Naiya adalah gadis miskin yang diabaikan ibunya. Karena ketidak mampuan sang kakek membuat Naiya harus terpaksa mengikuti ibunya untuk tinggal bersama dengan ibunya yang sudah menikah kembali.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon myranda, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
episode 21
Naiya pun tidak langsung pulang kerumahnya melainkan dia pulang kerumah Merry.
Dari luar gerbang dia melihat Merry sedang bersama dengan Enjel duduk di kursi taman sambil berbincang.
Saat Naiya ingin masuk ke pintu gerbang, seketika Naiya pun ragu-ragu. Dia pun kembali mengingat bagaimana Merry dan Enjel memperlakukan nya saat dia tinggal dirumah itu dulu.
Dan mungkin jika anaknya tinggal disana juga anaknya akan mengalami hal yang sama dengannya dulu dan bahkan mungkin bisa jadi lebih parah dari itu. Dan sebelum nya juga Naiya sudah memutuskan hubungan dengan ibunya.
Naiya pun kembali menangis betapa sulitnya hidupnya saat ini. Dia pun akhirnya meninggalkan rumah itu akan tetapi sebelum pergi Ardin baru saja keluar dari dalam rumah itu.
" Naiya..... " Kata Ardin melihat Naiya yang tiba-tiba mengunjungi rumah itu dan bahkan sudah enam tahun Naiya tidak pernah kesana.
Naiya yang menyadari bahwa Ardin melihat nya, dengan cepat-cepat Naiya pun pergi akan tetapi kini Ardin pun berlari dan menahan tangan Naiya.
" Naiya.. Ada apa? " Kata Ardin berpikir ada sesuatu yang terjadi sehingga membuat Naiya mendatangi rumah itu dan ditambah lagi kini Naiya yang baru saja menangis.
" Tidak ada... "
" Aku hanya tidak sengaja lewat dari sini" Kata Naiya ingin menghindari Ardin akan tetapi Ardin tetap menahannya.
" Katakan ada apa, " Kata Ardin
" Aku sudah bilang aku tidak apa-apa " Kata Naiya ingin pergi akan tetapi kini tiba-tiba Enjel juga menghampiri mereka.
" Kak.... Sedang apa kakak dengan wanita penghibur itu"
" Apa dia mencoba merayu kakak" Kata Enjel
" Enjel,,, jaga bicara mu"
" umur kamu sudah dewasa saat ini, tidak malu kah kamu dengan sikapmu yang seperti ini. " Kata Ardin
" Sudah begitu lama berlalu ternyata penyakit mulut mu belum juga sembuh " Kata Naiya
" Apa kamu sudah kehabisan pelanggan sehingga harus datang kesini untuk menggoda kakakku "
" Asal kamu tahu kakakku sudah menikah dan sudah memiliki anak. " Kata Enjel
" Enjel berhenti mencampuri pembicaraan kami" Kata Ardin
" Kenapa...? "
" Apa kakak berniat ingin bermain dengan wanita penggoda ini. " Kata Enjel
" Aku tidak tertarik sedikitpun kepada kakak Mu terlebih keluarga mu. "
" Tolong ajari adikmu berbicara yang benar, jika tidak bisa maka coba berikan dia minum air keras agar mencuci mulut kotornya itu. "
"Jika rusak itu malah lebih baik. Aku rasa tidak memiliki mulut itu lebih baik untuk nya" Kata Naiya
" Kurang ajar kamu " Kata Enjel kesal ingin menampar Naiya akan tetapi Naiya menahan tangan Enjel dan malah balik menampar Enjel.
" Naiya.... " Kata Merry yang baru saja bergabung dengan mereka.
" Mamah.... Lihat dia, dia menggoda kak Ardin aku hanya mencoba menghentikan nya akan tetapi dia malah memukul ku. " Kata Enjel memegang wajahnya.
