Maira dan harun adalah sepasang suami istri yg tak kunjung memiliki keturunan ,konflik mulai terjadi setelah kehadiran orang ketiga,ahirnya maira dan harun berpisah
lima tahun kemudian mereka bertemu kembali dengan kebetulan yg tak tertuga.
Akan kah mereka bersatu kembali,atau tetap memilih jalan mereka masing2?? yuk,,ikuti perjalanan dan lika -liku kisah maira dan harun dalam mencari kebahagian mereka...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon minie MIRROR, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 15 cctv yg rusak
Tok tok tok pintu kamar hotel harun diketuk dari luar,pintu terbuka.heri asisten harun terkejut,ia mendapati sandra sedang tersenyum sinis dan mengangkat sebelah alis nya.
"kebetulan sekali kau sudah disini katakan pada atasanmu. kalau dia sudah bagun nanti,aku pergi dulu masih ada urusan."
Heri segera masuk setelah sandra berlalu
"dia akan ku jadi kan alibi yg pas..!" sandra tersenyum licik sambil memakai kaca mata hitam nya,melangkah dg gaya anggun nan sexy berjalan menjauhi hotel tersebut.
Asisten heri berdiri terpaku melihat sang bos yg telanjang di tutupi selimut dan hanya menggunakan celana pendek.
Semalam ia di suruh kembali ke hotel terlebih dahulu ,karena di acara amal tak sengaja bertemu sandra. sandra memaksa ingin berbicara sesuatu yg penting pada harun,tak disangka pagi2 ia mendapati wanita itu keluar dari kamar harun. dan mendapati bos nya dg keadaan seperti ini,tak perlu penjelasan tentang apa yg terjadi..heri adalah laki2 yg cukup dewasa untuk mengerti melihat hal itu
"anda benar2 main api pak .." heri berkata dalam hatinya, sambil terus memandangi bos nya,tak berani mengusik .
Harun menggerak kan badan nya karena sorotan sinar matahari,heri tadi beranjak untuk membuka hordeng jendela hotel.
Harun mengerjap silau,ia menutup sinar matahari dengan tangan nya,mundur kebelakang untuk bersandar pada kepala tempat tidur.
"aw..kepalaku," harun merasa kan pusing
"anda sudah bangun pak..?" harun menoleh pada heri
"seeest.."harun berdesis,memegangi kapalanya
"apa yg terjadi her..?" ia merasa sangat pusing
"entah lah pak,anda menyuruh saya kembali ke kamar lebih dulu.dan pagi ini saya mendapati nona sandra keluar dari kamar anda." heri menjelaskan dengan muka datar nya
"apa...!" harun terkejut sendiri,ia bingung dengan perkataan heri
"apa yg kamu bicarakan her?!" harun bertanya bingun pada heri
"entah lah pak..hanya anda dan nona sandra yg bisa menjelaskan," harun bangkit dari tempat tidur dan menuju kamar mandi.
Ia akan mendingin kan kepala yg terasa berat,mungkin bisa sedikit membantu untuk mengingat apa yg ter jadi semalam. tapi setelah lama air mengguyur kepala nya .hasilnya nihil,ia sama sekali tak ingat dg apa yg terjadi semalam.
ia hanya ingat,terahir sandra mengajak nya berbicara dan memberikan kan jus jeruk. karna harun sudah tak pernah mengkonsumsi alkohol semenjak kenal dg maira,jadi ia menolak ketika sandra menyodorkan minuman ber alkohol,dan sandra menggantinya dg jus jeruk dan setelah itu ia tak ingat apa2 lagi.
Harun sudah rapi,ia dan heri akan bersiap untuk pulang
"her..cari tau apa yg terjadi semalam,lihat cctv hotel ini." harun memberi perintah pada asisten nya
"baik..saya akan menyuruh sese orang untuk memeriksanya," heri menelpon seseorang
"ya" heri menjawab telpon dari seberang
"hem..saya tunggu hasilnya." heri hanya terus menjawab telpon tersebut,tampak mya ia memerintahkan seseorang untuk memeriksa cctv
"baik pak,kita kembali ke kantor siang nanti akan ada rapat." mereka bergegas pergi dari hotel itu menuju kantor mereka.
Dalam perjalanan,harun teringat dg hape nya kemudian membuka hapenya,ia melihat ada pesan dari mira semalam,dan beberapa panggilan tak terjawab
Ia segera melakukan panggilan,panggilan dari sebrang segera di angkat
"halo..mas,kamu gak apa2 kan?" nada maira cemas
"gak apa2 sayang ,aku baik2 saja," harun segera menangkap kehawatiran maira
"sayang..aku gak bisa langsung jemput kamu,siang nanti ada rapat.jadi gak bisa langsung jemput.kamu gak apa2 kan ?" harun menjelaskan pada maira
"baiklah..hati2.." ada nada sedih dari suara maira.harun terdiam
"sayang.." harun memanggil maira ,karna maira diam saja
"kamu masih disitu kan?"
