NovelToon NovelToon
Pengantin Pengganti

Pengantin Pengganti

Status: tamat
Genre:Teen / Romantis / Tamat / Nikahmuda / Patahhati
Popularitas:2.2M
Nilai: 4.5
Nama Author: Anisa Kalista putri

TAHAP REVISI PERBAIKAN MUNGKIN AKAN ADA BANYAK KATA YANG DI UBAH BIJAK LAH DALAM MEMBACA 🙏

Menceritakan kisah seorang gadis bernama Adinda Amaliya yang rela menggantikan kakaknya menikah karena kabur di hari pernikahan nya, karena belum mengenal calon suaminya bahkan bertemu saja tidak .

Farel Maherza Argadinata, itulah nama nya, pria yang terkenal Dingin dan Arogan, pria yang bahkan sangat membenci pernikahan, karena luka di masa lalu nya, dan karena desakan Papanya pun pria itu mau menikah, dengan gadis yang sangat mirip dengan masa lalu nya.

Apa kah Dinda sanggup menghadapi kemarahan pria itu, jika pria itu tahu kalau wanita yang akan menikah dengan nya kabur atau justru Dinda bisa merubah pria itu?

Dan bagaimana setelah kakaknya tahu jika pria yang di tinggalkannya adalah pria kaya dan sangat tampan? .

Di bumbui dengan kisah persahabatan dan konflik .

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Anisa Kalista putri, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Tidak Bisa Berkutik

"Juan, benarkah itu kau?" ucap nya masih tak percaya saat melihat pemuda yang berdiri di belakang nya. Ya pemuda itu adalah Juan pemuda yang tadi siang mengantar Dinda pulang .

Juan berjalan mendekati Dinda langsung menarik kursi untuk duduk, di kursi berhadapan dengan Dinda yang sudah kembali duduk seperti semula .

"Adinda, benarkah ini kau? Aku pikir hanya sedang berhalusinasi, ternyata tidak, bahkan kau sangat begitu berbeda," ucap nya panjang lebar saat sudah duduk di depan Dinda.

"Kenapa kau ada disini? kau tidak berhalusinasi, benar ini Aku, kenapa kau memanggilku dengan nama panjang? membuat ku kaget tadi tau," jawab Dinda panjang lebar sambil penasaran, kenapa pemuda itu ada di sini .

"Kau berbicara banyak sekali? berbeda saat tadi siang Aku temui, kau sangat dingin kepada ku," tanya Juan sambil tersenyum.

"Emang kenapa? jawab saja kenapa tidak menjawab?" ketus Dinda dengan wajah kesal sambil memanyunkan bibirnya.

"Tadi aku asal manggil saja, rupanya benar itu kau," jawab Juan sambil menahan tawa nya melihat ekspresi wajah Dinda yang terlihat kesal itu.

"Terus kenapa kau ada di sini?" tanya Dinda masih dengan wajah kesal nya.

"Aku di ajak Ayah ku kemari, Ayah bilang menggantikan Tuanya, terus dia mengajak ku, Dia bilang agar Aku belajar tentang bisnis. Sebenarnya aku malas belajar tentang bisnis, Aku juga sebenarnya sedikit bosan di sini. tapi tak kusangka bisa bertemu dengan mu," jelas Juan panjang lebar dengan ekspresi serius, sudah tidak lagi menahan tawa nya, karena takut jika gadis di hadapannya itu marah.

"Oh begitu," jawab Dinda sambil asik melahap makanannya, kini bahkan wajahnya sudah tidak sekesal tadi, bahkan gadis itu tak memperdulikan Juan yang melihat nya dengan tidak berkedip .

"Kau sendiri kesini dengan siapa?" tanya Juan membuat Dinda menoleh ke arah Juan, Dan tiba-tiba Dinda kesedak mendengar pertanyaan Juan.

"Pelan-pelan makannya," ucap Juan sambil memberikan segelas air kepada Dinda .

"Abis enak sekali makanannya,sampai Aku lupa tidak menawarkan nya pada mu," jawab Dinda setelah meminum segelas air meskipun masih sedikit menahan batuk.

