Novel ini diadaptasi dari 50% kisah nyata dan 50% fiksi.
Kaila merupakan istri dari Rangga. Dia dihianati oleh suaminya. Selingkuh di belakang Kaila dengan atasannya.
Kaila melihat dengan mata kepala sendiri ketika suaminya sedang bercumbu di dalam mobil dengan atasannya.
Bagaimana keputusan Kaila ketika mengetahui itu semua?
Ikuti kisahnya, hanya di noveltoon
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Kak Farida, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Keterpurukan Kaila
POV Mba Tina
Kring…kring suara benda pipih Tina berbunyi. Lalu tina mengangkat telepon.
Tina\= ["Hallo, Assalamu'alaikum."]
Albi \= ["Wa'alaikumsalam, mba Tina ini Albi."]
Tina \= ["Albi siapa yah?"]
Albi \= ["Adiknya teh Kaila, Mba."]
Tina \= [" Oh iya, ada apa Lagi?"]
Albi \= ["Mba bisa bantu teh Kaila, dia butuh dukungan dari dari teman-temannya."]
Tina \= ["Memang Kaila kenapa Dek?"]
Albi \= ["Teh Kaila seperti tidak mengingat dengan dirinya Mba. Teh Kaila makan kancing?"]
Tina \= [" Astagfirullah…ada apa dengan Kaila memangnya Dek?"]
Albi \= ["Teh Kaila ditalak sama kak Rangga waktu Teh Kaila hamil 8 bulan. Teh Kaila jiwanya terguncang setiap malam dia selalu berbicara sendiri dan berbicara ada yang bisikan menyuruh dia mati."]
Tina \= ["Astagfirullah, ini aku sedang di rumah sakit. Anakku sedang di rawat. Kemungkinan gak bisa datang secepatnya untuk support Kaila. Bagaimana saya share dengan teman 1 angkatannya. Boleh?"]
Albi \= ["Boleh Mba yang penting Teh Kaila dapat dukungan, sangat mengkhawatirkan Teh Kaila saat ini."]
Tina \= ["Baik aku akan menghubungi teman-teman 1 angkatan."]
Albi \= ["Terima kasih Mba, Assalamu'alaikum."]
Tina \= ["Wa'alaikumsalam."]
"Ya Allah Kaila gak menyangka kamu seperti itu. Aku pikir kamu sudah balikkan lagi karena kemarin aku melihat foto profile fbmu sudah ganti menjadi foto keluargamu. Masya Allah kamu baru lahiran lagi, nasib anak-anakmu bagaimana?" gumam hatiku.
Aku langsung menginfokan ke salah satu teman Kaila yaitu Vira, aku mengirim pesan singkat kepada Vira dan menceritakan akan kondisi Kaila saat ini.
💔💔💔
POV Lili
Aku mendadak mendapat berita buruk mengenai salah satu teman kuliahku. Aku tidak menyangka akan takdirnya yang sangat memprihatinkan. Baru 1 minggu yang lalu aku bertemu dengan Kaila dan melihat bayi yang baru saja dia lahirkan.
Vira menghubungiku, dia menceritakan akan kondisi Kaila.
Kami berjanji untuk bertemu, dia akan datang ke rumahku lalu kami akan pergi bersama-sama ke rumah Kaila. Karena jarak rumahku dan rumah Kaila tidaklah berjauhan hanya 15 menitan jika mengendarai sepeda motor.
Vira datang menjemputku, kami langsung berangkat menuju rumah Kaila. Sesampainya kami sampai di rumah Kaila, kami bertemu dengan kedua orang tua Kaila dan kami pun masuk menemui Kaila.
Hatiku terkejut melihat keadaan Kaila yang sangat mengkhawatirkan. Kaila menyisir rambutnya yang panjang dan mengambil rambut-rambut yang rontok. Dia hitung rambu-rambut yang rontok itu. Tatapan matanya begitu kosong, dia terus mensisir rambutnya yang panjang terurai. Kami mendekati Kaila dan memanggil namanya. Dia melihat kami tapi tiba-tiba Kaila menarik tanganku dan mengajak ke tempat yang lebih sepi.
“Lili, waktu kamu ke Rumahku minggu yang lalu. Kamu janjian yah dengan Rangga. Memangnya Rangga bilang apa denganmu?” Tanya Kaila.
“Aku tidak janjian dengan Rangga ketika ke rumah kamu. Niat aku hanya ingin bersilaturahmi aja, karena sebelumnya kita janjian untuk ngumpul-ngumpul bersama Vira dan Titi tapi kamu membatalkannya. Jadi aku aja yang datang ke rumahmu, mumpung kamu berada di Tangerang,” ucapku.
“Bohong!” ucap Kaila.
“Demi Allah Kaila, untuk masalah kamu dengan Rangga aku pun tidak tahu, dan kamu hamil pun aku tak tahu. Aku terkejut minggu lalu, bahwa kamu mempunyai bayi yang baru kamu lahirkan,” ucapku.
Aku meyakinkan Kaila, karena yang aku lihat jiwa Syifa sedang terguncang.
“Oh, ya sudah kita kedalam lagi yuk," ajak Kaila.
Aku berjalan di belakang Kaila, aku menatap vira.
