NovelToon NovelToon
Pewaris Asli

Pewaris Asli

Status: tamat
Genre:Action / Romantis / Tamat / Perjodohan / Balas Dendam / Chicklit
Popularitas:251.4k
Nilai: 5
Nama Author: Annadrie

Naiki, seorang gadis cantik, cerdas, tegas, dan berani, namun berhati dingin. Ia dan Rhean kakaknya, menderita suatu gangguan mental akibat kekejaman ayah kandung mereka dimasa lalu. Penyiksaan fisik dan batin mereka dapatkan. Ketika penderitaan mereka berakhir, kebersamaan dengan ibu mereka pun ikut berakhir.

Dua puluh tahun kemudian Naiki kembali. Dengan status dan kemampuan bertarungnya yang luar biasa, Naiki ingin merebut kembali perusahaan ibunya yang dirampas paksa. Tidak ada kata ampun di kamusnya. Semua orang jahat, harus merasakan penderitaan yang pernah ia rasakan.

Namun, saat ia akan memulai misinya, ia dijodohkan dengan seorang pria tampan pemilik perusahaan besar yang tidak sengaja ditolongnya.

"Kau tenang saja, aku akan meminta kakek untuk menjadikanku milikmu secepatnya."

Kalimat pria itu seakan menghipnotis Naiki dan membuat hatinya meleleh. Apakah misinya akan berjalan sesuai rencana walaupun ia sudah menikah?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Annadrie, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

15 Nona Muda atau Singa?

Satu tembakan terlepas, melesat dan menghantam tepat ke punggung pria yang sedang dihajar Naiki. Darah segar pun muncrat mengenai bajunya. Naiki sangat jeli, ia sudah mengetahui bahwa pria yang ditendangnya pertama tadi, memiliki senjata api di tangannya dan terus berusaha membidiknya.

Naiki langsung menarik kerah baju pria yang sedang dihajarnya dan menjadikannya tameng dari tembakan timah panas itu. Sepersekian detik berikutnya, Naiki melepas sneakernya dan melempar tepat ke tangan pria yang memegang pistol, hingga pistol pria itu terlempar ke aspal. Dengan gesit, Naiki berlari dan meraih pistol pria tadi. Kemudian....

Dooorrrr.... dooorrrr....dooorrrr....

Naiki menembakkan tiga timah panas dan tepat mengenai paha ketiga pria yang sudah dihajarnya tadi.

"Arrrghhhh....Arrrghhh....Arrrghhhh..." Teriak ketiga pria itu bergantian. Mereka berguling kesakitan di aspal.

Naiki terdiam. Ia mengelap keringat di pelipisnya. Pistol yang ia gunakan untuk menembak kaki ketiga pria tadi masih digenggamnya. Tubuhnya mulai bergetar. Tatapannya kosong.

Seluruh pengawal bayangan muncul seketika di lokasi kejadian. Mereka mulai membereskan keempat pelaku dan membersihkan TKP. Komandan regu pengawal utusan kakek Caraka mendekati Naiki dan mengambil pistol di tangan Naiki.

Drap drap drap...

Terdengar suara langkah kaki mendekati Naiki. Deru nafasnya menyiratkan kekhawatiran yang sangat dalam. Kepanikan terlihat jelas di wajahnya. Darel panik, sangat panik. Terlebih setelah mendengar tiga kali suara tembakan lagi. Ia semakin mempercepat langkahnya dan terus berlari ke arah Naiki.

Grep...

Darel langsung memeluk tubuh Naiki dari belakang, Naiki pun tersadar dari pikirannya yang kosong sesaat.

"Nai..." Ucap Darel. Ia lalu membalikkan tubuh Naiki agar menghadapnya. Dilihatnya darah yang menempel di baju Naiki. "Darah?" Batinnya.

Darel kembali panik. Ia langsung mengangkat tubuh Naiki dan ingin membawanya ke rumah sakit.

"Hei, apa yang kau lakukan?" Cetus Naiki. Ia gugup karena tiba-tiba Darel menggendong tubuhnya. Wajahnya merona di balik masker yang ia pakai.

"Kau terluka Sayang. Kita harus ke rumah sakit." Sahut Darel sambil berjalan dengan cepat dan terlihat sangat panik.

"Ini bukan darahku, Tuan Es Batu." Ucap Naiki sambil memutar bola matanya.

Darel menghentikan langkahnya namun masih tetap menggendong tubuh singa kecilnya. Ia lalu menatap wajah Naiki yang masih tertutup masker. Diperhatikannya dengan seksama calon pengantinnya itu. "Ah syukurlah dia tidak terluka." Batin Darel.

"Aku akan tetap menggendongmu dan membawamu pulang ke rumah." Ucap Darel enteng.