Juan hanya diam mematung melihat Dinda, bahkan pemuda itu tak berkedip sedikit pun saat melihat wajah gadis itu yang terlihat dekat dengan wajahnya.

"Juan kau tidak makan?" tanya Dinda setelah merasa lebih baik dan melihat pemuda itu hanya diam saja.

"Eh iya, Aku ambil makanan dulu," jawab Juan dengan gugup, membuat Dinda heran di buatnya.

Juan pun mengambil beberapa makanan, lalu segera kembali duduk di depan Dinda .

"Kau belum menjawab? tadi kesini bersama siapa?" tanya Juan setelah mengingat pertanyaan nya belum di jawab.

"Bunda," jawab Dinda dengan singkat.

Juan pun mengangguk mengerti . Juan makan sambil sesekali melirik Dinda .

"Cantik," ucap Juan tiba-tiba .

"Aku tidak salah dengar kan? siapa yang cantik?" tanya Dinda sambil menengok ke kanan dan kiri .

"Kau cantik malam ini, bagai bidadari turun dari kayangan," jawab Juan sambil mengedip kan sebelah matanya, membuat Dinda mematung di tempat, wajahnya sudah berubah memerah. Juan yang merasa jadi canggung segera berusaha mengembalikan suasana .

"Becanda, kenapa kau anggap serius?" ucap Juan sambil tersenyum, seketika Dinda seperti di jatuhkan begitu saja.

"Rupanya kau bisa bercanda juga, ku pikir seorang Juan yang selalu serius, tidak bisa becanda," jawab Dinda berusaha tersenyum kikuk menutupi kegugupannya.

"Aku juga manusia, sama seperti mu, memang kau anggap aku itu apa?" jawab Juan dengan heran .

"Pangeran Modern, yang dingin dan selalu serius saat berkata-kata," jelas Dinda panjang lebar kini sudah kembali seperti semula.

Juan menahan tawanya mendengar penuturan gadis di hadapannya, rupanya gadis di hadapannya benar-benar terbuka .

"Aku baru sadar sekarang, rupanya kau gadis yang asik, membuat ku nyaman saat berbicara," ucap Juan sambil tersenyum senang .

"Terima kasih pujian nya, tapi Aku tidak suka di tertawa kan," jawab Dinda sambil cemberut.

"Ciee wajah nya memerah tuh, malu yah," goda Juan saat melihat ekspresi wajah Dinda yang menggemaskan menurut nya.

"Ih, menyebalkan sekali, sudah deh kamu jangan iseng, lihat tuh di perhatikan banyak orang," jawab Dinda sambil menunduk merasa malu di buat nya.

"kenapa telat ya mengenal mu? baru sekarang-sekarang nggak dari dulu, padahal kita satu sekolah," ucap Juan berusaha untuk menutupi rasa bahagia nya karena merasa sudah berhasil membuat gadis dihadapannya itu salah tingkah.

"Aku juga nggak tahu, ku harap kita tidak dekat lagi, Karena Aku tidak ingin berurusan dengan Angel," ucap Dinda kembali ketus. tiba-tiba suara HP Juan berdering membuat pemuda itu berdiri dan mengurungkan niatnya untuk berbicara.

"Kau di mana?" suara dari seberang telepon .

"Aku lagi makan , lapar," jawabnya Juan Singkat.

"Cepat kembali!" perintah suara dari seberang telepon sambil mematikan panggilan sepihak,membuat Juan menghela nafas panjang .

"Din, aku ke Ayah dulu ya, kamu nggak papa kan Aku tinggal?" pamit nya pada Dinda, meskipun sebenarnya merasa tidak rela.

"Iya ngga Papa," jawab Dinda sambil mengangguk. Sementara Farel yang ingin menghampiri Dinda hanya melihat punggung pemuda yang tadi habis bersama Dinda tak sempat melihat wajah Juan . Farel berjalan bersama dengan Asisten nya mendekat ke arah Dinda.

"Rupanya kau habis bersenang-senang ya!" ucap nya menatap tajam Dinda .

Dinda menjadi salah tingkah, merasa terintimidasi, entah apa yang harus dia katakan? apa lagi para orang terus melihat ke duanya, Dinda merasa menjadi seseorang yang kepergok habis berselingkuh.

