menceritakan tentang seorang gadis mantan penari ballet yang mencari tahu penyebab kematian sang sahabat soo young artis papan atas korea selatan. Hingga suatu ketika ia malah terjebak rumor kencan dengan idol ternama. bagaimana kisah mereka, yukkk langsung baca saja
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon venn075, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 31
Pagi ini, industri hiburan Korea kembali dihebohkan oleh kabar yang menyeret nama Ji Hoon, center dari boy group ternama SIN5. Namun berbeda dari rumor-rumor sebelumnya yang membahas kedekatannya dengan Cassi Seaggel, pewaris Seaggel Group, kali ini nama Ji Hoon kembali melambung akibat kisah masa lalunya—kisah cinta lama yang kembali diungkit media, seolah membuka lembaran yang selama ini terkunci rapat.
Salah satu media besar merilis laporan eksklusif yang memuat detail hubungan Ji Hoon di masa lalu dengan seorang wanita non-selebriti. Disebutkan bahwa jauh sebelum debut bersama SIN5, Ji Hoon pernah menjalin hubungan asmara yang cukup serius dengan wanita tersebut. Banyak yang terkejut, karena kabar ini bukan sekadar rumor, melainkan disertai dengan beberapa foto lama dan kesaksian anonim dari orang-orang yang mengaku pernah menyaksikan kedekatan mereka secara langsung.
Meski begitu, laporan media tersebut tidak menjelaskan secara rinci bagaimana hubungan mereka berakhir. Tidak ada penjelasan apakah mereka berpisah karena faktor internal, tekanan dari luar, atau alasan lain yang lebih rumit. Justru, inilah yang membuat publik semakin penasaran—bagaimana mungkin hubungan yang terlihat begitu dalam dan penuh perasaan itu bisa berakhir tanpa jejak yang jelas?
Detail tentang wanita itu pun dibuat samar. Identitasnya dirahasiakan, hanya disebut sebagai seseorang yang sangat berarti bagi Ji Hoon di masa lalunya. Bahkan beberapa lirik lagu ballad yang pernah dirilis SIN5 mendadak kembali viral karena publik merasa menemukan benang merah antara lagu-lagu itu dan kisah cinta Ji Hoon yang kini mulai terkuak.
Media sosial sontak dibanjiri spekulasi. Fans dan netizen mulai mengaitkan satu per satu potongan puzzle yang selama ini terabaikan. Beberapa menyebut pernah melihat perubahan besar pada Ji Hoon di awal kariernya—masa-masa di mana ia terlihat lebih tertutup, lebih dingin, dan memilih menghindari sorotan publik. Kini, semua itu seolah terjawab dengan munculnya kabar ini.
Namun hingga kini, tak ada satu pun yang benar-benar tahu apa yang terjadi di antara mereka. Bagaimana hubungan itu berakhir, kemana perginya wanita itu, dan apakah Ji Hoon sendiri tahu alasan di balik kepergian sosok yang pernah begitu berarti baginya—semuanya masih menjadi misteri besar yang belum terpecahkan.
Di tengah semua kegaduhan ini, nama Cassi Seaggel ikut terseret. Banyak yang bertanya-tanya, bagaimana posisi Cassi di tengah masa lalu Ji Hoon yang tiba-tiba mencuat ke permukaan? Apakah ia tahu tentang kisah itu, atau justru ini akan menjadi ujian baru bagi kedekatan mereka?
Hingga berita ini diturunkan, belum ada pernyataan resmi dari pihak Ji Hoon maupun agensinya. Namun pagi ini, satu hal menjadi jelas—Ji Hoon bukan hanya idol dari SIN5 yang bersinar di atas panggung, tapi juga pria dengan masa lalu yang rumit, yang kini perlahan kembali menghantuinya di hadapan publik.
---
Sore itu, suasana di kediaman Cassi Seaggel terasa begitu tenang. Matahari baru saja merangkak naik, sinarnya menembus kaca jendela besar di ruang tengah. Cassi duduk di sudut favoritnya, secangkir kopi hangat tergeletak di meja, nyaris tak tersentuh. Rutinitas paginya selalu dimulai dengan satu perintah singkat pada Alexa, asisten pribadinya yang terhubung langsung dengan segala saluran berita dan media sosial terkini.
"Alexa, beri aku kabar terbaru pagi ini," ucapnya pelan, nyaris tanpa emosi.
