Asyifa Khaerunnisa Hafidz, gadis berusia 21 tahun yang berasal dari keluarga tidak berada. Harus menjadi tulang punggung keluarga menghidupi Ibu dan adiknya. Hingga suatu ketika, Asyifa harus menerima pernikahan dengan seorang lelaki kaya raya yang tidak pernah ia kenal sebelumnya.
Arkana Ksatria Wiratama, adalah pewaris dari perusahaan keluarganya. Tampan, kaya raya dan mapan yang berusia 25 tahun. Arkana adalah incaran para gadis muda di sekelilingnya. Namun hati lelaki itu hanya milik dari Tatjana Abigail, kekasih tercintanya. Keduanya sudah menjalin hubungan sejak 5 tahun lalu.
Namun, tiba-tiba saja Asyifa dan Arkana harus menerima paksaan untuk menikah. Disaat kedua orang itu sama sekali tidak saling mencintai
Lantas akan seperti apa kehidupan pernikahan mereka? Mampukah Asyifa melukuhkan hati Arkana? Menunjukkan ketulusannya pada sang suami?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon PRINCESSNOVITA, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Mama atau Nana?
Sebulan kemudian,
Hari-hari dilalui Syifa dengan penuh perjuangan. Apapun akan dia lakukan demi mengais rejeki yang halal untuk Ibu dan adiknya.
Gadis muda itu harus bekerja paruh waktu di restoran dari Pagi-Siang. Lalu dia akan bekerja lagi di Supermarket dari Sore sampai Malam. Terkadang dia juga membantu Bundanya berjualan nasi di warung sederhana mereka.
Seperti siang ini, Syifa akan mengakhiri waktu bekerjanya di restoran. Dia bahkan sudah bersiap dan mengganti pakaiannya
"Syifa, kamu akan pulang sekarang?" tanya Manager Resto pada Syifa
"Iya, Bapak. Syifa mau pulang sekarang"
Manager itu mengeluarkan amplop dari sakunya lalu menyerahkan amplop itu pada Syifa.
"Ini gaji kamu selama 10 hari terakhir. Saya sudah berikan sedikit bonus untuk kamu karena kamu rajin bekerja. Kinerja kamu juga bagus" kata Manager itu
Kedua netra indah milik Syifa berbinar mendengarkan pernyataan itu
"Alhamdulillah. Terimakasih banyak, Bapak" sahut Syifa
"Sama-sama, Asyifa. Pulanglah, kamu harus istirahat. Jangan terlalu ngoyo dalam bekerja, kamu masih muda. Nikmatilah masa mudamu juga" kata Manager itu
Syifa hanya cengir-cengir saja menanggapinya. Andai dia bisa bersantai dan menikmati masa mudanya, maka akan dia lakukan. Beribu sayang, keadaan tidak mengijinkan Syifa untuk bersantai
Dia harus segera mengumpulkan uang untuk biaya operasi Syahrul. Kurang dari 2 bulan lagi, tenggang waktu yang dimiliki Syahrul. Bocah lelaki beruisa 15 tahun itu harus segera di operasi jika tidak ingin jantungnya memburuk
"Syifa! Syif, tungguin" teriak seorang Karyawan lain pada Syifa
"Iya, Kak. Ada apa nih?"
"Syif, ini ada yang minta delivery. Bisa kamu antarkan bentar?"
Syifa tampak menimangnya. Dia melirik jam di pergelangan tangannya
"Yaudah bawa sini. Jauh enggak?"
"Enggak kok. Tolongin ya? Ini sekalian ongkos buat kamu kesana"
SYifa mengangguk paham . Dia menerima kantong berisi makan siang dan ongkos yang bisa dia gunakan ke tempat tujuan
Syifa membaca alamat yang tertulis di atas memo itu.
"Wiratama Grup, lumayan tiddak terlalu jauh dari sini" gumamnya
Syifa memutuskan untuk naik taksi. Dia takut kalau naik ojek nanti akan merusak penampilan makanan yang dia bawa
Dilain tempat,
Sudah sebulan ini, Arka tidak menghubungi Tatjana. Sejak pertengkaran mereka malam itu. Tatjana juga tidak menghubungi Arka sama sekali
Arka sebenarnya ingin menghubungi kekasihnya itu duluan. Namun , satu sisi hatinya melarang. Melihat dan mengingat perjuangan Mamanya dalam membesarkan dia selama ini membuat Arka tidak tega jika harus menentang wanita yang telah melahirkannya itu
Dia sangat sadar betul. Kalau sampai kapanpun itu, Putri tidak akan pernah merestui hubungannya dengan Tatjana. Bukan Arka tidak ingin berjuang, hanya saja dia takut jika berakhir memberikan harapan palsu pada Nana.
Arka duduk sambil mengadakan kepalanya ke atas. Tampak sangat jelas bahwa dia sedang memikirkan banyak hal
"Tuan Muda" sapa Dimas
"Ada masalah apa, Dimas?" sahut Arka
"Anda kelihatan banyak pikiran. Apa anda bertengkar dengan Nyonya? Maaf jika saya lancang"
Arka menghela nafas kasar. Dia menarik tubuhnya ke depan lalu menoleh ke arah Dimas
"Antara Tatjana atau Mama? Mereka berdua sangat penting untukku tapi masalahnya. Mama tidak menyukai Nana. Mama tidak akan merestui kami,"
"Tapi aku juga tidak bisa melepaskan Nana. Sebulan tanpa komunikasi ataupun melihat wajahnya, membuat aku tersiksa. Dimas kamu mengenal Mamaku kan? Katakan padaku, bagaimana caranya meluluhkan hati Mama?" ujar Arka frustasi
Dimas hanya bisa menggelengkan kepalanya. Jika boleh jujur, Dimas juga tidak terlalu menyukai hubungan Arka dengan Tatjana. Gadis itu terlihat hanya menfaatkan cinta Arka padanya untuk meraup banyak keuntungan.
Berkat koneksi dan nama besar Arka sebagai pewaris dari Wiratama Grup. Ikut melambungkan nama Tatjana. Dia makin sering menerima job dan mendapat lebih banyak tawaran endorse dan iklan. Publik mengenalnya sebagai calon istri dari seorang, Arkana Wiratama. Tak jarang hal itu membuat Tatjana bersikap arogan dan seenaknya sendiri
Itu yang membuat Dimas kurang menyukai Tatjana. Masih berstatus pacaran saja, dia sudah seperti itu. Apalagi jika sudah resmi menyandang gelar sebagai Nyonya Arka Wiratama, akan seperti apa sombongnya
"Tuan Muda, jika boleh saya berpendapat" kata Dimas hati-hati
"Aku akan mendengarkannya, Dim. Bicaralah" sahut Arka
"Saya rasa, firasat seorang Ibu tidak akan meleset. Jika Nyonya berpikir demikian,maka memang ada yang tidak beres dengan Tatjana entah apapun itu. Saya mengetahui seperti apa Nyonya dari Ayah saya yang juga bekerja untuk Nyonya dan Almarhum Tuan Besar sejak dulu kala,"
"Nyonya bukanlah wanita arogan yang akan membenci sesuatu tanpa sebab dan alasan yang jelas. Beliau adalah orang yang sangat bijaksana. Siapapun akan setuju dengan itu" ujar Dimas
Arka tidak bisa membantah apa perkataan Dimas. Dia pun sangat setuju dengan apa yang dikatakan oleh Dimas tentang sang mama
