NovelToon NovelToon
Mengulang Waktu: Menyelamatkan Keluargaku

Mengulang Waktu: Menyelamatkan Keluargaku

Status: sedang berlangsung
Genre:Mengubah Takdir / Keluarga / Romansa / Balas dendam dan Kelahiran Kembali
Popularitas:3.1k
Nilai: 5
Nama Author: GadihJambi

Putri seorang Duke pada zaman abad pertengahan terkejut saat terbangun dari pingsannya di saat pesta debutantenya di kalangan sosialisasi bangsawan kelas atas. Ia kembali mengulang waktu setelah mati dibunuh suami dan selir sang suami saat akan melahirkan bayinya. Sang putri bertekad akan membalas perbuatan mereka dikehidupan lampau dengan pembalasan yang sangat kejam bagi akal sehat manusia pada zaman itu.

Berhasilkah ia membalas kejahatan mereka dikehidupan yang kedua ini?
Akankah ia berhasil menyelamatkan keluarganya dari tragedi pembantaian yang didalangi suaminya di kehidupan lampau?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon GadihJambi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Kebingungan

Jean terkejut saat melihat pelayan pribadinya Darya masih hidup dan menangis sambil memangku kepalanya. Ribuan pertanyaan yang saat ini bersarang dikepalanya menjadi terpendam karena tiba-tiba saja tubuhnya diangkat oleh beberapa pria berpakaian penjaga dari pangkuan Darya.

Jean diam saja karena suaranya menyangkut ditenggorokan saking syok dengan apa yang ia alami saat ini.

"Apa yang sebenarnya terjadi? Mengapa Darya masih hidup dan aku menjadi lemah seperti ini? Bukankah Darya sudah mati di siksa oleh orang suruhannya bajingan itu? Kenapa juga wajah Darya terlihat masih muda? Ini sungguh membuat aku bingung," batin Jean dengan bertanya-tanya sendiri.

Darya dengan sigap memandu penjaga membawa Jean menuju kamar pribadi Nona mudanya itu di kediaman utama yang tidak bisa dimasuki oleh sembarangan orang termasuk pelayan dan penjaga di kediaman Duke Caleste kecuali dirinya sebagai pelayan pribadi Jean dan keluarga besarnya.

"Panggilkan dokter Geraldine dan Dame Charles ke lantai dua sekarang juga!" perintah Darya pada salah satu penjaga yang membantu membawa Jean begitu Jean diletakkan diatas tempat tidur.

"Baik, Darya! Apakah kami harus memberitahu insiden ini pada Yang Mulia Duke dan Duchess?" jawab penjaga bernama Hugo sambil bertanya.

"Tidak perlu! Kita tidak bisa membuat kekacauan dengan berita tentang insiden ini yang pasti akan membuat citra Nona memburuk dikalangan Nona bangsawan kelas atas! Terlebih lagi saat ini di aula sedang ada pesta perayaan debutante Nona yang menjadi fokus Yang Mulia Duke dan Duchess. Usahakan memanggil dokter Geraldine dan Dame Charles secara diam-diam agar insiden yang dialami Nona tidak tersebar keluar," jawab Darya dengan tegas.

Hugo mengangguk mengerti dengan jawaban Darya yang memang masuk akal. Jean mendengarkan dengan jelas pembicaraan keduanya tanpa berusaha untuk ikut bicara menyuarakan kebingungannya.

"Oh ya, satu lagi! Pastikan semua penjaga dan pelayan yang mengetahui insiden ini untuk mengunci mulut mereka dan tidak menyebarkan insiden ini kepada siapapun termasuk rekan sesama pelayan di kediaman ini!" tambah Darya lagi sebelum Hugo melewati ambang pintu.

"Baik, akan saya lakukan!" sahut Hugo mengerti.

Darya langsung berjalan untuk menutup pintu kamar Jean begitu Hugo dan temannya menghilang dari pandangannya. Ia berjalan mendekati ranjang tempat tidur menghampiri Jean yang masih terlihat kebingungan.

"Nona muda, apa yang anda rasakan saat ini? Apa yang terjadi? Bagaimana bisa Nona ada disana dalam keadaan basah kuyup seperti kecebur dalam danau?" tanya Darya dengan lembut sambil membuka pakaian Jean yang basah.

Ia masih menunggu jawaban Jean sambil berlalu memasuki sebuah ruangan untuk mengambil pakaian kering untuk Jean.

"Tahun berapa sekarang ini Darya?" tanya Jean balik tanpa menjawab pertanyaan Darya sebelumnya dengan suara lirih.

Darya mematung mendengar keanehan dalam pertanyaan Nona mudanya sehingga gadis itu cepat-cepat keluar dari ruangan khusus untuk menyimpan pakaian dan perlengkapan pribadi Jean ada dikamarnya.

"Nona, apa terjadi sesuatu? Bagaimana anda lupa ini tahun berapa?" tanya Darya dengan muka panik mendekati tepi ranjang.

"Entahlah, aku lupa. Yang aku ingat seperti ada sesuatu yang menghantam kepalaku begitu keras hingga rasanya begitu menyakitkan seperti mau mati," jawab Jean yang teringat akan penderitaannya yang masih terasa sangat nyata.

"Nona, maafkan pelayan bodohmu ini yang telah lalai dalam menjagamu!" ungkap Darya sambil menangis terisak dengan menggenggam hangat tangan Jean yang dingin.

