NovelToon NovelToon
Ketika Cinta Ditentang Takdir

Ketika Cinta Ditentang Takdir

Status: tamat
Genre:Tamat / Konflik etika / Persahabatan / Angst / Romansa / Roh Supernatural / Menyembunyikan Identitas
Popularitas:15.8k
Nilai: 5
Nama Author: 𝕯𝖍𝖆𝖓𝖆𝖆𝟕𝟐𝟒

Bayu, seorang penyanyi kafe, menemukan cinta sejatinya pada Larasati. Namun, orang tua Laras menolaknya karena statusnya yang sederhana.

Saat berjuang membuktikan diri, Bayu tertabrak mobil di depan Laras dan koma. Jiwanya yang terlepas hanya bisa menyaksikan Laras yang setia menunggunya, sementara hidup terus berjalan tanpa dirinya.

Ketika Bayu sadar dari koma, dunia yang ia tinggalkan tak lagi sama. Yang pertama ia lihat bukanlah senyum bahagia Laras, melainkan pemandangan yang menghantam dadanya—Laras duduk di pelaminan, tetapi bukan dengannya.

Dan yang lebih menyakitkan, bukan hanya kenyataan bahwa Laras telah menikah dengan pria lain, tetapi juga karena pernikahan itu terpaksa demi melunasi hutang keluarga. Laras terjebak dalam ikatan tanpa cinta dan dikhianati suaminya.

Kini, Bayu harus memilih—merebut kembali cintanya atau menyerah pada takdir yang terus memisahkan mereka.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon 𝕯𝖍𝖆𝖓𝖆𝖆𝟕𝟐𝟒, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

34. Waktu yang Tersisa

Bayu berdiri di depan rumah Laras, dadanya naik turun menahan emosi. Kedua tangannya mengepal erat, kukunya hampir menembus telapak tangan. Ia telah menunggu lama, tapi Laras tak kunjung keluar.

"Laras! Aku tahu kau di dalam! Keluar dan bicara denganku!" suaranya bergetar, campuran antara marah dan putus asa. Tapi tak ada jawaban. Tak ada tanda-tanda Laras akan keluar menemuinya.

Darma melangkah keluar dari rumah dengan ekspresi sinis di wajahnya. Wati mengikutinya dari belakang, melipat tangan di dada.

"Pergi dari sini! Laras tak ada urusan denganmu lagi!" bentak Darma, nadanya penuh kejijikan.

Bayu menatap pria itu tajam. "Aku ingin bicara dengan Laras! Aku tahu dia di dalam!"

Wati mendengus, senyum penuh ejekan terukir di bibirnya. "Laras sudah punya masa depan yang lebih baik. Dia akan menikah dengan pria kaya, bukan seorang penyanyi kafe yang penghasilannya tak jelas seperti kau!"

Bayu merasakan amarah membakar dadanya. "Kalian memaksanya, kan?! Aku tahu Laras tidak mungkin memilih orang lain begitu saja!"

Darma mendekat, menatap Bayu dengan dingin. "Itu urusan keluarga kami. Kau bukan siapa-siapa. Laras sudah membuat keputusan. Terimalah kenyataan."

Bayu mengepalkan tangannya lebih erat. "Laras! Kumohon, bicara padaku! Jika kau benar-benar ingin menikah dengan pria itu, katakan sendiri di depan mataku!"

Namun, rumah itu tetap sunyi. Tidak ada sahutan, tidak ada langkah mendekat. Laras benar-benar tidak keluar.

"Apa kalian mengurungnya?!" Bayu menatap Darma dan Wati dengan kemarahan membara.

Wati terkekeh. "Kami tidak perlu mengurungnya. Laras tahu mana pilihan terbaik. Dan itu bukan kau."

Bayu merasakan dunia seakan runtuh. Napasnya berat, dadanya sesak. Matanya menatap pintu rumah itu dengan putus asa.

Tetangga-tetangga mulai keluar rumah, memerhatikan pertengkaran mereka dengan bisik-bisik tertahan.

Darma melangkah lebih dekat, suaranya pelan tapi tajam. "Jangan pernah kembali, Bayu. Laras bukan milikmu lagi."

Bayu menatap Darma dengan mata merah, rahangnya mengeras. "Aku tidak akan menyerah semudah itu. Jika Laras benar-benar memilih pria lain, aku ingin mendengar itu langsung darinya!"

Tapi tetap tak ada jawaban.

Dengan amarah dan kepedihan yang menyesakkan dada, Bayu akhirnya berbalik, melangkah pergi dengan hati hancur. Ia tak akan menyerah, tapi untuk saat ini, ia kalah.

Sherin menyunggingkan senyum penuh kemenangan, matanya menatap punggung Bayu yang semakin menjauh. "Kak Laras, kau selalu lebih beruntung dariku. Tapi kali ini, keberuntungan itu tak akan pernah berpihak padamu lagi. Setelah kau tahu hasil medis itu, jangankan menikah dengan pria yang kau cintai—bahkan dengan pria yang kau benci pun kau tak akan merasa pantas. Mulai sekarang, kau hanya akan menjadi pajangan indah yang dikagumi, tapi tak akan pernah benar-benar dimiliki atau diinginkan."

