My Ex Husband

...Flash back 11....

...••••••...

Di sebuah Grand Ballroom yang berada di Hotel berbintang, suasana terlihat sangat ramai, beberapa orang tampak berbincang seraya menikmati hidangan yang tersedia, ditemani alunan alat musik Saxophone yang terdengar sangat merdu di setiap telinga perndengar nya.

Dan disanalah mereka, dua sejoli yang baru saja selesai mengucapkan janji suci pada siang hari ini.

David terlihat sangat tampan dengan kemeja putih dan setelan Tuxedo berwarna abu-abu, tak lupa ia juga mengenakan dasi kupu-kupu dengan rambut klimis yang membuat nya sangat berbeda hari ini.

Begitupun dengan gadis yang saat ini tengah duduk di samping nya. Dia terlihat sangat mempesona dengan gaun pengantin berwarna putih, rambut di tata sedemikian rupa, sampai membuat beberapa tamu undangan memuji kecantikan nya.

"Jeng, selamat! sebentar lagi kalian akan mempunyai cucu yang cantik dan tampan."ucap seorang prempuan kepada Rosa.

"Tentu, menantuku akan memberikan kami cucu yang lucu-lucu."sahut Rosa dengan senyum bahagia yang terus terpancar.

"Pak Daniel, anda juga terlihat sangat bahagia hari ini?"kata nya.

Daniel menganggukan kepala nya, lalu berkata.

"Tentu saja, ini kebahagiaan yang tidak bisa di gambarkan oleh kata-kata."jelas Daniel.

"Untuk kalian, selamat menempuh hidup baru. Berbahagialah Dav, karena sekarang kamu mempunyai istri yang sangat cantik."

"Terimakasi Tante Inggit."kata David seraya tersenyum ramah.

"Tante?"sapa Anna dengan senyum manis nya. "Terimakasih sudah datang."kata nya walau Anna tidak mengenali wanita itu siapa.

Inggit mengangguk. "Semoga kebahagiaan terus menyertai mu, gadis manis."kata nya.

Anna tampak tersipu malu, pipi nya semakin memerah ketika selalu mendapat kan kata pujian dari tamu undangan yang datang dan memberi nya ucapan selamat.

Astaga, jantungku ini kenapa? berdebar saja terus! sampai nanti aku di katakan mempunyai penyakit jantung. Anna bermonolog sambil memegangi dada nya yang terus berdebar.

"Kau kenapa?"suara David membuat Anna tersentak secara tiba-tiba.

"Tuhan, jantung ku!!"kata nya sambil menatap David yang kini juga tengah menatap nya lekat.

"Wajah mu kenapa? kepanasan?"tanya David.

"Ah, iya. Gaun ini membuat ku kepanasan, pak."ujar Anna, lalu tersenyum canggung.

David terlihat memutar mata nya, dengan sudut bibir yang juga terlihat mencebik.

Rankaian acara berjalan dengan sangat lancar, para kerabat dan tamu undangan terlihat mulai undur diri, ketika jam sudah menunjukan pukul sembilan malam.

Raut wajah bahagia Rosa dan Daniel sudah tidak bisa di sembunyikan lagi. Kedua nya terus tersenyum ketika keinginan mereka benar-benar terpenuhi, membawa Anna masuk ke dalam keluarga nya dengan status sebagai menantu.

"Kalian pulang?"David bertanya, ketika acara sudah benar-benar selesai, dan mereka akan segera beristirahat setelah seharian berdiri dan menyambut uluran tangan berserta ucapan selamat dari para sanak saudara dan tamu undangan yang berjumlah 800 orang.

"Iya, ayah harus segera meminum obat. Ibu lupa membawa nya Dav."kata Rosa.

"Bersenang-senanglah, kami akan segera pulang."ucap Daniel kepada David.

"Ann, kami pulang."Daniel mulai bangkit dari duduk nya, lalu beranjak bersama Rosa untuk segera pulang.

"Iya, ayah."

Anna tersenyum, lalu melambaikan tangan nya kepada Daniel dan Rosa.

"Mau tetap disini?"David menatap Anna.

"Tidak, kaki ku sudah sakit."jelas Anna, lalu melepaskan high heels yang di kenakan nya

"Ayok."kata Anna.

David diam, namun langsung memutar tubuh nya, dan segera berjalan terlebih dulu, meninggal kan Anna yang berjalan sedikit kesusahan di belakang nya.

