NovelToon NovelToon
Ibuku Selingkuhan Suamiku

Ibuku Selingkuhan Suamiku

Status: sedang berlangsung
Genre:Selingkuh / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Pelakor / Penyesalan Suami
Popularitas:9.1k
Nilai: 5
Nama Author: rafizqi

“Dikhianati suami, ditikam ibu sendiri… masihkah ada tempat bagi Andin untuk bahagia?”

Andin, seorang wanita sederhana, menikah dengan Raka—pria miskin yang dulu ia tolong di jalan. Hidup mereka memang pas-pasan, namun Andin bahagia.

Namun kebahagiaan itu berubah menjadi neraka saat ibunya, Ratna—mantan wanita malam—datang dan tinggal bersama mereka. Andin menerima ibunya dengan hati terbuka, tak tahu bahwa kehadiran itu adalah awal dari kehancurannya sendiri.

Saat Andin mengandung anak pertamanya, Raka dan Ratna diam-diam berselingkuh.

Mampukah Andin menghadapi kenyataan di depannya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon rafizqi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 14

"Hans, aku tidak bisa tinggal disini" kata Andin menghampiri Hans di teras lantai atas.

Hans menoleh kaget.

"Kenapa?" tanya Hans menuntut penjelasan.

"Terimakasih, karena kata-katamu semalam, aku menjadi sadar. Tidak seharusnya aku menjadi lemah. Aku akan memperjuangkan semua milikku lagi. Tapi... aku tidak bisa tinggal disini" Andin menghentikan ucapannya sejenak.

"Kamu sangat baik kepadaku, tapi aku tidak mau merepotkan mu. Dan lagi, jika aku tinggal disini, itu tidak baik untuk reputasi mu. Aku seorang wanita yang di tinggal suaminya. Aku tidak ingin semua orang akan mencemoohkan kamu. Jadi, aku akan mencari rumah sendiri, setidaknya aku akan mencari rumah kontrakan" jelas Andin.

Hans membuang nafas kasar, "Aku sudah mengira kamu akan melakukan ini."

Hans melangkah ke hadapan Andin, lalu menyerahkan sesuatu ke tangannya.

"Ini, rumah kontrakan yang aku siapkan untukmu. Cukup nyaman dan tidak akan membuatmu bertemu dengan Raka lagi, karena jalan rumah itu tidak searah dengan toko kue mu yang akan sering Raka lewati"

"Tolong jangan tolak lagi... Aku hanya ingin membantumu sedikit" Hans sedikit memaksa.

Andin mengangguk pelan, "Baiklah, Hans. Terimakasih karena kamu selalu membantuku. Pagi ini aku akan pergi."

"Aku akan mengantarmu" tawar Hans lagi namun segera Andin tolak.

"Tidak... Hans. Aku akan pergi sendiri. Aku masih ada urusan yang akan aku lakukan." ujar Andin cepat.

Hans menatap Andin lama, "Baiklah. tapi jika ada sesuatu cepat kabari aku"

Andin mengangguk paham. Lalu pergi meninggalkan Hans yang nampak mematung meliah kepergian Andin.

...----------------...

Langit Siang itu tampak mendung ketika Andin tiba di sebuah kafe kecil di sudut kota. Di sudut ruangan, seorang wanita berambut pendek melambaikan tangan padanya.

“Sintia!”

Begitu melihat wajah sahabatnya, Andin tak mampu lagi menahan air mata. Ia langsung memeluk Sintia erat, seolah memeluk semua rasa sakit yang selama ini ia tahan.

Sintia membalas pelukan itu dengan lembut, tapi begitu mendengar isakan Andin yang kian dalam, ia tahu—ada sesuatu yang jauh lebih buruk daripada sekadar pertengkaran rumah tangga.

“Andin, ada apa? Kenapa kamu seperti ini?”

Andin berusaha bicara, tapi suaranya bergetar.

“Aku… aku sudah tidak punya siapa-siapa lagi, Sinta.”

Sintia menatapnya khawatir. “Apa maksudmu?”

Andin mengusap air matanya. Dengan tangan gemetar, ia membuka ponselnya dan menunjukkan sebuah video dari rekaman CCTV. Sintia melihatnya… dan rahangnya langsung mengeras.

“ASTAGA, DIN!” serunya geram, suaranya setengah berteriak.

“Itu… itu Raka?! DAN—IBU KAMU SENDIRI?!”

Andin hanya menunduk. Air matanya jatuh lagi.

“Aku sudah melihat semuanya, Sintia. Aku sudah tidak sanggup lagi.”

