NovelToon NovelToon
CEO Dan Pasukan Khusus

CEO Dan Pasukan Khusus

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Pengantin Pengganti Konglomerat / Diam-Diam Cinta / Kehidupan di Kantor / Identitas Tersembunyi / Raja Tentara/Dewa Perang
Popularitas:5.9k
Nilai: 5
Nama Author: Khresno Bayu

Seorang tentara bernama Refendra Wijaya ditugaskan di medan tempur berjuang untuk mempertahankan kedamaian dunia. Rafendra bertugas sebagai pasukan khusus yang memiliki kemampuan diatas semua tentara bahkan jendral tidak bisa memberikan perintah kepada pasukan khusus ini. Pasukan ini disebut pasukan bayangan yang berada langsung dibawah komando presiden.

Pasukan ini diturunkan karena pasukan utama yang menegakan keamanan dan ketentraman di satu negara tetangga kalah dan atas perintah presiden pasukan bayangan ini turun untuk membantu.

Singkat cerita Rafendra dan timnya berhasil dalam perang tersebut, tetapi ketua tim yaitu rafendra mengalami cedera dan harus cuti selama 2 minggu penuh. Dan setelah cuti dari tugas Tim yang di komando ni oleh Rafendra dibubarkan dan dia beserta timnya bekerja untuk perusahaan terbesar. disini lah dimana sorang CEO akan mengubah hidup Rafendra ke depannya

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Khresno Bayu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Episode 35

Dikantin perusahaan.

Kristina yang duduk dan makan bersama Rafendra dan teman temannya merasa nyaman karena menurut Kristina teman teman Rafendra ini memiliki ikatan perhatian satu dengan yang lain seperti suatu keluarga yang terus bersama.

Apalagi di tambah dengan kehadiran Sherly suasana makan siang di hari ini pun terasa sangat menyenangkan sehingga di lupa dengan sahabatnya Mei yang dia tinggal makan.

Disela sela aktifitas makan siang mereka ada seseorang yang menghampiri tempat duduk mereka berenam. "Hai Fen, gua boleh gabung sama kalian? " Tanya Asti yang sudah di samping meja makan mereka ber enam tanpa melihat adanya Kristina.

"Ehhh Asti kamu mau gabung sama kita tentu saja...." Jawab Rafendra yang terhenti. "Tidak boleh silahkan duduk di tempat lain saja" Ucap Kristina memotong omongan Rafendra.

"Ehhh ada bu bos, tumben bu bos makan sama karyawan" Tanya Asti yang baru ngeh melihat bosnya itu. "Iya terserah saya dong mau makan sama siapa" Sahut Kristina yang sangat ketus sama Asti.

"Udah sana cari tempat duduk lain saja" Ucap Kristina kembali. " Udah bu biar Asti ikut makan sama kita toh kursinya masih kosong" Ucap Rafendra.

"Aduhhh ini anak satu masak enggak peka sama sekali sih" Ucap Fikri yang geleng geleng dengan sikap polosnya Rafendra. "Hahhh apa enggak biar dia duduk di tempat lain saja" Ucap Kristina yang menolak lagi.

"Kenapa sih bu kan saya cuma mau makan disini bareng sama Rafendra" Ucap Asti yang tidak mau kalah. "Tidak ada tempat ini sudah penuh" Ucap Kristina kembali.

"Ini samping Rafendra masih ada tempat bu" Ucap Asti sambil melihat samping Rafendra. "Kalau enggak ya enggak silahkan cari tempat yang lain" Ucap Kristina.

"Huhhh iya uda kalau gitu saya permisi" Ucap Asti yang pergi karena mengalah dengan bosnya itu. "Hahhhh, kamu ini kenapa sih, tadi pagi jauhin aku, terus tadi minta aku kerja diruanganmu sekarang kamu marah marah sama Asti" Tanya Rafendra.

"Bodo, gua enggak mau aja dia duduk disini ganggu pemandangan" Ucap Kristina. "Lah mana ada ganggu pemandangan bu malah kita kita dapet pemandangan bagus ya gak gaes?" Sahut Fikri.

Sontak Fikri langsung kena gampar oleh Ahmad, "Itu mulut ya enggak bisa di atur apa, baca situasi dikit kenapa" Sahut Ahmad.

Sontak Fikri langsung cengengesan sendiri. "Heheheh maaf gaes" Ucap Fikri. Ucapan Fikri itu membuat Kristina salah tingkah karena dia menghalangi Asti untuk dekat dengan Rafendra.

"Udah bu enggak usah di pikirin omongan orang satu ini bu, anggap saja teman kami yang satu ini agak lain" Ucap Zaki. "Woe maksudmu apa Zak?" Sontak ucap Fikri yang agak kurang Terima.

"Lahhh kamu itu Fik, ngomong asal jeplak kalau di omongi balik marah" Sahut Ahmad. Susana di meja makan itu menjadi hening sebentar. "Bu bos udah enggak usah di pikirin omongan Fikri dan maaf ya bu bos kalau teman kami yang satu ini emang agak lemah kalau menyangkut cewek" Ucap Ahmad sambil melihat ke arah Rafendra.

