NovelToon NovelToon
Kultivator Alam Semesta

Kultivator Alam Semesta

Status: tamat
Genre:Tamat / Fantasi Timur / Spiritual / Kebangkitan pecundang
Popularitas:942.7k
Nilai: 4.6
Nama Author: NS_1

Xio Feng adalah seorang anak laki-laki yang lahir dari salah satu Klan Terbesar di Tianhu yait klan Xio.Xio Feng lahir dengan bakat yang biasa saja dan dantian yang rusak,dan sering sekali dia dianggap sampah klan sehingga banyak yang kucilkna,lalu bagaimana selanjutnya apakah xio feng akan bangkit dari keterpurukannya atauka dia akan tetap di hina dan di kucilkan?saksikan selanjutnya...

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon NS_1, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 15 Wujuh Dari pecahan Jiwa

Pagi hari Liu Chien membawa Xio Feng ke hamparan padang rumput luas yang berada di sisi lain hutan larangan. Xio Feng terlebih dahulu melakukan pemanasan dengan berlari memutari padang rumput luas, ia terus berlari sampai matahari pagi mulai beranjak naik, dan baru berhenti saat matahari tepat berada di atas kepala.

Setelah Xio Feng selesai melakukan pemanasan, Liu Chien memberikan pedang kayu yang baru selesai ia buat pada Xio Feng. Meski terlihat selayaknya pedang kayu biasa, pedang kayu pemberian Liu Chien dapat digunakan untuk membelah bebatuan begitu Xio Feng sudah menguasai niat pedang. Namun sebelum menguasai niat pedang, Xio Feng harus terlebih dahulu membangun niat pedang.

"Xan'er, apa kamu sudah siap mengikuti pelatihan membangun niat pedang?" tanya Liu Chien.

"Kapanpun Guru mulai, aku siap," jawab Xio Feng bertekad secepatnya bisa membangun niat pedang.

"Mengajarimu bagaimana. membangun niat pedang hanya akan menghabiskan waktumu yang berharga, oleh karena itu, daripada mengajarimu dari awal, lebih baik aku mewariskan niat pedang yang aku miliki," ucap Liu Chien dan ia menyentuh kening Xio Feng dengan jari telunjuknya.

Xio Feng dapat melihat berbagai macam gerakan pedang selama Liu Chien menyentuh keningnya. Dia juga semakin dalam memahami apa itu pedang, dan untuk menjadikan dirinya seorang pendekar pedang sejati ia harus bisa menjadi pedang itu sendiri.

Setelah melihat berbagai macam gerakan pedang, Xio Feng merasa kesadarannya tertarik ke suatu tempat, dan sekarang ia melihat sebuah ruangan luas yang keseluruhannya berwarna putih. "Dimana ini? Kenapa aku tiba-tiba berada di tempat ini?" tangan kebingungan.

Saat Xio Feng dilanda kebingungan, muncul pedang kecil di tengah-tengah ruangan yang dia tempati. Pedang itu sangat kecil, daripada dikatakan pedang, itu lebih mirip seperti belati tapi masih lebih kecil.

"Yan'er,itu niat pedang yang kamu miliki Semakin besar pedang yang kami lihat di tempat itu, semakin besar niat pedang yang kamu miliki." Xio Feng mendengar suara Liu Chien dan bersamaan dengan itu ia melihat pedang kecil membesar, dan terus membesar.

Pedang itu sekarang seukuran bangunan dua lantai, dan terlihat sangat kokoh. Aura yang dikeluarkan pedang itu juga sangat kuat, tapi aura itu tidak menyerang atau melukai Xio Feng.

Tiba-tiba saja pedang itu berdengung keras, dan dengan kecepatan bagaikan kilatan cahaya pedang itu masuk, menyatu dengan tubuh Xio Feng. Menyatunya pedang itu dengan tubuhnya, menunjukkan kalau ia telah berhasil membangun niat pedang dan menguasainya.

"Boom... Boom..." Di tempat Liu Chien yang sedang mengawasi tubuh Xio Feng , pria itu mendengar dua kali suara ledakan teredam dari dalam tubuh Ling Tian.

"Berhasil membangun dan menguasai niat pedang, dan mendapatkan terobosan ganda. Keberuntungan anak ini memang luar biasa," ucap Liu Chien.

