NovelToon NovelToon
Suami, Wasiat Abi

Suami, Wasiat Abi

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikah Kontrak / Cerai / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:287.5k
Nilai: 4.7
Nama Author: Triyani

Demi memenuhi wasiat sang ayah, Ziyana Syahira harus rela menikah dengan pria yang sama sekali tidak dia kenali bernama Dirga Bimantara, seorang CEO yang terkenal dengan sikap dingin dan cuek.

Belum juga reda keterkejutan Ziyana akan pernikahan dadakannya bersama dengan Dirga. Ziyana kembali di kejutkan dengan sebuah kontrak pernikahan yang di sodorkan oleh Dirga. Jika pernikahan keduanya hanya akan terjalin selama satu tahun saja dan Ziya dilarang ikut campur dengan urusan pribadi dari pria itu.

Lalu, bagaimana jadinya jika baru 6 bulan pernikahan itu berjalan, Dirga sudah menjatuhkan talak pada Ziya dan diwaktu yang bersamaan Ziyana pun di nyatakan hamil?

Mampukah Ziyana jujur jika saat itu dia tengah hamil anak dari Dirga. Ataukah, Ziyana tetap memilih untuk pergi dengan merahasiakan keberadaan sang janin yang tumbuh dalam rahim nya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Triyani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

SWA.Bab 16

Umi Aisyah dan juga Ziya sama sama langsung bangun dari duduknya saat melihat kedatangan Papa Sanjaya dan juga Mama Ayu. Keduanya bergegas menghampiri dua orang paruh baya yang kini berdiri di ambang pintu kamar rawat inap Zingga.

"Assalamualaikum. Maaf, jika kedatangan kami mengejutkan kalian," ucap Mama Ayu setelah berhadapan dengan Umi Aisyah dan juga Ziya.

"Wa'alaikum salam warahmatullahi wabarakatuh. Tidak apa apa, mari silahkan masuk." jawab Umi Aisyah, mempersilahkan tamu nya untuk masuk ke dalam.

Tap...

Tap...

Greeppp...

Ziya tersentak kaget, saat tiba tiba saja Mama Ayu mendatanginya. Lalu, memeluknya dengan begitu erat. Bahu wanita baya itu bergetar, menandakan jika saat ini dia tengah menangis sambil memeluk Ziya.

"Maafkan kami Ziya. Maafkan Mama, Papa dan juga Dirga tentu nya. Maaf, karena Dirga kamu harus melalui ini semua seorang diri," ucap Mama Ayu, di sela isak tangisnya.

"Ziya, baik baik saja Ma. Mama, tidak perlu khawatir," jawab Ziya, mengusap lembut punggung mantan ibu mertuanya.

"Tidak, Ziya. Kamu tidak baik baik saja, Mama tahu pasti bagaimana perasaan kamu saat ini. Tapi kamu tenang saja, mulai sekarang kami akan turut serta menemani mu menjalani ini semua dan mulai saat ini, kami akan selalu berada di samping mu."

Seketika, tangis Ziya pun akhirnya pecah di dalam pelukan Mama Ayu. Selama ini, Ziya terus berusaha untuk tegar dan kuat. Meski rasa sesak kerap datang menghimpit dadanya. Namun, Ziya terus menahan rasa sedihnya dan berusaha terus tersenyum di depan putrinya, Zingga dan juga Umi Aisyah.

Ziya tidak ingin jika kesedihan dan kehancuran hatinya di ketahui oleh Zingga ataupun Umi Aisyah. Karena jika itu terjadi, Ziya takut Umi Aisyah akah ikut sedih dan keadaan Zingga pun akan semakin drop karena akan ikut serta merasa sedih dan terpuruk.

Maka dari itu, Ziya pun selalu terlihatkan tegar dan kuat meski sebenarnya, wanita yang kini berusia 30 tahun itu sangat lah rapuh dan terpuruk.

Akan tetapi, Ziya tidak menyangka jika perkataan Mama Ayu mampu membuatnya mengeluarkan semua yang dia pendam selama ini. Dua tahun sudah Ziya memendam perasaan sedih, takut dan juga marahnya. Kini, semua itu seakan lepas seiring dengan isak tangis yang sejak setengah jam yang lalu belum juga berhenti.

Semua orang di sana pun hanya bisa terdiam. Melihat bagaimana terluka nya Ziya saat ini. Dimana dia harus menyaksikan putrinya merintih kesakitan saat harus menjalani kemoterapi, seorang diri.

Termasuk Dirga, pria itu bahkan turut serta menitikkan air matanya saat untuk pertama kalinya dia melihat Ziya menangis tersedu dipelukan Mama Ayu.

*

*

"Ini, minum lah dulu." sebotol air mineral tampak di sodorkan oleh Dirga setelah Ziya menghentikan tangisan nya.

Kini, ayah dan ibu dari Zingga itu tengah duduk di sebuah taman yang ada di kawasan rumah sakit demi menenangkan diri dan juga untuk membicarakan tentang rencana mereka kedepan nya akan bagaimana. Agar bisa membantu proses pengobatan Zingga dari penyakitnya.

