NovelToon NovelToon
Ku Miskinkan Suami Penghianat

Ku Miskinkan Suami Penghianat

Status: sedang berlangsung
Genre:Fantasi Wanita / Bullying dan Balas Dendam
Popularitas:7.6k
Nilai: 5
Nama Author: Amie.H

bagaimana rasanya jika kamu mengetahui perselingkuhan suami mu, bahkan seluruh keluarganya mengetahui perselingkuhan itu dan menyembunyikannya darimu?
"lihat saja,, aku akan membalas semua perlakuan kalian padaku, apa yang sekarang kalian miliki adalah milikku dan aku akan mengambilnya kembali"~

simak ceritanya dari outhor, ig: @adivahalwahasanah

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Amie.H, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Drama Ibu Mertua.

"sudahlah, urusan itu gampang. Biar itu nanti jadi urusan om, kamu tinggal terima beres saja. Jangan lupa kamu harus mengambil alih semuanya, jangan sampai mereka mengambil apa yang jadi hak kamu. Kamu ngertikan maksud om?" kata om darma yang langsung membuatku menganggukan kepala dengan yakin.

"Baiklah om, Andine mengerti. Sekali lagi terimakasih untuk bantuan om dan juga tante, oh iyaa maaf kalau Andine merepotkan sekali lagi" kataku dengan rasa tak enak hati.

"Ada apa nak?" tanya tante sulis.

"sebetulnya om, tante. Andine sudah mengamankan semua aset Andine" kataku memperlihatkan isi tas yang aku bawa satu persatu.

"yaallah,,, kamu sampai melakukan ini nak?" tanya tante sulis dengan wajah terkejut, aku pun menganggukan kepala.

"iyaa tante, sebetulnya aku memang baru tau dan baru sadar kemarin setelah aku membaca pesan dari seorang wanita di ponselnya Mas Rudi. Makanya aku langsung menyelamatkan semua aset dan juga perhiasan aku, aku takut Mas Rudi melakukan hal nekat dengan mencuri apa yang aku miliki" kataku dengan wajah tertunduk.

"hahaha cerdas, sangaattt cerdas. Ini baru keponakan om, ternyata kamu sudah sangat memikirkan dengan matang apa yang harus kamu lakukan meskipun kamu baru mengetahui sedikit kebusukan suamimu. Memang otak cerdas ibu mu menurun padamu nak" kata om darma membuatku mendongak menatap sahabat kedua orangtuaku itu.

"tapi om, Andine minta tolong jangan beritahukan hal ini pada mama dan juga papa terlebih dahulu!" kata ku dengan wajah memohon.

"Kenapa nak?" tanya tante sulis dengan dahi menyerit.

"Aku gak mau mereka menghawatirkan aku tante, apalagi pernikahan aku masih seumur jagung tapi harus terancam bercerai. Aku malu tante, karna dulu papa dan mama sempat meragu kan pilihan ku untuk menikah dengan Mas Rudi" kataku dengan mata berkaca-kaca.

Tante sulis mengelus punggungku dengan sayang, ia sangat menyayangiku seperti anaknya sendiri. Terlebih, tante sulis dan om darma hanya memiliki satu anak laki-laki yang usianya dibawahku dua tahun yang saat ini masih menempuh pendidikan di london.

"baiklaj, om dan tante gak akan mengatakan apapun pada kedua orangtua mu. Tapi, kamu harus janji pada kami untuk sering-sering menghubungi kami dan main kerumah ini?" kata tante sulis yang juga di angguki oleh om darma.

"baiklah tante, aku akan sering main kerumah ini menemani tante. Tapi, sebelum itu aku juga mau minta om siapkan orang untuk mengusir keluarga Mas Rudi dan rumah itu dan menarik semua yang pernah aku berikan pada mereka" kataku membuat keduanya saling berpandangan.

"Maksud kamu?" tanya tante sulis melirik om darma dengan ekor matanya.

"Apa yang kamu rencanakan nak?" tanya om darma dengan senyum tipis, sangat tipis.

"Aku akan berpura-pura bangkrut om, aku akan mengambil semua apa yang pernah aku pinjamkan pada mereka. Rumah, mobil, bahkan kredit card. Aku kan beralibi semuanya habis untuk membayar hutang perusahaan, begitu juga dengan restoran dan butik yang aku miliki saat ini" kata ku membuat keduanya membelalakan mata dan saling berpandangan.

"Nak, Andine. Kamu serius mau melakukan itu?" tanya om darma yang langsung aku angguki dengan yakin.

"Andine yakin om, Andine gak mau terlalu lama bermain-main dengan mereka. Andine ingin semuanya segera selesai dan Andine terbebas dari Mas Rudi dan keluarganya" kataku dengan tegas.

Om darma dan tante sulis pun menganggukan kepala dengan senyuman.

"baiklah, om akan siapkan. Kamu tenang saja" kata om darma.

Setelah semua selesai, dan aku merasa sudah cukup memberikan alasan pada om darma. Aku pun berpamitan untuk pulang kerumah, sebelumnya aku mampir ke butik dan juga restoran untuk mengecek pembukuan dikedua tempat itu.

Setelah semuanya selesai, aku pun pulang kerumah. Tak disangka, ternyata disana sudah ada ibu mertua dan juga adik iparku dengan wajah nyalang.

"enak banget kamu ya keluyuran dari pagi ngabisin uang suami!!" kata Bu Murni dengan suara kencang.

"Assalamualaikum" kataku tanpa menghiraukan perkataan ibu mertua.

