Dilarang Boom like !!!
Yuk hargai karya dari seorang penulis 🥰
Dia tidak menyangka kalau akan menjadi pemeran antagonis dalam kehidupan sahabatnya.
Viola Rinjani, seorang gadis muda berusia 23 tahun harus terpaksa menikah dengan seorang pria yang merupakan suami dari sahabatnya sendiri.
Awalnya, Viola menolak tawaran pernikahan itu. Namun, keadaan yang terus memburuk terasa mencekik leher Viola hingga membuatnya harus mengambil keputusan untuk menjadi istri kedua.
Biduk rumah tangga pun dimulai, akankah Viola berhasil melewatinya ?
Atau terpuruk dengan segala siksaan dan hinaan yang dilayangkan oleh semua orang ?
Yuk ikuti kisahnya hanya di Noveltoon !
Follow IG Author ayu.andila 😘
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ayu Andila, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab. 15. Perasaan Gila
Alea dan Raja segera membawa Viola kerumah sakit untuk mendapatkan pertolongan, sementara Viola hanya diam sembari menahan rasa perih dan panas yang menjalar dipermukaan kulit lengannya.
Tidak berselang lama, mobil mereka sudah sampai dirumah sakit. Alea segera memapah tubuh Viola untuk membawanya masuk dengan diikuti oleh Raja.
Seorang Dokter bergegas untuk mengobati lengan Viola, sementara Raja dan Alea duduk di depan ruangan yang saat ini ditempati oleh gadis itu.
"sayang, aku mau berangkat-"
"apa kau sudah puas?" potong Alea dengan tajam, matanya memandang lurus ke depan tanpa melihat ke arah Raja sedikitpun.
Sementara Raja merasa bingung, keningnya berkerut dalam saat melihat kemarahan Alea.
"apa maksudmu, sayang? aku tidak-"
"Kau benar-benar keterlaluan, Raja! apa kau tidak punya hati nurani sedikit pun?" Alea memalingkan wajahnya ke arah Raja dengan wajah yang sudah merah padam menahan emosi.
"kenapa kau selalu saja menyiksanya? apa tidak bisa sedikit saja kau berempati padanya, hah?" bentak Alea membuat Raja semakin membulatkan matanya, Alea merasa sangat kecewa dengan apa yang telah dilakukan suaminya kali ini.
"apa kau sadar Alea, kalau saat ini kau lebih mementingkan dia daripada aku!" balas Raja, dia kemudian bangkit dan menghadap kearah wanita itu.
"sebenarnya di mana letak kesalahannya, hah? dia sudah berbaik hati ingin membantu kita, tapi kau malah menyiksanya layaknya seekor hewan. Apa kau tidak kasihan dengannya?" Alea menumpahkan segala rasa kecewa yang sedang dia rasakan, dadanya bahkan sampai naik turun karna gejolak emosi yang akan meledak dari sangkarnya.
"kesalahannya adalah masuk dalam kehidupanku, dan mengganggu kenyamananku!" bentak Raja, suaranya menggema dilorong rumah sakit membuat beberapa orang yang berlalu lalang memperhatikan mereka.
"masuk dalam kehidupanmu?" tanya Alea tidak percaya, dia lalu mengusap kasar wajahnya dan menghempaskan pantatnya ke atas kursi.
"dia masuk ke dalam hidup kita karna permintaanku Raja, karna permintaanku! aku memohon padanya untuk menyempurnakan pernikahan kita, aku memintanya untuk memberikan keturunan untuk keluarga Ganendra. Lalu kenapa kau malah menyalahkannya? seharusnya kau berterima kasih Raja, seharusnya kau membalas kebaikannya dengan hatimu," lirih Alea, dia lalu menundukkan kepalanya dengan tangis yang sudah menjatuhi paha.
Raja terdiam ditempatnya saat ini, dia ingin menyangkal apa yang Alea katakan. Namun, dia tidak mampu untuk mengeluarkan suaranya.
Di tengah keheningan itu, tiba-tiba Dokter sudah keluar dari ruangan membuat Alea segera bangkit dan mendekatinya.
"bagaimana Dokter? semuanya baik-baik sajakan?" tanya Alea dengan penuh kekhawatiran, sementara Raja hanya diam memperhatikan pembebicaraan mereka.
"semua baik-baik saja Buk, dan luka dilengan pasien sudah kami obati," jelas Dokter tersebut, lalu dia juga mengatakan kalau Viola sudah boleh pulang saat ini juga.
Kemudian Alea dan Raja masuk ke dalam ruangan Viola, terlihat gadis itu sedang mengipas lengannya yang sudah dibaluri oleh salep.
"apa kau baik-baik saja, Vi?" tanya Alea, dia mendudukkan pantatnya keranjang gadis itu.
Viola hanya tersenyum dan menganggukkan kepalanya untuk menjawab pertanyaan Alea, sementara Raja tetap saja diam sambil menatap tajam ke arah Viola.
