Kisah reinkarnasi dari seorang putri mafia yang meninggal akibat di bunuh musuh ayahnya membawanya ke jaman dinasti Hong dan menjadikannya pengantin wanita untuk seorang pangeran tampan.
Putri Liu Lie Han adalah pemilik asli tubuh yang di pakai Lisa di kehidupan barunya,kematian tragis yang menimpa putri Lie mengharuskan Lisa membalas dendam pada orang yang menindas pemilik tubuh dan akan di teruskan dengan senang hati oleh Lisa sang putri mafia.
Keahlian dan kecantikannya banyak menjadi sorotan di semua kalangan hingga menyebabkan pangeran Ji Jun Xiao gelisah di buatnya
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon lijun, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
14
Sementara itu di kediaman jendral Sai Han,keadaan sangat mencekam dan menegangkan kerena sang tuan rumah yang marah besar terhadap selir dan putrinya yang sudah mempermalukan nama baik kediamannya dan dirinya sendiri.
Dialah jendral Han yang sedang memandang tajam kepada selir Bai dan putri Eun,mereka berdua sangat ketakutan bahkan tidak berani mengangkat kepala karena aura dari jendral Han yang memang sangat menyeramkan jika sedang marah.Ditambah lagi dengan adanya panglima Min yang ikut andil dalam masalah tersebut.
"Bisa kalian jelaskan maksud dari perlakuan kalian tadi malam!"tanya jendral Han datar
"Tuanku,kami tidak memiliki maksud apapun selain untuk kebaikan Lie sendiri"jelas selir Bai
"Siapa yang kau maksud Lie! apa kau tidak tahu tata krama di kediaman ini!"kata jendral Han marah karena selir Bai tidak menghormati putrinya sebagai putri besar kediamannya.
"Maksud saya putri Lie"gugup selir Bai
"Apa kau lupa jika putriku sudah menikah dan menjadi permaisiri!"ucap jendral Han
"Ah iya tuan maksud saya permaisuri Jun"kata selir Bai semakon ketakutan
"Putri Eun,kenapa kau memprovokasi kakakmu sendiri pada acara tadi malam!"tanya jendral Han pada putri bungsunya.
"Aku tidak memprovokasi ayah, aku hanya memintanya untuk menampilkan bakatnya itu saja"jawab putri Eun ketakutan
"Lalu kenapa kau memaksanya untuk tampil jika ia tidak mau"panglima Min angkat bicara karena ia sudah geram dengan kelakuan ibu dan anak itu
"Aku hanya ingin menunjukkan pada semua orang jika kakakku sangat berbakat"putri Eun sangat gugup jika berhadapan langsung dengan kakak laki-lakinya itu.
"Hah, bahkan kau berani memaksanya meskipun suaminya tidak mengijinkan ia tampil"gumam panglima Min yang dapat du dengar jelas oleh mereka
"Putri Eun,entah bagaimana ibumu mengajarkan sopan santun dan tata krama padamu selama ini"lanjutnya lagi
"Ibu mengajarkan hal baik padaku dan memberikan segala yang aku mau karena kalian sama sekali tidak memperdulikan aku yang kalian perdulikan hanya Lie,yang kalian sayangi hanya Lie, hanya dia saja sedangkan aku kalian abaikan"teriak putri Eun pada ayah dan kakaknya sembari menangis
"Nak apa kau tahu…"
"Tidak! aku tidak tahu dan tidak mau tahu apapun, yang aku tahu hanya kalian tidak menyayangiku dan tidak menginginkanku, aku benci kalian"teriak putri Eun kencang di hadapan jendral Han dan panglima Min.
Mendengar putri Eun berteriak dan kehilangan kendali,panglima Min segera maju dan mendekap adiknya kemudian memukul titik sadarnya pelan hingga ia jatuh pingsan.Selir Bai sangat senang dengan kemarahan anaknya karena itu akan ia jadikan senjata untuk melawan jendral Han agar terbebas dari hukuman.
Saat putrinya jatuh pingsan dan di bawa panglima Min pergi maka ia berinisiatif untuk ikut pergi dengan memasang wajah sedihnya agar lebih meyakinkan jik ia sangat khawatir dengan putrinya yang pada kenyataannya ia ingin lari dari kesalahannya.
Sadar jika selir Bai akan pergi segera saja jendral Han menahannya agar tetap tinggal dan bertanggung jawab akan kesalahannya.
"Kau mau kemana?, putri hanya pingsan tidak akan terjadi apa-apa padanya"kata jendral Han
"Aku hanya khawatir dengan putriku yang malang"takut selir Bai
"Malang?, sepertinya dia tidak pernah menderita karena mendapatkan kasih sayangmu terkecuali jika kau tidak tulus menyayanginya"sarkas jendral Han
"Putriku tidak mendapat kasih sayang darimu bukankah itu namanya malang"jawabnya.
