NovelToon NovelToon
Gadis Penjual Jamu Dan Tuan Impoten

Gadis Penjual Jamu Dan Tuan Impoten

Status: tamat
Genre:Mafia / Lari Saat Hamil / Anak Genius / Anak Kembar / Disfungsi Ereksi / Tamat
Popularitas:2.4M
Nilai: 4.8
Nama Author: Pena Remaja01

Daniel Van Houten—seorang mafia berdarah dingin, kejam, dan disegani. Tak pernah membayangkan akan menerima vonis memalukan dari dokter: ia didiagnosis impoten. Tapi Daniel bukan pria yang mudah menyerah. Diam-diam, ia mengirim orang kepercayaannya untuk mencari gadis polos nan perawan, dengan harapan bisa menghidupkan kembali gairah yang lama padam.

Sampai pada suatu malam, harapannya terjawab. Seorang gadis berlesung pipi, polos dan menawan, berhasil membangkitkan sisi pria yang sempat hilang dalam dirinya. Namun karena sikap arogan dan tempramental Daniel, gadis itu justru ketakutan dan melarikan diri tanpa jejak.

Empat tahun berlalu, takdir mempertemukan mereka kembali. Tapi kali ini, gadis itu tak datang sendiri—ia membawa tiga anak kecil yang menggemaskan, penuh keberanian, dan... sangat mirip dengan Daniel.

---------

"Unda angan atut, olang dahat na udah tami ucil, iya tan Ajam?" – Azkia "Iya, tadi Ajam udah anggil pak uci uat angkap olang dahat na." – Azam "Talau olang d

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Pena Remaja01, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 8

Daniel lalu meraih ponselnya yang berdering.

"Ada apa lagi Regan?"

"Maaf, Tuan. Mr. Kim sudah menunggu Tuan di clab."

Daniel mendengus, ia lupa, jika malam ini ada janji dengan rekan bisnisnya. "Katakan padanya, sebentar lagi aku datang!"

Setelahnya, Daniel memutuskan sambungan telepon. Dia kembali memasang pakaian, lalu melirik Ayang yang masih menutup wajahnya dengan kedua telapak tangan diatas ranjang.

"Sabar honey, setelah urusanku selesai, kita akan lanjutkan permainan ini," ucapnya sambil menatap Ayang yang terbaring di ranjang.

Sebelum keluar kamar, Daniel memanggil pelayan melalui intercom yang terhubung ke seluruh ruangan yang ada di lantai dasar.

Tidak lama, tiga orang pelayan yang di panggil Daniel mengetuk pintu kamar. Daniel menyuruh pelayan tersebut agar membersihkan kamarnya serta mendadani Ayang secantik mungkin.

.

.

.

Tiga orang pelayan berseragam mendekati Ayang yang berbaring diatas ranjang dengan kedua tangan masih menutup mata serta sebagian wajah.

"Nona, bangunlah. Kami di perintahkan Tuan untuk membersihkan kamar ini," ujar salah satu pelayan.

Ayang masih diam, dirinya begitu malu karna tadi tidak sengaja mengompoli ranjang.

"Nona, bangunlah dulu, kami ingin membersihkan kamar ini," ulang pelayan tadi, namun Ayang masih saja tidak bergeming.

Ketiga pelayan saliing memberi kode melalui pandangan, kemudian naik ke atas ranjang dan menggotong tubuh Ayang.

"Awh," Ayang menjerit merasakan tubuhnya diangkat.

"Lepas, lepaskan aku! Apa yang kalian lakukan?" Ayang menggeliatkan tubuhnya.

"Maaf Nona."

Ketiga pelayan terus saja menggotong Ayang ke dalam kamar mandi. Tiba di kamar mandi mereka kembali saling pandang, lalu membuka pakaian Ayang.

"Eh, kalian mau apa?!" Ayang memekik, ketika tiga pelayan tersebut ingin membuka pakaiannya.

"Kami akan membantu Nona mandi," ujar pelayan tersebut, seperti robot yang telah di program.

"Gak! Aku gak mau!"

Penolakan Ayang tidaklah di hiraukan oleh ketiga pelayan tersebut. Mereka terus berusaha membuka paksa pakaian Ayang.

"Hentikan! Biar aku yang melakukan sendiri! Kalian pergilah!"

Ayang menyilangkan kedua tangannya di dada, saat bajunya sudah berhasil di lepaskan pelayan.

