Anak Genius : Papa Bucin Yang Posesif

Ponsel Ken berbunyi. Tertulis panggilan dari Rendi Di layar itu.

Kenzo : Halo, ada apa Ren?

Rendi : Halo boss... ada berita besar di internet tentang dira! . saya sudah kirim linknya coba anda baca!.

Setelah itu Rendi mematikan panggilan, dan ken membuka link yang dikirim oleh Rendi. melihat berita itu ken sedikit terkejut. Apa benar dira sudah pernah menikah?. Gumam Ken dalam hati.

bunyi notifikasi masuk. ternyata pesan Whatsapp dari Rendi.

Rendi : Bagaimana boss! dia bukan anindira yang Anda cari kan?.

kenzo : Dia memang benar gadis yang saya cari selama ini. foto gadis di berita itu adalah gadis yang pernah tidur dengan saya! .

Rendi : jadi, anda tidur dengan istri orang?. tapi, bukankah anda bilang dia masih perawan!. Apa mungkin anda selingkuhannya?.

Masak iya sih boss, jadi selingkuhan wanita bersuami? Ah... Gue gak percaya!. Gumam Rendi

kenzo tidak membalas pesan Rendi. Tiba-tiba Ken mengingat sisiatu tentang Dira yang sempat pingsan beberapa hari yang lalu. jika mendengar sesuatu yang tidak bisa di terimanya. Tanpa berlama-lama Ken langsung berlari menuju ke apartemen Dira, dengan masih menggunakan pakaian olahraga.

Suara bel terus berbunyi. Kean, Lean dan Risa terkejut sekaligus menjadi tidak fokus, ketika mendengar ada yang terus memencet bel. Karena mereka tidak merasa bahwa akan ada tamu yang datang.

"Itu siapa yg datang?" tanya Lean yang masih sibuk memeriksa kondisi Lean.

" Kamu lanjutin aja untuk memeriksa mama, biar mb Risa aja yang buka pintunya." ujar Risa yang segera pergi untuk membuka kan pintu.

Dengan langkah yang lebih cepat, Risa berusaha untuk segera membukakan pintu.

Akhirnya pintu terbuka juga.

Disaat melihat keindahan makhluk tuhan yang sedang berdiri di hadap ya saat ini, membuat Risaa langsung tertegun dan terpesona akan ketampananya. Wah ... apa gue mimpi. kenapa ada cogan di sini? gumam risa dalam hati

"Hello ..." Sapa Ken dengan melambaikan tanganya di depan wajah Risa yang dsesari tadi hanya terdiam terpukau sambil senyum-senyum sendiri.

"Permisi" Sapa Ken lagi.

" Eh ... iya. Risa mulai tersadar dari lamunannya. "Apa ada yang bisa di bantu mas ganteng?" ucapnya dengan senyuman yang begitu mengembang.

" Apa benar ini Apartemen Anindira Fidelya?"

" Oh ... iya benar. Masnya ada perlu apa ya dengan Diraa?."

" Saya ingin bertemu dengan Dira . Apa Dira ada di dalam? "tanya kenzo memastikan.

Melihat Risa yang lama sekali membukakan pintu, akhirnya Kean menyusulnya . Karena mereka harus segera membawa Dira ke Rumah sakit.

"Mb Risa siapa yang datang?"

" Hallo Kean ..."Sapa Ken kepada Kean.

"Om ... om kenapa ada disini ? "tanyanya yang terkejut melihat Ken yang datang.

" Om hanya ingin bertemu sama mama kamu, Apa. Ada? "

" Kak Kean ... mb Risa ... ayo buruan ...."suara teriakan Lean dari kamar yang melihat suhu badan mamanya semakin panas, mengigil dan terus mengeluarkan keringat dingin.

"Ala terjadi sesuatu?"

Kean dan Risa hanya diam, Bingung mau menjawab apa. Tanpa berpikir lama Ken langsung menerobos masuk kedalam.

" Eh ... om mau ngapain?" teriak Kean dan Risa langsung mengejar ken yang menerobos masuk dan membuka semua kamar, sampai akhirnya Ken melihat dira yang tengah menggigil di temani Lean di sampingnya. Tanpa permisi, Kem langsung masuk ke kamar Dira.

"Eh ... om kenapa langsung masuk ke kamar orang tanpa permisi! "cetusnya.

Ken tidak menghiraukan lean yang ngomel-ngomel. dia langsung mengecek keadaan dira.

"Lean mama kamu kenapa? "tanyanya panik.

" Mama pingsan karena syok, dan juga demam. hanya saja sekarang kondisinya sedikit parah, dan Lean juha tidak bisa memprediksi lebih lanjut lagi, karena alat-alat Lean terbatas, "tuturnya.

"Kalau begitu, kita bawa mama kamu ke RS. Ken sudah ingin membuka selimut dan ingin membopong dira ..."

" eE... om stop!...tunggu dulu! ".Lean menghentikan ken yang ingin hampir saja membuka selimut Dira.

"Ada apa lagi?"

" Om keluar dulu. biar mb Risa bantu mama pakai kerudung dulu!" ujarnya.

Ken tidak menyadari, bahwa dari tadi dira sedang tidak menggunakan kerudung, untungnya tubuh dira masih terlilit oleh selimut semuanya.

"Om minta maaf, karena terlalu khawatir. jadi, om tidak Menyadari nya."

