Cinta Setelah Perpisahan

Cinta Setelah Perpisahan

Bab 1 Tuntutan Seorang Cicit

Siang itu. Kakek Liu sengaja datang ke perusahaan untuk menemui cucu kesayangannya, Arjuna. Sejak menikah. Arjuna sangat jarang mengunjungi dirinya. Itulah sebabnya dia pergi ke kantor milik cucunya itu. Dan setelah beberapa tahun cucunya itu menikah, Kakek juga belum mendengar kabar baik kehamilan cucu menantunya, Luna. Jadi kedatangan kali ini, dirinya juga ingin menanyakan hal tersebut.

Karena usianya yang sudah rentan dan tidak muda lagi, membuat kakek Liu sering kali memikirkan usianya dan kapan bisa menimang cicit dari cucunya Arjuna sesegera mungkin.

Di kantor. Kakek Liu masuk dan di sambut hangat oleh semua orang yang datang melihatnya. Semua orang tau, bahwa kakek adalah pemilik awal perusahaan itu, sebelum sekarang perusahaan itu di pegang oleh cucunya Arjuna.

Kakek masuk ke dalam ruangan kerja Arjuna. Tanpa mengetuk pintu, lelaki tua itu masuk begitu saja dan duduk di kursi panjang sembari memperhatikan cucunya itu sedang bekerja.

"Kakek! tumben kesini? ada apa?" tanya Arjuna yang masih fokus pada berkas-berkasnya.

Bukannya menjawab pertanyaan cucunya itu, Kakek malah balik bertanya dengan pertanyaan yang menohok Arjuna.

"Arjuna! Kapan kamu memberikan kakek seorang cicit? Umur mu sudah cukup siap untuk memiliki seorang anak saat ini" Ujar Kakek Liu sungguh-sungguh yang sedang duduk di kursi panjang di dalam ruangan kerja Arjuna.

Arjuna yang masih bergelut dengan pekerjaannya pun seketika terhenti, lalu menjawab pertanyaan kakek dengan sangat acuh.

Arjuna menjawab dengan acuh. Tanpa menoleh, Arjuna menjawab dengan malas, "Anak apa yang akan aku miliki dengan seorang wanita yang tidak dicintai?" Dia sepertinya sangat malas jika membahas masalah ini. Apalagi mengenai Luna istrinya.

Kalimat itu pun sontak berhasil menghentikan langkah Luna yang akan mengetuk pintu. Perkataan suaminya itu, membuatnya terdiam membeku di depan pintu ruangan tersebut. Rasanya sangat sakit jika mendengar kalimat itu dari suami sendiri.

"Apa maksud mu Arjuna. Luna adalah wanita yang sangat baik. Apa kamu tidak bisa membuka hatimu untuk mencintai dia?" Kakek Liu bertanya dengan nada yang kesal. Ia sangat tidak suka mendengar kalimat itu keluar dari mulut cucunya.

"Arjuna tidak mencintainya Kakek. Berhenti memaksa Arjuna melakukan segala sesuatu yang tidak Arjuna mau. Jangan membuat ide yang konyol dan membuat Arjuna tertekan. Aku tidak akan pernah memiliki anak bersama wanita itu. Buang jauh-jauh keinginan kakek untuk mendapatkan cicit dari wanita itu" Bentak Arjuna yang sudah tidak tahan akan tuntutan kakeknya yang selama ini menjadi bumerang untuk hatinya.

Kakek yang tidak terima dengan perkataan Arjuna pun sontak berdiri dengan rahang yang sudah mengeras, lalu melempar gelas kaca di tangannya ke lantai dengan wajah yang merah padam.

"Bisa-bisanya kamu berbicara seperti itu Arjuna. Kakek hanya ingin kamu memiliki anak bersama Luna. Jika kamu tidak menuruti perintah kakek untuk memiliki anak bersama Luna, jangan berharap untuk bisa bertahan di perusahaan ini lagi" Ancam kakek sungguh-sungguh.

Arjuna terkejut melihat sikap kakeknya itu. Menjawab pun rasanya percuma. Tidak ingin berdebat, Arjuna pun lebih memilih pergi dari sana, dari pada ia harus mendengarkan omelan kakeknya karena tidak menuruti keinginannya itu.

Luna yang panik yang masih berada di balik pintu, menyadari Arjuna segera keluar dari ruangan tersebut pun segera bersembunyi di salah satu ruangan gudang disana. Namun siapa sangka, tanpa ia sadari kakinya malah terluka akibat puing-puing sisa bangunan disana yang mengakibatkan kakinya berdarah dan menimbulkan kecurigaan Arjuna di saat melihatnya.

Luna masih diam dan berdiri di dalam gudang tersebut. Pikirannya seketika menjadi kacau. Hatinya begitu sakit mendengar kata-kata suaminya tadi. Lalu Pikirannya kembali mengingat pesan Teks yang dikirim oleh Natasya, pacar suaminya.

