Malam itu Lily gadis polos dan culun yang bekerja sebagai room service disebuah hotel mengalami nasib naas karena diperkosa oleh seorang pria yang sedang mabuk namun siapa sangka itu justru membuatnya terjebak dalam sebuah pernikahan tanpa cinta hanya demi status bayi dalam kandungannya agar tidak menjadi anak haram seperti dirinya dan setelah bayinya lahir ia ditendang begitu saja dari keluarga Wilson, keluarga kaya raya di kotanya hingga membuatnya terpaksa berpisah dari bayinya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Qinan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab~14
"Sudah ku bilang aku mandul dan kejadian tadi murni ketidaksengajaanku saja lagipula jika kamu menginginkan tuan Wilson silakan karena aku tidak tertarik dengan pria tua sepertinya dan dia juga bukan tipeku,"
Alexander langsung sinis ketika tuan Miller baru saja menunjukkan sebuah video dimana Lily sedang diinterogasi oleh kedua temannya didalam toilet wanita.
"Jika benar gadis itu mandul saya rasa anda tak perlu khawatir lagi tuan," ucap tuan Miller menanggapi mengingat waktu itu bosnya tak memakai pengaman saat beberapa kali berhubungan dengan gadis tersebut.
Tuan besar Wilson sangat pemilih dalam mencari keturunan Wilson berikutnya jadi tidak boleh sembarang wanita bisa mengandung benih putranya, mendapatkan wanita salah akan berakhir seperti mantan istrinya yang rela meninggalkan keluarganya demi seorang pria kaya lainnya. Pria tua itu ingin keturunannya lahir dari rahim wanita yang jelas asal usulnya dan juga setara dalam hal apapun.
"Apa kamu sudah mendapatkan informasinya?" Alexander nampak berlalu menuju jendela kaca yang ada di ruangannya tersebut lalu menatap bayangannya sendiri dari pantulan kaca.
Apa ia setua itu?
"Desain nona Lily yang dikirim oleh kampusnya berhasil terpilih oleh perusahaan kita hingga membuatnya bisa magang disini," terang tuan Miller apa adanya.
Rupanya dugaan pria itu salah besar karena ia pikir gadis itu datang ke kantornya karena memiliki niat buruk terhadap bosnya namun rupanya atas rekomendasi universitas tempatnya kuliah. Pantas saja setiap kali ketemu bosnya gadis itu langsung menyembunyikan wajahnya karena takut diketahui.
"Dan saya rasa nona Lily belum mengetahui sebelumnya jika perusahaan ini adalah milik anda karena hari dimana dia melihat tuan pertama kali sempat mengundurkan diri namun terhalang oleh peraturan perusahaan," imbuh pria itu lagi.
Alexander mendengarkan penuturan asistennya itu dengan pandangan kosong ke arah mendung yang begitu tebal dari balik jendelanya.
"Tapi saya rasa kita memang perlu memperbarui sedikit aturan kantor biar nona Lily bisa pergi dari sini jika anda kurang nyaman dengan keberadaannya apalagi dua hari lagi anda akan bertunangan dan saya khawatir jika kejadian anda bersamanya waktu itu akan sampai pada telinga nona Victoria." tambah tuan Miller lagi memberikan sarannya, ia hanya ingin yang terbaik untuk bosnya tersebut dan akan menyingkirkan siapa pun yang berusaha menghalangi kebahagiaannya.
Alexander berbalik badan lantas berlalu menuju mejanya. "Ya kau benar, perbarui saja peraturannya jika karyawan magang harus mengganti satu tahun gajinya jika ingin mengundurkan diri!" perintahnya dan tentu saja itu membuat tuan Miller terkejut mendengarnya, bukankah aturan itu justru semakin mengikat gadis itu untuk tetap berada di kantor ini?
"Tapi tuan ...." ucapannya langsung terhenti ketika pintu tiba-tiba dibuka dari luar.
"Halo sayang," seorang wanita cantik bertubuh proporsional dengan tinggi 177cm itu nampak melangkah anggun ke arah mereka.
"Nona Victoria?" gumam tuan Miller saat menatap wanita itu lalu pandangannya beralih ke arah bosnya.
"Laksanakan!" tegas Alexander lalu menyambut kedatangan kekasihnya itu.
Tuan Miller pun mengangguk kecil lantas segera meninggalkan ruangan tersebut dan menutup pintunya dengan rapat dari luar.
"Sebenarnya apa yang anda inginkan tuan padahal sebentar lagi anda akan bertunangan?" gumam pria itu tak mengerti.
Sementara itu beberapa karyawan nampak heboh ketika melihat kedatangan calon tunangan bosnya tersebut, wanita itu memang jarang sekali datang mengingat kesibukannya sebagai seorang model ternama.