"kata Dokter kau sudah boleh pulang Vi, ayo ku bantu!" ajak Alea sembari memegangi tangannya, Viola ikut turun dari ranjang itu dengan dibantu oleh tangan Alea.
Setelah semuanya selesai, mereka segera kembali pulang kerumah. Sepanjang perjalanan, tidak ada yang bersuara dimobil itu. Viola melirik ke arah Alea yang duduk di sampingnya dengan melihat kearah jalanan, sementara Raja tetap fokus pada jalanan yang sedang mereka lewati.
"ada apa dengan mereka? apa mereka bertengkar lagi?" Viola menghembuskan napas kasar saat melihat suasana yang sedang terjadi saat ini, dia yakin kalau suami istri itu sedang bertengkar dan ujung-ujungnya dia juga yang akan menderita.
"oh ya Vi, nanti sore aku mau menjemput Mama dibandara. Kau istirahat saja ya, dirumah," ucap Alea, dia ingin kalau Viola istirahat saja dirumah.
Seperti biasa Viola hanya menganggukkan kepalanya untuk mengiyakan apa yang Alea ucapkan, dia juga ingin menghabiskan waktu dirumah dengan alat-alat gambar yang sekarang menjadi kesukaannya.
Setelah sampai dirumah, Viola bergegas untuk turun dan langsung masuk ke dalam rumah. Sementara Alea dan Raja masih betah berada di dalam mobil.
"honey, maafkan aku!" lirih Alea, dia merasa menyesal karna sudah melampiaskan semua amarahnya pada Raja.
Raja yang mendengar suara Alea langsung menoleh ke belakang, dia lalu turun dari mobil dan menarik Alea agar ikut turun bersamanya.
"Sudahlah." Raja memeluk tubuh Alea dengan erat membuat istrinya itu terisak, dia lalu mengecup seluruh wajah Alea untuk memberikannya ketenangan.
"aku juga minta maaf karna sudah membentakmu, sayang," ucap Raja, dia mengelus pipi Alea dengan sayang membuat pipi wanita itu bersemu merah.
"tapi aku mohon honey, jangan menyakiti Viola lagi! Kau juga tau kan apa tujuan kita melakukan semua ini, kasihan Mama yang sudah berjuang untuk mempertahankan semuanya," lirih Alea, dia tidak mau semua yang sudah mereka lakukan menjadi sia-sia.
"baiklah, aku tidak akan pernah menyakitinya lagi!"
Alea mendongakkan kepalanya untuk melihat kearah Raja. "janji, honey?"
Raja menganggukkan kepalanya untuk menjawab ucapan Alea, kemudian mereka berdua masuk ke dalam rumah.
***
Viola menghabiskan waktu seharian ini dengan menggambar, dia benar-benar seperti berada didunia lain yang sangat membuatnya bahagia.
Tanpa dia sadari, ada sepasang mata yang sedang memperhatikannya saat ini. Raja yang baru pulang dari kantor mendengar gelak tawa Viola dari arah taman, entah kenapa Raja penasaran dengan apa yang sedang dilakukan oleh wanita itu.
Langkah Raja terhenti saat melihat Viola sedang duduk ditaman samping rumahnya, dia juga melihat berbagai macam kertas sudah berserakan di bawah gadis itu.
Wajah Viola tampak sangat bahagia dan berseri-seri di mata Raja, dia lalu kembali melangkahkan kakinya karna sangat penasaran dengan apa yang Viola lakukan.
"apa yang kau lakukan?"
Viola terjingkat kaget saat mendengar suara Raja, dia lalu mendongakkan kepalanya dan menatap tajam kearah lelaki itu.
Raja mengambil kertas-kertas yang sudah berserakan di bawah membuat Viola langsung merebut kertas-kertas itu. Namun, semua terlambat. Beberapa kertas sudah berada ditangan Raja membuat Viola merasa gelisah.
Raja membulatkan matanya saat melihat apa yang Viola gambar, dia merasa tidak percaya dengan maha karya yang telah diciptakan oleh wanita itu.
"Kembalikan!" Viola merebut kertas yang ada ditangan Raja membuat tubuh mereka saling bertebrakan, Raja yang tidak siap ditubruk oleh Viola mendadak oleng dan terjatuh di atas rerumputan dengan menimpahi Viola.
Bruk, tubuh mereka saling menempel sempurna dengan hembusan napas yang saling berbalasan. Mata Raja dan Viola seketika terkunci, mereka mendadak kaku dengan posisi saling menghimpit satu sama lain.
Deg, jantung Viola berpacu dengan sangat cepat saat berada sangat dekat dengan Raja saat ini. Dia bahkan bisa merasakan hembusan napas Raja yang menerpa wajahnya.
"aaaww!" tiba-tiba Viola berteriak saat Raja tidak sengaja menyentuh luka yang ada dilengannya membuat lelaki itu sadar dan bergegas bangkit dari atas tubuh Viola
•
•
•
TBC.
Terima kasih buat yang udah baca 😘