"Kamu dari mana si mbak, aku sama ibu nungguin kamu loh dari siang!" Kata Niken dengan jutek.

"nungguin aku? Ada apa?" tanya ku dengan dahi menyerit.

"Aku sama ibu kesini mau minta uang, ibu harus bayar arisan dan aku juga kehabisan uang jajan. Mana mbak, gak banyak kok cuma sepuluh juta aja" jawabnya membuatku memelototkan mata, sepuluh juta aja dia bilang. Dia pikir uang itu jatuh dari pohon!

" Apa kamu bilang? Sepuluh juta aja! Kamu pikir uang segitu jatuh dari langit, hah!! Gak ada, mulai sekarang aku gak akan memberikan uang lebih pada kalian selain uang yang diberikan Mas Rudi saat gajian nanti!" kataku membuat mata kedua nya membola.

"kamu jangan ngada-ngada deh mbak, mana cukup uang dari Mas Rudi untuk kebutuhan aku sama ibu mbak. Belum lagi aku juga harus bayar kuliah, harus beli peralatan untuk kuliah juga, belum juga kalau ada tugas!" kata Niken dengan suara nyaring.

"kurang ajar kamu ya Ndine, dari kemarin ibu minta uang selalu aja kamu persulit. Sekarang cepat berikan ibu uang seperti biasa!!!" kata Bu Murni dengan membentak.

"Ada apa ini ribut-ribut?!" tanya Mas Rudi yang baru saja pulang.

"ini mbak Andine mas, dia gak mau memberikan aku sama ibu uang. Aku perlu untuk uang jajan dan juga ibu perlu untuk bayar arisan, aku juga gak minta banyak sama mbak Andine mas tapi dia gak mau ngasih!" kata Niken meminta pembelaan dari Mas Rudi.

"bener itu Rud, dan coba kamu lihat. Dia habis keluyuran gak jelas dari pagi jam segini baru pulang, apa gak kurang ajar dia!!" kata bu Murni dengan mata melotot.

Aku pun memutar bola mata malas.

"Apa benar yang dikatakan ibu dan adikku Ndine?" tanya Mas Rudi dengan wajah memerah marah.

"benar, kenapa?" tanya ku dengan nada menantang. Mas Rudi pun membulatkan mata melihat keberanian ku, begitu juga Bu murni dan Niken yang langsung saling berpandangan.

"Mulai berani kamu sama aku ya Ndine, kamu lupa kalau aku masih suami mu dan ibu ku masih mertua mu? Kamu lupa, hah!!" bentaknya.

"tentu saja tidak! Justru karna kamu masih suami ku, aku mengingatkan mu atas kewajiban mu dalam rumah tangga kita. Bukan aku benar? Tapi selama ini, bahkan uang aku gelontorkan untuk keluargamu jauh sepuluh kali lipat dari nafkah yang aku dapatkan dari kamu. Iya tidak?" kataku dengan nada santai.

"itu sudah kewajibanmu mbak untuk membantu suami untuk membiayai keluarganya, kamu harusnya nurut jadi istri yang berbakti untuk suami dan mertua mu!!" kata Niken membuatku terkekeh.

"Berbakti katamu? Kurang bagaimana aku pada kalian selama ini, hah! Kurang gimana? Dan kamu mas, apa kah kurang cukup kebebasan yang aku berikan padamu selama ini, iya!!" kataku memandang ketiganya dengan tatapan tajam.

"Ap-apa maksud kamu?" tanya Mas Rudi dengan gugup.

"ck, sudahlah. Malas aku berdebat dengan kalian, asal kalian tau ya saat ini perusahaan ku di ambang kebangkrutan. Semua usaha dan perusahaan akan di akuisisi oleh perusahaan lain, begitu juga dengan semua aset seperti rumah, mobil dan yang lainnya akan di sita oleh bank!!" kataku membuat ketiga nya melongo tak percaya.

"kamu pasti bercanda kan Ndine? gak mungkin perusahaan besar kamu bangkrut kan!!" kata Mas Rudi setelah lepas dari keterkejutannya.

"terserah kamu mau percaya atau ngga, aku hanya minta pada kalian. tinggalkan rumah itu dalam dua kali dua puluh empat jam, karna semua akan disita beserta isinya. Begitu juga rumah ini, semua mobil, dan juga motor milikmu Niken!!" kataku kembali membuat mereka tak berkutik.

BU Murni pun pingsan setelah mendengar apa yang aku katakan.

"IBUUU!!" teriak Niken yang melihat ibu nya tak sadarkan diri.

"Ndine, Ndine kamu pasti bercandakan? Gak mungkin kan kamu jatuh miskin?!" kata Mas Rudi lagi.

"tidak mas, aku sama sekali tidak bohong. Itu lah kenapa aku gak bisa lagi memberikan ibumu uang untuk keperluan pribadinya, sebetulnya permasalahannya sudah dari sebulan yang lalu. Aku berusaha untuk mencari solusi terbaik, tapi ternyata aku tidak bisa mas. Tidak ada jalan lain selain merelakan apa yang aku miliki sekarang, urus ibu. Aku pusing memikirkan ini!!" kataku yang langsung meninggalkan ketiganya menuju lantai atas, setelah berbalik aku pun tersenyum kecil merasa puas karna berhasil memberikan syok terapi untuk keluarga Mas Rudi.

1
Nur Hafidah
perlu diselidiki itu
QueenRaa🌺
semangat up thor💪 ditunggu kelanjutannyaa
QueenRaa🌺
kok bisa si sekuat ituu😭
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!