"Nona Victoria benar-benar sangat cantik ya,"
"Benar, keduanya sangat serasi jadi jangan sampai ada yang mengganggu hubungan mereka."
"Kalau aku pasti ikhlas kalau tuan Wilson menikah dengan nona Victoria,"
Beberapa karyawan wanita langsung bergosip ria di lobby kantornya setelah kekasih bosnya itu naik ke ruangan pria itu, Lily yang kebetulan ada disana juga hanya menanggapinya datar karena sebagai seorang wanita ia masih prihatin mengingat bosnya seorang pemain wanita.
"Kamu dengar sendiri kan semua karyawan disini sangat menyukai nona Victoria jadi jangan berharap bisa menggoda tuan Wilson," Elizabeth langsung menarik lengan Lily saat gadis itu hendak kembali ke ruangannya bersama Sarah.
Lily pun langsung menghempaskan cekalan tangan wanita itu. "Sudah ku katakan aku benar-benar tak tertarik dengan dengan tuan Wilson," tegasnya lantas berlalu pergi dari hadapan wanita itu.
"Ck," Elizabeth nampak kesal begitu juga dengan Nancy karena hingga kini wanita itu belum terima gadis itu pernah dipeluk oleh bosnya.
Kini semua karyawan pun langsung kembali ke ruangannya masing-masing setelah menyambut kedatangan kekasih bosnya, sebenarnya Lily tidak ikut menyambut karena sebelumnya sudah ada di lobby untuk mengantarkan berkas. Jujur kekasih bosnya memang sangat cantik, benar-benar diciptakan dengan sempurna sebagai seorang wanita tapi entah kenapa pria itu tak pernah bersyukur memilikinya.
"Astaga, berita besar." ucap Nancy tiba-tiba sore itu saat semua teman-temannya sedang fokus menyelesaikan pekerjaannya sebelum pulang karena jam kerja sebentar lagi usai.
"Ada apa?" Elisabeth yang sedang menonton film pun langsung menatapnya, sejak kedatangan Lily kerjaan wanita itu lumayan sedikit karena ternyata gadis culun itu bisa di andalkan dan cepat sekali memahami pekerjaannya.
"Ada peraturan baru di kantor kita, semua karyawan baik tetap atau magang jika tiba-tiba mengundurkan diri secara sepihak maka harus mengganti rugi perusahaan dengan satu tahun gaji jika tidak maka akan dibawa ke rana hukum karena sudah melanggar kontrak kerja." ucap Nancy membacakan peraturan baru perusahaannya yang baru dikirim di grup pesan kantor.
Semua yang ada di ruangan tersebut pun langsung terkejut mendengarnya, begitu juga dengan Lily. Sebenarnya apa yang diinginkan oleh bosnya membuat peraturan itu karena benar-benar sangat merugikannya. Sisa uangnya tidak banyak lagi mengingat operasi jantung neneknya membutuhkan biaya tak sedikit jadi jika ia ingin mengganti rugi karena mengundurkan diri yang ada uangnya akan habis belum lagi namanya tercatat buruk.
"Lagipula siapa juga yang mau mengundurkan diri, bisa bekerja disini itu sebuah keberuntungan benarkan Ly?" celetuk Sarah yang cita-citanya ingin bekerja sampai pensiun disini karena perusahaannya benar-benar mensejahterakan hidupnya meskipun sebanding dengan peraturan yang sangat ketat.
Lily hanya mengangguk ragu padahal ia ingin sekali mengundurkan diri namun peraturan baru justru mengikatnya untuk tetap berada disini, sementara Elizabeth dan Nancy kurang begitu menyetujui peraturan itu karena itu akan menyulitkan mereka menendang gadis itu dari sini.
Jam pulang pun tiba dan seperti biasa Lily meninggalkan kantornya dengan berjalan kaki, ia melewati belakang kantor yang lumayan sepi tapi lebih dekat dengan apartemennya namun tiba-tiba sebuah mobil langsung berhenti didekatkan secara mendadak dan tentu saja itu membuatnya terkejut.
Dilihatnya jendela mobil terbuka dan rupanya bosnya bersama sang asisten, sebenarnya apa yang pria itu inginkan dan bukankah seharusnya bosnya itu saat ini masih bersama kekasihnya?
biasanya ke HRd duluu klu ada sesuatu ga demo2 bgitu
Haduh victori si hama juga datang,,,,,kamu datang aja di abaikan lho🤣🤣🤣🤣🤣piye ngono iku.....
Haduh eong Cinta ae gensi,malu,karena kily culun,,LiLy juga mbok yo berubah ojok katrok nemen2 LiLy