NovelToon NovelToon
Pesona Sang Duda

Pesona Sang Duda

Status: tamat
Genre:Teen / Romantis / Fantasi / Tamat
Popularitas:30.3M
Nilai: 4.9
Nama Author: Clarissa icha

Warning.!! Area khusus dewasa.!
Bukan tempat untuk mencari nilai kehidupan positif. Novel ini di buat hanya untuk hiburan semata.
Tidak suka = SKIP


Pesona Al Vano Mahesa mampu membuat banyak wanita tergila - gila padanya. Duda beranak 1 yang baru berusia 30 tahun itu selalu menjadi pusat perhatian di perusahaan miliknya. Banyak karyawan yang berlomba lomba untuk mendapatkan hati anak Vano, dengan tujuan menarik perhatian Vano agar bisa di jadikan ibu sambung untuk anak semata wayangnya.
Sayangnya rasa cinta Vano yang begitu besar pada mendiang istrinya, membuat Vano menutup hati dan tidak lagi tertarik untuk mencintai wanita lain.
anak.?
Namun,,,, kejadian malam itu yang membuatnya tidur dengan sorang wanita, tanpa sengaja mampu membuat anak semata wayangnya begitu menyukai wanita itu, bahkan meminta Vano untuk menjadikan wanita itu sebagai ibunya.
Lalu apa yang akan Vano lakukan.?
Bertahan pada perasaannya, atau mengabulkan permintaan sang anak.?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Clarissa icha, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 14

Hampir 1 minggu menjalani kencan gila dengan Celina. Tak ubah membuat Vano memiliki perasaan pada Celina. Dia tetap menganggap Celina sebagai wanita yang dia bayar sekedar untuk menjadi patner di atas ranjang. Sekalipun kedekatan putri semata wayangnya dan Celina yang semakin lengket, Vano tidak menjadikannya sebagai pertimbangan untuk menjalin kedekatan serius dengan Celina.

Masalalu Celina lah yang justru membuat Vano berfikir puluhan kali untuk menjalin hubungan dengannya. Ditambah lagi dengan usia Celina yang masih 18 tahun. Menjalin hubungan dengannya hanya membuat Vano merasa memiliki 2 anak.

"Ini sertifikat yang kamu minta." Arkan meletakan sertifikasi kepemilikan apartemen yang sudah selesai di rubah menjadi atas nama Celina.

"Sejak kapan mainamu daun muda," Arkan mencibir. Kelalukan bosnya jadi menyimpang. Dia tidak lagi bermain dengan wanita yang usianya sudah terbil mangatang. Selalu di atas 25 tahun sampai 30 tahun. Tentu saja wanita - wanita yang sudah sangat berpengalan dalam urusan ranjang. Tapi kali ini Vano membayar mahal remaja yang baru berusia 18 tahun.

Vano mengembangkan senyum smirk. Menarik sertifikat di atas meja kerjanya. Dia ingin memastikan kalau kepemilikan apartemen itu sudah berpindah ke tangan Celina.

"Ternyata daun muda lebih menantang." Vano menutup kembali sertifikat itu. Dia beralih menatap Arkan yang tengah menatapnya dengan mata melotot.

"Kamu tidak tertarik untuk mencari daun muda.?" Tanya Vano meledek. Dia memasang raut wajah yang membuat Arkan terlihat jengkel.

"Sialan.!" Arkan mengumpat kesal.

"Aku tidak akan menghambur hamburkan uang sebanyak itu hanya untuk meniduri wanita." Penuturan Arkan harusnya membuat Vano tersinggung, tapi Vano hanya tersenyum kecut. Dia sudah melakukan hal bodoh dan gila di mata Arkan. Merelakan apartemen seharga 5 milyar hanya untuk membayar wanita yang dia kencani selama 2 minggu.

"Kamu terlalu perhitungan." Vano justru mencibir Arkan.

"Untuk apa gaji yang setiap bulan masuk kerekeningmu kalau tidak di gunakan."

"Sekali - kali cari wanita bayaran untuk memuaskanmu, jangan terus mengharapkan wanita yang sudah bersuami."

Arkan menggeleng heran. Ajaran Vano terlalu sesat untuk di dengarkan, apalagi untuk dikerjakan.