Wajah Sintia memerah karena amarah.

“Kurang ajar! Aku akan datangi mereka sekarang juga! Aku sumpah, mereka harus tahu rasanya dilukai seperti itu!”

Namun sebelum ia sempat berdiri, tangan Andin cepat menahan pergelangan tangannya.

“Jangan, Sinta. Tolong jangan.”

Sintia menatapnya tak percaya.

“Kenapa tidak? Mereka sudah menghancurkan hidup kamu!”

Andin menggeleng pelan, menatap sahabatnya dengan mata yang merah tapi penuh keteguhan.

“jangan kotori tangan dan mulutmu untuk orang seperti mereka, Sin. Aku ingin bangkit, Sinta. Aku ingin buktikan kalau aku bisa hidup tanpa mereka.”

Suara Andin bergetar, namun ada bara kecil di dalamnya.

Sintia terdiam. Wajah kerasnya perlahan melunak.

“Kamu mau bangkit… gimana caranya, Din?”

Andin menarik napas dalam.

“Aku ingin kembali menerima tawaranmu dulu. Tawaran jadi artis itu.”

Sintia sempat terkejut, lalu tersenyum tipis.

“Kamu serius? Bukankah dulu kamu menolaknya mentah-mentah?”

Andin menatap kosong ke luar jendela, hujan mulai turun lagi, rintiknya jatuh pelan di kaca.

“Dulu aku menolaknya karena Raka tidak mengizinkan. Katanya, wanita harus di rumah, mengurus suami. Aku percaya padanya. Aku bahkan berhenti dari karierku… dan memilih membuat kue di dapur kecil kami, sampai akhirnya membuka toko sendiri.”

Ia menunduk, suaranya parau.

“Aku pikir dengan begitu dia akan bangga padaku. Aku pikir itu cinta. Tapi nyatanya—semua yang aku korbankan cuma jadi bahan untuk diinjak.”

Sintia menggenggam tangan Andin, matanya bergetar menahan haru.

“Din… kamu kuat. Kamu selalu kuat. Kalau kamu mau mulai dari awal, aku akan bantu. Aku masih punya koneksi. Dunia hiburan sekarang lagi butuh wajah-wajah baru yang punya cerita kuat seperti kamu.”

Andin menatapnya pelan, seulas senyum tipis muncul di bibirnya.

“Terima kasih, Sinta. Tapi kali ini, aku ingin membangun semuanya dengan tanganku sendiri. Aku tidak mau jadi beban siapa pun lagi.”

Sintia mengangguk pelan, menatap sahabatnya yang kini tampak berbeda. Bukan lagi Andin yang lembut dan mudah terluka. Tapi Andin yang matanya kini menyimpan tekad.

Rintik hujan di luar semakin deras, namun di dalam dirinya, bara kecil itu mulai menyala—Andin tidak lagi ingin menjadi korban. Ia akan menjadi seseorang yang membuat dunia menoleh padanya.

.

.

.

Bersambung.

1
Asyatun 1
lanjut
Ambu Purwa
janga2 anak andin ga meninggal
Ambu Purwa
laki2 yg biadab itu adalah si raka pas berteman clara yg notabennya pecundang
Ambu Purwa
babak.cerita yg bikin jengkel
Ambu Purwa
ko sekilat tulisan lipstik.langsung bersih,pasti mengira andin sedikit gila
Ambu Purwa
orang yg berbuat jahat ga mungkin selalu mulus pasti alan tersandung juga
Ambu Purwa
kereeen andin
Ambu Purwa
bagus andin laki2 licik hanya unruk wanita picik kaya ibunya
Ambu Purwa
andin jangan mau dimbodohin apalagi di ladalin usir3
Ambu Purwa
dasar laki2 picik and licik
Ambu Purwa
siapa pula yg mau merebut si raka kampret makan tu wanita sundel
Ambu Purwa
kmealah menuesal.kenapa saat mengusir dan menyebut anakmu mati ga sadar.jangan sampai mau kembali
Ambu Purwa
maumu apa nene sihir
Ambu Purwa
tetap baik ya jangan pernah berubah
Ambu Purwa
si clara mulai berekting
Ambu Purwa
penolong yg tepat
Ambu Purwa
goood andi maju terus jadi wanita terhormat
Ambu Purwa
jangan sampai salah jalan walau masuk.ke dunia artis tetep hodup terhormat ya andin
Ambu Purwa
berjuang secara elegan perlihatkan sama penghianat itu awas kalau masi mengakui ibumu
Ambu Purwa
bereskan dulu dengan di raka penghianat baru dengan hans
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!