Insha dan Hanafi akhirnya melangsungkan pernikahan. Pernikahan mereka sangat bahagia, tentu saja karena Insha sangat mencintai suaminya begitu pula dengan Hanafi. Hari-hari mereka isi dengan canda tawa, cinta dan kasih sayang yang tulus dari kedua nya. Sampai pada suatu hari Insha sangat menyesal telah mencintai seorang laki-laki yang salah dan telah ingkar janji terhadapnya. Ya,..Hanafi menikah lagi dengan seorang perempuan yang tidak lain adalah kakaknya sendiri Salma. Hidupnya bagai neraka dengan derita dan luka yang tiada habisnya. Akankah Insha sanggup menjalani kehidupan berdampingan dengan Salma yang berstatus sebagai istri muda sekaligus kakaknya. yuk..ikuti kelanjutan kisah hidup Insha,jangan lupa vote dan tinggalkan komennya ya...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon cawica, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Rumah Utama
Sinar mentari baru saja menampakkan diri tapi yang berada di dalam rumah sudah sibuk sedari tadi dengan rutinitas paginya.
Pagi ini Hanafi akan mengajak Insha untuk pulang ke rumahnya. Sedari pagi ia sudah di sibukkan dengan ponselnya, mengurus semua yang di perlukan untuk persiapan menyambut Insha di rumah.Juga mempersiapkan semua keperluan Insha agar dia betah di rumah.
Baru kali ini Hanafi pusing di buatnya, ia tak mau melibatkan orang lain di dalamnya.Biasanya semua keperluan Hanafi atau apapun di lakukan oleh Kriss sebagai kaki tangannya.
Kriss dia adalah seorang lelaki muda yang biasa menangani semua kebutuhan Hanafi,menyelidiki seorang bermasalah di kantor,mengintai beberapa klien Hanafi sampai hal-hal yang bersifat pribadi tentang Hanafi.
Dia akan membuat laporan secara detail tentang tugas-tugas yang di berikan Hanafi.Bahkan ketika ada seorang yang bermasalah dengan tuannya pun ia dpt menyebutkan dimana dia tinggal,hal apa saja yang di lakukan sampai nama-nama orang yang berhubungan dengannya beserta kepribadiannya.
Para karyawan di kantor menyebutnya sebagai "pria bayangan" karna tak satupun tau namanya ,wajahnya pun jarang terlihat ia selalu memakai masker saat melakukan tugasnya.Postur tubuhnya pun sama persis dengan Hanafi.Banyak yang salah mengira bahwa kriss adalah Hanafi karna kesamaan postur tubuh mereka berdua sangat sulit dibedakan. Tugas yang di berikan padanya pun selalu dia lakukan dengan detail dan sempurna.
**
Insha kembali teringat mata kakak dan Ayahnya saat melepas Insha untuk tinggal bersama Hanafi.
Perasaanya pun kini sedih tapi di sisi lain dia juga senang karna hidup bersama pria yang dia cintai.
Mobil pun memasuki gerbang besar menyusuri area yang hijau rumput yang rapi, didepan nya terlihat rumah yang megah dengan 3 lantai, catnya dominan berwarna abu-abu dan putih.Tepat didepan rumah ada taman kecil
lengkap dengan bunga warna warni yang indah dan juga terawat.yaa..inilah rumah utama, rumah yang akan di tempati oleh Insha.
Saat mobil masuk halaman rumah Insha tak henti-hentinya memuji keindahannya dalam hati.Ia memandang kesana dan kemari melihat detail rumah barunya.
"Insha ayo kita turun.."
yang di ajak bicara masih tertegun dengan keindahan sebuah rumah di depannya.Sedari keluar dari rumah ayah Insha memang tenggelam dalam fikirannya sendiri bahkan ia pun tak menyadari lelaki di sampingnya melihatnya lekat sepanjang perjalanan.
"Inshaa..."
memegang tangan Insha dan menepuknya lembut.
"Ahh..iya maaf mas"
terkejut dan menarik tangannya
"Kau melamun sejak tadi,apa kau tidak senang tinggal bersamaku"
ada sedikit gurat kesedihan di mata Hanafi.
"Tidak mas,sama sekali tidak..aku senang tinggal bersama mas han..aku hanya belum terbiasa terpisah dengan ayah dan juga kak Salma..maafkan aku.."
"Benarkahh.."
"Iya mas..rumah mas han sangat bagus..saya menyukainya.."
