NovelToon NovelToon
Pernikahan Kilat Zevanya

Pernikahan Kilat Zevanya

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Pernikahan Kilat
Popularitas:2.5k
Nilai: 5
Nama Author: Naaila Qaireen

Zevanya memiliki paras yang cantik turunan dari ibunya. Namun, hal tersebut membuat sang kekasih begitu terobsesi padanya hingga ingin memilikinya seutuhnya tanpa ikatan sakral. Terlebih status ibunya yang seorang wanita kupu-kupu malam, membuat pria itu tanpa sungkan pada Zevanya. Tidak ingin mengikuti jejak ibunya, Zevanya melarikan diri dari sang kekasih. Namun, naasnya malah membawa gadis itu ke dalam pernikahan kilat bersama pria yang tidak dikenalnya.

Bagaimana kisah pernikahan Zevanya? Lalu, bagaimana dengan kekasih yang terobsesi padanya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Naaila Qaireen, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 22

SELAMAT MEMBACA

Suasana menjadi hening dan mencekam seketika, semua tak ada yang berani bergerak hanya saling memandang dengan lirikan mata. Keheningan pun sirna ketika ketukan hels Ratna menuruni anak tangga.

“Ada apa ini?” tanya wanita itu, ia yang sedang beristirahat merasa terganggu dengan keributan lantai bawah.

Tatapan tajam Wira berpindah pada sang ibu, sarat akan kekecewaan dan amarah yang berusaha ditekan. Wira membuang napas untuk menetralkan dirinya, sejak dulu ia dan ibunya tidak pernah sepemikiran. Tetapi ia tidak pernah berlaku kurang ajar sampai membentaknya, tapi hari ini ia takut itu akan terjadi.

“Apa ini, Mah? Mama menjadikan istriku pelayan?” tanya Wira sangat kecewa. Ia kira dengan peringatan yang kemarin ia katakan akan membuat ibunya sadar, tidak lagi menyuruh istrinya untuk mengerjakan pekerjaan pelayan. Tapi ini, ibunya malah semakin menjadi.

Ratna yang baru saja menampakkan kakinya di lantai satu menjadi tertegun, wanita itu memandang Wira lalu melihat Zevanya. Tatapannya pun kembali pada sang anak. “Kenapa kamu pulang se-sore ini, apa pekerjaan mu sudah selesai?” Ratna malah mengernyitkan kening.

“Jangan mengalihkan pembicaraan, Mah!” ujar Wira dengan nada berat, tatapannya semakin mengunci pada sang ibu.

Ratna menghela napas lalu melambaikan tangan, ia melangkah menuju sofa. “Aku tidak suka Mama memperlakukan Zevanya seperti ini, dia istriku!” tekan Wira yang emosinya mulai tersulut dengan sikap santai yang ibunya tunjukkan. Seolah apa yang di lakukannya pada Zevanya adalah hal yang biasa.

“Kenapa? Bukanya setiap menantu juga harus terlibat pekerjaan di rumah mertuanya, tidak mungkin dia hanya duduk santai dan berpaku tangan. Ini bukan rumah penampungan!” Ratna membalas sengit.

Para pelayan saling pandang, dapat dipastikan kedua majikan ini akan terlibat percekcokan. Bukan sekali dua kali nyonya rumah adu mulut dengan anaknya Wira, keduanya sama-sama keras kepala dan tidak ada yang ingin mengalah.

“Haha!” Wira terkekeh, “Mama sadar dengan apa yang Mama ucapkan? Lalu bagaimana dengan menantu pertama Mama, istri Evrand? Dia diperlakukan bak TUAN PUTRI di rumah ini, kenapa... kenapa istriku tidak diperlakukan seperti itu juga?!” suara Wira sedikit meninggi, dengan penekanan pada kata 'tuan putri'. Ratna membolakan mata melihat keberanian anaknya itu.

“Mas,” Zevanya berbisik lirih. Ia memegang tangan suaminya, berharap dapat menenangkannya. Tidak ingin terjadi keributan antara sang mertua dengan suaminya.

“Lagi pula apa gunanya para pelayan sebanyak ini?” Wira melirik para pelayan yang menunduk dalam dan kembali menatap sang ibu. “Mama tidak menghargai istriku, sama saja Mama tidak menghargaiku. Memang tidak seharusnya kami di sini, aku akan membawa istriku pulang.”

Tidak berkata-kata lagi, Wira menarik lembut tangan Zevanya dan membawanya ke kamar mereka untuk membereskan pakaian. Tidak ingin Zevanya diperlakukan semena-mena lagi oleh ibunya, cukup dirinya.

***

Wira tidak main-main dengan apa yang diucapkannya, pria itu mengambil koper yang ada di sudut ruangan. Membuka lemari dan membereskan pakaiannya dan Zevanya. Tidak ada satu pun pakaian yang pria itu sisakan, seolah ia tidak akan kembali dan menginjakkan kaki lagi di rumah ini.

Zevanya berjalan mendekat, “Mas,” panggil gadis itu. Wira menoleh singkat dengan senyum tipis, lalu melanjutkan pekerjaannya. “Mas, tidak apa-apa kita pergi saat seperti ini?”