Suara dingin dan datar dari perangkat itu segera memenuhi ruangan, membacakan deretan berita yang tengah menjadi sorotan. Tapi di antara semua kabar yang dibacakan, satu kalimat menghentikan napas Cassi seketika.
"Berita utama pagi ini, nama Ji Hoon dari boy group SIN5 kembali trending. Namun kali ini bukan karena rumor kencan yang sebelumnya sempat santer terdengar bersama pewaris Seaggel Group, melainkan karena terkuaknya kisah cinta lamanya yang selama ini tak terungkap. Media melaporkan bahwa Ji Hoon pernah menjalin hubungan serius dengan seorang wanita non-selebriti sebelum debutnya, meski detail tentang perpisahan mereka hingga kini masih menjadi misteri."
Cassi terdiam. Matanya kosong menatap ke arah layar Alexa yang terus memunculkan headline berita serupa dari berbagai portal besar. Suara Alexa perlahan berubah menjadi gema jauh di telinganya. Tangannya gemetar ringan, sementara pikirannya melayang—entah kemana.
Ia tidak tahu harus bereaksi seperti apa. Ada rasa sesak yang tiba-tiba muncul, menghantam dadanya tanpa peringatan. Ia memang tahu Ji Hoon punya masa lalu, siapa yang tidak? Tapi mendengarnya disampaikan seperti ini, diulang-ulang oleh media seolah-olah dunia harus tahu seberapa dalam luka yang pernah Ji Hoon simpan—rasanya berbeda.
Beberapa menit Cassi hanya duduk membisu. Jantungnya berdetak cepat, tapi tubuhnya tak bergerak. Sampai akhirnya suara dering telepon memecah keheningan itu. Cassi menoleh lambat, menatap layar ponselnya yang menunjukkan nomor tak dikenal. Ragu, tapi akhirnya ia angkat.
“Halo” ucapnya pelan namun tetap menjaga intonasi formal.
Butuh beberapa detik sebelum suara berat seorang pria terdengar dari seberang. “Selamat pagi, Nona Cassi. Maaf mengganggu waktu Anda. Saya… Ayah Ji Hoon.”
Cassi terdiam sejenak, kaget mendengar suara yang begitu asing namun terdengar jelas penuh wibawa di telinganya. “Selamat pagi, Tuan. Ada yang bisa saya bantu?” tanyanya hati-hati.
“Saya tahu ini mendadak, dan mungkin tidak pantas saya langsung menghubungi Anda. Namun, saya baru saja membaca berita pagi ini… mengenai Ji Hoon,” suara sang ayah terdengar berat, seperti menahan sesuatu.
Cassi mengepalkan tangannya di atas meja, menunggu pria itu melanjutkan.
“Saat ini saya sedang berada di luar kota karena urusan pekerjaan yang tidak bisa saya tinggalkan. Saya baru akan kembali ke Seoul tengah malam nanti.” Suaranya terdengar makin pelan. “Karena itu, saya ingin meminta bantuan Anda… Jika tidak merepotkan.”
“Bantuan apa, Tuan?” Cassi bertanya dengan suara lebih pelan.
“Saya khawatir… Ji Hoon membaca semua berita itu. Anda mungkin tahu, dia tipe anak yang cenderung menutup diri jika terluka atau tertekan. Saya… tidak bisa menemaninya sekarang. Karena itu, saya mohon… bisakah Anda meluangkan waktu untuk menemui Ji Hoon hari ini? Pastikan keadaannya baik-baik saja,” ucapnya penuh kehati-hatian.
Cassi terdiam sejenak, menatap kosong ke arah jendela sebelum menjawab. “Tentu, Tuan. Saya akan segera memeriksanya. Saya mengerti… situasinya tidak mudah.”
“Saya berhutang budi pada Anda, Nona Cassi.” Suara sang ayah terdengar lebih lega. “Jika ada sesuatu, mohon kabari saya… Saya akan segera kembali begitu urusan saya selesai.”
“Baik, Tuan. Akan saya pastikan Ji Hoon dalam keadaan baik,” jawab Cassi mantap meski hatinya berdebar keras.
“Terima kasih, Cassi. Saya sangat berharap padamu.”
Panggilan itu terputus, meninggalkan Cassi yang masih termangu di tempatnya. Untuk pertama kalinya, ia mendengar langsung kekhawatiran dari seorang pria yang selama ini hanya dikenal dari cerita-cerita Ji Hoon—dingin, keras, dan penuh perhitungan. Tapi pagi ini… suara itu terdengar berbeda.