Ziya pun langsung mengambil air mineral yang disodorkan oleh Dirga. Lalu, meminum air itu sampai habis hampir setengah botol. Keduanya pun terdiam sejenak sebelum akhirnya, Dirga lah orang pertama yang membuka suaranya untuk memulai pembicaraan.

"Lalu, apa keputusanmu?" tanya Dirga, membuka pembicaraan tentang saran yang di berikan oleh dokter Arif mengenai rencana pengobatan Zingga selanjutnya.

"Entahlah. Aku masih belum bisa memutuskan nya," jawab Ziya, lirih.

"Kenapa? Bukan kah, kamu sendiri yang bilang. Kalau kamu akan melakukan apapun agar Zingga sembuh. Sekarang, kita sudah menemukan cara yang terbaik untuk membantunya sembuh. Lalu, apa yang kamu pikirkan lagi?"

"Aku tidak tahu. Aku tidak yakin, kalau aku bisa menjalin hubungan palsu itu lagi. Rasanya, terlalu berat untuk aku jalani," jawab Ziya, dengan suara yang semakin lirih.

"Pikirkan itu nanti. Yang terpenting sekarang adalah, bagaimana kita bisa membantu Zingga agar dia bisa sembuh dan terbebas dari penyakit itu. Untuk kisah kita di masa lalu, aku benar benar minta maaf. Sejujurnya, aku tidak pernah bermaksud menyakiti mu. Hanya saja, saat itu aku masih bimbang akan perasaanku sendiri. Sebenarnya, beberapa hari pasca aku menjatuhkan talak padamu. Aku bersama Mama dan juga Papa datang ke rumahmu. Aku datang berniat untuk minta maaf dan memutus tali pernikahan kita dengan cara yang benar. Namun, saat itu kamu tidak disana dan Umi bilang kalau kamu kembali ke Kairo untuk melanjutkan pendidikan disana. Yang anehnya, aku sama sekali tidak pernah menemukanmu di Kairo. Aku tidak menyangka, jika kepergian mu dan hilangnya kamu dari kami. Ternyata menyembunyikan kehadiran seseorang," jelas Dirga, yang membuat Ziya merasa ada yang aneh dari ucapan pria itu. Bahkan, Ziya sampai menoleh ke arah pria yang tengah duduk dengan tenang di samping nya.

"Mas, mencari ku ke Kairo? Untuk apa?" tanya Ziya, yang tidak pernah berpikir kalau mantan suaminya itu akan mencarinya sampai ke negeri sebrang.

"Lupakan. Kita bahas itu nanti, sekarang bukan kah masalah Zingga jauh lebih penting untuk kita bahas. Ayo, mari kita lakukan," lanjut Dirga, mengalihkan perhatian Ziya.

"Lakukan? Lakukan apa?"

"Apa lagi? Tentu saja memberikan adik sekaligus donor terbaik untuk Zingga."

Deg...

Jantung Ziya berdetak dengan kencang saat Dirga mengajaknya untuk kembali menjalin hubungan. Bukan hanya sekedar hubungan baik antara Ayah dan Ibu nya Zingga yang sudah lama berpisah.

Melainkan, kembali menjalin hubungan suami istri agar mereka bisa memberikan Zingga seorang adik sekaligus donor untuk melakukan proses transplantasi sel punca perinatal. Yang akan membantu Zingga untuk sembuh dari penyakitnya.

"Tapi, apa Mas yakin akan melakukan itu? Lalu, bagaimana dengan pasangan Mas saat ini? Jujur, meski pun aku ingin sekali menolong Zingga dan akan melakukan apapun yang aku bisa. Tapi, aku tidak mau kalau aku harus menyakiti hati dan perasaan wanita lain,"

"Pasangan dan wanita yang mana yang kamu maksud? Kamu dengar sendiri kan tadi, apa yang dikatakan oleh Mama. Aku ini, masih sendiri Ziya dan tidak ada satu wanita pun yang sedang dekat dengan ku."

Usai mendengar penjelasan dari Dirga. Ziya hanya bisa terdiam membisu. Entah apa yang harus di lakukan sekarang. Zingga sangatlah berarti untuk Ziya. Baginya, bertukar nyawa pun akan dia lakukan jika itu bisa membuat putrinya sembuh.

Akan tetapi, untuk kembali menjalin hubungan dengan pria yang tidak pernah mencintainya. Rasanya, hal itu terlalu sulit untuk Ziya jalani kembali. Apalagi, Dirga membuangnya begitu saja. Tanpa perduli keadaan Ziya saat itu.

Dimana saat Dirga menjatuhkan talak kepadanya. Ziya dalam keadaan sakit dan tengah hamil anak dari pria itu.