“Saat seperti apa, Dek? Kalau kita tetap tinggal di sini, Mama akan terus memperlakukanmu dengan buruk dan aku tidak mau hal itu terjadi.” Panggilan itu menjadi panggilan favorit Wira sekarang.

Hati Zevanya menghangat mendengar ucapan sang suami, tapi Zevanya kembali mengingat permasalahan yang dihadapi keluarga suaminya. “Tapi Mas, kakakmu belum sadar dari koma. Bagaimana dengan—“ ucapan Zevanya tertahan oleh jari telunjuk Wira yang berada di bibirnya.

Gadis itu menatap suaminya dengan kening mengerut, Wira segera menekanya. “Kamu tidak perlu memikirkan hal yang berat, cukup aku saja, hum.” Wira mengusap lembut rambut istrinya, membuat Zevanya mengangguk patuh. Perlakuan Wira yang seperti ini sungguh membuat jantung berdebar tidak nyaman.

“K-kalau begitu aku bantu Mas membereskan pakaian,” dengan gugup Zevanya mengambil alih apa yang pria itu lakukan. Tapi Wira tidak membiarkannya dan malah membawa Zevanya pada kursi meja rias dan mendudukkannya di sana.

“Tidak perlu, kamu cukup duduk dan menonton saja di sini. Biar aku yang melakukannya.” Setelah memberi perintah, Wira melanjutkan pekerjaannya yang hampir selesai.

Setelah selesai mengemas pakaian, dan Wira menyempatkan diri untuk mencuci wajah di kamar mandi. Ia tidak mengganti pakaian, hanya melepaskan jas dan dasi, lalu menggulung lengan kemejanya hingga siku. Wira keluar dari kamar bersama Zevanya, pria itu menarik kopernya dengan salah satu tangan, dan tangan lainnya menggenggam tangan Zevanya.

Ratna yang tengah menyilangkan kakinya sontak berdiri melihat kedatangan Wira dan Zevanya, wanita itu juga melirik pada koper besar yang mereka bawa.

”Apa-apaan ini Wira, kamu serius membangkang dengan Mama hanya karena gadis yang tidak tahu asal-usulnya ini?” Nyonya Ratna naik pitam seraya menunjuk pada Zevanya dengan penuh amarah.

Wira menggeser Zevanya di belakang punggungnya, “Bukan karena istriku, tapi karena Mama sendiri yang membuat aku melakukan itu. Bukan hanya aku, tapi anak Mama yang lainnya juga.”

Kata-kata Wira menyentak Ratna membuatnya terdiam, wanita itu merenung dan teringat dengan anak perempuannya—Raihana. Anaknya bersama suami sebelumnya.

Harri Wirawan Sanjaya dan dirinya menikah dengan pasangan yang sama-sama telah berpulang, keduanya juga membawa anak dari pasangan mereka sebelumnya. Dirinya membawa Raihana sedangkan Harri membawa Evrand. Satu tahun dari pernikahan mereka, keduanya dikaruniai anak laki-laki yaitu Varrel Wira Sanjaya.

Kehidupan mereka awalnya tampak bahagia dan lengkap, anak-anak sama sekali tidak ada yang dibedakan. Mereka diperlakukan secara merata dan adil. Tetapi ketika anak-anak beranjak dewasa dan Harri mengalami kecelakaan yang merenggutnya nyawa, membuat kehidupan keluarga itu jungkir balik.

Ratna menjadi temperamental, anak-anak tidak lagi diperhatikan dan saat itu perusahaan dalam keadaan yang tidak baik-baik saja karena pemimpinnya yang telah meninggal. Ratna berusaha mati-matian mempertahankan apa yang menjadi jerih payah suaminya, dan tidak membiarkan pihak mana pun merebut.

Keberhasilannya dapat mempertahankan kekuasaan suaminya tetap di tangan keluarga mereka. Namun, satu hal yang harus ia tanggung. Hubungan dirinya dengan anak-anak merenggang. Tetapi beberapa tahun belakangan ini, Ratna menjadi lebih condong pada Evrand. Karena anak itulah yang akan menjadi penerus.

“Kak Hana pergi karena sikap Mama yang seperti ini, siapa yang tahan dengan sikap Mama yang keterlaluan. Bertindak tanpa memikirkan perasaan orang lain!” Ibunya selalu bertindak seperti itu, memaksa kehendak sendiri dan berlaku sesuka hati.

Zevanya yang tidak disukainya, maka akan berusaha disingkirkan. Ibunya mau Zevanya tidak betah dan pergi dengan sendirinya. Tetapi Wira tentu tidak akan membiarkan, ia tidak ingin kehilangan seseorang yang berharga lagi dalam hidupnya. Cukup sang kakak yang entah di mana keberadaannya saat ini.

1
Eliermswati
wah keren wira emng bnr klo dah d buang buat ap d pungut lg bkn rmh tangga jd berantakan
Karina Mustika
langsung nikah aja nih..
Naaila Qaireen: Hehehhe, iya kak😅
total 1 replies
Nazra Rufqa
Nunggu dari lama kak, akhirnya ada karya baru... moga sampe tamat ya.
Nazra Rufqa
Mampir kak thor/Smile/
Naaila Qaireen: Siap kak, moga suka🤗
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!