***

Bayu berjalan gontai memasuki rumah Boni, wajahnya kusut, rambutnya berantakan, dan matanya merah seperti kurang tidur. Napasnya memburu, seolah baru saja melewati badai. Boni, yang tengah duduk di sofa dengan kruk bersandar di sisi tubuhnya, langsung menyadari ada yang tidak beres.

"Lo kenapa?" tanya Boni, suaranya penuh waspada.

Bayu tidak langsung menjawab. Ia berdiri di tengah ruangan, menatap lantai dengan rahang mengeras, sebelum akhirnya mengangkat wajah dan menatap Boni dengan sorot mata penuh frustrasi.

"Laras…" suara Bayu tercekat. Ia menarik napas dalam, berusaha menenangkan dirinya, sebelum akhirnya melanjutkan dengan suara bergetar, "Laras bakal nikah besok. Dengan pria lain."

Boni terhenyak. Mata lebarnya berkedip beberapa kali, mencoba memahami kata-kata yang baru saja ia dengar. "Enggak mungkin."

"Itu kenyataannya," kata Bayu, suaranya semakin rendah, tapi getir.

Boni menggeleng keras, menolak mempercayainya. "Laras cinta banget sama lo, Bay. Dia enggak mungkin ngelakuin ini tanpa alasan. Pasti ada sesuatu! Dari mana lo tahu?!"

Bayu menelan ludah, matanya kembali gelap oleh amarah dan kesedihan. "Desi yang bilang. Dan waktu gue ke rumah Laras, nyokap bokapnya ngebenerin. Gue mau ketemu dia, Bon. Gue coba! Gue teriak manggil dia dari luar, tapi mereka ngusir gue." Bayu mengusap wajahnya kasar, frustrasi menyelimuti dirinya. "Laras enggak keluar… dia enggak ngomong apa pun! Seakan-akan gue ini enggak ada!"

Boni mengepalkan tangan, emosinya ikut tersulut. "Sial! Ini aneh banget! Kalau Laras beneran mau nikah, kenapa dia enggak keluar ngasih tahu lo?! Kenapa dia ngilang gitu aja?!" Napasnya memburu, dadanya naik turun, lalu tiba-tiba ekspresinya berubah. "Desi! Lo harus tanya Desi! Siapa yang nikahin Laras!"

Bayu menghembuskan napas panjang, rahangnya mengeras. "Gue enggak punya kontak atau alamat rumah Desi." Matanya menerawang, seolah sedang menghitung waktu yang tersisa. "Gue bakal cari dia besok pagi. Terpaksa."

Boni mengumpat pelan, matanya menatap Bayu dengan cemas. "Jangan sampai lo terlambat, Bay."

Bayu mengepalkan tinjunya. "Gue enggak akan biarin ini terjadi, Bon. Gue harus tahu siapa pria itu… dan kenapa Laras kayak gini."

Ruangan itu dipenuhi ketegangan yang menyesakkan. Tidak ada lagi kata-kata yang bisa diucapkan. Yang tersisa hanya dua pria dengan hati yang diliputi kebingungan, kemarahan, dan ketakutan akan kehilangan seseorang yang mereka pedulikan.

Keesokan harinya

Bayu berdiri di depan gedung tempat Laras bekerja, jantungnya berdebar kencang. Ia datang lebih pagi, berharap bisa menemui Desi sebelum gadis itu sibuk dengan pekerjaannya. Tangannya mengepal kuat saat matanya mencari sosok yang ia kenal. Saat melihat Desi turun dari ojek online, ia langsung melangkah cepat, mendekati wanita itu dengan tatapan tajam.

"Desi!" panggilnya.

Desi menoleh, terkejut melihat Bayu dengan ekspresi penuh tekanan. "Bayu? Ada apa?"

"Laras…" suara Bayu serak. "Dengan siapa dia menikah?"

Desi tampak terkejut, lalu menatap Bayu dengan iba. "Kamu beneran nggak tahu?"

Bayu menggeleng, rahangnya mengeras. "Aku udah datang ke rumahnya, tapi orang tuanya ngusir aku. Laras bahkan nggak keluar waktu aku teriak manggil dia!"

Desi menghela napas panjang. "Laras menikah dengan Edward. Dia CEO sebuah perusahaan besar."

Jantung Bayu serasa berhenti berdetak. Nama itu… nama yang ia tak pernah bayangkan akan terkait dengan Laras. "Kamu dapet undangan? Aku pengen tahu di mana pernikahannya."

Desi menggeleng. "Enggak, Bayu. Yang diundang cuma orang-orang dari kalangan pebisnis dan petinggi perusahaan. Bahkan aku yang sahabatnya aja nggak dapet undangan. Laras juga nggak bales chat aku, apalagi angkat telepon. Sejak dia setuju buat menikah, dia kayak hilang kontak. Bahkan sekarang nomornya tak aktif lagi."

