NovelToon NovelToon
Hurt! Mommy

Hurt! Mommy

Status: tamat
Genre:Tamat / Perjodohan / Poligami / Patahhati / Reinkarnasi
Popularitas:2.9M
Nilai: 4.7
Nama Author: sayonk

"Kenapa kamu menikahi ku?" Wanita itu menatap nanar.

"Karena kamu adalah wanita yang tidak di inginkan!" tegasnya tanpa perasaan.



Bercerita sebuah kisah Alexsa Bethrix, seorang wanita yang pernah menjadi seorang ibu.
Anak kedua dari seorang seorang Marquess, istri kedua yang tidak di cintai oleh Marquess. Ibunya pun telah meninggalkannya dan dia menjalani hidup penuh luka. Hingga di jodohkan dengan seorang Duke demi kepentingan politik.

Suatu hari dia menerima kenyataan pahit dalam hidupnya, setelah satu hari pernikahannya, dia di kejutkan oleh Duke Vixtor Alendrix yang membawa seorang wanita dan seorang anak.

Alexsa pun menerima kenyataan itu, ia rela mempertahankan pernikahannya. Hingga suatu hari, perasaannya tidak bisa lagi bertahan dan membuatnya kehilangan kesadaran, saat membuka matanya Alexsa berubah menjadi sosok yang tidak di kenal oleh siapa pun. Dia berubah menjadi wanita yang kuat setelah sebuah misteri terungkap dan berkata "Aku tidak akan mengemis sebuah cinta"

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon sayonk, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Pendengaran

"Sebenarnya siapa Ibu dari Duchess?" tanya Duke Vixtor penasaran. Ibu dari Alexsa bagaikan orang yang telah di telan bumi, tidak ada yang tau di mana keberadaannya. Bahkan Marquess Ramon kehilangan jejak, tapi laki-laki itu juga tidak berniat mencari.

"Aku tidak tau, dalam keluarga ku. Aku melarang keras tidak mengungkit namanya lagi."

Duke Vixtor mengangguk, keduanya menoleh saat suara bayi itu nyaring memecahkan pembicaraan keduanya.

"Ada apa dengan Kania?" tanya Duke Vixtor. Dia mengambil alih Kania, menimang-nimang anak kecil itu.

\=\=\=

Sesuai keinginannya, Duchess Alexsa dan pelayan Anne telah sampai di sebuah bukit, butuh satu jam menaiki bukit itu. Kedua matanya melihat secara langsung pemandangan di hadapannya. Kota Kekaisaran yang amat jauh dan sangat megah. Di lihat dari atas bukit, bangunan di kota itu kecil dan banyak.

Di atas bukit inilah, sejuknya angin menghiasi hatinya. Rambutnya yang pirang, melambai-lambai terbawa angin yang menyapanya.

"Dimana benda itu?" tanya Duchess Alexsa. Sebelum menaiki bukit, dia mencari toko yang menjual benda yang tajam dan menancap itu.

"Ini Duchess," ujar pelayan Anne ragu. Tadi dia memperingati Duchess Alexsa agar jangan main-main dengan dua benda yang tajam itu.

"Aku ingin pedangnya."

Pelayan Anne memberikan pedang itu, Duchess Alexsa menggenggam erat pegangan pedang itu dan menariknya. Hingga terlihat betapa tajamnya dan berkilau pedang di tangannya. "Minggirlah dan istirahatlah."

Duchess Alexsa bersiap, meskipun dia memakai gaun dan gaun itu tak akan mampu menghalanginya untuk mengasah kemampuannya dulu. Di zaman ini, dia harus menjadi wanita yang kuat dan tidak takut apapun. Karena di zaman ini, dia harus melewati berbagai macam kesakitan. Duchess Alexsa mengayunkan pedang itu dengan lihat. Tangannya begitu lincah memainkan iram pedang itu, kadang dia menggunakan untuk menendang dan berlari sesuai dengan permainan benda tajam itu.

Tentu saja yang menjadi decak kagum bagi pelayan Anne, Duchess Alexsa mampu menguasai ilmu pedang. Padahal selama ini, dia yakin. Berdiri dan berada di samping Duchess Alexsa, tidak pernah sedikit pun melihat Duchess Alexsa memegang pedang atau panah..

prok

prok

prok

Pelayan Anne bertepuk tangan, menghampiri sang majikan untuk mengusap keringat yang membasahi tubuhnya. "Duchess, benar-benar hebat."

"Terima kasih Anne, tadi malam aku bermimpi. Jadi aku melakukannya sesuai dengan mimpi ku. Aku takut, ilmu pedang itu keluar dari ingatan ku. Jadi aku mengasahnya," tutur Duchess Alexsa. Dia tidak mungkin mengatakan yang sebenarnya, bahwa dirinya bukanlah Duchess Alexsa.

"Jadi begitu, aku sempat curiga kalau Nyonya bukanlah Duchess, tapi sekarang karena Nyonya sudah menjelaskan jadi saya tau."

"Iya Anne, kita akan sering kesini. Lebih enak di sini. Bagaimana kalau kita membuat rumah pohon. Hanya mengandalkan batang kayu saja."

"Rumah pohon?"

Duchess Alexsa menjelaskan apa itu rumah pohon. Pelayan Anne mengangguk paham, dia menjalankan beberapa perintah untuk turun kembali dan mencari beberapa orang yang berkerja, tak lupa dia menyuruh Anne untuk mencari alat tulis.

"Argh!"

Duchess Alexsa menoleh, teriakan nyaring itu memekik telinganya, ia menajamkan pendengarannya. Langkah kakinya terus melangkah menuju teriakan itu.

Hidungnya mencium tanah yang mengepul terbawa angin itu. Di sana ia melihat ada tiga orang laki-laki, ketiganya melawan monster seperti naga memiliki tiga kepala dan mengeluarkan api.

1
Evvy Sofia
seperti itulah perasaan alesha dlu
Evvy Sofia
Lumayan
Evvy Sofia
Biasa
Evvy Sofia
panas,,panas,, panas,, /Facepalm//Facepalm//Facepalm/
JanJi ◡̈⋆ⒽⒶⓅⓅⓎ😊
seperti baca skrip drama
JanJi ◡̈⋆ⒽⒶⓅⓅⓎ😊
kenapa masih ada Duchess dekat depan nama Alexsa kn sdh cerai
JanJi ◡̈⋆ⒽⒶⓅⓅⓎ😊
jgn² Duke ingat Ellena yg tido sama dia tu yg dia anggap kekasih..
Evvy Sofia
deg,, deg,, deg😂😂😂
aphrodite
untung ibunya gercep..putra mahkota mah bego ..mana putra mahkota dingin mana
aphrodite
memang tidak penting ..
aphrodite
akhirnya yg membalas kesakitan Alexa adalah Raja Iblis
aphrodite
nah ini yg memanggil ayah kandung Ayna pasti..s Merry selingkuh y kan..kan s Ayna gak punya api merah
aphrodite
bagus...s Vixtor sama kayak s Ramon gak ada otak muka badak
aphrodite
gak ada ksatria lain kah ...apa2 s Ramon apa s Vixtor
aphrodite
ya nasehatin adikmu jangan maksa..orang teu bogoh maksa bae nu aya mual lihatna ge
aphrodite
Luar biasa
aphrodite
kapan kakeknya (duke aiken) diobati
aphrodite
ketawa aja 😂😂
aphrodite
ogah
aphrodite
lo gue end
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!