Cinta Setelah Perpisahan
Siang itu. Kakek Liu sengaja datang ke perusahaan untuk menemui cucu kesayangannya, Arjuna. Sejak menikah. Arjuna sangat jarang mengunjungi dirinya. Itulah sebabnya dia pergi ke kantor milik cucunya itu. Dan setelah beberapa tahun cucunya itu menikah, Kakek juga belum mendengar kabar baik kehamilan cucu menantunya, Luna. Jadi kedatangan kali ini, dirinya juga ingin menanyakan hal tersebut.
Karena usianya yang sudah rentan dan tidak muda lagi, membuat kakek Liu sering kali memikirkan usianya dan kapan bisa menimang cicit dari cucunya Arjuna sesegera mungkin.
Di kantor. Kakek Liu masuk dan di sambut hangat oleh semua orang yang datang melihatnya. Semua orang tau, bahwa kakek adalah pemilik awal perusahaan itu, sebelum sekarang perusahaan itu di pegang oleh cucunya Arjuna.
Kakek masuk ke dalam ruangan kerja Arjuna. Tanpa mengetuk pintu, lelaki tua itu masuk begitu saja dan duduk di kursi panjang sembari memperhatikan cucunya itu sedang bekerja.
"Kakek! tumben kesini? ada apa?" tanya Arjuna yang masih fokus pada berkas-berkasnya.
Bukannya menjawab pertanyaan cucunya itu, Kakek malah balik bertanya dengan pertanyaan yang menohok Arjuna.
"Arjuna! Kapan kamu memberikan kakek seorang cicit? Umur mu sudah cukup siap untuk memiliki seorang anak saat ini" Ujar Kakek Liu sungguh-sungguh yang sedang duduk di kursi panjang di dalam ruangan kerja Arjuna.
Arjuna yang masih bergelut dengan pekerjaannya pun seketika terhenti, lalu menjawab pertanyaan kakek dengan sangat acuh.
Arjuna menjawab dengan acuh. Tanpa menoleh, Arjuna menjawab dengan malas, "Anak apa yang akan aku miliki dengan seorang wanita yang tidak dicintai?" Dia sepertinya sangat malas jika membahas masalah ini. Apalagi mengenai Luna istrinya.
Kalimat itu pun sontak berhasil menghentikan langkah Luna yang akan mengetuk pintu. Perkataan suaminya itu, membuatnya terdiam membeku di depan pintu ruangan tersebut. Rasanya sangat sakit jika mendengar kalimat itu dari suami sendiri.
"Apa maksud mu Arjuna. Luna adalah wanita yang sangat baik. Apa kamu tidak bisa membuka hatimu untuk mencintai dia?" Kakek Liu bertanya dengan nada yang kesal. Ia sangat tidak suka mendengar kalimat itu keluar dari mulut cucunya.
"Arjuna tidak mencintainya Kakek. Berhenti memaksa Arjuna melakukan segala sesuatu yang tidak Arjuna mau. Jangan membuat ide yang konyol dan membuat Arjuna tertekan. Aku tidak akan pernah memiliki anak bersama wanita itu. Buang jauh-jauh keinginan kakek untuk mendapatkan cicit dari wanita itu" Bentak Arjuna yang sudah tidak tahan akan tuntutan kakeknya yang selama ini menjadi bumerang untuk hatinya.
Kakek yang tidak terima dengan perkataan Arjuna pun sontak berdiri dengan rahang yang sudah mengeras, lalu melempar gelas kaca di tangannya ke lantai dengan wajah yang merah padam.
"Bisa-bisanya kamu berbicara seperti itu Arjuna. Kakek hanya ingin kamu memiliki anak bersama Luna. Jika kamu tidak menuruti perintah kakek untuk memiliki anak bersama Luna, jangan berharap untuk bisa bertahan di perusahaan ini lagi" Ancam kakek sungguh-sungguh.
Arjuna terkejut melihat sikap kakeknya itu. Menjawab pun rasanya percuma. Tidak ingin berdebat, Arjuna pun lebih memilih pergi dari sana, dari pada ia harus mendengarkan omelan kakeknya karena tidak menuruti keinginannya itu.
Luna yang panik yang masih berada di balik pintu, menyadari Arjuna segera keluar dari ruangan tersebut pun segera bersembunyi di salah satu ruangan gudang disana. Namun siapa sangka, tanpa ia sadari kakinya malah terluka akibat puing-puing sisa bangunan disana yang mengakibatkan kakinya berdarah dan menimbulkan kecurigaan Arjuna di saat melihatnya.