David berdiri di depan pintu lift, setelah ia menekan tombol nya.

Ting!

"Ann, cepatlah."suara David sedikit meninggi, ketika melihat Anna yang masih berjalan pelan ke arah nya.

"Bapak buta!?"Anna mendelik.

David menjengit.

"Maksud nya apa itu? aku tidak buta!"jelas nya.

"Apa aku harus melepaskan baju nya sekarang? agar jalan ku bisa lebih cepat."kata Anna ketika dirinya sudah masuk ke dalam lift bersama suaminya.

Suami! mendengar nya saja aku geli. pikir Anna, lalu terkikik geli.

"Dia gila!"sindir David ketika melihat Anna tersenyum sendiri.

"Hilih!"Anna menatap nya sesaat, lalu kembali mendelikan mata.

Kemudian David kembali terdiam, setelah banyak perselisihan di antara kedua nya sejak saat di atas kursi pelaminan.

Ting!

David langsung meninggalkan Anna, setelah pintu lift itu terbuka.

"Hah! apa yang aku harapkan? dia menggendong ku?"ucap Anna. "Tidak mungkin."kata nya lagi dengan senyum getir.

Anna berusaha berjalan cepat, mencoba menyusul David yang sudah berbelok dan entah dimana sosok itu.

"Pernikahan tampa cinta memang akan sulit!"Anna bergumam, dengan raut wajah sendu.

Anna menundukan kepala nya.

Duk!

Prempuan itu menabrak sesuatu, namun ketika ia akan melihat nya, tubuh Anna terasa melayang sampai kedua tangan nya otomatis melingkar di bahu orang itu.

Deg!

Jantung Anna terasa lepas ketika pandangan mata kedua nya beradu.

"Kamu lama!"suara David terdengar sangat pelan.

Lalu dengan langkah cepat David berjalan menuju kamar Hotel yang akan mereka tempati malam ini.

"Tubuh mu kecil, tapi lumayan berat!"ujar David, lalu menurun kan Anna perlahan setelah kedua nya sampai di depan pintu kamar mereka.

David merogoh dompet yang berada di saku celana nya, lalu mengeluarkan Acses card dan menempelkan benda itu di handle pintu.

Plip!

Pintu kamar itu terbuka, dan terlihatlah kamar besar yang terlihat sangat rapih. Namun tidak adak dekorasi atau hiasan lain nya, tentu saja! mereka menikah bukan karena ke mauan mereka sendiri, jadi tidak mungkin bukan hal romantis akan David berikan kepada Anna.

"Mandilah terlebih dulu, aku akan menyelesaikan beberapa pekerjaan yang Alvaro berikan via Email."ucap David.

"Baiklah."Anna mengangguk, lalu segera masuk kedalam kamar mandi.

Melihat Anna yang sudah masuk kedalam kamar mandi, David langsung duduk di sofa lalu menatap keindahan kota malam dari atas ketinggian di samping nya.

"Astaga ya tuhan!"David menghempaskan punggung nya kepada sandaran kursi, lalu mengusap wajah nya kasar.

Perasaan nya kini terasa tidak karuan, bahagia namun juga sedih ketika ia tidak bisa menepati janji nya kepada Mika, yang kini belum bisa David hubungi sama sekali.

"Aku takut akan melupakan mu, karena sesungguh nya gadis itu sudah mulai menarik perhatian dan dunia ku."ujar David dengan mata yang terus memandang langit-langit kamar nya.

Cinta? entahlah, rasa nya aneh sekali. Bahkan aku berdebar ketika mengecup kening nya tadi! David bermonolog.

"Aku bisa membuat mu, jatuh cinta kepada ku meski kau tak cinta, ... kepada ku! Beri sedikit waktu'u, ... biarcinta datang karena telah terbiasa."suara Anna samar terdengar, sampai membuat pria itu mengalihkan pandangan nya ke arah pintu kamar mandi.

"Astaga tuhan! aku pria dewasa yang normal. Apa bisa aku menahan godaan pada malam hari ini!"cicit David yang lagi-lagi mengusap wajah nya frustasi.

...••••...

Nah loh! buka segel malam ini kah om?😂😂

Jangan lupa dukungan nya! Berupa like, komen, vote dan hadiah lain nya.

Klik tombol favorite biar kalian nggak ketinggalan setiap eps baru nya.

Ig. @_anggika15

~Sayang kalian~