"Tidak mendapat kasih sayang dariku! lalu bagaimana dengan segala yang aku berikan padanya sesuai dengan keinginannya bahkan aku sampai mengesampingkan putriku yang lain untuk bersamanya, lalu dimananya aku tidak menyayanginya!"cecar jendral Han tidak terima karena dianggap tidak menyayangi putri bungsunya itu
"Tetap saja itu tidak cukup untuknya kau harus lebih perhatian padanya dari pada putri Lie"kata selir Han.
Jendral Han yang sudah tidak tahan lagi dengan sikap dan cara berfikir selir Bai yang sangat tidak tertebak akhirnya memutuskan untuk menghukumnya agar jera dan tidak sembarangan bertindak.
"Selir Bai, mulai hari ini dan sebulan kedepan kau tidak boleh keluar dari paviliunmu dan tidakku ijinkan bagi siapapun menemuimu bahkan pelayan.Kau harus melakukan semua keperluanmu sendiri dan harus menghapal tata krama kediaman serta menyalinnya hingga hukumanmu selesai"ucap jendral Han dingin dan tajam yang menandakan keputusannya tidak dapat di rubah lagi.
Selir Bai yang diberi hukuman itu tidak terima karena ia merasa tidak bersalah.
"Apa salahku tuan,aku tidak melakukan apapun"cemas selir Bai
"Kau jelas bersalah karena tidak mampu mendidik putrimu dengan baik dan juga kau tidak mampu membedakan hal baik dan buruk untuk dilakukan,kau bahkan lebih memalukan dari putrimu"ucap jendral Han kemudian berlalu setelah memeintahkan pelayannya membawa selir Bai ke paviliunnya untuk menjalankan hukumannya.
Jendral Han mendatangi kamar putri Eun untuk melihat keadaan putri bungsunya yang sesungguhnya baik,namun karena didikan yang salah dari ibunya menjadikannya gadis yang bersikap arogan dan sombong.
"Bagaimana keadaan adikmu Min?"tanya jendral Han pada panglima Min yang masih di duduk di samping adiknya
"Baik ayah hanya saja sepertinya kita harus lebih keras padanya dan lebih memperhatikan pelajarannya lagi"jawab panglima Min
"Ya kau benar kalau begitu sebelum pergi keperbatasan kau antarlah dulu adikmu ini ketempat guru Hao agar ia belajar dengan baik dan lebih dewasa lagi"kata jendral Han yang di jawab anggukan oleh putranya.
Sedangkan di lain tempat tepatnya di kebun jeruk, putri Lie sedang berkeliling dengan sesekali ikut memetik jeruk dengan hati yang sangat bahagia apalagi di tempat tersebut banyak orang yang menyambut mereka dengan bahagia pula.
Bahkan banyak anak-anak dari para petani jeruk yang ikut menemaninya bercanda dan tertawa riang ,apalagi putri Lie yang sangat mudah bergaul dan tidak pernah memandang status sosial menjadikannya banyak di sukai bahkan anak-anak sangat manja padanya yang mengakibatkan orang tua mereka menjadi tidak enak hati dengannya.
"Aduh maaf permaisuri Jun anak saya nakal"kata seorang ibu
"Maaf permaisuri anak-anak kami merepotkan anda"sambung ibu lainnya
"Tidak apa-apa ibu, saya senang bisa bermain dan kenal dengan mereka apalagi saya sangat menyukai anak kecil"kata putri Lie tersenyum ramah dan membelai salah satu anak kecil di dekatnya yang semakin membuatnya dikagumi dan disenangi
"Wah kalau begitu semoga kerajaan kita segera memiliki penerus dari yang mulia pangeran"ucap yang lain
"Iya apalagi raja hanya memiliki satu putra pasti sangat mengharapkan penerus dari yang mulia pangeran"kata seorang bapak
"Semoga permaisuri segera hamil"sambung seorang anak dengan polosnya
Pangeran Jun yang menyaksikan interaksi antara permaisuri dan rakyatnya merasa sangat bangga pada putri Lie karena mampu menarik perhatian dan simpati rakyat dengan kelembutan yang ia miliki namun berbeda saat dengannya yang justru lebih sering jutek dan datar bila ia salah berucap,saat mendengar doa-doa dari rakyatnya apalagi ada yang mendoakannya agar segera memiliki anak dan itu membuatnya jauh lebih bahagia lagi.
Namun apapun itu pangeran Jun tetap bahagia karena mendapatkan permaisuri yang tepat untuk mendapinginya,pelahan namun pasti ia yakin akan dapat meluluhkan hati sang permaisuri.