan dari Elma. Itu adalah mantera untuk perlindungan diri dari mantera lawan

Kevin menggeleng-gelengkan kepala, ia tidak menyangka kalau Bulan memiliki kegilaan yang sama dengan putrinya.

“Waaaaah Tante hapal mantera untuk menolak matera….. “ Elma langsung turun dari pangkuan Daddynya dan mendekat langsung di kubikel Bulan.

“Bisa aku tinggal yah Bulan… katanya gak lama kok rapatnya sebelum magrib udah beres” Kevin terlihat sungkan menitipkan kembali anaknya pada Bulan.

“Gak apa-apa Pak saya juga masih kerja kok, santai aja….” Bulan menganggukan wajahnya tanda memberikan persetujuan.

“Ntar loe minta bonus lembur sama Pak Kevin Bul… bukan gw yang nyuruh kerja extra time tapi dia….hahahhahahah” Pak David berjalan keluar sambil tertawa-tawa melihat temannya yang terlihat sungkan.

“Iya dont worry ntar aku bonusin” ucap Kevin cepat.

“Gak apa-apa Pak… sudah bisa jagain anak kecil di rumah juga” Bulan memberikan tanda mengusir dengan tangannya sambil melihat ke arah Elma. Konstum penyihirnya terlihat sangat menarik. Pasti harganya mahal dan Bulan bisa memperkirakan siapa yang membeli kostum itu, pasti the perfect Mom.

“Bagus banget kostum penyihirnya…. Kamu pengen jadi siapa Hermione? Atau Harry Potter?" tanya Bulan cepat.

“Of course Hermione… I’m a girl… Harry Potter is a boy” protes Elma.. Bulan langsung tertawa, ternyata anak kecil juga sudah tau gender.

“Ok Nona Penyihir… apa yang kau ingin sihir sekarang?” Bulan menantang sambil bergaya akan melakukan duel penyihir. Sesuatu yang suka ia lakukan bersama Benny dulu.

“Tante hapal berapa mantera? Aku cuma ingat dua” ucapnya dengan cemberut….

“Hahahahha kalau begitu kau akan kalah penyihir cilik… “ Bulan jadi melupakan posisinya sebagai seorang auditor saat mengulang masa lalunya.

“Aguamenti….” ia menjentikan pinsilnya pada tempat minum … itu adalah mantera untuk mendatangkan air.

“Woooooh aku baru tahu…” Elma berteriak sambil melihat gelas yang bergerak karena dentingan pinsil Bulan

“Alarte Ascendare….. “Bulan menunjukkan meja kerjanya sedangkan tangan kirinya meraih paper clip dan melemparkan ke arah meja di belakang Elma sehingga seperti terjadi kekacauan di meja Bulan. Ini adalah masa yang menyenangkan dahulu, perang mantera yang membuat rumah menjadi kacau balau.

“Woaaaaaahhhhh……” Elma tampak semakin kagum. Bulan cekikikan di belakang Elma, dasar anak kecil bisa ditipu.

“Elma duduk nanti Tante printkan daftar mantera yang Tante hapal yaaah” Ia mendudukan Elma di kursi dan mencari daftar mantera Harry Potter di internet. Ini akan menyibukkan anak pintar ini sementara waktu sambil ia membereskan pekerjaan.

“Aku gak menyangka kalau ruangan Audit Pajak jadi Taman Penitipan Anak” terdengar suara sinis di kubikel sebelah.

Ratna… Auditor Senior yang terkenal memiliki mulut tajam dan lempeng. Bulan menarik nafas, ia lupa tadi tidak mengecilkan suara saking asyiknya main sihir-sihiran.

“Heheheheh sudah jam pulang Mbak Ratna, gak apa-apa kan ada anak kecil” Bulan berusaha menetralisir.

“Aku masih ada pekerjaan, tapi kalau berisik seperti ini aku mendingan kerja di rumah aja” ucapnya sambil cemberut dan membereskan mejanya.

“Kamu lagi mau-maunya dijadikan pengasuh anak, kenapa dia gak titipin sama istrinya yang cantik dan sombong itu….huuh” Ia menatap Elma dengan kesal.

“Saya melihat Elma dibawa ke kantor jadi ingat waktu dulu saya kecil Mbak Ratna… Bapak saya terpaksa membawa saya ke kantor karena di rumah tidak ada siapa-siapa. Ibu saya meninggal karena melahirkan adik saya, kalau saya pulang sendiri masih terlalu kecil. Tapi kalau dianterin pulang, Bapak saya musti mengajar”

“Padahal nungguin di kantor Bapak itu tidak enak, ada ibu-ibu guru yang suka galak kaya Mbak Ratna … marah-marah sama saya gegara dianggap berisik...hehehe kalau boleh memilih sebetulnya saya juga pengen pulang dulu, tapi apa daya saya masih kecil…. Gak seperti kaya Mbak Ratna sekarang, kesal karena berisik bisa pulang sendiri….hehehehe”terpaksa Bulan membela diri, sudah sering ia diomeli oleh seniornya itu.