"Otak kamu memang tidak waras sejak 2 tahun yang lalu," Arkan bangun dari duduknya.

"Masih banyak pekerjaan yang harus aku selesaikan." Ujarnya lalu beranjak pergi.

Vano hanya diam menatap kepergian Arkan dari ruang kerjanya. Berulang kali Vano menyadari bahwa apa yang selama ini di lakukan selama ini adalah sebuah kesalahan besar. Terus berpetualang dengan wanita - wanita diluar sana tanpa memikirkan masa depan untuk dirinya sendiri dan Naura. Vano terlalu tenggelam atas kepergian Jasmine. Dia tidak peduli lagi dengan hidupnya dan Naura yang seharusnya tetap berjalan dengan menghadirkan anggota keluarga baru untuk menjadi patner hidupnya dan ibu sambung bagi Naura.

Mencarikan ibu sambung untuk Naura bukan hal yang sulit bagi Vano. Dia bisa memilih wanita manapun yang menurutnya baik untuk dijadikan seorang ibu bagi Naura. Hanya saja Vano belum siap membagi cinta dan perasaannya untuk wanita lain. Tidak siap menggeaer nama Jasmine di hatinya.

Kalaupun suatu saat dia akan memilih wanita untuk dia nikahi, dia hanya akan menganggapnya sebagai ibu sambung bagi Naura, tapi tidak sebagai patner hidupnya.

Vano bergegas meninggalkan kantor pukul 4 sore. Apartemen menjadi tujuannya saat ini. Dia akan menyerahkan sertifikat yang sudah dia janjikan pada Celina.

Tanpa menekan bel, Vano membuka pintu apartemen dengan access card yang selalu dia bawa kemana - mana. Access card cadangan itu yang membuat Vano bisa datang sesuka hati ke apartemen. Datang tak di undang, pulang tak di antar. Terkadang membuat Celina terkejut dengan kehadirannya yang tiba - tiba serta tanpa suara.

Saat tidak mendapati Celina di semua sudut apartemen, Vano langsung bergegas menuju kamar. Remaja liar itu memang sering berada di dalam kamar saat Vano datang mengunjunginya. Ada saja yang dia lakukan didalam sana.

Begitu membuka pintu kamar, Vano langsung mengederkan pandangan. Dia masuk dan kembali menutup pintu. Setifikat yang ada di tangannya sudah berpindah di atas meja. Vano duduk sofa, melepaskan sepatu dan tak lupa menanggalkan jas yang masih melekat di tubuh atletisnya.

Dia mengendurkan dasi, menggulung lengan kemeja hingga sebatas siku. Vano dengan santainya berjalan ke atas ranjang dan merebahkan diri disana.

Meski tidak melihat Celina, Vano sudah bisa menebak kalau wanita itu sedang berada di dalam kamar mandi.

"Kenapa belum datang juga,," Celina bergumam. Dia sangat menunggu kedatangan Vano. Sejak miliki pikiran untuk mendapatkan hati Vano, Celina selalu mengharapkan Vano datang ke apartemennya. Dia bekerja keras untuk mendapatkan hati Vano yang terasa masih dingin padanya.

Belakang ini Celina bahkan sering mengunjungi Naura, tentu saja atas permintaan Naura sendiri. Celina dengan senang hati datang kerumah itu.

Dia sudah mendapatkan hati anak Vano meski tanpa usaha. Karna Naura sendiri yang ingin selalu dekat dengannya.

Terlalu lama di dalam kamar mandi membuatnya kedinginan. Percuma saja menunggu Vano, dia tak kunjung datang seperti biasanya yang tiba - tiba masuk kedalam kamar mandi dan menyerangnya.

Setelah melilitkan handuk, Celina bergegas keluar kamar mandi.

Kehadiran Vano langsung di ketahui oleh indera penciuman Celina yang sudah hafal dengan aroma parfum Vano yang menggoda.

Celina tersenyum lebar melihat Vano yang berbaring di atas ranjang dengan mata terpejam. Tanpa ragu dia mendekati Vano.

Menatap lekat wajah tampan Vano yang selalu melayang - layang di kepalanya.

"Tunggu apa lagi.?" Suara bass Vano membuat Celina meremang. Vano sudah membuka mata, menatap Celina seperti hewan buas yang ingin memangsanya.