“Vira…Kaial sudah berbeda, seperti bukan dirinya lagi,” ucapku kepada Vira.
Kami menangis menatap Kaila. Tiba-tiba Kaila merancu, dia berkata.
“Denger gak, ada suara tahu. Dia berbisik ditelingaku. Katanya dikit lagi aku mati, terus orang-orang gak akan sedih karena kematianku,” ucap Kaila.
Wajah Kaila sangat berbeda, Kaila seperti mengalami gejala gangguan jiwa. Aku tidak tahu seberat apa yang Kaila alami ketika di Bandung. Dari penglihatan aku sekarang, kemungkinan rasa sakit Kaila sudah banyak dipendam sehingga menumpuk dan meledak ketika Rangga mengucapkan talak untuk Kaila.
Aku tidak menyangka Kaila akan mengalami penderitaan seperti ini. Begitu berat masalah yang dia pikul sendiri, seberapa besar hati yang sakit karena Rangga. Sungguh aku tidak menyangka Rangga akan sekejam itu dengan Kaila.
Tidak mau menatap anak keempatnya, padahal itu darah daging Rangga. Seorang anak dilahirkan ke dunia itu tanpa dosa, tidak ada salah yang dia perbuat kenapa sang ayah tega menghukumnya seperti itu.
Istri masih ada kata mantan istri, akan tetapi anak tidak ada kata mantan anak. Sekeras apa hati Rangga saat ini? apa sekeras batu? Sungguh tega membiarkan Kaila seperti itu dan anak-anaknya tidak ada yang diperhatikan.
“Kaila…” aku memanggil Kaila secara perlahan, aku tidak bisa menanyakan apa-apa kepadanya dan aku melihat wajah Kaila yang tampak berbeda. Seperti orang gangguan jiwa. Syukurlah dia masih mengendaliku dan Vira, itu artinya Kaila masih bisa di rawat di rumah.
“Iya Lili.” Kaila masih menjawab ketika aku memanggil namanya.
“Kami pulang dulu yah.” Kaila hanya menganggukan kepalanya. Ketika aku melangkahkan kakiku untuk keluar ternyata Kaila mengantar kami ke depan pintu. Memang kebiasaan Kaila dari dulu ketika temannya mau pulang akan mengantarkan ke depan pintu. Tapi setelah di depan pintu dia menyisir kembali rambutnya dan menghitung rambut rontoknya.
Aku mengendarai motorku dan Vira ada dijok belakang motorku. Di atas motor kami berbincang membicarakan tentang Kaila.
“Ya Allah Lili, aku tidak menyangka Kaila kehidupannya seperti ini, kamu lihat tadi Kaila seperti orang gila tingkah lakunya. Apa yang dilakukan Rangga berengsek itu kepada Kaila sehingga Kaila seperti orang gila,” ucap Vira.
“Vira, aku sedih melihat Kaila seperti itu. Aku pikir Rangga baik orangnya, karena diakan pendiam banget waktu kuliah,” ucapku.
“Berjalannya waktu manusia bisa aja berubah Lili. Gila banget Rangga, Kaila temenin Rangga dari nol. Lulus kuliah langsung nikah, Kaila juga sempat menjadi guru SMKN tapi dia lepas untuk mengajar di sana setelah menikah dengan Rangga. Dan rela pindah ke Bandung berjauhan dengan keluarganya karena Rangga keterima menjadi PNS,” ucap Vira.
“Iya benar vira, Rangga gak punya hati banget buat Kaila seperti itu. Anaknya masih kecil-kecil banget lalu keadaan Kaila seperti itu lalu bagaimana Kaila memberi ASI kepada bayinya?” tanyaku.
“Aku pun gak tahu Lili, gak bisa ngomong apa-apa mengenai Kaila,” ucap Vira.
Kami menangis diatas motor, ketika mengingat kondisi Kaila saat menjenguknya.
Akhirnya kami tiba di rumahku.
“Vira bagaimana kita sebar ke grup? Kaila butuh dana untuk berobat. Bagaimana jika kita kumpulkan dana kepada teman-teman seangkatan kita?” tanyaku.
“Iya, ide yang bagus. Karena orang tuanya pasti butuh uang untuk berobat Kaila,” ucap Vira.
“Kamu yah yang sebarkan semua, nanti suruh transfer ke rekening aku. Jika sudah terkumpul kita datang lagi ke rumah Kaila untuk memberikan dana yang terkumpul kepada kedua orang tua Kaila,” ucapku.
“Oke aku akan menyebarkan ke group tentang kondisi Kaila,” ucap Vira.
Vira pun pulang ke rumah, aku menunggu kabar dari teman-temanku untuk mengumpulkan dana dengan tema Kami sayang Kaila.
Bersambung
Hai reader part ini percakapan asli teman-teman Kaila.
***
Hai teman-teman dukung novel ini dengan komen yang banyak, like, SUBSCRIBE dan follow.
Novel ini aku ikut sertakan lomba penghianatan. Jika menang uang nya akan aku sisihkan untuk anaknya Kaila.
Baca Novel ku yang lain
5 tahun menikah tanpa cinta
Salah lamar
Berteman di sosmed sama aku yuk
fb @Farida (R)
ig @kak_farida
semoga real Kayla semakin strong 💪💪💪💪