“Ibu kamu udah meninggal dari kecil toh Bulan… “ Mbak Ratna tampak merasa bersalah.

“Iya Mbak makanya aku kalau ngeliat anak kecil yang dibawa-bawa sama Bapaknya ke kantor jadi inget masa lalu… pedih hatiku….hehehehe” Bulan mencoba menghibur dirinya dengan mentertawakan saja masa lalunya itu.

Ratna melongok ke arah kubikel Bulan dan langsung disambut dengan todongan mantera sihir.

“Engorgiooo…” ucap Elma sambil menatap tajam.

“Mantera apa itu?” ucapnya sambil melotot ke arah Bulan.

“Mantera untuk membesarkan benda..” Bulan langsung cekikikan sendiri. Mbak Ratna badannya sudah XL kalau dikasih mantera pembesar dijamin jadi Triple L.

“Owhh…. Ya Allah badanku udah gede… mbok yah kalau ngasih mantera dibikin kecil aja Dek” ucapnya sambil bergegas pergi.

“Everte Statum…” Elma kembali mengacungkan tongkat sihir dengan mata penuh kemarahan. Entah karena panik diacungi terus tongkat sihir dengan tatapan kemarahan, Ratna sampai terantuk meja saat keluar sehingga hampir terjatuh.

“Manteraaa apa itu Bulaaan” sambil bergegas berjalan keluar ia berteriak.

“Hahahahha mantera supaya mbak terpental….hahahha” Bulan tertawa lepas, haduh ini  jadi tidak sopan begini, malah mentertawakan.

“Sudah tidak boleh begitu pada orangtua… kita harus sopan” Bulan mencoba menengahi sambil tersenyum.

“Tantenya galak jadi harus dikasih pelajaran” ucap Elma sambil bersungut-sungut. Ternyata anak yang sopan kalau emosi bakalan jahat juga.

1
Evy
ceritanya seperti real kehidupan nyata..
aqu kalau kangen cerita ini aqu baca berulang ulang.. sukses kk santi.. 😍😍
Evy Rahmawati
g pernah bosan membaca novel ini karena ceritanya bgs banget kan byk hal baik yg bs kita ambil
3sna
anjay ..pinjam 100 trus apa lg ya td ,,udh di up disini duluan trnyt
Arien Woelandari
kangen karya kak ShanTi.
Namira Puja Najya
kenapa pas plot yg ini mengandung bawang, pdhl udah ke sekian kali nya baca ttp aja ini air matanya jatuh
Exselyn Jelita
soalnya bukan Le mineral sich.....
Imas deemashayoe Deemashayoe
Luar biasa
Herni Haryani
thor.... lanjut dong bonus chapternya pasti pada semanget n kangen pas ada notif up terbarunya,di tunggu thor,kangen sama a.juno n rembulan thor 🤦‍♀️
Herni Haryani
ya allah... sumpah thor eps ini selalu bikin air mata aku luruh ngk mau berganti yg ada ngalir terus,padahal udah kesekian x nya baca novel ini tanpa bosan.very... very... the best pokoknya mah 🤗
wuland
suka banget dg karya teh ShanTi. Masih menunggu karya selanjutnya
mom Cinta & Marvel
adakah novel dr teh Santi yg baru ?
Mira Hastati
bagus
Cahaya Warna
ini novel tuh menggurat di hati, selalu berharap ada karya lainnya tp kok nggak muncul2 , kemanakah sang penulis ?
Ira Suryadi
Luar Biasa
Ira Suryadi
Walaupun udh ber'Ulang kli bca ini novel tetep aja past part ini gedeg bnget sama sikapny c Juno k Bulan,,😏
Ira Suryadi
Baca Ulang lgi yg ke 5x,,,smoga ka Author ny Sehat sllu,,🤲❤ka Shanti kapan Lauching lgi Karya ter'baru ny,,,ada yg sama kyak Aku g sih lbih suka ngulang2 baca sma Karya2 Author yg lma,,yg menurut ku pda the best Karya2 & tulisa'ny Apik,,,👍🤗tapi knpa ya Para Author yg menurut ku ter baik pda kluar dri sini,,,😔
Ira Suryadi: Iya ka sama aku jg ngulang baca tuk k sekian kalinya,,g bosen2😊
Nurul Aesyah: udah cari di appl lain tapi teh Shanti nya gak ada makanya balik lagi ke NT... dan ini udah kesekian kalinya baca REMBULAN /Moon//Coffee/
total 5 replies
Laelly Dimiati
Luar biasa
minyakurut
bagus hajar aja bang jun s kevin keterlaluan pake pura2 sakit segala padahal dah tau emang ada juno d situ emang bangke s kevin saruana jng bini na rada miring sedikit otak nya
Tismar Khadijah
Luar biasa
Aida Sofia
sabut kelapanya di import dr indonedia y buna
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!