Ia lalu menuju mobil Naiki, menaruh tubuh Naiki di kursi sebelah kiri dan ia duduk di belakang setir. Darel pun mengantar Naiki pulang dan meninggalkan mobilnya di depan Cafe CBA.

"Bukankah Nona kita terlalu hebat untuk disebut sebagai nona muda?" Bisik salah satu pengawal yang baru selesai membersihkan TKP.

"Kau benar. Dia seperti singa."

"Sepertinya kita lebih tepat disebut petugas kebersihan daripada pengawal pribadi." Ucap yang satunya lagi dengan pandangan mata hampa, dan diberi anggukan kepala oleh yang lainnya.

*************

Sementara itu di dalam mobil, Naiki terlihat masih sedikit bergetar. Masker yang sedaritadi menutupi wajahnya, sudah ia lepaskan. Naiki hanya diam menatap jalanan malam itu. Keringatnya bercucuran. Darel diam-diam melirik ke arah Naiki. Ia lalu menghentikan mobilnya dan menepi di tempat yang aman.

"Kau kenapa Nai?" Tanya Darel pelan. Naiki bergeming.

"Sayang..." Darel menyentuh tangan Naiki lembut.

"Mereka jahat. Mereka menyiksaku. Mereka memukulku. Mereka memukul kakakku. Mereka....mereka...." Oceh Naiki tidak begitu jelas. Air mata mulai mengalir di sudut matanya. Tatapannya kembali kosong.

Darel menangkap ada yang tidak beres pada diri Naiki saat ini. Ia lalu melepas sabuk pengamannya dan sabuk pengaman Naiki. Ditariknya tubuh Naiki ke pelukannya.

"Tenanglah. Tarik nafasmu." Ucap Darel, sambil menepuk-nepuk punggung Naiki pelan. Entah mengapa, hatinya ikut sakit melihat kondisi Naiki saat ini. "Apa yang terjadi?" Batin Darel.

Wangi tubuh Darel menyeruak ke hidung Naiki. Pelukan hangat Darel perlahan membuat ia mulai tenang. Sebuah pelukan yang sudah bertahun-tahun tidak dirasakannya karena penyakit yang dideritanya. Kesadaran Naiki mulai kembali. Ia lalu mengusap air matanya cepat ketika Darel melepaskan pelukannya.

"Apakah sudah lebih baik?" Tanya Darel dengan wajah khawatir. Naiki mengangguk pelan.

Mereka lalu melanjutkan perjalanan pulang menuju kediaman Caraka.

Terlihat Kakek Caraka, Rhean, dan Elis sudah menunggu Naiki dan Darel di depan pintu. Mereka mendapatkan laporan dari pengawal bayangan Naiki tentang kejadian di dekat Cafe CBA.

Naiki dan Darel akhirnya tiba. Mereka berdua lalu mendekati kakek Caraka, Rhean, dan Elis yang tampak sangat khawatir. Terlebih lagi ketika melihat noda darah di baju Naiki.

"Nai...Cucu kakek..." Ucap Kakek Caraka. Ingin ia memeluk Naiki, namun ia tahu, Naiki tidak bisa menerima itu. Begitupun dengan Rhean dan Elis. Mereka hanya bisa diam dan bernafas lega setelah melihat Naiki.

"Kalian kenapa? Aku baik-baik saja. Ayolaaaah..." Celetuk Naiki kemudian. "Nai mandi dulu ya Kek." Naiki lalu beranjak ke kamarnya untuk membersihkan diri.

Darel terus memerhatikan Naiki, begitupun tiga orang yang sejak tadi memasang wajah khawatir. Kecurigaannya semakin menjadi. Memang pantas Darel memegang kerajaan bisnis sekelas Gerandra. Instingnya benar-benar tajam. Ia juga pintar membaca situasi.

Darel merasa ada perlakuan aneh yang ditampakkan ketiganya terhadap Naiki. Rasa khawatir yang sangat kentara, namun hanya seperti memandang barang yang terpisahkan oleh tembok kaca. "Ada apa sebenarnya?" Batin Darel.

Darel lalu mendekati Kakek Caraka dan menyalaminya.

"Nai baik-baik saja, Kek. Dia tidak terluka, hanya saja...." Kalimat Darel menggantung. Kakek Caraka paham itu. Ia menebak, Darel pasti sudah melihat diri Naiki yang rapuh itu.

"Masuklah. Ada yang ingin Kakek bicarakan padamu." Ucap Kakek Caraka sambil menepuk pundak Darel.

Kakek lalu berjalan ke arah ruang kerjanya yang sudah jarang ia gunakan semenjak ia pensiun. Darel mengikutinya dari belakang.

