NovelToon NovelToon
Selepas Kata Talak

Selepas Kata Talak

Status: tamat
Genre:Sudah Terbit / Cintapertama / Patahhati / Selingkuh / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Dokter / Tamat
Popularitas:16.4M
Nilai: 4.9
Nama Author: Ridz

Telah Terbit Cetak Bersama Platinum Publisher X NovelToon ~

"Aku menyerah karena suamiku memilih
menciptakan cap jari diatas surat gugatan perpisahan demi mengucap akad dengan wanita lain,"

Dikta Nadira, seorang Motivator Pernikahan yang menikah dengan sosok Dosen Sosiologi bernama Robby Dreantama.

Pernikahan mereka yang terjadi akibat sebuah kesepakatan berujung kecewa disaat mereka sadar bahwa Noda Merah telah tercipta diatas buku nikah mereka dan Dikta memilih diam.

Dikhianati, bahkan melihat suaminya bercinta dengan wanita lain dihadapannya benar-benar menghancurkan hidup Dikta. Sehingga sampai pada kata Talak itu keluar.

Dikta menganggap akan menemukan jalan baru dalam kehidupannya malah kehilangan pijakan hidupnya, namun satu yang menjadi masalah, disaat mereka resmi berpisah fakta mempertegas bahwa Dikta tengah mengandung anak dari Robby.

Robby yang enggan mengakuinya membuat Dikta kembali merasa terpukul dan bertekad membuka lembaran baru.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ridz, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 08. Tuduhan Robby

Orang tua adalah harta berharga dalam setiap kehidupan dan tujuan utama dalam setiap perjuangan, hargailah dan muliakanlah mereka sebelum Allah memberimu takdir yang mengajarkanmu Apa Itu Arti Kehilangan.

"Dokter!"

Suara teriakan Robby bergema di koridor rumah sakit tersebut, dia tampak panik membawa Mama Reni dalam gendongannya sementara Glenca ikut di belakangnya.

"Dokter! Tolong!"

Robby kembali berteriak sehingga membuat seorang dokter beserta tim medis langsung berlari menghampiri Robby.

"Tolongin Mama saya, Dok," ujar Robby panik.

"Bapak tenang dulu, Suster tolong ambil bangker pasien dan siapkan ruangan sekarang," ujar dokter tersebut pada suster disana.

Tak lama kemudian beberapa suster datang membawa bangker rumah sakit dan menidurkan Mama Reni disana, setelahnya mereka semua membawa Mama Reni masuk ke salah satu ruangan.

"Bapak tunggu disini saja, kami akan segera menangani Mama Reni," ujar dokter tersebut yang membuat Robby terdiam didepan pintu ruangan itu.

Robby berjalan mondar-mandir dengan frustrasi didepan ruangan tersebut, Glenca yang melihat itu meraih lengan Robby dan berusaha menenangkannya.

"Sabar yah, aku yakin Tante Reni gak bakal kenapa-napa kok," ujar Glenca mengajak Robby untuk duduk disana.

"Semoga aja si Tua itu meninggal nyusul suaminya, jadi gak akan ada lagi yang gangguin dan halangin hubungan aku sama Robby," batin Glenca tersenyum sinis saat dia memeluk Robby.

Robby benar-benar frustrasi melihat kondisi Mama Reni, terlebih saat ini Robby hanya memiliki sisi Mama Reni dalam hidupnya, karena dia adalah anak tunggal.

Lama dalam kondisi menunggu kepastian oleh dokter yang menangani Mama Reni, akhirnya dokter tadi keluar yang membuat Robby dan Glenca segera berdiri.

"Dok? Mama saya gimana?" tanya Robby berusaha menanyakan kondisi Mama Reni.

"Ibu Reni tidak apa-apa, hanya serangan jantung ringan, dan beliau sudah siuman," jelas dokter tersebut kepada Robby.

"Alhamdulillah," Robby bernapas lega saat mengetahui bahwa keadaan Mamanya baik-baik saja. "Apakah saya bisa menemuinya Dok?"

Dokter tersebut mengangguk, Robby dan Glenca segera masuk kedalam ruangan itu untuk menemui Mama Reni yang telah siuman, Robby langsung berjalan menggenggam tangan Mama Reni.

"Mama? Mama gapapa kan?" tanya Robby pada Mama Reni yang terdiam.

"Siapa kamu!" Mama Reni menepis tangan Robby.

Robby dan Glenca tersentak. "Mama, maafin Robby."

