Arkana Badboy Posesif

Para inti black Eagles sudah datang!

mereka datang terpongoh Pongoh mendekati ketuanya itu yang tampak sedang memeluk abel.

" ar, ini ada apa? ngapain ke sini?" tanya bara dengan heboh nya mendekat.

" astaga! ini mobilnya banget kan banyak asap, ada orang nggak di dalam?" tanya alfarizi panik.

arka mengangguk singkat, "keluaran cewek itu dari dalam! gue nggak akan biarin dia mati sia-sia" desis nya tajam , masih dalam keadaan menenangkan istrinya.

alfarizi mengerinyit tak paham, namun jika tetap melakukan perintah dari arka

dan bertapa terkejutnya dia, saat melihat teman label yang ternyata ada di dalam situ.

tampak banyak basa-basi lagi, all farizi langsung mengeluarkan tubuh dea dari sana secara perlahan.

sedangkan abel masih menangis sesegukan, tangannya mencengkeram kuat jaket yang suaminya kenakan, dan menyembunyikan wajahnya di dada arka.

jadian saat mobil menghantam pohon, membuat tabel terasa pusing dan gemetar ketakutan.

" kita ke rumah sakit ya? kening kamu lecet sayang" ucap arka dengan nada rendahnya. namun dalam hati lelaki itu sangat mengkhawatirkan istrinya.

" dea jahat Ar. iya pengen buang aku ke hutan setelah diperkosa selama 10 orang, aku takut..." adu abel lirih, suaranya terdengar melemah.

arkana tersentak saat mendengar penuturan abel, "dia bilang gitu?" tanyanya dengar hanya sudah mengeras murka.

" iyaa, kakaknya aku ganggu india nyetir sampai nabrak gini, huaaaaaa" abel semakin mengeras kan tangisan nya..

dengar ucapan abel membuat mereka membelah lakan matanya, "serius? dia punya niat kayak gitu?" tanya kevin menutup mulutnya syok.

abel mengangguk pelan, "aku nggak tahu gimana nasib aku kalau nggak ada kamu" ucap abel semakin memeluk erat tubuh suaminya.

arkana mengusap punggungnya lembut naik turun, " jangan takut lagi! kamu udah aman sekarang" misi kar kalem bud mencium pucuk kepalanya.

cara berjalan ke arah yang masih pingsan. dan di bareng kan di atas jalan oleh alfarizi, dengan geram dia menendang pelan kaki dea, "dasar cewek anjing lo! bisa-bisanya punya niat sampah kayak gitu" makinya kasar.

cowok itu berjongkok di samping dea, " heh! berapanya nyawa nyari perkara sama arka he?"

" CK! dasar temen munafik lo anjir, bisa-bisanya mau buang bu ketu kita ke hutan. yang ada lo yang harus dibuang ke tengah laut biar sekalian dimakan sama hiu megalodon, nggak guna hiduplah di sini"

farizi berdecak, "lo umpatin orang pingsan gunanya apa? emang dia denger? nambah dosa aja" katanya malas meninggalkan bara di sana.

all farizi mendekat ke arah abel dan yang lain.

" parah banget sih temen lu bel. kira-kira dia kenapa bisa ada niat buat ngelakuin itu ya? anak adrian mana tapi ada serius.

"nanti diceritain... kepalaku sakit, arka..."lirihnya.

arkana menggangguk. membutuhkan satu kecupan singkat di kepala abel, dan setelah itu dia langsung menggendong istrinya itu menuju ke arah mobil.

"urus motor gue" ucap arka kepada bawahannya yang diangguki oleh mereka.

" peluk leher aku sayang" ucap arka hanya dituruti oleh abel. sebelah tangan arka terangkat membuka pintu mobilnya, sedangkan sebelah lagi menahan tubuh abel.

dan setelah itu dia menutup pintu mobilnya kembali.

" arka, tuh cewek. mau dikemanain?" tanya kevin membuat langkah arka yang hendak akan masuk ke dalam mobil berhenti.

Shit! diA melupakan wanita sialan itu.

" bawa ke mobil gue, taruh di bagian belakang! nanti kurung di markas, jangan ada yang obati dia" kata arka.

"yaelah. tibet banget pakai dibawa pulang segala, dibuang ke jurang aja kenapa sih?" celetuk all farizi memutar bola matanya malas.

harga tidak menanggapi lagi, dia langsung masuk ke dalam mobilnya. menunggu anggotanya yang akan membawa dea ke kursi belakang.

setelah itu. Arka segera menyalakan mobilnya meninggalkan area pekarangan jalan hutan itu.

****

saat ini kedua pasangan pasutri terlihat sedang duduk di atas kasur dengan pakaian yang lebih santai. karena mereka sudah menggantikannya.