"Hah.?" Celina bengong. Antara kaget dan bingung.

"Bukanya kamu menginginkannya.?" Vano mengulas senyum smirk. Dia menarik tangan Celina hingga jatuh di atas tubuhnya.

"Ya ampun.!!" Pekik Celina. Dia sudah tidak bisa bergerak dalam dekapan Vano. Handuk yang melilit di tubuhnya bahkan sudah merosot sampai perut.

Entah siapa ynah memulai, keduanya sudah hanyut dengan saling memagut dan melu m*t bibir.

Pergulatan panas itu berlangsung cukup lama dan berakhir di kamar mandi dengan mandi bersama.

"Apartemen ini sudah menjadi milikmu."

"Apa aku perlu membayarmu lebih.?" Ujar Vano. Celina sedikit bergeser untuk menatap lekat wajah Vano.

"Kamu semakin liar,," Vano mengulas senyum penuh kepuasan.

Pujian dan ekspresi wajah Vano harusnya membuat Celina senang karna menandakan dia berhasil membuat Vano menyukai permainannya, tapi entah kenapa hal justru membuat hati Celina terusik. Vano tetap menganggapnya sebagai wanita bayaran pemu*s nafs*. Tidak lebih dari itu.

"apartemen ini sudah lebih dari cukup." Celina beranjak, mengambil handuk kimono dan memakainya.

"Aku tidak terlalu membutuhkan uang." Tambahnya datar. Vano tersenyum kecut mendengarnya.

"Tentu saja. Tuan Adiguna bisa memberikan apapun yang kamu inginkan." Seru Vano.

Celina hanya tersenyum miring menanggapi ucapan Vano. Setelah tadi dibuat senang, kini Celina terlihat kecewa namun berusaha untuk tidak memperlihatkannya di depan Vano. Seperti tidak ada harapan untuk mendapatkan hati Vano meski sudah berusaha menyenangkannya.

Masih ada waktu 1 minggu bagi Celina untuk berusaha.

Celina duduk didepan meja rias. Dia mengeringkan rambut dengan gerakan perlahan, tatapan matanya terlihat tidak fokus.

"Jangan lupa minum pil kontrasepsi." Teguran Vano membuyarkan lamunan Celina. Dia tersenyum samar dalam pantulan cermin.

"Aku tidak mau mendengar kabar benihku tumbuh disana,," Tambahnya. Senyum Celina semakin mengembang meski hatinya terasa teriris.

"Kamu akan melenyapkannya jika itu terjadi.?" Tanya Celina dengan nada menantang.

"Mungkin,," Jawab Vano acuh dengan mengangkat kedua bahunya.

"Kamu memang kejam Tuan Elvano." Cibir Celina dengan senyum kecut. Vano terkekeh kecil.

"Hal itu diluar perjanjian, remaja liar." Vano semakin tersenyum lebar. Dia menganggap obrolan itu sebagai candaan, namun tidak dengan Celina. Tatapan matanya pada Vano terlihat berbeda.

...****...

1
Gintania nia
menarik sampai bab terakhir
Dee
Dion sama Intan saja
say't
nct tp cewekx trliat tua y
say't
intan ni malu2 tp mau..sok alim tp hati melebihi sifat satan
Jenike Amaliyah
sae ron /Cry/
Jenike Amaliyah
Buruk
strawberry 🍓
si vano nih sinting yaaa
menginginkan yang lebih baik tapi sendirinya buruk . ngaca wooy 🙄
lagian celina kan kelakuannya doang yg buruk . hatinya mah melooooow 😂
Wina
Aku baca 2025 pemeran ceweknya sdh meninggal
Fitriyanti Siregar
Luar biasa
Maya Cintaku
🤣🤣🤣🤣🤣🤣
Anugrah Senjakala
Luar biasa
irma rofiah
padahal gra" celine sendiri yg milih jadi ani", Marvin dah bener itu tobat
Kiki Nurjanah
Luar biasa
irma rofiah
apanya yang terlalu panas? masih polos nggak paham 😁
Akmal Ariza Lubis
Kecewa
Akmal Ariza Lubis
Buruk
crmell
bagusss bangetttt 😍😍
Fida
Luar biasa
zeus
Dion VS intan(bersih)
Vano VS celine(rusak)
Debby
Luar biasa
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!