Clara, seorang dokter cantik yang bertugas di sebuah rumah sakit swasta harus menghadapi seorang pasien yang sangat menyebalkan.
Pasien ini membuat keributan di ruangannya pasca siuman setelah menjalani operasi pengangkatan sebagian jaringan hatinya yang rusak.
Robert Kingston seorang mafia kejam yang tiba-tiba harus berhadapan dengan seorang dokter yang sama sekali tidak takut dengannya.
Bahkan dokter perempuan itu berani mendebatnya dan sampai memukul lengannya saat wanita itu ingin mengganti perban bekas luka operasinya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Tessa Amelia Wahyudi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
DCMMK. 18
Robert yang sedang makan malam bersama Clara tiba-tiba saja mendapatkan panggilan telpon dari Jimmy dan itu langsung membuatnya sigap untuk menjawab panggilan telpon tersebut.
Jika Jimmy berani menghubungi dirinya, itu artinya ada sesuatu yang penting.
"Halo, bos?" sapa Jimmy ketika sambungan telpon mereka terhubung.
"Katakan!" titah Robert ketika mendengar suara Jimmy.
"Ada kebakaran pabrik di Utara dan saat ini kami sedang mengupayakan apinya untuk padam. Seluruh pabrik hampir habis dan kami tidak bisa menyelamatkan barang-barang yang siap kirim, bos." rahangnya mengeras sempurna ketika mendengar apa yang Jimmy katakan.
Besok dia akan menikah dengan Clara dan malam ini ada bencana besar seperti ini. Barang-barang yang siap kirim hangus begitu saja dan tidak bisa dikirim akibat kebakaran yang terjadi di gudang penyimpanan mereka.
Robert yakin bahwa ini bukan semata-mata hanya kebetulan saja. Pasti ada seseorang yang sengaja melakukan semua itu. Jika tidak mana mungkin gudang penyimpanan mereka terbakar begitu saja.
"Pastikan bahwa semuanya baik-baik saja dan aku akan segera ke sana." jawab Robert yang langsung memutuskan sambungan telepon mereka.
Sayangnya apa yang terjadi saat ini mengundang rasa penasaran Clara. Dia penasaran apa yang terjadi sebenarnya hingga membuat raut wajah laki-laki itu tiba-tiba terlihat panik.
"Mau kemana?" tanya Clara yang merasa penasaran dengan semua itu.
Robert menarik nafasnya dalam dalam sebelum kembali menghembuskannya secara perlahan. Apa yang harus dijelaskan pada Clara tentang semua ini? Apakah ya harus menceritakan pada wanita itu jika gudang penyimpanan barang-barang terlarang mereka habis terbakar.
Tidak, untuk saat ini dia tidak mungkin melakukan hal itu. Dia tidak mungkin mengatakan pada para apa yang terjadi sebenarnya. Jadi lebih baik dia menyembunyikannya untuk sementara waktu.
"Ada pekerjaan yang harus aku selesaikan." jawab Robert sekenanya.
Dia tidak tahu harus menjelaskan apa pada Clara. Yang pasti permasalahan ini harus selesai malam ini juga, karena besok adalah hari pernikahan mereka. Tidak ada yang boleh menghalangi pernikahan mereka apapun itu. Bahkan jika Tuhan sekalipun.
"Malam-malam begini? pekerjaan apa? Bukannya kamu bilang besok adalah hari pernikahan kita, lalu kenapa masih bekerja? Apa sepenting itu hingga membuat kamu harus keluar malam? Bahkan ini sudah hampir jam 10.00 malam, dan kamu masih mengatakan ingin pergi bekerja?" tanya Clara dengan tatapan menyelidik.
Jujur saja, dia benar-benar penasaran akan semua ini. Belum hilang rasa penasarannya terhadap Robert dengan segala kehidupannya, dan kini dia kembali di hadapkan dengan sebuah kejanggalan.
Lagi pula tidak ada orang yang benar-benar bekerja di jam malam seperti ini. Kecuali dalam keadaan mendesak.
"Kenapa tidak? Kamu saja bisa bekerja bahkan tengah malam sekali pun ketika mendapatkan panggilan dari rumah sakit bukan?" jawab Robert yang sengaja mengalihkan pembicaraan di antara mereka.
"Benar, tapi-"
"Dan begitu juga dengan diriku. Saat ini keadaannya benar-benar mendesak dan aku harap kamu bisa mengerti. Tidurlah, karena besok kita akan menikah. Jadi kamu harus istirahat." katanya berharap Clara mau mengerti.