"Baiklah Nona, kami akan menunggu di luar," Lalu, ketiga pelayan pergi meninggalkan Ayang sendiri di dalam kamar mandi.

Ayang menghembuskan nafas kasar, sambil mengedarkan pandangan di dalam kamar mandi yang lebih mewah dari kamar mandi hotel tempat pertama kali ia menyerahkan diri pada Daniel, tempo hari yang lalu.

Ayang beringsut, menyandarkan punggungnya di dinding, perlahan tubuhnya meringsut kebawah.

Di bukanya kalung liontin yang terdapat foto ayah dan bundanya. Ia menangis pelan memandang foto tersebut.

Tok! Tok! Tok!

"Nona, apakah Nona telah selesai?"

Ayang tersentak, lalu menutup liontin tersebut.

"Nona..." Pelayan kembali memanggilnya.

"Belum, tunggu sebentar lagi," sahut Ayang dari dalam.

Ceklek.

Pintu di buka pelayan dari luar.

"Hei, apa yang kalian lakukan? Aku belum selesai!"

"Tapi waktu Nona sudah habis."

Pelayan mendekat, lalu membawanya berdiri di bawah shower.

"Tolong, jangan lakukan ini padaku!"

Ayang menjerit ketika pelayan sudah melepaskan seluruh pakaiannya dan mengguyur tubuhnya dengan air shower.

Selesai mandi, pelayan memakaikan Ayang pakaian seksi, berbahan tipis, yang akan mengundang syahwat para lelaki yang melihatnya. Wajah Ayang juga di polesi para pelayan itu dengan make up bernuansa natural.

Ketiga pelayan begitu terampil melakukan tugasnya, meski Ayang terus saja berontak mereka tetap bisa memolesi make up ke wajah Ayang dengan sempurna.

Ayang menatap sekilas wajahnya dari pantulan cermin usai pelayan mendandaninya. Ia kaget, sama sekali tak percaya yang tengah di lihatnya adalah dirinya sendiri.

"Sudah selesai, sekarang Nona makanlah," ujar pelayan setelah pekerjaannya selesai.

Ayang diam, tidak merespon ucapan pelayan tersebut.

"Jika Nona butuh sesuatu, kami ada diluar,"

Ayang hanya menunduk diam di depan cermin tidak menyahut apa yang diucapkan pelayan tersebut.

"Kalau begitu kami permisi, Nona." Ketiga pelayan itupun pergi keluar kamar.

Ayang menegakkan kepala, menatap kembali wajahnya dalam pantulan cermin. Kedua tangan Ayang terangkat menghapus make up di wajahnya. Dia begitu jijik melihat wajah cantiknya yang dimatanya seperti wanita murahan.

Kemudian, mata Ayang menyapu kamar mewah tersebut, mencari celah untuk dia bisa melarikan diri. Perlahan kakinya menapak menuju pintu, secara pelan ia membuka pintu tersebut, lalu mendongakkan kepala keluar, untuk melihat ke adaan di luar.

"Apa Nona butuh sesuatu?"

Buru-buru Ayang kembali masuk kedalam kamar dan menutup pintu ketika melihat salah satu pelayan tadi berdiri di samping pintu kamar.

Ayang berdiri dengan punggung yang bersandar ke daun pintu.

Bagaimana caranya aku bisa keluar dari sini?

Tiba-tiba, matanya menangkap sesuatu, kakinya pun bergerak kesana, mendekati gorden dan menyibakkannya. Ayang tersenyum melihat ada pintu kaca di balik gorden tersebut.  Kemudian, dia mendorong pintu kaca tersebut yang terhubung ke balkon kamar.

Mata Ayang sejenak sempat menatap takhjub apa yang di lihatnya saat ini. Pemandangan outdoor yang begitu indah, tepat di bawahnya terdapat kolam renang yang luas.

Bagaimana aku bisa keluar dari tempat ini? 

Ayang membatin, karna melihat tembok tinggi di sekitar kolam.

* * *

Hampir tengah malam, Daniel baru tiba di mensionnya. Ia segera menuju kamar yang berada di lantai dua.

"Selamat malam, Tuan," Sapa pelayan yang sejak tadi berdiri di samping pintu kamar dengan kepala menunduk.

"Dimana gadis itu? Apa tubuhnya sudah kau bersihkan?"

"Sudah Tuan, sekarang dia ada di dalam," jawab pelayan tersebut dengan kepala masih menunduk.

Tanpa banyak tanya lagi Daniel segera masuk kedalam kamar.