" Mulut mu memang pantas untuk ditampar " Kata Naiya
" Kamu.... "
" Ku sumpah kan kamu agar cepat mati" Kata Enjel marah
" Terimakasih atas doa mu padaku " Kata Naiya kepada Enjel.
" Dan terimakasih telah melahirkanku walaupun pada akhirnya kamu membuangku "
" Demi harta bahkan kamu lupa bahwa diluar sana kamu masih memiliki putri yang lain. " Kata Naiya setelah mengatakan itu Naiya pun pergi.
" jika tidak bisa bersikap adil, setidaknya jangan muncul dihadapan nya membuatnya semakin sakit hati. "
"demi harta haruskah begitu cara ksmu memperlakukan nya" kata Ardin, setelah mengatakan itu Ardin pun pergi meninggalkan Kedua wanita itu.
" mamah.... ligat kak Ardin, bahkan kak Ardin juga sudah dicuci otaknya. " kata Ejel
" diam kamu....memalukan " kata Merry meninggalkan Enjel yang masih merasa kesal.
Saat tiba dirumah Naiya pun melihat bahwa Risky dan Marvel sudah menunggu di teras rumah, Risky melihat wajah Naiya sembab karena kelamaan menangis.
" Nay.... Kamu darimana? "
" Aku tadi kewarung namun warung kamu sudah turup" Kata Risky
" Aku sedang jalan-jalan mencari udara segar. " Kata Naiya
" Mamah... Mamah menangis? "
" Siapa yang jahatin mamah " Kata Marvel memeluk Naiya
" Tidak ada sayang" Kata Naiya memeluk Marvel dan menahan tangis nya.
" Apa mamah kelelahan,,,? "
" Mamah tidak usah bekerja terus "
" Kata dokter aku sudah sembuh, mamah tidak perlu mencari uang yang banyak lagi. "
" Kita tidak pergi kerumah sakit lagi mah..." Kata Marvel.
" Iya sayang.... Mamah hanya jalan-jalan saja kog. "
" Sekarang anak mamah masuk kedalam dulu, mamah ingin bicara dengan paman" Kata Naiya
" Baik mah... " Kata Marvel menurut. Setelah Marvel pergi Naiya pun memulai pembicaraan nya.
" Kak Risky.... " Kata Naiya
" Iya... Ada apa Nay... " Kata Risky
" Kak kedepannya tolong jangan mendekati Marvel lagi. Ayahnya sedang mencari uang diluar kota dan sangat jarang bertemu dengan kami terutama Marvel. "
" Jika kakak terus bersama dengan Marvel, dia akan merasa nyaman dan perlahan melupakan ayahnya. "
" Dan lagi pula kita sudah memiliki keluarga masing-masing. "
" Jika terus begini itu bisa membuat masalah bagi keluarga kita. "
" Sejak kemarin aku sudah bilang, aku sudah melupakan kejadian dimasa lalu dan aku tidak memiliki rasa dendam sedikitpun atas hal itu. "
" Aku harap kak Risky mengerti dengan maksud ku. " Kata Naiya
" Lalu bagaimana dengan kakek, kamu kan tahu sendiri bagaimana kakek dengan Marvel. " Kata Risky
" Kakek adalah keluarga mu dan tolong kamu urus soal itu, dan lagi pula kamu tahu sendiri. "
" Suami ku jarang pulang, jika aku terus menerima kalian, apa kata orang tentangku"
" Jika mereka berbicara buruk tentang ku bagaimana jika Marvel mendengar nya, Marvel masih kecil dan dia belum mengerti " Kata Naiya
" Tapi jujur aku dan keluarga ku sangat menyukai Marvel. Bukan cuman kakek bahkan ayahku juga" Kata Risky
" Itu hanya perasaan sesaat saja, dan seiring berjalan nya waktu kalian nanti pasti akan terbiasa tanpa Marvel " Kata Naiya
" Aku akan coba membicarakan hal ini dengan mereka " Kata Risky dengan perasaan wajah kecewa. Setelah itu Risky pun pamit pulang.