"Suami ku, kau pasti sangat lapar, biar Aku ambil kan makan dulu," ucap Dinda berusaha berani, tanpa sedikitpun memperdulikan perkataan Farel, apa lagi memanggil Dengan kata 'suami ku' itu cukup menggelikan bagi Dinda. Dinda berani karena di depan orang banyak, tidak mungkin kan? Farel marah di depan umum . Farel yang mendengar panggil dari Dinda hanya mengernyitkan dahi nya tidak mengerti, niatnya ingin marah malah di buat tak bisa berkutik .

Dinda sudah mengambil kan makanan untuk Farel lalu segera mendudukkan Farel yang masih mematung .

"Buka mulut mu, Sayang," ucap Dinda dengan lembut, membuat Farel membuka mulutnya . Pria itu tak sedikit pun menolak, apa lagi berbicara, entah mengapa gadis itu bisa membuat nya tak bisa berkutik. Di tambah melihat senyumannya yang begitu sangat mempesona. Devit hanya melihat Tuanya dengan heran, tak biasanya Tuanya menjadi penurut, apa lagi melihat sikap Nona Muda nya yang terlihat berbeda dari biasa nya. semua mata melihat ke arah ke kedua pasang itu merasa iri dengan Dinda ada juga yang kagum . Tak terasa Dinda terus menyuapi Farel hingga habis .

"Anak pintar," puji Dinda saat makanan sudah habis. Farel tersadar melihat ke arah Dinda yang berdiri .

"Apa yang kau lakukan?" tanya nya berbicara dengan pelan namun, terlihat marah .

"Aku, ingin pulang Tuan," jawab Dinda merasa hawa dingin mulai terasa . Dinda pun berjalan terlebih dahulu mendahului Farel dan Devit, karena merasa takut dengan apa yang terjadi nantinya, tanpa sadar Dinda yang memakai high heels tinggi tiba-tiba kakinya tersandung sesuatu .

"Aaaaw!" pekik nya sambil terduduk di lantai. Farel yang melihat hal itu segera mendekati Dinda dan langsung berjongkok.

"Kenapa kaki mu?" tanya nya melihat Dinda yang kesakitan . Farel yang melihat kaki dinda berdarah segera menggendong gadis itu Ala Bridal Style. Hal itu membuat Dinda kaget, apa lagi kedua nya menjadi pusat perhatian semua orang.

"Pegangan jika kau tak ingin jatuh," perintah Farel saat merasa Dinda hampir jatuh .

Dinda pun akhirnya, mengeratkan tangan nya di leher Farel . Entah perasaan apa yang sedang Dinda rasakan? jantungnya berdetak kencang, apa lagi saat melihat wajah Farel yang begitu dekat .

"Mimpi apa Aku? di gendong pangeran modern ku, Citra bantu aku sadar dari mimpi ini," batinnya terus berteriak heboh sambil memanggil nama sahabat nya itu.

Ya kebiasaan Dinda dan Citra yang selalu menghayal, dapat pangeran modern dan tampan saat sedang mengobrol dengan sahabatnya itu .

Farel menurunkan Dinda, tepat di jok belakang mobil dan membuka high heels yang Dinda pakai membuat Dinda merasa tidak enak .

"Tuan, biar Saya saja yang melihat nya," ucap Dinda sambil memegang tangan Farel yang hendak membuka high heels yang di pakainya.

Farel melihat kaki Dinda dan membuka high heels yang Dinda pakai, tanpa memperdulikan perkataan Dinda sedikitpun, benar saja kaki gadis itu lecet dan satu nya berdarah karena tadi tersandung dan kena belakang high heels itu.

"Dasar ceroboh, menjaga kaki saja tidak becus," ejek Farel saat melihat kaki Dinda.

"Ini tuan," ucap Devit memberikan kotak P3K membuat Dinda hanya diam saja mendengar ejekan Farel.

Dinda hanya menurut saja, saat Farel mengobati kaki nya, bahkan sekarang kaki nya sudah berada di pangkuan Farel .

"Terima kasih," ucap Dinda saat Farel sudah selesai mengobati, namun Farel hanya menanggapi nya dengan diam saja.

