NovelToon NovelToon
Pendekar Pengendara Petir

Pendekar Pengendara Petir

Status: tamat
Genre:Misteri / Tamat / Petualangan Fantasi-Fantasi Timur / Mengubah Takdir / Kebangkitan pecundang / dan budidaya abadi
Popularitas:12.9M
Nilai: 4.8
Nama Author: KidOO

Berjuang dari titik terendah, Gou Long memapak jalannya sendiri di Dunia Kangow.

Dunia Kangow penuh dengan Kultivator-Kultivator yang tamak dan ingin berkuasa.

Pertarungan, perebutan, pelarian, kelicikan lawan dan berbagai macam rintangan lainnya. Pertemuan dengan orang-orang baru, pencarian akan musuh dan pembalasan dendam.

"Aku akan berdiri di Puncak Dunia Persilatan!"

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon KidOO, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB — 015

Dari nada suara ini Gou long menyadari yang menawar adalah Patriark Keluarga Murong, Dia ingin menghadiahkan pedang itu pada putrinya Murong Qiu.

“Aku Patriark Keluarga Murong sekaligus Penguasa Kota Xia Yu, mohon saudara sekalian memberiku muka. Pedang ini biarkan aku yang memilikinya!” teriak Murong Sun memperkenalkan diri dan posisinya di pelelangan itu.

“Tiga puluh lima keping emas!”

Kenaikan kali ini tawaran dari kamar VIP nomor empat, itu adalah Zhang Ceng. Dia sangat ingin memiliki pedang tersebut, niatnya akan diberikan kepada Peng Qinru si Gadis pujaan hati.

“Mohon pengertian Patriark Murong! Dalam pelelangan bukanlah kata-kata yang akan bertindak tapi kekayaan lah yang ditinjau, ha ha ha! ... kalau Patriark Murong sayang harta maka mundur lah,” ejek Zhang Ceng.

Sementara itu di ruang VIP nomor tujuh Gou Long bertanya pada Hua Mei. “Mei ‘er! Apakah dirimu ingin memiliki pedang itu?”

“Semua terserah apa kata Kakek, Mei ‘er hanya ikut Kakek kesini,” jawab Hua Mei, memandang ke arah Kakek Zhou.

“Long Gege akan mendapatkan pedang itu untukmu, tenang saja tidak perlu campur tangan Kakek Zhou!” ujar Gou Long.

Kemudian, “Seratus keping emas!” Gou Long menaikkan harga menjadi sangat tinggi.

Semua hadirin terdiam, untuk pedang itu harga seratus keping emas terlalu mahal, mereka hanya geleng-geleng kepala, sungguh orang kaya yang royal.

Padahal, semua yang hadir di pelelangan malam itu, menunggu barang terakhir nantinya, dan sebisa mungkin menghemat sejak awal. Dengan penawaran harga ini, tidak ada yang menawar lagi termasuk itu dari kamar VIP yang ditempati Zhang Ceng.

“Seratus keping emas pertama!”

“Seratus keping emas kedua!”

“Seratus keping emas ketiga!”

“Pedang ini menjadi milik Tuan di ruang VIP nomor tujuh!” Petugas cantik mengumumkannya.

Hua Mei berseri-seri, tersenyum bahagia, “Terima kasih Long Gege!” ujarnya.

“Tidak apa-apa hanya hal kecil,” jawab Gou Long.

Pelelangan terus berlanjut, saat ini hanya pedang itu yang menjadi harta dengan harga luar biasa, dan diambil oleh Gou Long.

“Hadirin sekalian! Dengan Ilmu Pedang yang baik seorang pendekar akan seperti harimau yang tumbuh sayap. Kitab ini adalah seperangkat Ilmu Pedang Angin dan Petir. Bisa melatihnya, ilmu pedang hadirin sekalian menjadi tidak terkalahkan!” Petugas cantik itu kembali merangsang minat peserta lelang.

“Ilmu Pedang ini dibuka dengan harga tiga puluh keping emas dengan kenaikan tiga keping emas setiap penawaran!” lanjutnya.

Gou Long langsung mengambil langkah cepat dia menawar.

“Empat puluh keping emas!”

Kamar VIP nomor enam yang ditempati Keluarga Jin ikut menawar, Keluarga ini memang sangat menyukai Ilmu Silat, mereka langsung menaikkan harga menjadi enam puluh keping emas.

Jin Tengsin berkata pada ayahnya. “Aku ingin melatih ilmu itu, kita tidak boleh kalah dari keluarga lain dalam hal Ilmu Silat!”

“Kau gila! Barang utama yang dirumorkan, Pil Kondensat Ranah Langit belum keluar, kalau harga terlalu tinggi kita harus menyerah. Pil itu lebih penting dari Ilmu Pedang ini, apalagi kau tidak berlatih tenaga dalam aneh elemen petir!” balas ayahnya.

“Delapan puluh keping emas!”

Suara ini dari kamar VIP nomor tiga yang ditempati Keluarga Xia.

“Ayah! Apakah ayah ingin memiliki Ilmu Pedang itu?” Xia Rouwei bertanya pada ayahnya. Xia Rouwei merupakan putri tertua dari Keluarga Xia.

“Apalah arti Pil Kondensat Ranah Langit bagi kita yang fokus pada jalan Alkimia, suatu saat nanti kita juga akan berhasil meracik pil ranah langit sendiri. Untuk saat ini Ayah rasa Ilmu Silat lebih penting bagi Keluarga kita. Ingat, pada kompetisi silat kemarin Keluarga kita tidak ikut terjun sama sekali!” Xia Qiouyan menjelaskan panjang lebar pada putrinya.