"Lahhh kenapa aku juga kena sih?" Sahut Rafendra. "Ya jelas soalnya kamu itu kurang peka masalah perasaan Fen" Sahut Sherly. Mendengar itu Rafendra hanya mengukur ngukur tengkuk lehernya.

Sontak dari perkataan sherly dan ahmad itu suasana kembali cair lagi yang semulanya hening kemudian kembali lagi diisi dengan canda dan tawa.

Disisi lain

Asti yang duduk kembali bersama sahabat Risti membuat Risti bertanya tanya kerena tadi Asti memang ingin pergi untuk makan bersama Rafendra.

"Lohhh kok lo balik sini lagi, bukannya lo tadi mau nyusul Rafendra" Tanya Risti. "Boro boro mau nyusul udah di hadang singa betina" Sahut Asti.

"Hahhh singa betina?" Ucap Risti yang kaget dengan perkataan Asti. "Itu bu bos Kristina" Sahut Asti.

"Wahhh wahhh tumben bu bos mau makan sama karyawannya" Ucap Risti yang heran. "Mangkanya tadi gua juga kaget kenapa itu bu bos ada disana mana duduknya di samping Rafendra lagi" Ucap Asti yang kesal karena kejadian tadi.

"Ya mungkin bu bos juga naksir sama Rafendra kali" Ucap Risti kepada Asti. "Mana mungkin bu bos suka sama Rafendra, orang bu bos kaya raya gitu mana mau sama karyawannya" Ucap Asti yang menyangkal perkataan sahabatnya.

"Kan kita juga enggak tau, kalau pun itu benar saingan lo buat dapetin hati Rafendra cukup berat gaes" Ucap Risti.

"Seberat apapun gua yakin pasti Rafendra terpincut sama gua, apa lagi melihat body gua kayak gini" Sahut Asti.

"Asti Asti emang dengan body lo, lo bisa menaklukan hati Rafendra" Sahut Risti yang emang agak kesal kalau Asti sudah menyombongkan bodynya itu.

"Yakin lah, pasti gua dapetin itu Rafendra" Sahut Asti. "Yah terserah lo aja, tapi gua sih mau kasih saran dari pada lo saingan sama bos lo sendiri mending lo mundur dari pada sakit hati" Saran dari Risti untuk Asti.

Asti yang tidak mau mendengar ucapan sahabatnya itu pun melanjutkan makannya. Sambil mendengar ocehan sahabatnya itu.

Kembali lagi ketempat Rafendra

Setelah makan siang selesai mereka berenam memutuskan untuk kembali ke ruang kerja mereka masing masing untuk melanjutkan pekerjaanya.

Setelah berpisah dengan teman temannya, Rafendra dan Kristina berdua saja didalam lift menuju ruang CEO perusahaan. Selama didalam lift mereka berdua hanya diam diam saja.

"Na kamu tadi kenapa sih kok kayak gitu ke Asti" Tanya Rafendra setelah diam beberapa saat. "Hemmm ya enggak apa apa gua enggak mau aja dia gabung" Sahut Kristina yang merasa kesal karena ucapan Rafendra.

"Iya aku tau tapi bukan begitu caranya kalau kamu enggak mau dia gabung" Sahut Rafendra. "Terus gua harus gimana hah, harus senyum senyum gitu sama dia hahhh?" Sahut Kristina yang agak marah dengan Rafendra.

"Enggak gitu maksudku juga Na" Ucap Rafendra. "Terus maksud lo apa ha?" Ucap Kristina yang tampak kesal.

"Hahhh udah lah lupain Na, kayaknya moodmu baru enggak enak" Sahut Rafendra. "Bodo" Sahut Kristina yang ketus.

"Haduh ini bos satu kenapa sih kayak anak abg yang baru labil labilnya" Ucap Rafendra dari dalam hatinya. Setelah sampai dilantai atas mereka berdua berjalan ke arah yang berbeda.

"Ehhh lo mau kemana ha? Sini masuk keruangan gua" Sahut Kristina sambil menarik tangan Rafendra kedalam ruangannya. Rafendra hanya pasaran saja dari pada nanti terjadi keributan dilantai itu.

"Duduk dan kerja disitu sampai kita pulang nanti" Ucap Kristina sambil menyuruh Rafendra duduk. "Iya iya aku kerja disini" Sahut Rafendra dengan malasnya dan duduk kembali sambil melanjutkan kerjanya.

Setelah beberapa saat ada telfon yang masuk ke telfon meja Kristina. "Halo" Ucap Kristina. "Halo bu ini ada tamu ingin bertemu dengan ibu" Ucap Resepsionis kantor.

"Siapa, perasaan saya hari ini saya tidak ada janji dengan siapa pun emang siapa yang mau bertemu dengan saya? " Ucap Kristina yang bertanya kepada resepsionis itu. "Maaf Bu orangnya bernama pak Riko dari satuan kemiliteran" Ucap Resepsionis.