"Tapi, jam berapa kamu akan kembali?" berusaha bertanya karena bagaimana pun dia mengkhawatirkan keadaan laki-laki yang akan menikahinya besok.
"Aku akan kembali secepatnya. Percayalah padaku, Clara." ucap Robert sebelum benar-benar pergi meninggalkan wanita itu.
Melihat tatapan matanya benar-benar membuat Robert tidak tega. Tapi dia harus menyelesaikan semuanya karena bagaimanapun gudang dan para pekerja itu adalah tanggung jawabnya.
Tidak masalah seberapa banyak kerugian yang akan dihadapinya, tapi dia benar-benar harus menjelaskan semua ini lebih dulu sebelum acara pernikahan mereka besok.
"Baiklah, hati-hati dan segera kembali." ucap Clara sebelum melepas kepergian Robert.
Mendapatkan perhatian lebih dari Clara membuat Robert tersenyum. Dia merasa bahwa ini adalah sebuah awal dari hubungan mereka dan semoga saja hubungan mereka semakin membaik.
"I know. Kau terlalu mengkhawatirkan keadaan ku karena kau mulai menyukai ku bukan? Atau kau mulai mencintaiku?" tanya Robert yang berusaha menggoda wanitanya.
"Sudah sana pergi. Ini sudah malam dan kamu mulai melantur." jawab Clara dan dia langkah pergi meninggalkan Robert begitu saja karena tidak ingin terlalu membahas tentang hal ini.
Malu sekali dia. Ya, Clara benar-benar mengutuk dirinya. Dia mengutuk dirinya sendiri karena telah mengatakan hal seperti itu dan menunjukkan perhatiannya.
Tidak! dia tidak ingin jika Robert berpikir bahwa dia mulai mencintainya. Dia harus tetap pada pendiriannya Dan dia tidak boleh jatuh hati pada laki-laki itu. Tidak, karena Clara tidak mengenalnya dan Clara juga tidak tahu seperti apakah kehidupan yang dijalani Robert.
Jadi lebih baik dia membatasi dirinya untuk sementara yang waktunya. Entah sampai kapan itu.
"Ah, kau memang sangat manis honey. Aku tau kau mencintaiku. Hanya saja kau masih malu mengatakannya. Iya, bukan?"
"Tidak! Aku tidak mencintaimu Robert!" jawab Clara tanpa melihat ke arahnya.
"Oh, iya. Aku juga mencintaimu, Clara." balasnya yang membuat Clara berbalik arah dan menatapnya.
"Aku bilang aku tidak mencintaimu. Bukan aku mencintaimu!"
"Iya, aku tau. Aku bilang aku juga mencintaimu, Clara. Sangat!" balas Robert yang membuat Clara semakin kesal dengannya.
"Ahhkk...Terserah kamu! Kamu menyebalkan!" teriak Clara yang benar-benar pergi meninggalkan Robert di sana.
Setelah mengakhiri percakapan mereka, Robert pun pergi menuju gudang penyimpanan mereka. Di mana dia akan melihat secara langsung apa yang terjadi sebenarnya di sana.
Tidak ada lagi raut wajah bersahabat seperti ketika dia bersama dengan Clara tadi. Kini, raut wajahnya sudah terlihat menyeramkan seperti sebelumnya. Raut wajah Robert yang sesungguhnya.
"Jika sampai aku menemukan sesuatu di sana, aku akan menghabisinya. Aku akan membuat siapa pun itu menyesal karena telah berani melakukan hal ini!" ucapnya dengan rahang yang mengetat sempurna.
Dia benar-benar tidak main-main lagi. Rasanya sudah sangat lama sekali dia tidak melihat darah.
Perjalanan menuju gudang penyimpanannya memakan waktu hampir satu jam. Dan ketika dia sampai di sana, Jimmy sudah menunggunya dan beberapa anak buah mereka di sana.
"Bos?" sapa Jimmy yang membuka pintu mobil mewah milik bosnya.
Robert sendiri berdiri di depan gudang penyimpanan yang sudah hangus terbakar. Tatapannya menyelidik ke setiap arah, sampai di mana tiba-tiba saja ada sebuah peluru yang melesat menembus dadanya.
Dor!
"Bos!" teriak Jimmy yang terkejut saat melihat Robert terkena tembakan itu.
"Shit!" umpatnya setelah mendapatkan peluru itu.
"Kejar dia! Aku ingin dirinya hidup-hidup!"
"Tapi, bagaimana dengan anda, bos?"
"Cepat kejar dia!!" teriak Robert yang membuat anak buahnya langsung berpencar mengejar orang tersebut.
***
selamat pgi pengantin bru
manis sekali kalian 🤭
lanjut seyengggg