"ya mas ada apa..?" suara nya lirih seperti menahan sesuatu
"ada sesuatu yg ingin mas katakan ,tapi belum bisa sekarang." harun menelan saliva nya,heri hanya melirik bos nya dari kaca depan
"iya mas,aku tunggu."
"baiklah jaga diri baik2 ya," harun memutus kan panggilannya,ia cemas
"her..bagaimana orang suruhan mu?"
"belum ada kabar pak." heri tetap fokus menyetir
"aku bingung dg yg terjadi,dan aku sama sekali tidak ingat dengan yg terjadi semalam ?" raut hawatir tergambar di wajah harun.ia takut dg apa yg sebenarnya terjadi,ia takut maira terluka
"aku cemas her.." ia memijat dahinya
"anda tidak perlu cemas,jika anda merasa tidak melakukan sesuatu ya
ng akan membuat nyonya kecewa" heri kembali melirik dari kaca
"aku ragu ,aku tak ingat apa2 sama sekali," harun bersandar pada jok dan memijat2 pangkal hidungnya.mereka terdiam selama sisa perjalanan sibuk dg pikiran masing2,sampai mereka tiba di sepan gedung perusahaan mereka.
Mereka tiba di jam 10 pagi,mereka hanya sarapan roti lapis di hotel karna buru2 untuk kembali
keluar dari mobil menuju lif,
"her..apa kau sudah menyiapkan keperluan rapat ?" harun bertanya pada heri
"sudah disiapkan oleh monica pak." heri menyebutkan asisten yg lainya,monica berdiri membungkuk hormat ketika harun dan heri hendak masuk keruangan
"monica.siap kan makan siang untuk pak harun," heri memerintahkan monica
"baik pak.." monica adalah bawahan heri,jadi dia menurut pada heri,seperti pada harun
Harun masuk ruangan,heri masih berbicara pada monica mengenai berkas2 yg telah di siap kan untuk rapat siang ini,mereka akan rapat dg orang2 jepang bersiap untuk membicarakan kerja sama selanjutnya.
Asisten heri mengangkat telepon dari seberang,ia melambaikan tangan pada monica. tanda menyuruh monica untuk melakukan tugas lainya.ia melipir ke arah jendela kaca gedung
" bagaimana hasil nya?" asisten heri bertanya pada orang di seberang telpon
"baiklah..selidiki terus..!" asisten heri menutup telpon nya
Monica datang membawa pesanan makanan yg di minta heri tadi
"biar saya saja yg keruangan mon..,persiapkan saja rapat nya," monica berlalu,heri mengetuk pintu dan masuk keruangan harun,harun tengah berbaring di sofa . memejamkan mata,sambil memijat2 kepalanya.
"anda baik2 saja pak?"
" ya..aku tak apa"
"ini makanan nya pak," heri menyodorkan dan meletakan nya di atas meja
"rapat nanti..pasti akan memakan waktu lama,sebaik nya anda makan saja dulu pak,"
"hem..."harun hanya mengguman
"pak..kamera cctv hotel di lorong itu katanya rusak 2hari ini pak ,jadi kita sulit untuk memeriksanya"
"apa...!" harun bangkit dari rebahan nya ,ia duduk sambil terkaget
"bagaimana itu bisa kebetulan..?" harun tak habis pikir
"baik pak,silakan anda makan dulu. Saya keluar dulu." heri keluar ruangan,harun makin pusing.apa yg akan ia jelaskan pada maira,sedangkan ia sendiri tak ingat apa2.
Kepalanya makin berdenyut ,jadi ia kembali merebah kan tubuh nya,mengabaikan makanan itu .ia terlelap
"pak..pak.." heri mengoyang-goyang kan tubuh harun,rupanya harun ketiduran
"klien akan tiba 20 menit lagi" harun mengerjapkan matanya ,kemudian duduk menetralkan pandanganya,tak lama ia berdiri.
"aku akan cuci muka terlebih dahulu,"harun melangkah masuk toilet
beberapa saat ia keluar,dan wajah nya sudah kembali segar karna sudah mencuci muka.
"anda tak menyentuh makanan nya pak?" heri bertanya ,tapi harun mengabaikan nya
"ayo kita pergi ke tempat rapat." ia pergi sambil menyambar jas di kursi kerjanya.