"Hahhh, ngapain dia kesini sih" Ucap Kristina dari dalam hati. "Bilangin ke dia saya baru sibuk tidak bisa diganggu" Ucap Kristina memberikan perintah. "Maaf Bu tadi saya sudah sampaikan begitu tapi beliaunya kekeh untuk bertemu ibu dia bilang kalau dia calon ibu" Sahut resepsionis.

"Hahhh apa, dia bukan calonku mengerti dia hanya mengaku ngaku saja suruh dia pergi kalau dia tidak mau pergi seret panggil satpam" Ucap Kristina yang didengar Rafendra. "Baik Bu saya sampaikan" Ucap Resepsionis dan menutup telfonnya.

"Ada apa Na?" Tanya Rafendra. "Itu Riko datang kesini dia udah di lobi dan memaksa untuk bertemu dengan gua" Ucap Kristina. "Udah kamu tenang aja Na, kalau dia nekat naik kesini biar aku yang ngurus" Sahut Rafendra yang mencoba menenangkan Kristina.

Di lobi perusahaan.

"Maaf Pak dari Bu Kristina beliau tidak berkenan untuk bertemu dengan bapak karena beliau baru sibuk" Ucap Resepsionis.

"Ya udah kalau begitu saya keatas saja" Ucap Riko yang berjalan menuju ke lift. "Maaf Pak bapak tidak di ijinkan untuk masuk ke perusahaan" Ucap Satpam yang berjaga.

"Minggir lo buka tandingan gua, kalau lo mau hadang gua buat naik siap siap buat masuk rumah sakit" Ucap Riko kepada satpam. Kejadian itu pun dilihat Ahmad yang memang baru saja dari luar perusahaan.

"Kalau tidak boleh masuk iya jangan masuk walaupun dirimu itu dari kemiliteran" Ucap Ahmad yang melewati Riki. "Woe apa yang lo bilang hah, lo enggak tau siapa gua?" Sahut Riko.

"Hahahahaha, aku tau siapa kamu, Kamu Riko Saputra dari satuan kompi Bravo bukan" Ucap Ahmad. "Hahahaha bagus lo tau gua dan tau kehebatan gua jadi bersiap lah buat rasain pukulan gua" Sahut Riku yang langsung melayangkan pukulan ke arah Ahmad.

Tappp pukulan Riko itu dengan mudahnya ditangkap Ahmad. "Hahhh kamu mau apa sih nak, jangan sombongkan kekuatanmu yang cuma segitu aja didepanku" Sahut Ahmad sambil mencengkram tangan Riko.

"Krakkk, aduhhhh lepasin tangan gua" Sahut Riko yang merasakan kesakitan. Setelah itu Ahmad melepaskan cengkeramannya. "Sial rasain ini" Ucap Riko melayangkan tendangan berputar ke arah Ahmad.

Ahmad yang melihat itu menghindari dengan sangat mudahnya dan melancarkan pukulan tepat diperut Riko setelah dia mendarat. Bughhh "Aaaaa" Ucap Riko yang langsung tersungkur ke lantai terkena pukulan Ahmad.

"Bawa dia keluar Pak, nanti kalau ada apa Rafendra yang bertanggung jawab" Sahut Ahmad. "Siap Pak" Ucap Satpam yang membawa tubuh Riko yang masih kesakitan keluar gedung perusahaan.

Disisi lain

Kristina yang melihat kejadian itu pun kaget karena Ahmad melumpuhkan dengan mudah seorang Riko. "Ini temanmu berani juga ya cari masalah dengan kemiliteran" Ucap Kristina kepada Rafendra.

"Hahhh paling nanti aku juga yang suruh beresin masalah dia" Sahut Rafendra yang paham dengan apa yang Ahmad ucapkan. "Emang kenapa dengan yang di ucapkan Ahmad?" Tanya Kristina.

"Besok pasti kamu tau ko Na, dan bersiaplah besok akan ada kejadian lagi di kantor ini, dan aku harap kamu tidak akan kaget dengan apa yang akan aku lakukan besok" Ucap Rafendra sambil memberikan peringatan kepada Kristina.

"Emang akan ada kejadian apa besok di perusahaan gua?" Tanya Kristina kembali. "Besok kamu akan tau Na, dan aku pastikan aku akan lindungi kamu" Sahut Rafendra. Kristina yang bingung dengan omongan Rafendra hanya terdiam saja.

Karena Rafendra tau bahwa Riko akan kembali ke perusahaan ini dengan membawa teman temannya untuk membuat keributan di kantor karena kejadian memalukan di lobi tadi. Dan Rafendra sangat paham sifat arogan dari tentara model Riko itu.

1
Glastor Roy
up
Glastor Roy
yg banyak tor up ya
Glastor Roy
yg banyak tor
Tumpang: siap kak
total 1 replies
Glastor Roy
up
Tumpang: udah kak
total 1 replies
Jenny Ruiz Pérez
Wow, bagus banget thor! Dalem banget rasanya.
Tumpang: terimakasih kak
total 1 replies
Lah_
Keren! 😍
Tumpang: terimakasih kak
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!