Kesempatan Hidup Kedua Hana

PoV Author

Hana belum selesai dengan pekerjaannya dan mulai terlambat untuk pulang ke rumah. Jadi dia membereskan pekerjaannya dengan segera dan meninggalkan kantornya.

Hari ini Hana tidak membawa mobilnya karena mobilnya mogok di tengah jalan. Hana berdiri di pintu gerbang perusahaan menunggu sebuah taksi yang sudah dia pesan. Tiba-tiba sebuah BMW berwarna hitam muncul di depannya. Jendela mobil itu terbuka.

"Masuklah." Ucap Louis.

"Tidak terima kasih. Aku sudah memesan sebuah taksi." Balas Hana.

"Batalkan itu dan masuklah ke dalam, atau aku akan menggendong mu masuk ke dalam mobil dan percaya kepadaku, aku akan melakukannya. Jadi kau putuskan saja." Ucap Louis.

Hari demi hari Hana semakin merasa kesal kepada Louis. Di masa lalu, Louis tidak pernah tertarik kepadanya. Tapi kali ini Hana tidak bisa mengerti sikap Louis dan situasi yang terjadi. Kenapa setiap kali Hana ingin menjauh dari Louis, tapi kelihatannya bahkan alam pun ingin mereka bersama.

Hana menghela nafas dan kemudian masuk ke kursi penumpang.

Sudah 10 menit dan tidak ada yang mengatakan apapun. Tapi kesunyian itu membuat keduanya merasa nyaman. Tiba-tiba ponsel Hana berdering. Dia melihat siapa pemanggil dari ponselnya itu dan ternyata itu adalah Mamanya. Dia pun menjawab panggilan Mamanya.

"Halo...." Ucap Hana.

"Hana, apa kau sudah naik taksi atau Mama akan meminta seseorang untuk menjemputmu?" Tanya Sang Mama.

"Tidak Mama, tidak perlu. Pak Louis sudah memberikan aku tumpangan." Jawab Hana.

'Dari mana datangnya suara aneh ini?' ucap Hana dalam hati.

Kemudian dia melihat dari sudut matanya bahwa Louis tengah memainkan bibirnya.

'Pria ini benar-benar mesum.' pikir Hana

"Oh itu bagus. Katakan kepadanya untuk ikut makan malam bersama kita." Ucap Mama Hana.

"Tapi Mama, dia pasti sibuk...,"

"Aku tidak sibuk." Ucap Louis memotong ucapan Hana secara tiba-tiba.

"Baiklah, kalau begitu Mama menunggu kalian." Ucap Mama Hana lalu menutup sambungan telepon setelah mendengarkan ucapan Louis.

...----------------...

Mereka lalu tiba di rumah Hana. Mama dan Papa Hana dengan segera menyambut Louis.

'Kenapa mereka seolah tengah menyambut menantu mereka? Oh ya Tuhan, kepala ku ini. Berhentilah berpikir bodoh.' ucap Hana dalam hati.

Mereka semua lalu duduk untuk makan malam bersama. Papa Hana memecah keheningan diantara mereka semua.

"Jadi Louis, apakah putriku memberikanmu masalah? Dia tidak melakukan hal yang menyulitkan mu bukan?" Tanya Papa Hana.

'Oh ya Tuhan, Papa mempermalukan aku sekarang.' pikir Hana dengan wajahnya yang memerah.

"Papa, aku ini bukan anak kecil lagi dan Papa tidak pernah bertanya kepadaku apakah bos ku memberikan aku kesulitan atau tidak." Ucap Hana

Papa Hana tertawa.

"Sebenarnya Bos memang diciptakan untuk memberikan kesulitan kepada karyawannya dan itu hanya untuk agar kau bisa belajar." Ucap Papa Hana.

"Sebenarnya Pak Kurniawan, dia tidak memberikan masalah apapun. Tapi aku setuju bahwa dia kadang merasa kesulitan disana." Ucap Louis seraya tertawa.

Irana, adik Hana duduk dalam diam dan melihat ke arah kakaknya dan juga Louis. Dia melihat cara Louis menatap ke arah kakaknya.

'Mereka terlihat seperti berhubungan. Namun seperti hubungan serigala dan domba.' pikir Ira.

Hana tidak menyadari tentang pikiran orang tuanya dan adiknya yang ada di dalam kepala mereka.

Papa dan Mama Hana sudah terpesona oleh sikap Louis dan berpikir untuk membuat Louis sebagai menantu mereka. Tiba-tiba Mama Hana ingin mengetahui apakah Louis tengah berkencan dengan seseorang atau tidak. Jadi dia pun bertanya pada Louis.

"Louis, apakah kau berkencan dengan seseorang?"

"Sebenarnya tidak. Aku masih lajang sekarang. Sebenarnya aku sedang mencoba untuk mendekati seseorang." Ucap Louis seraya melihat ke arah Hana.

Tatapan Louis dilihat oleh Mama dan Papa Hana, dan mereka memberikan tatapan berarti satu sama lain dan di sanalah misi mereka untuk membuat Louis menjadi menantu mereka dimulai.

Bersambung....