"*Luna! Luna! Jangan pernah berpikir mas Arjuna akan takluk kepada wanita seperti kamu. Mas Arjuna itu lebih cocoknya sama aku di banding kamu. Wanita udik sepertimu itu tidak akan pernah menang dari ku. Aku akan segera mendapatkan mas Arjuna seutuhnya. Ingat itu!" Pesan Teks dari Natasya.*

Pikiran Luna kembali berseliweran mengingat malam pernikahan mereka beberapa tahun yang lalu.

Flashback.

Tepat di malam menjelang hari H-1 pernikahan mereka, Arjuna pergi meninggalkan dirinya sendirian di apartemen miliknya.

Disaat Luna begitu gelisah menunggu Arjuna kembali, beberapa notifikasi muncul di handphonenya. Luna iseng membuka kabar berita tersebut, dan tenyata itu adalah berita yang di tujukan untuk calon suami yang akan ia nikahi satu hari mendatang.

Ketika membuka Berita tersebut, Luna sempat terkejut. Berita itu mengatakan bahwa Arjuna telah memiliki seorang kekasih yang selalu ia ajak keluar masuk Hotel bersama-sama.

Namun walaupun begitu, Luna masih ingin mempercayai Arjuna tanpa harus memperdulikan berita yang beredar. Dan berharap akan ada cinta yang ia dapatkan dari Arjuna setelah ia memberikan ketulusannya dan menjadi istri yang baik untuk Arjuna. Ia juga berharap bahwa Arjuna bisa menjadi suami yang tauladan untuk dirinya. Lalu ia pun dengan mantap membuat keputusan untuk mengundurkan diri dari perusahaan tempatnya bekerja dan fokus menjadi seorang istri dari Arjuna Aditya Ceyhan.

Flashback off.

Tepat disaat Luna masih terjebak di dalam pikirannya, seorang pria tiba-tiba mendorong pintu dan masuk begitu saja. Leher Luna di tahan dan di cekal begitu saja ketika Arjuna masuk.

"Apa kau sengaja mempengaruhi kakek untuk mengancam ku? Pikiran mu sungguh picik dan sangat hina. Bisa-bisanya kau mempengaruhi keluarga ku untuk memenuhi keinginan mu" Teriak Arjuna dengan keras. Wajah bahkan merah padam dengan rahang yang mengeras.

Luna seakan merasakan sudah kehilangan nafas akibat cekikan Arjuna, ia membuang tangan Arjuna dari lehernya dengan kasar.

"Uhukk uhukkk. Apa yang kau pikirkan Mas? Aku tidak melakukan itu" Jawab Luna terbatuk-batuk sembari memegang lehernya yang sakit.

"Apa tidak cukup puas kau menjebak ku dengan naik ke atas kasurku sehingga membuat semua orang salah paham dan menikahkan kita? Dan sekarang, kau menginginkan seorang anak untuk mengisi rumah yang sudah keluargaku berikan untukmu? Sungguh licik!" Sindir Arjuna.

"Jika kamu tidak merencanakan semua ini? Lalu kenapa kau menguping pembicaraan kami?" Tanya Arjuna lagi dengan penuh penekanan.

Luna merasa sangat sakit mendengar perkataan suaminya itu, bahkan penjelasan pun tidak akan bisa membuat Arjuna percaya kepadanya saat ini. Semua Harapannya untuk hidup bahagia bersama Arjuna suaminya, seketika berubah menjadi bubuk di bawah mata dingin Arjuna.

Suara tangis Luna pun terdengar samar di ruangan tersebut, "Apakah kamu tidak pernah mencintaiku sedikit pun Mas?" Luna bertanya dengan suara yang gemetar.

Arjuna hanya memandang rendah dan hina wanita yang ada di depannya ini tanpa belas kasihan, lalu balik bertanya, "Bagaimana dengan mu?"

.

.

.

.

.

.

Bersambung.

Terpopuler

Comments

Anita

Anita

Aku hadir thor.

Arjuna di sini cucunya kakek Liu ya, klo di karya ku Arjuna putra dari Calvin Dharmendra.

Sama nih Thor, nama tokohnya.

