TITIK LELAHKU

akhir nya aku sampai dirumah, setelah lembur sampai pukul sembilan malam. Ternyata pak kenand juga lembur malam ini, walaupun dia dia bersikap dingin, tapi setidak nya aku lembur tidak sendirian.

Saat memasuki rumah , sunyi ... Itu yang aku rasakan sekarang. mbok sri cuma berkerja hingga sore hari. Biasanya kita selalu menghabiskan waktu berdua, tapi sekarang mas Davin seperti orang asing bagiku.

seperti nya mas davin tidak pulang lagi malam ini. Sebenarnya aku sudah sangat lelah dengan hubungan ini, dan untuk sekarang aku hanya memikirkan nasib anakku. Kalu soal cinta biarlah itu menjadi urusan hati ini.

sampai sekarangpun mas davin masih belum tau tentang kehamilanku, tidak ada waktu yang tepat untuk memberi tahunya tentang kebahagiaan ini. mungkin lebih baik aku sembunyikan saja dari mas Davin.

Gegas aku membersihkan tubuh ini, lalu membaringkan tubuh diatas tempat tidur, mungkin karena tidak terbiasa bekerja tubuhku sakit-sakit semua, aku sudah terbiasa dimanjakan dengan materi oleh mas davin, tidak pernah kekurangan sedikitpun. dan sepertinya mulai saat ini aku harus mandiri, tidak menutup kemugkinan hubunganku dengan mas davin akan berakhir.

karena kelelahan tidak butuh waktu lama akhirnya aku tertidur.

****

Saat Nadira terlelap dalam tidurnya. Davin sama sekali tidak bisa tertidur karena memikirkannya.

Setelah pulang dari kantor, aku mengunjungi anak sulungku yang bernama rafa. Semenjak sakit rafa tidak bisa jauh dariku. Tidak ada pilihan lain untukku saat ini, kesembuhan rafa yang utama sekarang.

Saat aku ingin berpamitan pergi, rafa memintaku untuk menemaninya tidur malam ini, aku tidak mungkin bisa menolak permintaannya.

Beberapa kali aku mencoba menghubungi ponsel Nadira tapi tidak ada jawaban sama sekali. aku sangat yakin pasti Nadira akan semakin mendiamiku lagi nanti.

Berdiri dibalkon kamar putraku. menatap kosong halaman luas rumah ini.

Aku memijit pelipisku yang terasa sedikit pusing, bagaimana kedepannya nanti aku tidak tau, aku sangat membutuhkan Nadira disampingku tapi kenapa takdir berkata lain, aku harus tetap hidup dengan orang yang tidak aku cintai, apapun yang terjadi aku akan tetap mempertahankan rumah tanggaku dengan Nadira.

Aku membaringkan tubuh ini disamping rafa, setelah meninggalkan bakon, dan akhirnya aku tertidur.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Pagi ini kami sarapan bersama,

Karena rafa yang menginginkan ini semua. Suasana yang tadi hening berubah menjadi ramai karena celotehan putra bungsuku rafi.

"Mas ... tolong jaga rafa sama rafi dulu ya? aku ada keperluan sebentar diluar." Ujarku menatap Mas Davin.

"baiklah ..." tanpa menoleh kearah Vania, aku masih sibuk dengn ponselku entah kenapa ponsel Nadira sangat susah dihubungi.

"aku berangkat sekarang ya mas."

emhm ...

semenjak si Nadira itu mengetahui semua kebohongan mas Davin. Aku lihat mas davin kini semakin menjaga jarak denganku. Kamu lihat saja mas aku tidak akan tinggal diam, kita lihat saja nanti aku akan melakukan segala cara untuk mempertahankan kamu agar tetap disisiku. bathinku.

"Sayang ... mama keluar sebentar ya?" Aku mendekati kedua putraku yang sedang bermain mobil-mobilan kesukaan mereka yang tak jauh dari posisi mas davin duduk sekarang.

"Main sama papa dulu ya?"

" iya ma." jawab kedua anakku kompak.

"Mas anaknya tu dijagain, apalagi rafa jangan sampai kelelahan, jangan main ponsel terus." Aku memperingati mas Davin.

Mas Davin menatapku dengan tatapan tajam, lalu dia memasukan ponsel kesaku celananya. Awas kamu ya mas akan aku hancurkan hubungan kalian.

Saat sedang membuat sarapan aku mendengar ketukan dari arah pintu utama. Aku sedikit berlari.

"iya sebentar."

aku terkejut melihat siapa yang datang.

"mba-mbak Vania?" ucapku terbata.

TITIK LELAHKU

BY : MIKHAYLA92