Namun, rahangnya seketika mengeras ketika tak menemukan Ayang diatas ranjang. "Susi!" Teriakannya menggema di dalam kamar.

Daniel kemudian menghentakkan kakinya keluar kamar.

Tap!

Seketika tangannya mencengkram leher pelayan tadi yang masih berdiri di samping pintu.

"Aku menyuruh kau berdiri di sini agar gadis itu tidak kabur. Tapi kenapa sekarang dia tidak ada!"

"Ummhh... Mmmhhh..." Wajah pelayan itu memerah, matanya melotot, ia nyaris kehilangan nafas.

"Katakan dimana gadis itu!" Daniel pun melepaskan tangannya dari leher pelayan itu.

Pelayan itu meraup udara rakus ketika tangan Daniel terlepas.

"Ma-maaf kan saya Tuan, tapi sejak tadi saya berdiri disini, saya tak ada melihat orang keluar."

Rahang Daniel semakin mengeras, lalu menyeret pelayan itu masuk ke dalam kamarnya, menghempaskan kasar pelayan itu hingga jatuh ke lantai. "Kau lihat sendiri! Apa dia ada di dalam?"

Daniel kemudian mendekati meja, bicara dengan intercom yang ada di sana.

Tidak lama semua pelayan yang ada di mensionnya berkumpul di depan kamarnya.

"Cari gadis itu sekarang juga atau kepala kalian semua kupecahkan!"

"Ba-baik Tuan," Seluruh pelayan membubarkan diri mencari keberadaan Ayang.

Sementara Daniel, mengeluarkan ponselnya.

"Regan! Kemari kau sekarang juga!" ucapnya, lalu memutuskan sambungan telepon.

1
Miki Yovita
mantap dan menghibur
Eka 'aina
jngn kejam² to nil kamu tu manusia apa iblis to jane
Eka 'aina
kurang seru harusnya ktmu Danil dulu sblm lahiran buat Daniel yg dampingin biar tau perjuangan wanita melahirkan biar segera sadar dari kejahatannya
Eka 'aina
keterlaluan sih kasarnya dasar psikopat GK ada lembut²nya sama perempuan elu lahir dari batu ya kok GK punya hati gitu dasar mafia kejam
Eka 'aina
mulut lu bang pengen gue sumpel pake sandal
Hasmina Nita
😁😁om dahat
Hasmina Nita
semangaattt naga😁
Hasmina Nita
sukaaaaa,, happy ending😍
Hasmina Nita
akhirnya. buka,, buka,,😍
Hasmina Nita
nil isa aeee/Grin//Facepalm/
Brendan Markus
"anda tidak perlu takut nyonya, mereka orang-orangku."
Enak kedengaran nya thorr kalo kau dan tanpa menyebut kata nyonya pemilik rumah harus nya bahasa halus dong bukan pake bahasa kasar gak sopan.
Hasmina Nita
smgat k udin,, org baik byk disayang/Drool/
Dede Bleher
jujur aja ya,se cadelnya anak kecil tp tidak seperti yg di tulis di kisah ini.
aku punya anak 3.
si sulung walaupun cadel ketika umur 1 thn.
tp dia lancar ucapkan kata kata!
pun ponakan ku di Indonesia, mereka walaupun cadel tp bhsnya bisa di mengerti!
Ayu
Tamat sdh crita nya ya thor.. berakhir dgn kebhgiaan. pdhl Udin blm dpt jodoh nya lho. mksh thor crita nya bagus. amgr trs. smg sukses
Sasa Sasa: masih ada lanjutannya kak, jangan lupa mampir
total 1 replies
Ayu
Bastian mgkn ya yg bebaskan mereka
Ayu
Waduh.. Ayang sdh teejebak dlm penyamaran pak Bambang
Ayu
Oh.. crita nya begitu to. jdi mmg Bastian anak dr ayah nya Ayang. dan mereka saudara. kini mlh Bambang yg gila sendiri istri nya selingkuh. pdhl dia sendiri yg suruh
Ayu
Mungkin Bastian bkn anak kandung pak Bambang. pak Bambang bilang ibu Roudiah selingkuh. mk nya pak Bambang dendam sm bu Roudiah. mgkn kah Bastian sm Ayang saudara beda ibu ya
Ayu
Siapakah wanita yg lihat album foto dan menyalah kan ibu Rodiah.
Ayu
Kok bs ya Alexander msh hidup. bkn nya mobil nya terbakar masuk jurang. kok bs ketemu sm Bambang
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!