Hati gadis itu semakin sakit saat melihat wajah pucat, dan lemah Jean seakan-akan Nona mudanya baru saja mengalami kejadian yang sangat buruk sehingga meninggalkan rasa sakit dan trauma yang mendalam. Tatapan mata yang selama ini selalu ceria dan hangat mendadak berubah menjadi kosong, dingin, dan nyaris tidak ada kehidupan disana.

"Nona, sekarang tahun ketiga kerajaan Venezia dan saat ini Nona sudah memasuki usia legal yaitu delapan belas tahun. Dan hari ini adalah pesta debutante pertama anda dikalangan Nona bangsawan kelas atas," ucap Darya memberitahu Jean yang ditanggapi dengan raut wajah Jean yang terkejut dan syok.

Jean berusaha duduk meskipun sedikit susah karena tubuhnya yang lemah. Darya dengan sigap membantu Jean duduk dan bersandar dikepala ranjang dengan menaruh beberapa bantal empuk dibelakang punggung Jean agar Nona mudanya nyaman.

Jean pun menangis tanpa suara dengan bahu naik turun sehingga Darya pun ikutan menangis melihat kesedihan, ketakutan, kelegaan yang ia lihat dimata sang Nona.

"Aku tidak tahu bagaimana ini semua bisa terjadi, yang pastinya aku bahagia bisa kembali dimasa kehidupanku masih utuh. Entah ini anugerah dari Dewa atau kesempatan kedua untukku memperbaiki takdir kehidupanku, aku sangat bersyukur. Jika ini memang kesempatan kedua untuk memperbaiki semuanya, aku akan mempergunakannya sebaik mungkin dan melindungi semua orang yang aku sayangi dari para penjahat di masa lalu. Darya, Ayah, Ibu, dan kedua kakakku, aku akan melindungi kalian semua dengan segala ingatan yang aku punya dikehidupan lampau. Tidak akan aku biarkan mereka menyentuh kalian semua sedikitpun selama aku masih hidup," batin Jean dengan penuh tekad untuk melindungi keluarganya.

Sementara itu, Dokter Geraldine yang dipanggil secara diam-diam menjadi cemas mendengar apa yang terjadi pada Nona muda Caleste yang sudah ia anggap sebagai adiknya sendiri. Begitu sampai di tangga lantai dua kediaman utama Caleste, dirinya bertemu dengan temannya Charles yang seorang Dame atau ksatria bayangan Caleste dibawah pimpinan Duke muda yang seorang Jenderal perang kerajaan Venezia yaitu Jenderal muda David Louis Caleste kakak pertama Jean.

"Apa kau dipanggil juga oleh pelayannya Jean?" tanya Dokter Geraldine pada Dame Charles dengan kening berkerut.

"Hmm," jawab Dame Charles dengan deheman yang membuat dokter Geraldine mendengkus kesal.

"Ck, kau sama saja dengan pimpinanmu yang datar dan dingin itu," omel Dokter Geraldine dengan muka kesal.

Dame Charles tidak menghiraukan gerutuan dokter Geraldine dan terus berjalan menaiki tangga menuju kamar Nona mudanya dengan langkah tegas dan tegap khas seorang knight atau ksatria.

Suara ketukan pintu membuat Jean mengusap air matanya dan tetap duduk dengan pakaian yang sudah berganti. Darya membukakan pintu dan menunduk hormat pada dokter Geraldine yang masuk terlebih dahulu lalu diikuti oleh Dame Charles dibelakangnya.

"Jean, apa yang terjadi padamu? Bagaimana bisa kau ditemukan dalam keadaan seperti itu? Berbaringlah karena kakak akan memeriksamu!" cerca dokter Geraldine dengan wajah cemas dan panik duduk dipinggir ranjang Jean.

Melihat wajah dokter Geraldine membuat Jean kembali menangis karena dimasa lalu, Dokter Geraldine sahabat kakak pertamanya mati dibunuh orang suruhan Garcia karena tidak mau mengobati ayah Garcia yang saat itu terluka parah.

Darya kembali panik dan cemas melihat Jean menangis lagi tanpa tahu penyebabnya. Begitu juga dengan dokter Geraldine yang bertambah cemas melihat tangisan Jean begitu menyayat hati. Ia mengira Jean kesakitan sehingga ia cepat-cepat membuka kotak persegi yang ia bawa kemana-mana. Sama halnya dengan Darya dan dokter Geraldine, Dame Charles juga panik dan cemas meskipun raut mukanya masih datar tetapi jantung dan matanya terlihat jelas memperlihatkan perasaan itu dengan debaran kencang didadanya karena ikut sedih mendengar tangisan itu.

"Jean, katakan pada kakak mana yang sakit?" tanya Dokter Geraldine dengan suara serak karena ikutan menangis.

Bersambung...

1
Lala Kusumah
hati-hati Ruby 🙏🙏😍😍🥹🥹
Lala Kusumah
duh jangan sampai terjadi apa-apa sama kak Deon dong 🙏🙏
NoviTa jungkook
dari jambi ya thor?
GadihJambi: Jerambah bolong kak,
NoviTa jungkook: di mana jambi nya, sya dri jambi juga
total 3 replies
Rini N
Luar biasa
Asmarni Marni
semangat thorr up yg bnyk
Asmarni Marni
Luar biasa
Ivy
Thor, gimana sih? Kok blm update lagi? 😩
GadihJambi: Sabar ya, soalnya masih ngerjain tugas di dunia nyata dulu alias nyupir dan masak/Joyful//Joyful/
total 1 replies
Naruto Uzumaki
Senang banget bisa menemukan karya bagus kayak gini, semangat terus thor 🌟
Mecca
Bikin terharu sampai mewek.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!