"Aku harap begitu,semoga kau betah tinggal disini bersamaku..Ayo kita turun.."
"Baik mas.."
mengambil tas berukuran sedang yang ada di sampingnya.
"Biarkan saja disitu..pak Tono akan membawakannya."
Insha urung membawanya dan turun dari mobil. Saat memasuki rumah ia sudah di sambut dengan gemerlapnya berbagai hiasan dan perabot yang ada disana juga berbagai kemewahan yang sama sekali tak pernah terbayangkan oleh Insha sebelumnya.
Para pembantu di rumah juga menyambutnya dengan ramah yang tentunya Insha sudah tau siapa mereka semua 3 orang yang sempat membantu memasak di malam pernikahannya.
Sudah terhidang berbagai macam makanan lezat disana, tetapi Hanafi masih enggan menyentuhnya.Ia masih membawa Insha berkeliling kerumahnya mengenalkan semua ruangan yang ada di dalamnya.
Dia juga mengajak Insha ke rumah belakang,dahulu rumah itu di bangun untuk tempat tinggal para pembantu Hanafi juga sopir dan tukang kebunnya.Tetapi saat itu Hanafi kesepian di rumah utama yang hanya ada dia seorang di dalamnya, sehingga dia memutuskan untuk menyuruh seluruh pembantunya tinggal di rumah utama bersamanya.
mas han menyebut ini sebagai rumah belakang untuk para pembantunya..tapi lihatlah rumah ini bagus sekali bahkan lebih bagus dari rumahku di desa..semua fasilitasnya juga berkelas dan lengkap..
Insha mengumpat dan mengaggumi dalam hati berbagai kemewahan yang ada di dalam rumah utama.
Sampai tiba saatnya Hanafi mengenalkan kamarnya yang akan di tempatinya dengan Insha.
Hanafi membuka ruangan kamarnya yang ada di lantai 2 dan perlahan berjalan masuk.
"Dan ini kamar kita"
di selingi dengan sedikit senyuman nakal kepada Insha.
"Ini kamar kita..."
Insha masuk dan mengedarkan pandangannya ke segala arah, udaranya sejuk karna AC yang ada di kamarnya di buat double oleh Hanafi Untuk kenyamanan tidurnya, juga terdapat kamar mandi di dalamnya.
waah....luas sekali kamar ini, dari semua ruangan yang aku datangi tadi ini adalah tempat ternyaman dan terluas disini. Satu ruangan kamar ini saja mungkin seluas rumahku didesa..juga tempat tidur itu besar sekali, mungkin muat untuk tidur 5 orang..ya Tuhan bagaimana aku tak betah tinggal disini dengan segala kemewahan ini..
"Apa kau menyukainya..."
"Tentu saja mas aku menyukainya.."
"Syukurlah..apa kau lelah.."
"sama sekali tidak mas"
" Baiklah...Ini lemari pakaian kita Insha ,kau bisa mengganti pakaianmu dulu,kamar mandinya ada disana...aku akan menunggumu di bawah..kita makan dulu ya baru istirahat.."
Hanafi membelai kerudung Insha lembut,dan berlalu meninggalkannya.
"Baiklah mas..setelah ini saya akan turun menyusul mas han.."
Setelah han berlalu Insha membuka lemari pakaiannya, bajunya sudah berjejer rapi disana dan banyak sekali. Tentunya bukan baju yang dia bawa dari rumah semuanya tampak baru, tapi sepertinya ia tak asing dengan pemandangan ini.
"Ya Tuhan..apa ini..apa ini pakaian di toko kemarin.."
Ya Hanafi menyuruh staff perempuan yang menemani Insha untuk mengirim semua pakaian model terbaru dan juga terbaik kerumahnya..
"Mas han.."
Matanya berbinar senang tertegun atas segala yang ada di depannya.
bagaimana aku tak semakin mencintaimu mas han...jika kau memperlakukan aku seperti ini...ahhh bisa gila aku...
Bersambung...
😡😡😡
Dari omongan Salma, apakah mungkin Pras cinta sama Insha???
Terus kenapa bisa mencintai Salma juga?!
MEMBINGUNGKAN!!!
😡😡😡
Hanafi dengan dalih demi kebaikan insha, menuruti hawa nafsu menikah dengan salma, berhubungan dengan Salma
sayang banget ya, karma buat Salma langsung dibuat meninggal, harusnya sengsara dulu di dunia.