1
Ummu Ikhsan
lanjut
Budi Yanto
Buruk
Naufal Affiq
lanjut thor
Erna Fadhilah
𝙳𝚒𝚛𝚐𝚊 𝚊𝚛𝚖𝚊𝚗𝚗𝚢𝚊 𝚓𝚊𝚗𝚐𝚊𝚗 𝚍𝚒 𝚘𝚖𝚎𝚕𝚒𝚗 𝚢𝚊 𝚍𝚒𝚊 𝚓𝚞𝚐𝚊 𝚋𝚒𝚗𝚐𝚞𝚗𝚐 𝚖𝚊𝚞 𝚕𝚊𝚙𝚘𝚛 𝚖𝚊 𝚔𝚊𝚖𝚞
yellya
jgn diomelin si arman ga,ga tau apa2 dia 😁
alfy
ceritanya bagus
Amalia Siswati
aneh dech ziya katanya paham agama masa gak tau klo ipar2 tidak baik di satu rumahkan,sampai Rasullullah bilang hati-hati,dalil tentangnya juga jelas bukhari dan muslim.
Ho Lifah
lanjut bagus
yunita
lnjuttt....
Erna Fadhilah
𝚠𝚊𝚑 𝚔𝚎𝚍𝚞𝚊 𝚗𝚎𝚗𝚎𝚔𝚗𝚢𝚊 𝚣𝚒𝚗𝚐𝚐𝚊 𝚞𝚍𝚊𝚑 𝚗𝚢𝚊𝚖𝚙𝚎𝚔 𝚝𝚎𝚛𝚗𝚢𝚊𝚝𝚊 𝚙𝚊𝚜𝚝𝚒 𝚖𝚎𝚗𝚓𝚊𝚍𝚒 𝚔𝚎𝚓𝚞𝚝𝚊𝚗 𝚋𝚊𝚗𝚐𝚎𝚝 𝚋𝚊𝚐𝚒 𝚣𝚒𝚗𝚐𝚐𝚊 𝚍𝚊𝚗 𝙳𝚒𝚛𝚐𝚊 𝚍𝚊𝚗 𝚒𝚜𝚝𝚛𝚒𝚗𝚢𝚊
Naufal Affiq
lanjut thor
Memyr 67
benar kata ummi aisyah. ada kisahnya syaithonirrojim itu memberikan mahkota kepada anak buahnya yg mampu memisahkan seorang suami dari istrinya. zira jangan jadi syaithonirrojim ya?
Memyr 67
memang bener,anak yg dikandung elisa anak dirga? memang dirga yakin, elisa tidak berhubungan dengan pria lain, selain dia?
Dedi Hermawan
Luar biasa
74 Jameela
ws..ws..zira sakit jiwa..mentalmu terganggu yaa...gk bs melihat kebahagiaan org terdekat yaitu adeknya
74 Jameela
Ziya emg rada lemot apa gmn see udh jls"kl mbaknyue berwatak iblis wujud manusia kok gk kroso..hhmm yg tegas dkit opo'o ziya..gregetan jdinya😠
Budi Paryanti
ok thor di maklumi dan di tunggu episode selanjut xa ea thor
Sunaryati
Segera sembuh Ziya, dan semoga janinmu tumbuh normal dan subur
Erna Fadhilah
𝚔𝚞𝚛𝚊𝚗𝚐 𝚋𝚊𝚒𝚔 𝚊𝚙𝚊𝚕𝚊𝚐𝚒 𝚌𝚘𝚋𝚊 𝚜𝚒 𝚍𝚒𝚛𝚐𝚊, 𝚞𝚍𝚊𝚑 𝚍𝚒 𝚜𝚎𝚠𝚊𝚒𝚗 𝚊𝚙𝚊𝚛𝚝𝚎𝚖𝚎𝚗 𝚋𝚊𝚐𝚞𝚜 𝚖𝚊𝚕𝚊𝚑 𝚖𝚊𝚜𝚒𝚒𝚒𝚑 𝚊𝚓𝚊 𝚖𝚊𝚛𝚊𝚑 𝚍𝚊𝚗 𝚗𝚐𝚊𝚖𝚞𝚔 𝚋𝚊𝚛𝚊𝚗𝚐-𝚋𝚊𝚛𝚊𝚗𝚐 𝚍𝚒 𝚛𝚞𝚜𝚊𝚔𝚒𝚗 🤦‍♀️🤦‍♀️🤦‍♀️, 𝚍𝚊𝚜𝚊𝚛 𝚣𝚒𝚛𝚊 𝚜𝚒𝚗𝚝𝚒𝚗𝚐
Ida Sriwidodo
Astagaa.. aneh banget Zira ini.. dah bagus di kasi tempat tinggal sama Ziya Dirga, cobaa klo di usir ajaa serah mo tinggal dimana?
Ngga tau diri ini mah!
Mang harus nunggu lo berhasil dapetin Dirga dulu baru Ziya bertindak!
Sakit jiwa!
Haiisz. ada yah manusia modelan Zira gini..
Justru bukan sodara kandung harus mah tau diri.. tau bales budi.. bukan malah songong.. 😤😤🤦🏻‍♀️🤦🏻‍♀️😬😬
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!