Devit langsung melajukan mobilnya. sementara ke dua orang saling diam tak sedikit pun berbicara, bahkan Dinda juga memposisikan duduk nya mepet ke jendela karena gadis itu takut jika pria di samping nya marah, apa lagi mengingat perkataan pria itu tadi sebelum berangkat .

"Kenapa? Aku begitu khawatir pada nya, apa yang terjadi pada ku? harus nya Aku tidak peduli bukan? " gumam Farel di dalam hati nya merutuki diri nya sendiri.

Kecanggungan semakin terjadi, baik Dinda maupun Farel hanya diam tak sedikit pun berbicara, mereka tenggelam dalam pikiran nya masing-masing . sementara Devit fokus menyetir sambil sesekali melirik ke kaca spion dengan raut wajah heran.

Hingga tak terasa mobil sudah sampai di gerbang rumah, satpam penjaga segera membuka gerbang saat mendengar telakson mobil . mobil sudah memasuki halaman rumah itu. Setelah mematikan mesin mobil, Devit segera membuka pintu untuk Tuanya, Dinda pun hendak turun sambil menenteng high heels nya namun lagi-lagi di buat kaget saat Farel tiba-tiba menggendong nya .

"Kau ini merepotkan ku saja," gerutu Farel sambil menggendong Dinda .

Dinda hanya diam tanpa sedikitpun berbicara, karena merasa aneh dengan Farel, mulutnya menggerutu tapi tetap saja menggendong nya. Sementara Devit mengikuti dari belakang sambil geleng-geleng kepala melihat Tuanya itu yang aneh menurut nya. Pa Beni membuka pintu saat tahu Farel sudah pulang, Pa Beni kaget melihat Tuan Mudanya menggendong seorang gadis, tanpa banyak bicara Pa Beni mengikuti Farel dari belakang .

"Devit kau pulang saja," perintah nya saat Devit masih mengikuti nya .

"Baik, selamat malam Tuan Muda, Nona Muda," ucap Devit sambil membungkuk badan nya .

Dinda masih di gendongan Farel, membenamkan wajahnya di dada Farel tanpa melihat kepergian Devit, membuat Devit heran tapi tidak berani menoleh lagi. Farel hendak menaiki anak tangga namun langkah nya terhenti saat melihat Pa Beni masih mengikuti nya, pria itu menyuruh Pa Beni untuk istirahat saja, akhirnya Pa Beni pun mengangguk dan membungkukkan badannya, untuk permisi .

Farel sudah sampai di depan pintu kamar nya, namun sedikit kesusahan saat membuka pintu, Farel baru sadar wajah Dinda, berada di dadanya, lalu menoleh, ternyata gadis itu sudah tidur di gendongan nya .

"Dasar gadis ceroboh, bisa-bisa nya tidur sembarangan," gerutu nya sambil berusaha membuka pintu . Farel yang tak tega akhirnya menidurkan Dinda di tempat tidur nya . menatap wajah gadis itu dengan lekat lalu menyelimuti gadis itu dan segera bergegas menuju kamar mandi untuk membersihkan tubuh nya .

Setelah selesai mandi dan memakai pakaian tidurnya, Farel ke luar dari kamar itu menuju kamar tamu yang ada di samping kamarnya untuk istirahat . Farel membuka kamar tersebut lalu segera merebahkan tubuh nya di ranjang itu.

Farel berusaha memejamkan mata nya, namun bayang-bayang wajah Dinda terus berkeliaran di pikirannya, apa lagi panggilan Sayang dan Suamiku yang tadi Dinda katakan terus terngiang-ngiang di pikiran nya .

"Sialan, kenapa gadis itu tidak bisa membuat ku tidur? apa yang terjadi pada ku?" umpatnya dengan kesal dan segera bergegas mengambil air putih untuk menenangkan diri nya .

"Kalo begini terus, Aku tidak bisa tidur?" ucap nya sambil memegang kepalanya yang terasa pusing karena pikiran nya yang terganggu .

Akhirnya Farel keluar dari kamar itu lalu kembali ke kamar nya, melihat Dinda yang tertidur pulas membuat pria itu mendekatinya, terus memandangi gadis itu tanpa sadar memegang wajah gadis itu sambil tersenyum .