2022-12-01

3

Erni Fitriana

Erni Fitriana

baca dan tertarik ceritamu thor...lanjutkan thorr..penilaian berikutnya akan ky berikan untuk muhhhhhh

2022-08-14

2

Devinta ApriL

Devinta ApriL

udah mampir ya kk Author..😊

2022-08-02

3

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 Tuntutan Seorang Cicit
2 Bab 2 Permintaan Luna
3 Bab 3 Kekesalan Luna
4 Bab 4 Ajakan Dias
5 Bab 5 Masakan Terakhir
6 Bab 6 Melempar Perjanjian perceraian
7 Bab 7 Rencana Natasha
8 Bab 8 Setahun Perceraian
9 Bab 9 Bekerja sama
10 Bab 10 Ajakan Doni
11 Bab 11 Alergi Daging
12 Bab 12 Penolakan Luna
13 Bab 13 Ibu Menelpon
14 Bab 14 Keraguan Doni
15 Bab 15 Terlalu Bodoh Mencintai
16 Bab 16 Kesalahpahaman
17 Bab 17 Rencana Perjodohan
18 Bab 18 Tidak Punya Nyali
19 Bab 19 Kedatangan Adik Ipar
20 Bab 20 Pertengkaran Luna dan Winda
21 Bab 21 Pembelaan Tak Terduga
22 Bab 22 Kedekatan Tak Terduga
23 Bab 23 Sangat berbeda
24 Bab 24 Begitu Asing Dan Dingin
25 Bab 25 Kedua Sahabat Bergosip
26 Bab 26 Cara Mengatasi
27 Bab 27 Memikirkan Cara 2
28 Bab 28 Proyek Baru
29 Bab 29 Pertemuan Resmi
30 Bab 30 Gemuruh Cemburu
31 Pengumuman
32 Bab 31 Mendadak Tidak Berseleraa
33 Bab 32 Makan malam penuh kenangan
34 Bab 33 Saran Natasha
35 Bab 34 Kekesalan Luna
36 Bab 35 Sebuah rasa
37 Bab 36 Sesuatu yang berharga
38 Bab 37 Tamu Tak di Undang
39 Bab 38 Para Penggemar
40 Bab 39 Salah Paham
41 Bab 40 Kemarahan Arjuna
42 Bab 41 Diskusi Naskah
43 Bab 42 Pengunduran diri
44 Bab 43 Pertemuan Dengan Selly
45 Bab 44 Perjamuan makan Malam
46 Bab 45 Kisah Masalalu
47 Bab 46 Tidak dewasa
48 Bab 47 Cinta Terpendam
49 Bab 48 Kedatangan Doni
50 Bab 49 Tidak Mengenal Dengan Baik
51 Bab 50 Rapat penting
52 Bab 51 Kurang Puas
53 Bab 52 Barang Berharga
54 Bab 53 Kecemasan Aluna
55 Rekomendasi Karya
Episodes

Updated 55 Episodes

1
Bab 1 Tuntutan Seorang Cicit
2
Bab 2 Permintaan Luna
3
Bab 3 Kekesalan Luna
4
Bab 4 Ajakan Dias
5
Bab 5 Masakan Terakhir
6
Bab 6 Melempar Perjanjian perceraian
7
Bab 7 Rencana Natasha
8
Bab 8 Setahun Perceraian
9
Bab 9 Bekerja sama
10
Bab 10 Ajakan Doni
11
Bab 11 Alergi Daging
12
Bab 12 Penolakan Luna
13
Bab 13 Ibu Menelpon
14
Bab 14 Keraguan Doni
15
Bab 15 Terlalu Bodoh Mencintai
16
Bab 16 Kesalahpahaman
17
Bab 17 Rencana Perjodohan
18
Bab 18 Tidak Punya Nyali
19
Bab 19 Kedatangan Adik Ipar
20
Bab 20 Pertengkaran Luna dan Winda
21
Bab 21 Pembelaan Tak Terduga
22
Bab 22 Kedekatan Tak Terduga
23
Bab 23 Sangat berbeda
24
Bab 24 Begitu Asing Dan Dingin
25
Bab 25 Kedua Sahabat Bergosip
26
Bab 26 Cara Mengatasi
27
Bab 27 Memikirkan Cara 2
28
Bab 28 Proyek Baru
29
Bab 29 Pertemuan Resmi
30
Bab 30 Gemuruh Cemburu
31
Pengumuman
32
Bab 31 Mendadak Tidak Berseleraa
33
Bab 32 Makan malam penuh kenangan
34
Bab 33 Saran Natasha
35
Bab 34 Kekesalan Luna
36
Bab 35 Sebuah rasa
37
Bab 36 Sesuatu yang berharga
38
Bab 37 Tamu Tak di Undang
39
Bab 38 Para Penggemar
40
Bab 39 Salah Paham
41
Bab 40 Kemarahan Arjuna
42
Bab 41 Diskusi Naskah
43
Bab 42 Pengunduran diri
44
Bab 43 Pertemuan Dengan Selly
45
Bab 44 Perjamuan makan Malam
46
Bab 45 Kisah Masalalu
47
Bab 46 Tidak dewasa
48
Bab 47 Cinta Terpendam
49
Bab 48 Kedatangan Doni
50
Bab 49 Tidak Mengenal Dengan Baik
51
Bab 50 Rapat penting
52
Bab 51 Kurang Puas
53
Bab 52 Barang Berharga
54
Bab 53 Kecemasan Aluna
55
Rekomendasi Karya

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!