Tubuh Xio Feng di dunia nyata melayang di atas padang rumput dan energi Qi yang melimpah terus terserp ke dalam tubuhnya. Sementara itu di dalam ruangan serba putih, Xio Feng sedang mempelajari dua jurus pedang yang didapatkannya dari berbagai gerakan pedang yang muncul saat Liu Chien menyentuh keningnya.

Tetus mengulang gerakan yang sama,Xio Feng mulai terbiasa dengan berbagai macam gerakan pedang, yang hanya sekali dilihatnya. Jurus pedang pertama yang ia pelajari adalah jurus pedang menari di awan. Jurus pedang yang mengutamakan kecepatan dan kelincahan. Sedangkan untuk jurus kedua adalah jurus pedang mengoyak langit.

Entah sudah berapa lama ia berada di ruangan serba putih dan melatih dua jurus pedangnya. Saat ia sudah benar-benar menguasai kedua jurus pedang yang terus dilatih, sebuah cahaya muncul dari sudut ruangan dan karena terangnya cahaya yang muncul, ia tak sanggup terus membuka kedua matanya.

Xio Feng memejamkan kedua matanya dan saat ia merasa cahaya yang muncul telah menghilang, perlahan ia membuka mata, tapi pemandangan yang dilihatnya saat ini berbed dari apa yang ia lihat sebelum memejamkan mata. "Sepertinya aku sudah kembali ke hutan kematian” gumamnya melihat sekeliling yang merupakan padang rumput luas dan ia mendapati liu Chien bergerak mendekatinya.

"Selamat karena kamu telah berhasil menguasai niat pedang dan lagi itu bukan sembarangan niat pedang. Niat pedang yang aku wariskan padamu adalah niat pedang semesta, yang merupakan niat pedang terkuat di seluruh semesta. Dengan niat pedang yang kamu miliki, meski saat ini kamu masih berada di ranah Dunia mahakuasa, kamu bisa mengimbangi kekuatan mereka yang sudah berada di ranah Bumi tahap menengah" ungkap Liu Chien begitu ia berdiri dihadapan Xio Feng.

"Bukannya Guru terlalu berlebihan dengan mewariskan niat pedang yang sangat kuat padaku?" ujar Xio Feng merasa Liu Chien sangat berlebihan padanya.

"Itu sama sekali tidak berlebihan. Lagipula, kepada siapa aku harus mewariskan seluruh kekuatan yang aku miliki, kalau bukan padamu yang merupakan muridku?” ucap Liu Chien.

Xio Feng dibuat bungkam dengan ucapan yang keluar dari mulut Liu Chien.

"Kekuatan yang aku miliki tidak mungkin kubiarkan terbuang percuma, dan satu hal yang harus kamu tahu,sebenarnya aku hanyalah pecahan roh dan waktuku tak lama lagi di dunia ini," ungkap Liu Chien yang akhirnya memberitahu Xio Feng tentang dirinya yang hanya pecahan roh.

Xio Feng tidak terkejut mendengar kenyataan tentang Liu Chien. Bagaimanapun juga, dengan mata emas dan mata langit miliknya, sebenarnya Xio Feng sudah lebih dulu tahu kalau Liu Chien hanyalah pecahan roh, dan waktunya memang sudah tidak lama lagi.

"Sepertinya kamu sudah tahu kalau gurumu ini hanyalah pecahan roh," ujar Liu Chien.

Xio Feng mengangguk mendengar itu. "Guru, setelah berhasil membangkitkan kekuatan kedua mataku, aku sudah tahu kalau Guru hanyalah pecahan roh, dan kenyataannya Guru sudah tiada sejak jutaan bahkan miliaran tahun yang lalu," ungkap Xio Feng.

"Dengan kekuatan mata yang kamu miliki, wajar kamu bisa melihat apa yang tidak bisa dilihat oleh mata biasa," ucap Liu Chien dan kembali ia memberikan pedang kayu, yang sebelumnya dijatuhkan Xio Feng, saat itu masuk ke dalam ruang yang berisikan niat pedang.

"Yan'er,bagaimana kalau kamu menguji apa yang sudah kamu pelajari padaku? Kebetulan aku juga penasaran dengan kekuatan niat pedang milikmu!" ucap Liu Chien.

Xio Feng memegang pedang kayu pemberian Liu Chien, saat memegang pedang kayu, ia baru sadar kalau kekuatannya telah meningkat. Tak lagi berada di ranah Dunia mahakuasa tahap awal, tapi saat ini kekuatannya sudah berada di Dunia mahakuasa tahap Puncak. ‘Apa dengan menguasai niat pedang, semua itu dapat meningkatkan kekuatanku?' tanya Xio Feng membatin.