"Sudahlah! Buat apa kamu minta maaf kalau kamu masih menjalin hubungan dengan wanita itu, kamu bahkan sudah melukai hati seorang ibu yang mengandungmu sembilan bulan demi seorang wanita yang menurut kamu baik," ujar Mama Reni. "Mama kecewa sama kamu Robby, Mama merasa bersalah sama Papa kamu, Mama rasanya ingin menyusul Papa saja dan bicara dengan Papa kalau Mama sudah gagal mempertahankan hubungan rumah tangga anak kita."

Robby terdiam. "Maafin Robby Ma, tapi ini sudah keputusan Robby."

"Kejar semua keinginanmu Robby, kamu tidak perlu khawatir tentang Mama, lebih baik kamu keluar dari sini, kehadiran kalian berdua malah membuat Mama tambah setres dan sakit, atau kamu memang ingin Mama mati saja?"

"Maafin Robby,"

Robby menarik tangan Glenca dan berjalan keluar dari ruangan itu, setelah kepergian Robby, Mama Reni tampak menangis kecewa karena sudah mengingkari janji dengan almarhum suaminya agar pernikahan Robby dan Dikta selalu baik-baik saja.

"Suster? Bisa ambilkan ponsel saya, didalam tas?" pinta Mama Reni pada seorang suster yang sedari tadi didalam sana.

Suster tersebut mengangguk kemudian mengambil ponsel didalam tas Mama Reni, setelah memberikannya kepada Mama Reni, Mama Reni tampak menelepon seseorang yang ternyata adalah Dikta.

"Dikta? Mama masuk rumah sakit sayang, kamu bisa kan nemenin Mama disini?"

Robby dan Glenca masih duduk diruang tunggu sebenarnya Glenca sudah bosan disana dan ingin mengajak Robby pulang saja tapi Robby tidak mau dengan alasan ingin menjaga Mama Reni.

Tak lama kemudian terdengar suara langkah kaki panik yang berlari dari seorang wanita berhijab yang ternyata adalah Dikta.

"Bang Robby? Mama mana?"

Robby berdiri. "Mau apa kamu kesini?"

Dikta tidak menjawab, dia berusaha masuk kedalam ruangan Mama Reni namun ditahan oleh Robby.

"Jangan-jangan kamu yang memberitahu Mama Reni tentang aku menalak kamu sehingga kamu sengaja agar penyakit jantung Mama kambuh?" lanjut Robby menuduh Dikta. "Dasar kau wanita murahan! Lebih baik kamu pergi dari sini!"

Dikta terdiam, kalimat Robby benar-benar menusuk hatinya sehingga kini mata Robby dan Dikta hanya saling bertemu pandang dengan Dikta yang menahan tangis.

TBC

1
Widya Asyanti
lbh baik ndak usah pakai.visual thor,kadang rasanya.ndak sesuai seperti yg kita bayangkan
Widya Asyanti
syukurin
Anonymous
Kuliah kedokteran kok cuma 2 th sih thor?minimal 5 th lho itu
Ridz: maaf yah kak itu udh direvisi di chapter berikutnya tapi lupa diganti maaf ya
total 1 replies
Bunda
q mampir Thor 🙏🏻
azkadina
semoga kelak anakku seperti dirimu❤️
azkadina
luar biasa, author muda berbakat dn Masya Allah ilmu agamanya luar biasa
Danny Muliawati
Sean itu sdh ngurus nikah ke kedinasan istri sdh hamil 😆
Danny Muliawati
haha ada3 aza Sean sean
Danny Muliawati
coba aza hadir di seminar nya Dikta biar tau spt apa Dikta
Danny Muliawati
seru nich Dikta ktm Bianca calon ulat bulu 🤪
Danny Muliawati
klo bgt liat Robby kasia PK banget sembuhin thor biar ada waktu utk bertobat d bahagia lg
Danny Muliawati
boleh sumpah serah ini Krn di novel 😄😆🤪
Danny Muliawati
wow nurut aza yah. ... x klo suruh masuk sumur nurut jg 😄😆🤪😝
Danny Muliawati
sakit jiwa mo mo nya di kendaliin SM cia sampah dasar
bura handono
emang enak....rasain dehh ntuuh😬
Kamiem sag
love you Adam
Kamiem sag
astagaaaaa
Astagfirulloh... Adam... Dikta... kok kalian bisa sekompak itu ngadepin tante??
mimma
Luar biasa
Mak Rik
MANCHAP.....!!!!!! CERITAMU INI SANGAT BAGUS DN MANTUL BUANGET KAK...... CERITAMU INI SANGAT PENUH ARTI DN SARAT AKAN MAKNA...... SEKALI LAGI MANCHAP.......!!!!!!! 🤔🤔😱😱😱☝️☝️☝️👌👌👌👍👍👍❤️❤️❤️❤️❤️💖💖💖💖👍👍👍👍
Kamiem sag
bahagia selalu Sean-Aurel
bahagia selalu thor
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!