JANGAN LUPA DUKUNG KARYA INI YA!
🌸Setelah tiga tahun menikah, Arjuna mengomentari istrinya sangat membosankan, tapi orang yang membosankan inilah yang melemparkan perjanjian perceraian di wajahnya pada perayaan ulang tahun perusahaan di depan semua orang, yang membuatnya kehilangan muka.
tetapi siapa sangka, setelah berpisah, Arjuna malah merasa sangat menyesal karena telah menyia-nyiakan istrinya, dan memulai mengejar cinta istrinya kembali.
Mampukah Arjuna kembali memperjuangkan kepercayaan dan cinta Luna kembali?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon rafizqi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 15 Terlalu Bodoh Mencintai
Luna masih diam di salam pikirannya. Ia mengingat kembali betapa ia mencintai Arjuna dulu. Sehingga apapun yang di katakan Arjuna ia akan selalu menuruti dan apapun akan ia beli serta semua hal, ia selalu menanyakan kepada Arjuna mengenai pendapat Arjuna tentang apapun yang ingin dia lakukan.
Flashback.
Luna dengan sebuah jam tangan yang ada di tangannya. Segera menghampiri Arjuna yang masih duduk di ruang kerjanya.
"Mas! Kamu pilih yang mana? Apa ini cocok untuk kakek? Aku berencana akan memberikan hadiah ini untuk kakek" Luna berbicara dengan sangat lembut.
Arjuna yang di tanya pun sontak menoleh, "Aku pikir warna coklat itu cocok untuk kakek. Dan satunya untuk siapa?" Arjuna balik bertanya.
"Satu ini untuk kamu Mas. Kamu mau kan pake jam tangan ini?"
Arjuna tidak menjawab. Dengan wajah datarnya, ia hanya mengambil jam tangan itu dari atas meja dan meletakkannya ke dalam laci kerjanya.
Flashback off.
Luna pikir, dirinya yang dulu terlalu bodoh karena terlalu mencintai pria yang tidak mencintainya sama sekali. Tapi sekarang semuanya sudah berubah, Luna sudah tidak lagi mencintai Arjuna. Jadi apapun yang di katakan Arjuna semua itu tidak penting lagi untuknya saat ini.
"Sudah! Jangan menggangu ku lagi. Apapun yang aku lakukan, itu terserah kepadaku" Luna berbicara dengan sangat dingin. Lalu membayar dasi yang ia pilih untuk diberikan kepada kakek dan pergi meninggalkan Arjuna.
Arjuna masih menatap kepergian Luna dengan hati yang bergemuruh. Melihat Luna yang tidak menanggapi dirinya sama sekali membuat hatinya sangat marah dan kesal.
Bukan tanpa alasan, Luna yang sangat berbeda saat ini sungguh membuat hati Arjuna sangat sakit. Apalagi di saat dirinya selalu mengingat kebaikan serta ketulusan Luna dahulu kepadanya. Rasanya ia tidak terima jika Luna memperlakukan dirinya seperti ini.
Karena kesal. Arjuna yang akan membeli beberapa baju pun sontak pergi. Moodnya seketika menjadi sangat buruk. Rasanya sudah tidak tahan lagi membendung perasaannya yang kacau karena selalu di acuhkan oleh Luna selama ini.
Setengah jam berlalu. Setelah membeli dasi coklat itu. Luna kini sudah sampai di sebuah rumah mewah yang sangat besar. Ia tidak sabar untuk menemui kakek saat ini. Dan segera memencet tombol Bell di depan pagar besi yang menjulang.
Tidak lama pagar pun di buka oleh seorang satpam yang berjaga disana. Satpam itu menyapa Luna dengan sangat ramah, karena memang dia pun mengenal Luna sebagai menantu di keluarga Liu dulunya.
"Eh Nona Luna. Silahkan masuk Non" Ujarnya ramah.
Luna tersenyum ramah, "Terimakasih pak. Kakek ada kan?" Luna balik bertanya.
"Iya non ada di dalam" jawabnya. Luna pun segera masuk setelahnya.
Di dalam rumah. Luna masuk begitu saja, karena sejatinya ia sangat hapal betul di mana ruangan kakek berada. Dan ia pun pergi kesana.
Luna sengaja datang kesana setelah membeli dasi tersebut. Karena ia pikir, Arjuna sedang tidak di rumah dan dia menggunakan kesempatan ini untuk tidak bertemu dengan Arjuna saat ini.
"Kakek! Aku merindukan mu" Luna membuka pintu, setelah kakek menoleh, Luna mempercepat langkahnya dan memeluk tubuh kakek dengan sangat erat.
"Luna? Kamu datang? Kenapa tidak memberitahu kakek dulu, kalau tau kamu kesini kakek akan menyiapkan makanan untuk menyambut mu datang" Ujar kakek senang. Membalas pelukan Luna dengan senyuman manisnya.
Luna melepaskan pelukannya, "Tidak apa-apa kek. Oh ya, aku mau memberikan ini untuk kakek" Luna mengeluarkan dasi dari dalam tas miliknya.
"Selamat ulang tahun kek. Semoga kakek selalu di berikan kesehatan dan umur yang panjang. Ini dasi untuk kakek!" Seru Luna lagi melanjutkan. Kakek Liu nampak begitu senang mendapat hadiah dari Luna.
"Wahh. Kamu gak usah repot-repot cucuku. Cukup doakan kakek sehat saja sudah sangat cukup" ucap kakek senang. Lalu menarik Luna dan mencium kening cucu menantunya itu dengan sangat lembut.
"Kakek! Kakek di dalam?"
Luna terkejut ketika mendengar suara Arjuna ada di depan pintu ruangan kakek. Seperdetik kemudian pintu itu pun di buka oleh Arjuna dan dapat Arjuna lihat bahwa Luna ada di dalam bersama kakek. Dan dia pun langsung masuk dengan tatapan herannya kenapa Luna ada di sana saat ini. Sementara itu, Luna masih diam dengan wajah terkejut. Ia kehabisan kata, niatnya untuk tidak bertemu Arjuna, namun nyatanya tuhan selalu berkehendak lain dan Arjuna kini mengetahui bahwa dirinya diam-diam menemui kakek.
"Kenapa kau ada disini Luna? Bukankah kau ingin menemui pacar baru mu itu? Atau jangan-jangan kau sengaja kesini agar bisa melihat aku setiap hari?"
Luna menatap malas kepada Arjuna, "Luna pergi dulu kek. Jangan lupa di pakai ya, kek. Permisi" Luna tidak menghiraukan sama sekali pertanyaan Arjuna terhadapnya. Ia hanya berpamitan kepada kakek setelah mencium punggung tangan kakek, ia pun berlalu pergi meninggalkan ruangan itu.
"Apa yang kau katakan Arjuna. Kau tidak mengerti, Luna datang kesini hanya ingin mengucapkan selamat ulang tahun kepada kakek dan memberikan hadiah ini untuk kakek. Kenapa kau selalu berdebat dan membuat Luna selalu tidak betah berada disini. Kakek merasa sangat kesal sekali kepadamu" Ujar kakek memarahi Arjuna.
.
.
.
.
.
Bersambung
terus lah berkarya dan sehat selalu 😘😘
iyalah bknnya Luna udah sepantasnya gt krn klian udah bercerai Juna
😀😀😀😀😀😀😀