"Keluarkan seluruh jurus yang baru kamu pelajari dan jangan sungkan untuk melukaiku! Aku hanyalah sebuah jiwa,dan kenyataannya aku sudah lama mati." Liu Chien juga memegang pedang kayu dan tanpa basa-basi ia maju menyerang Xio Feng, tapitak lupa ia menurunkan tingkat kekuatannya setara dengan Xio Feng.

Xio Feng menggerakkan pedang kayu di tangannya, menahan setiap serangan yang dilakukan Liu Chien. Kali ini ia tidak ingin menggunakan jurus lainnya, selain jurus pedang yang baru ia pelajari. Niat pedang yang dimiliki Xio Feng terlihat saat ia menggunakan jurus pedang menari di awan, untuk membalas serangan Liu Chien.

"Aura kuno yang sangat mendominasi. Aku tidak menyangka niat pedang yang aku wariskan padanya dapat menjadi aura pedang kuno," ucap Liu Chien sedikit mengalami kesulitan menghadapi serangan balasan yang dilakukan Xio Feng.

Meski sama-sama memiliki niat pedang, Liu Chien merasa ada jarak antara niat pedang miliknya dan niat pedang milik Xio Feng. Dia bahkan harus meningkatkan kekuatannya melampaui ranah kekuatan Xio Feng untuk dapat mengimbangi serangan yang tertuju padanya.

Liu Chien terdorong mundur, tedorong aura kuno yang muncul dari niat pedang Xio Feng. "Sangat kuat, hanya dengan kekuatannya saat ini kultivator di ranah yang sama dengannya, sama sekali tidak memiliki kesempatan menang saat menjadi lawannya," gumam Liu Chien.

Kalau saja ia tidak meningkatkan kekuatannya untuk mengimbangi kekuatan Xio Feng , sudah sejak tadi ia kalah.

Sementara itu, Xio Feng yang melihat Liu Chien kewalahan menghadapinya, ia ingin menggunakan jurus pedang mengoyak langit untuk mengakhiri pertarungan. Akan tetapi, sebelum ia menggunakan jurus pedang mengoyak langit, Liu Chien terlebih dahulu mengakhiri pertarungan diantara mereka.

“Jika kamu menggunakan jurus itu, takutnya aku tak lagi bisa mempertahankan bentuk jiwaku, dan kita akan berpisah sebelum aku mewariskan seluruh yang aku miliki padamu," ucap Liu Chien yang kini tak lagi meremehkan kekuatan yang dimiliki Xio Feng.

Xio Feng mengerti keputusan Liu Chien dan dalam pertarungan yang baru berakhir mau tidak mau Liu Chien harus mengakui kekalahannya.

1
HartOhar
kalau orang Jawa mengisinkan itu
memalukan
Andriansyah Suyanti
males min kosa kata nya masih ngawur kirain mau di revisi taunya masih lanjut sampe bab 3, hadeh alur ceritanya gak dapet
spooky836
apa aje la dasar sampah typo lbh teruk dari ank pelacur
spooky836
macam anak haram yang buat novel ni. typo entah apa2. ank luar nikah buat novel ni
spooky836
plagiat novel lain la ni sebb selalu salah sebut je nama thornya.
spooky836
novel tak prnah tamat. xde dukungan
spooky836
kata dh baiki typo tapi lagi teruk sampahnya mc ni buat novel
Bariton Triono
Luar biasa
Edi Agus
Lumayan
Edi Agus
Biasa
Alfa Kristanti
Luar biasa
Alex Kawun
sekitar 5000 mill ( 8.000 km )
mungkin anggapan author 1mill = 100 mtr ya
Alex Kawun
apa mungkin author menganggap 1 mill itu sama dgn 1 meter padahal ...
1 mill itu khan 1800 mtr
paham sekarang ya thor !!!!!!
Apud Tahu
sakit sakit dahulu kuat kemudian
Alex Kawun
asal njeblak
Alex Kawun
ngaco total
tau nggk 5000 mill itu x 1.8 km = 9 ribu km
Sarah Arami
seru
Jadi Orang
apa bedanya tingkat kultivasi no 9 dan 10 vapiliun........
Sarah Arami
knp gk nemui orang tua angkatnya dulu
stef sakka
jawaban yg diberi juga typo
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!