Tidak dapat dipungkiri mendengar penjelasan Kepala Keluarga, semua anak-anak keluarganya agak merasa sedikit malu dan membenarkan perkataan Patriark mereka.

Keluarga Jin tidak mau mengalah, dia mencontoh Patriark Murong yang memperkenalkan diri, dan menjelaskan kedudukan.

“Seratus keping emas! Mohon para kawan-kawan memberi muka pada kami, kami yang di kamar VIP nomor enam dari Keluarga Jin Kota Xia Yu!” ucap Jin Kai selaku Patriark Keluarga Jin.

“Seratus lima keping emas! Karena kami memberi muka makanya kami juga menawar, aku Patriark Keluarga Xia, Xia Qiouyan!” jawaban lantang ikut terdengar dari kamar VIP nomor tiga.

“Seratus empat puluh keping emas!” kembali Gou Long menawar. Dia sudah bertekad untuk mendapatkan Ilmu Pedang tersebut.

“Mohon memberi kami muka, Seratus empat puluh lima keping emas! Saudara di ruang nomor tujuh sudah saatnya untuk mundur!” ucap Patriark Keluarga Xia.

“Kalau harganya di atas seratus lima puluh keping emas aku akan mundur, apalagi belum tentu Ilmu Pedang itu akan cocok dengan anggota keluargaku,” pikir Xia Qiouyan.

Sejak kenaikan harga menjadi seratus empat puluh keping emas, penawar hanya bersisa Gou Long dan Keluarga Xia. Tanpa pikir dan dengan santainya Gou Long berucap, “Aku rasa Patriak Keluarga Xia sangat paham dengan apa itu pelelangan, jadi mohon maaf saja! Seratus delapan puluh keping emas!”

Menunggu sesaat, tidak ada yang menaikkan harga, petugas cantik mulai menghitung.

“Seratus delapan puluh keping emas pertama!”

“Seratus delapan puluh keping emas kedua!”

“Seratus delapan puluh keping emas ketiga!”

“Ilmu Pedang Angin dan Petir menjadi milik Tuan Muda di sana!”

Semua hadirin di Pelelangan sungguh menjadi sangat penasaran, penghuni ruang VIP nomor tujuh entah Tuan Muda dari mana dia sangat royal dalam membeli sesuatu tanpa pikir panjang dengan harga sangat mahal. Sebagian besar dari hadirin sangat ingin berkenalan dan tidak mau kalau sampai salah menyinggung orang kelak.

Sementara itu, para Keluarga Utama sebagian besar menjadi kesal, dalam hati mereka hanya berkata, “Kau boleh memenangkan kedua barang tadi. Tapi, jangan harap barang yang kami tunggu akan kau dapatkan! Walaupun itu berharga seribu keping emas.”

Begitulah sifat tamak dan tidak ingin mengalah, selalu menghiasi hati para anggota Keluarga Utama.

“Bocah! Kau sungguh royal, entah dari mana kau mendapatkan emas sebanyak ini?” Kakek Zhou mau tidak mau jadi penasaran dengan banyaknya emas yang dimiliki Gou Long.

“Kalau masalah penghasilan, Junior ini tidak akan perlu khawatir untuk beberapa tahun ke depan,” jawab Gou Long, tersenyum penuh misteri kemudian mengedipkan mata pada Hua Mei.

Melihat ini, Kakek Zhou berkata, “Kalian berdua, sungguh berani menyembunyikan sesuatu dari Penatua Sekte kalian!” Dia tidak menuntut lebih jauh, hanya ucapan yang berupa candaan.

“Tidak berani! Tidak berani! Sungguh tidak berani!” tutup Gou Long.

“Sudahlah! Bocah mari kita terus melihat kelanjutan dari pelelangan ini! Ini sudah pada tahap akhir.” Kakek Zhou, menutup percakapan tersebut, kembali fokus ke pelelangan.

Saat ini, pelelangan memang sudah memasuki tahap akhir, petugas cantik sedang menjelaskan dan memperkenalkan barang terakhir, yaitu Pil Kondensat Ranah Langit.

Seluruh area pelelangan merasakan bau harum dan kesegaran dari Pil Kondensat itu. Sungguh berkah bagi yang memperoleh Pil Kondensat tersebut, antusiasme dalam pelelangan itu semakin besar saja padahal sudah di akhir pelelangan.

1
Yaya Supriyatna
Kecewa
Yaya Supriyatna
Buruk
Wy Ky
ok
Mentengstory
mc terlalu naif
isworo nugroho
Lumayan
isworo nugroho
Biasa
Bagus Truno
saran : kalai bisa bikin novel fantasi timur jangan pakai bahasa timur yg dicampur2. kecuali nama tokoh, nama jurus, nama tingkatan.
Bagus Truno
apa gunanya cincin budak? bukannya bisa dipake
Jumadi 0707
ceritanya jd kacangan bgini masa tanah direbutin gk nyambung nglantur kemana2
Bagus Truno
"menjeplok" itu apa ya?
Bagus Truno
menguber-uber 😆😆😆
Jumadi 0707
MC makin parah bloon nya otaknya gk pinter b jagoan apa itu
Desi Eka s
Luar biasa
Bagus Truno
saran : maghrib mending ganti menjadi petang. atau mungkin ada bahasa yg lainnya. agak aneh novel pendekar timur kalau pake maghrib
Jumadi 0707
kasihan MC dibikin bloon sma thir
Jumadi 0707
gk ngerti ada cerita laen
Jumadi 0707
MC lupa minum pil luka dalam kan ada didlm cincin msh muda dah plupa stau bloon
Jumadi 0707
kog msh lemah ya MC kurang pengalaman bnr
Jumadi 0707
mantap lanjuuut
Jumadi 0707
startnya bagus Thor lanjut
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!