Kening abel sudah di perban di klinik saat perjalanan pulang tadi.

dan di sinilah mereka duduk saling berpelukan satu sama lain. bukan, lebih tepatnya abel yang memeluk pinggang suaminya dengan erat, dan menyandarkan kepalanya di dada bidang lelaki itu.

" udah dibilangin gausah pergi. Ngeyel" kata aarka dengan nadA rendahnya. Agak kesal dengan istri nya karena tidak pernah mendengar larangan nyA.

abel mendongak menatap suaminya, "jangan dimarahin lagi" ucap abel mencicit pelan.

" mangkanya kalau dilarang itu dengerin. kenapa sih susah banget buat pa tuh sama omongan suaminya sendiri? kalau udah luka gini siapa yang bakal tanggung jawab?"omel arka, "aku nggak mau ya kalau papi marahin aku gara-gara nggak becus jagain kamu. padahal aku udah larang" lanjutnya.

lelaki itu melepaskan tangan abel yang memeluknya secara perlahan, tidak kasar. dia melakukannya dengan lembut!

hal itu membuat abel tersentak, " arka..." liriknya abel dengan mata berkaca-kaca.

" aku udah bilang! kalau kamu kenapa-napa lagi aku bakal marah, abel! tapi kamunya yang tetap mau ikut teman kamu itu" kataarka.

" aku tidur di kamar sebelah. usul ke sana kalau kamu nanti takut sendirian di sini" ucap artha datar dan segera beranjak keluar dari kamar itu.

meninggalkan abel yang tampak mati-matian menahan tangis nya.

benarnya apa tidak begitu marah kepada istrinya! namun, dia hanya memberi hukuman kepada wanitanya itu agar tidak menyetel ikan segala larangannya.

sudah dua kali dia mencoba melarang abel keluar malam malam! tapi, dua kali juga abel lolos dengan memberi alasan dan ucapan ucapan manisnya sehingga membuat arka luluh.

dan kali ini. harga akan bersifat sedikit lebih keras dengan abel, agar wanita itu mendengar setiap omongannya.

Air mata abel jatuh membasahi pipinya setelah arka keluar dari sana, " arka sudah nggak sayang lagi sama aku... padahal aku lagi sakit" mama dan terus menangis kejar.

bisa-bisanya arka marah, padahal dirinya sedang sakit, ya walaupun hanya terluka kecil! seharusnya arka tidak akan meninggalkannya sendirian.

" cowok emang gitu... kalau udah dikasih yang dia mau, iya nggak akan peduli lagi! kamu jahat arka" tank isabel kian keras, dia merasa menjadi orang paling tersakiti di dunia kalau arka menyuekinya seperti ini.

lama menangis. pada akhirnya abel berhenti dengan sendirinya. terlalu capek untuk mengeluarkan air matanya terus-terusan.

tapi sebelum itu! label sudah sempat mengunci pintu kamarnya. dia takut ada seseorang yang mungkin masuk ke dalam kamarnya, apalagi tidak ada kata di sampingnya.

sementara di dalam kamar yang berbeda, tanah berdecak frustasi karena tidak bisa tidur sampai terlelap.

rasa ada yang kosong. rena malam-malam biasanya akan selalu ada jiwa yang memeluk tubuhnya, memberikan sensasi kehangatan dan kenyamanan.

di malam ini tidak! karena arka sendirilah yang memutuskan untuk memberpisah ranjang. dan itu adalah ide paling buruk yang dimiliki oleh nya.

" cuma kamu yang bisa bikin aku gila abel" desis nya, segera turun dari atas tempat tidur, keluar dari kamar itu menuju kamarnya.

persetan dengan perkataannya tadi! yang pastinya dia harus tidur dengan abel dan memeluk istri cantiknya itu.

arka menarik knop pintunya. dia tersentak saat tiba-tiba pintunya tidak bisa dibuka.

ada mencoba beberapa kali lagi, namun tetap tidak bisa. " shit! dia kunci pintu?" umpat arka gelagapan panik.

mana kunci cadangannya ada di dalam kamar lagi. otomatis dia tidak akan bisa membuka pintu kamarnya itu dari luar.

Brukk

Brukkk

"SAYANG BUKA PINTUNYA" dari akar ke sedikit keras sambil menggedor gedor pintunya, berharap dibuka.

" abel buka pintunya! aku mau masuk" ucap arka lagi, tapi tidak ada respon apapun dari dalam.

" CK! iya udah tidur ya?" monolognya mengusap wajahnya kasar.

" sayang, buka pintunya! aku udah nggak marah lagi, tadi cuma bercanda"

harga terus memanggil istrinya agar membuka pintu. api sayang seribu sayang, game bahkan tidak menyahut apapun.

"lo emang manusia terbego arka" rutuk lelaki itu kepada dirinya sendiri.

belum akhirnya dia kembali ke kamar yang tadi dengan raut keputusasaan yang tercetak di wajahnya.

sumpah demi apa pun artha menyesal karena sudah berniat bisa ranjang dengan istrinya.