Setelah itu, Ken keluar dari kamar. dengan cepat risa memakaikan Dira kerudung dan juga switer. mereka pergi ke RS sakit dengan mengendarai mobil ken. Selang beberapa menit mereka sampai di RS. Ken langsung menggendong dira lagi, untuk masuk ke dalam RS, dengan cepat perawat rumah sakit mendatangi Ken dengan membawa ranjang rumah sakit. Risa pergi mengurus administrasi, sedangkan ken, kean dan lean menemani Dira yang di bawa ke ruang UGD. "

Di sana sudah ada dokter yang jaga dan segera mendatangi Dira.

"Pasien kenapa?"

" Pingsan karena syok, suhu tubuh meningkat, denyut jantung dan tekanan darah rendah. dan sepertinya juga ada gejala gegar otak ringan" jelas Lean dengan rinci.

Melihat yang mengatakan itu adalah bocil, dokter tidak Percaya dan kembali mengeceknya, ternyata semua perkataan Lean benar. Dokter itu mengejutkan dahi heran dan tak percaya dengan apa yang dilihatnya.

"Kenapa kamu bisa tahu?" tanya dokter itu.

" Karena saya bisa ilmu kedokteran. sekarang saya meminta tolong kepada anda untuk segera melakukan CT scan untuk mama saya terlebih dahulu. Agar kita tau mama saya benar mempunyai gegar otak ringan atau tidak! "cetusnya.

"Baiklah, Sus tolong siapakan ruangan untuk melakukan CT scan" ucap dokter itu kepada suster disampingnya.

" Baik dok." Berjalan pergi untuk menyiapkan ruangan CT Scan.

Selesai menyiapkan ruangan ya, dokter dan suster membawa Dira masuk ke dalam ruangan CT scan. Setelah selesai memeriksa, dokter menyuruh salah satu anggota keluarga untuk datang menemui dokter di ruanganya. untuk membahas tentang kondisi dira.

Ken dan Lean yang pergi ke ruangan dokter. Sedangkan, Kean dan Risa menjaga dira yang sudah di pindahkan ke ruangan rawat inap.

"Bagaimana dok, kondisi mama saya?" tanya Lean.

" Em ... sepertinya dugan kamu benar. mama kamu mengalami cidera ringan. Oh ya kenapa kamu bisa tau kalau mama kamu memiliki cidera ringan? "

" Sebulan yang lalu, kepala mama sempat terkena pukul oleh penculik karena menyelamatkan saya. Sejak kejadian itu mama mempunyai gejala gegar otak ringan. tapi saya belum bisa mendiagnosisnya dengan benar, karena mama selalu menolak untuk di ajak memeriksanya.

"Awalnya saya tidak percaya bahwa anak sekecil kamu, bisa tau hal tentang kedokteran dengan baik. tapi, sekarang saya sedikit percaya. Apa kamu sekolah kedokteran?" tanyanya menyelidik.

" Tidak , saya hanya suka membaca buku tentang ilmu kedokteran saja! "imbuhnya.

Sebenarnya lean adalah Albert si dokter kecil yang sangat genius. Tapi sejak kejadian di Amerika lean menyembunyikan identitas nya sebagai Albert. Awalnya lean pergi ke Amerika karena mendapatkan undangan belajar ilmu kedokteran disana. Setelah hampir 2 tahun belajar ilmu kedokteran, lean baru menyadari bahwa ternyata dia di manfaatkan dan dijadikan sebagai bahan penelitian disana. karena baru pertama kali ada anak baru berusia 3 tahun sudah sangat pintar ilmu kedokteran hanya dengan membaca buku, dan dalam waktu singkat lean juga bisa mempraktekkan ilmu kedokteran selayaknya seorang dokter profesional. Untung saja lean pernah menyelamatkan Robert seorang ketua mafia yang cukup disegani disana. Robert juga sudah menganggap Lean seperti anaknya sendiri. Jadi, ketika mengetahui Lean sedang dalam bahaya, Robertlah yang membantunya. Jika tidak ada robert entah apa yang akan terjadi dengan lean, dira dan kean. kejadian itu juga menjadi salah satu alasan lean dan kean pulang ke Jakarta karena ingin memulai hidup yang baru dan mencari tahu tentang siapa ayahnya.

Bunyi pintu diketuk.

"Iya, ada apa? "

" maaf dokter, Pasien yang tadi sekarang sedang histeris dok! " ujar suster wanita itu.

" Apa? ".jawab serentak ken, lean dan dokter.

Mendengar hal itu mereka langsung berlari, menuju ruangan dira. di sana dira menangis histeris yang tidak bisa di tenangkan oleh siapapun.

" Sus.... " suntikkan obat penenang."

setelah suster menyuntikkan obat penenang ke infus dira. dira mulai tertidur kembali.

"Dok, sebenarnya ada apa? ". tanya ken

" Saya juga tidak tahu pak? "ujar Dokter itu.

Dokter menoleh ke arah Lean yang sepertinya mengetahui sesuatu.

" Dek.... apa kamu tahu sesuatu? " tanyanya ke lean yang hany terdiam berdiri terus memandangi sambil mengusap wajah mamanya.

Lean masih saja terdiam dan belum menjawab pertanyaan dokter. Selang beberapa menit lean mulai membuka suara. " Sepertinya mama mengalami amnesia disosiatif! "

🐍🐍🐍🐍

semoga suka ya guys. jangan lupa like, komen dan vote ya... terimakasih 🙏🙏🙏