"Apa yang Aku lakukan? kenapa, Aku ingin menyentuh wajah nya? lebih baik aku tidur di sini saja," tanya nya merasa heran dengan dirinya sendiri, akhirnya dengan terpaksa tidur di sebelah Dinda, sambil meletakkan guling di tengah-tengah, agar tidak terlalu dekat dengan Dinda, apa lagi ranjang Farel yang cukup besar membuat mereka tidak terlalu dekat .

Akhirnya Farel pun terlelap tak beberapa lama kemudian sudah masuk ke dalam alam mimpi .

BERSAMBUNG

1
Ema Hafidz
sangat bagus
Nora Asdi
kisahnya semakin semrawut, sdh tahu bgtu makmer knapa xda iktiar otor kasih pindah rumah kah gitu spya seru tmbah,,kasian deh dindanya😅
Muhammad Aufa
dasar Clara gk tau diri,udah meludah kok mau d jilat lagi
Faridah Fairah
thor bngunkn andin gk seru klo andin bnrn gk ada.semngt thor sll & shat sll.
Hl Lukman
cakeeup alur ceritanya
Faridah Fairah
mngkin dinda udh mau lahiran.ketubannya udh pecah.
Faridah Fairah
mulai bucinkn farel sm istri gadis kecilnya.
Faridah Fairah
farel udh bucin sm dinda lnjut baca lg deh.semngat athor kami bngga ats krya2 athor.
Deti Kurniati
lnjut seru
AKP
Luar biasa
@Kristin
Yang sabar ya Dinda
@Kristin
Takut Thor 😫
@Kristin
Aku baru mampir Thor 🤗 semoga sukses selalu buat mu...
Mega
sumpah lama cerita jd bikin pusing mlh,ngk enak di baca kl menurut aku pribadi,terlalu berlika liku tp seputar itu aja,jusulnya jd terabaikan,jd kurang respek bagi sy pribadi,,, maaf thorr aku ngk lanjut,,,,
AKP: Iya nggak Papa asal jangan meninggalkan ranting buruk maaf yah kalau terlalu panjang, terima kasih sudah mau baca karya remahan ku ini karena masih terlalu banyak kesalahan 🙏
total 1 replies
Mega
pertanyaan dinda kayak org bodoh aja,,, udh jelas di rias itu akan ada pesta mmg ngk tau pesta apa,tp yg jelas itu pesta,,, bukan nanya trs dan terus peryanyaan aptri itu,,,🤔🤔🤔
Mega: iya binggung shi thorr,tp cikup 1 x pertanyaan jg pasti se maaf,bodoh2nya org pasti akan langsung sadar,,, kan katanya si dinda pinter,,,, masa ngk konek hanya mslh gitu aja,,,
AKP: Namanya juga orang bingung tiba-tiba di culik pas bangun tau-tau ada petugas rias pasti nanya kan, kakak bayangkan saja kalau di posisi Dinda pasti takut juga kan 🤭🤭🤭

Maaf canda ya kak terima kasih sudah mau mampir dan berkomentar, sumpah demi apa komentar Kakak bikin aku terharu di saat hati dan pikiran sudah mulai ngedown buat nulis 🙏
total 2 replies
Mega
salah adinda sendiri,knp ngk bilang sm farel kl hamil,,, juatru ada kejadian ini yg akhirnya nikin salah faham,dan knp tidak tanya langsung sm farel kl beneran mau sm si riska,jagan selalu dan selalu hanya dgn opini sendiri,kl sllu begitu sampai ajal menjemput pun tidak akan pernah menemukan kebahagiaan karna sellau negatif pikirannya,,,
Noormasayu Othman
bagus
Chaning
keterlaluan itu namanya mempermalukan suami
Sely Ina
visualnya dong thorrrr...
AKP: Ada di bab 96 ya kak semoga sesuai halu 🤭🤭
total 1 replies
Sely Ina
Kya sinetron tuan muda dan Kinanti yah
AKP: Baru kali ini ada yang bilang begitu padahal aku ngga pernah nonton tuh sinetron cuma tahu dari sosial media aja, makasih kakak sudah mau baca karya rempah ku ini 🙏
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!