Luna masih diam dan berdiri di dalam gudang tersebut. Pikirannya seketika menjadi kacau. Hatinya begitu sakit mendengar kata-kata suaminya tadi. Lalu Pikirannya kembali mengingat pesan Teks yang dikirim oleh Natasya, pacar suaminya.
"*Luna! Luna! Jangan pernah berpikir mas Arjuna akan takluk kepada wanita seperti kamu. Mas Arjuna itu lebih cocoknya sama aku di banding kamu. Wanita udik sepertimu itu tidak akan pernah menang dari ku. Aku akan segera mendapatkan mas Arjuna seutuhnya. Ingat itu!" Pesan Teks dari Natasya.*
Pikiran Luna kembali berseliweran mengingat malam pernikahan mereka beberapa tahun yang lalu.
Flashback.
Tepat di malam menjelang hari H-1 pernikahan mereka, Arjuna pergi meninggalkan dirinya sendirian di apartemen miliknya.
Disaat Luna begitu gelisah menunggu Arjuna kembali, beberapa notifikasi muncul di handphonenya. Luna iseng membuka kabar berita tersebut, dan tenyata itu adalah berita yang di tujukan untuk calon suami yang akan ia nikahi satu hari mendatang.
Ketika membuka Berita tersebut, Luna sempat terkejut. Berita itu mengatakan bahwa Arjuna telah memiliki seorang kekasih yang selalu ia ajak keluar masuk Hotel bersama-sama.
Namun walaupun begitu, Luna masih ingin mempercayai Arjuna tanpa harus memperdulikan berita yang beredar. Dan berharap akan ada cinta yang ia dapatkan dari Arjuna setelah ia memberikan ketulusannya dan menjadi istri yang baik untuk Arjuna. Ia juga berharap bahwa Arjuna bisa menjadi suami yang tauladan untuk dirinya. Lalu ia pun dengan mantap membuat keputusan untuk mengundurkan diri dari perusahaan tempatnya bekerja dan fokus menjadi seorang istri dari Arjuna Aditya Ceyhan.
Flashback off.
Tepat disaat Luna masih terjebak di dalam pikirannya, seorang pria tiba-tiba mendorong pintu dan masuk begitu saja. Leher Luna di tahan dan di cekal begitu saja ketika Arjuna masuk.
"Apa kau sengaja mempengaruhi kakek untuk mengancam ku? Pikiran mu sungguh picik dan sangat hina. Bisa-bisanya kau mempengaruhi keluarga ku untuk memenuhi keinginan mu" Teriak Arjuna dengan keras. Wajah bahkan merah padam dengan rahang yang mengeras.
Luna seakan merasakan sudah kehilangan nafas akibat cekikan Arjuna, ia membuang tangan Arjuna dari lehernya dengan kasar.
"Uhukk uhukkk. Apa yang kau pikirkan Mas? Aku tidak melakukan itu" Jawab Luna terbatuk-batuk sembari memegang lehernya yang sakit.
"Apa tidak cukup puas kau menjebak ku dengan naik ke atas kasurku sehingga membuat semua orang salah paham dan menikahkan kita? Dan sekarang, kau menginginkan seorang anak untuk mengisi rumah yang sudah keluargaku berikan untukmu? Sungguh licik!" Sindir Arjuna.
"Jika kamu tidak merencanakan semua ini? Lalu kenapa kau menguping pembicaraan kami?" Tanya Arjuna lagi dengan penuh penekanan.
Luna merasa sangat sakit mendengar perkataan suaminya itu, bahkan penjelasan pun tidak akan bisa membuat Arjuna percaya kepadanya saat ini. Semua Harapannya untuk hidup bahagia bersama Arjuna suaminya, seketika berubah menjadi bubuk di bawah mata dingin Arjuna.
Suara tangis Luna pun terdengar samar di ruangan tersebut, "Apakah kamu tidak pernah mencintaiku sedikit pun Mas?" Luna bertanya dengan suara yang gemetar.
Arjuna hanya memandang rendah dan hina wanita yang ada di depannya ini tanpa belas kasihan, lalu balik bertanya, "Bagaimana dengan mu?"
.
.
.
.
.
.
Bersambung.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 55 Episodes
Comments
Anita
Aku hadir thor.
Arjuna di sini cucunya kakek Liu ya, klo di karya ku Arjuna putra dari Calvin Dharmendra.
Sama nih Thor, nama tokohnya.
2022-12-01
3
Erni Fitriana
baca dan tertarik ceritamu thor...lanjutkan thorr..penilaian berikutnya akan ky berikan untuk muhhhhhh
2022-08-14
2
Devinta ApriL
udah mampir ya kk Author..😊
2022-08-02
3