Bayu mengutuk dalam hati. Laras seperti dikurung, dijauhkan dari semua orang yang peduli padanya. Ia tidak bisa tinggal diam.

Tanpa membuang waktu, Bayu mencari tahu di mana resepsi pernikahan akan diadakan. Begitu ia mendapat informasi, ia langsung menuju hotel yang menjadi tempat acara. Ia berkeliling, mencari tahu di mana Laras berada. Hingga akhirnya, ia menemukan nomor kamar yang ditempati Laras.

Matanya menyipit, mencari cara untuk masuk. Saat melihat seorang staf hotel berjalan dengan troli makanan, ide gila terlintas di benaknya.

Bayu menunggu momen yang tepat sebelum menarik staf itu ke sudut sepi, membekap mulutnya dan memukulnya hingga pingsan, lalu mengambil jas serta topi staf hotel tersebut. Ia mengenakan penyamarannya dengan cepat, lalu mengangkat nampan makanan, menutupi sebagian wajahnya. Dengan langkah hati-hati, ia menuju kamar Laras.

Dari balik pintu, ia mengetuk pelan. "Makanan, Nona."

Laras, yang sejak tadi duduk termenung dengan wajah pucat, mendengar suara itu dan bangkit perlahan. Ia tak berpikir banyak, pikirannya sudah terlalu kacau dengan pernikahan yang akan terjadi beberapa jam lagi. Ia membuka pintu tanpa curiga.

Begitu pintu terbuka, Bayu langsung menerobos masuk, menutup pintu dengan cepat di belakangnya. Napasnya memburu, dadanya naik turun dengan penuh emosi.

"Bayu?!"

Laras terkejut, tubuhnya membeku melihat sosok yang kini berdiri di hadapannya. Pria yang ia cintai, yang setiap malam hadir dalam doa-doanya. Ingin sekali ia melompat dan memeluknya, merasakan kehangatan yang dulu selalu membuatnya merasa aman. Namun, ia menggigit bibirnya, menahan gejolak di hatinya. Ia tidak boleh egois. Tidak boleh memikirkan kebahagiaannya sendiri.

Bayu menatapnya dengan mata yang penuh kemarahan dan kesakitan. "Apa yang kamu lakukan, Laras?! Kenapa kamu mau menikah dengan dia?! Kenapa?!"

...🍁💦🍁...

.

To be continued

1
naifa Al Adlin
Edward manusia licik hehmmmmmm,,, gemes. pengen di uyel2
@💤ιиɑ͜͡✦⍣⃝కꫝ🎸🇵🇸
/Sob//Sob//Sob//Sob//Sob//Sob//Sob//Sob//Sob//Sob//Sob//Sob//Sob/
@💤ιиɑ͜͡✦⍣⃝కꫝ🎸🇵🇸
sekuel dari kisah ini ya kak?
@💤ιиɑ͜͡✦⍣⃝కꫝ🎸🇵🇸: oke kak
𝕯𝖍𝖆𝖓𝖆𝖆𝟕𝟐𝟒: Iya, Kak. karena beda genre dan tag nya, jadi dibuat sekuel.
total 2 replies
@💤ιиɑ͜͡✦⍣⃝కꫝ🎸🇵🇸
gak sanggup komen.. nyesek banget.. 😭
abimasta
laras terpaksa bayu,bapaknya laras itu egois dan gila harta
@💤ιиɑ͜͡✦⍣⃝కꫝ🎸🇵🇸
😔😔😔😔😔😔😔😔😔😔😔😔😔😔😔😔😔😔/Cry//Cry//Cry//Cry//Cry//Cry//Cry//Cry//Cry//Cry//Cry//Cry//Cry//Cry/
Dek Sri
sabar ya laras
Dek Sri
lanjut
abimasta
semoga edward melepaskan laras
@💤ιиɑ͜͡✦⍣⃝కꫝ🎸🇵🇸
apapun itu. selicik apapun rencana Sherin.. semoga itu bisa merubah niat Edward menikahi laras. bayu temukan laras secepatnya ya
abimasta
selamatka laras dar keegoisan ortunya bayyuu dan habisi edward yg sudah menabrakmu
@💤ιиɑ͜͡✦⍣⃝కꫝ🎸🇵🇸
selamatkan laras, Bayu
@💤ιиɑ͜͡✦⍣⃝కꫝ🎸🇵🇸
yes bayu kembali... 😭😭😭😭😭... selamatkan juga laras dari kejahatan Edward & Sherin, bayu...
syisya
ayo bay muncullah
@💤ιиɑ͜͡✦⍣⃝కꫝ🎸🇵🇸
apakah Edward memang se maha Kuasa itu? tak adakah hukum untuknya? bisa semena-mena begitu?
Ranasartika Lacony
lsg viralin aja Bon, si Edwin
Ranasartika Lacony
lsg viralin aja Bon, si Beni
abimasta
laras lagi yang jadi korban
@💤ιиɑ͜͡✦⍣⃝కꫝ🎸🇵🇸
apa yg laras khawatirkan pun terjadi. lekaslah sembuh bayuuu... boni & laras butuh hadirmuuuu
Dek Sri
lanjut
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!