"Duduklah." Ucap Kakek Caraka. Darel pun duduk di sebuah sofa di ruang kerja itu.

"Apakah kau merasa ada yang aneh dalam diri Naiki?" Tanya Kakek Caraka yang duduk di single sofa tidak jauh dari Darel. Darel pun mengangguk.

"Maafkan Kakek baru akan memberitahumu sekarang Darel."

"Ada apa sebenarnya, Kek? Nai baik-baik saja kan?" Cecar Darel. Kakek Caraka menggelengkan kepalanya.

"Dia mengidap Haphephobia. Nai tidak bisa disentuh maupun menyentuh. Dia akan kumat apabila itu terjadi. Elis sudah membujuknya untuk menjalani pengobatan. Namun, Nai selalu menolak dengan alasan dia dapat mengatasi penyakitnya sendiri." Jelas Kakek Caraka.

"Kakek tahu, Nai sangat tersiksa dengan penyakitnya. Dia pasti merasa kesepian. Tidak ada yang dapat memeluknya ketika dia membutuhkan sebuah pelukan. Kakek sangat khawatir padanya." Ujar Kakek Caraka. Manik matanya mulai terlihat tergenang oleh airmata.

"Masa kecilnya sungguh menyedihkan Darel. Ia memendam perasaan sedihnya sendiri. Seharusnya kakek mencarinya sejak awal." Lanjut kakek Caraka sambil menutup mukanya.

Darel mendengarkan kakek Caraka dengan perasaan yang terasa sakit. Dadanya sesak mendengar penuturan kakek Caraka. Begitu parah penderitaan yang diterima calon istrinya ketika masih bersama Brata, hingga meninggalkan luka di hati Naiki. Lambat laun luka itu terpupuk dan menjadi penyakit yang menyakiti diri Naiki. Semakin hari Naiki semakin merasa menderita.

"Jangan menyalahkan dirimu, Kek. Nai akan sangat sedih jika mengetahuinya." Hibur Darel.

"Namun, ada satu keanehan yang kakek lihat saat kalian bertunangan." Ucap Kakek Caraka kemudian. Darel mengernyitkan alisnya.

"Gejala penyakit Nai tidak muncul saat kau menyentuhnya." Lirih Kakek Caraka.

**********

1
Aseyrah Butik
Luar biasa
Adlina Utami Bratasurya
Kecewa
Adlina Utami Bratasurya
Buruk
Centaur Archer
Kecewa
Elfriana Nasa Anarwan
baru baca dan aq tertarik😘
Annadrie: makasih yaa... 💙💙💙💙🥰🥰
total 1 replies
Vanda Saderyana
bagus ceritanya,kok sedikit yg like.....
Vanda Saderyana
keren ceritanya.....
Annadrie: makasih yaa... udah baca 💙💙💙
total 1 replies
Annadrie
pura pura hiatus 🤣🤣🤣
bocah ababil
ke mana aja kak otor? aku kangen lho 😂
Nafa Irha
kereeeeen 😁
Annadrie: makasih yaa... 💙💙💙💙💙🥰🥰🥰🥰
total 1 replies
akufanskamu
ngadi ngadi nih kak otor. kenapa tamat sih? tambah 100 chp lagi dong
Annadrie: hahah...aku lanjut di bonchap aja yaa...
total 1 replies
Maryani
lhaaaaa, kok dah tamat
Annadrie: sisanya aku jadiin bonchap aja kak. biar gk keburu deadline🤭
total 1 replies
kuroko
banyakin bonchap nya yaa thor
Annadrie: iyaaa iyaaa...
total 1 replies
Wahyuningsih 🇮🇩🇵🇸
si brata ini tokoh antagonis yg jauh lebih kejam dari tokoh2 antagonis di mafia🤭🤭
Mr.Iz
satu tumbang
Wahyuningsih 🇮🇩🇵🇸
wah..berarti emng di awal RATU IBLISNYA si nenek stepeni🤔🤔
kuroko
srius hampir tamat?
Wahyuningsih 🇮🇩🇵🇸
stepeni ending nya masukin ke kandang buaya/kandang macan aja...biar seru😈😈😈
Annadrie: hahahaha 😂😂😂😂😂
total 1 replies
Annadrie
hai Guys... bagi yg trlanjur baca, tapi baru batas kalimat "Mereka disambut oleh Mike dan diantar menuju ruang penyekapan Steffanie." tolong dibaca ulang yaa.. karena ada masalah jaringan. jadi ada bagian yang terpotong. Makasih yaa 💙💙💙💙💙
bocah ababil: ok kaaakk...
total 1 replies
Mr.Iz
first
Annadrie: 😄😄😄😄😄😄
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!