Dewasa ❤️
Dari awal pertemuan mereka hanyalah kesengajaan,tapi kejadian naas itu makin membuka obsesi laki-laki itu juga makin menjadi .Bahkan identitas pria itu adalah Dosennya sendiri hingga semua berlanjut dengan perjodohan yang dilakukan oleh kedua orang tua mereka hingga keputusan mereka menikah disepakati oleh kedua orang tua mereka hingga awal perjalanan mereka selalu ada masalah yang selalu menghiasi kehidupan mereka.
seberapa kuat hati wanita itu untuk pria itu yang nantinya menjadi suaminya kelak.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon nanlindia lukita 1, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Hari yang ditunggu
Tiba-tiba saja kepala Mario dipukul dengan bantal dengan keras oleh mamanya.
"Aww,kenapa mama pukul Mario." Mario mulai protes dengan mamanya yang tiba-tiba saja memukul kepalnya dengan bantal kursi.
"Seharusnya kamu tanya baik-baik,bukan asal beli.Kalau nantinya dia tidak suka bagaimana,kamu itu jangan aneh-aneh.Mama sudah senang kamu mau menikah sekarang mau bantah mama dan membuat masalah baru kamu." ucap mama Anita yang begitu marah besar dengan putranya yang sulit diatur.
"Apa yang mama minta sudah Mario kerjakan sekarang protes sama Mario.Mario harus bagaimana lagi?" tanya Mario yang kesal terus disalahkan terus.
"Jadi pria kamu harusnya memberikan perhatian lebih bukan dengan wajah cuek dan dingin mu itu makin membuat dia takut." jawab mama Anita yang sudah kesal selalu memperingati putranya satu ini.
"Aku sudah baik mau menemani dia,apa masih salah lagi apa yang Mario lakukan?"
"Coba papa kasih tahu ,apa harus mama terus bicara tentang hal itu lagi." ucap mama Anita yang sudah kesal dengan putranya yang sulit diatur.
Mama Anita pun pergi meninggalkan mereka berdua yang nampak ekspresi mama Anita kesal pada putranya.
Tuan Niko hanya terdiam melihat istrinya yang diam-diam marah dan langsung melirik kearah putranya.
"Semua sudah siap,tinggal menunggu acara untuk kalian menikah." ucap tuan Niko pada putranya.
"Mario tahu." jawab Mario dengan santai.
"Lalu selanjutnya kamu akan bagaimana,fokus di kampus atau perusahaan?" pertanyaan itu seolah membuat Mario dapat menebak jika mana papanya sedang mempermasalahkan tentang hal itu.
"Mario akan pilih dua-duanya,masih untung Mario mau memegang perusahaan itu Jangan pernah mengatur apa yang Mario lakukan.Jika papa ingin protes silakan,Mario akan tetap melanjutkan itu semuanya.Jangan pernah papa menganggu yang dimana semua dasar keinginan Mario." jawab Mario dengan serius tentang pekerjaan yang sedang dia lakukan.
"Nyatanya kamu masih memerlukan bantuan orang lain untuk menyelesaikan hal itu bukan,apa lebih baik kamu turun langsung melihat keadaan yang sebenarnya?" tanya tuan Niko dengan tatapan tajam kearah putranya.
"Cukup dengan orang yang aku percayai menyelesaikan tugas itu bagiku sudah cukup pa." jawab Mario yang dengan mudanya menjawab apalagi orang yang dia percayai bukan orang sembarangan mengurus di bidang itu .
"Papa tak ingin debat denganmu lagi,tapi papa hanya mengingatkanmu agar kamu bisa memilih salah satu dari pilihan papa.Papa yakin kamu bisa mengerti apa yang papa maksudkan." ucap tuan Niko yang selalu berdebat masalah pekerjaan yang sedang putranya lakukan apalagi ini menyangkut perusahaan yang selama ini beliau bangun.
Ditempat lain
Natasya duduk santai di tempat tidurnya sembari membaca buku, tiba-tiba saja terdengar suara ketukan dari arah pintu kamarnya.
"Tok...tok..."
"Masuk." teriak Natasya yang matanya masih fokus membaca buku.
"Natasya." Langsung saja Natasya melirik kearah samping.
"Mama,ada apa ?" tanya Natasya yang langsung menghentikan membaca bukunya.
"Mama mau bicara sama kamu sayang."ucap mama Alina dengan senyuman pada putrinya.
Sontak saja membuat Natasya penasaran apa yang sedang ingin mamanya bicarakan pada mamanya.
"Memang ada apa ma, seperti serius begitu." Mama Alina diam-diam membawa sesuatu untuk putrinya berupa kotak kayu dengan ukiran kayu dengan warna emas dan merah.
"Ini untuk kamu sayang." ucap mama Alina yang langsung memberikan pada putrinya.
"Ini apa ma?"
"Kamu buka saja." jawab Mama Alina yang langsung saja Natasya membuka kotak itu yang berisi Giok yang nampak cantik.
"Bukannya ini Giok ma."
"Iya sayang,itu barang dari nenek kamu.Waktu mama menikah dengan papamu beliau memberikan ini pada mama yang nantinya akan diturunkan pada kamu jika nanti kamu akan menikah.Jadi sekarang giliran kamu menyimpan Giok ini dan jaga baik-baik barang dari leluhur papamu." jawab Mama Alina pada putrinya.
"Tapi kenapa harus Natasya yang menyimpannya?"
"Itu sudah menjadi hak kamu dan suatu saat nanti gelang ini akan kamu berikan pada keturunanmu sebagai simbol keluarga dari papamu.Pasti kamu paham apa yang mama bicarakan ini." ucap mama Alina yang sudah mempercayai jika putrinya layak untuk meneruskan amanah ini.
"Baiklah ma, Natasya mengerti.Jika itu kemauan mama,akan Natasya simpan gelang ini." jawab Natasya yang akhirnya menerima barang itu dan dia simpan di kotak itu kembali.
Hari yang ditunggu
Hari bahagia pun akhirnya datang juga Kedua keluarga Natasya dan Keluarga Mario makin disibukkan dengan acara penting keduanya yang dimana acara pernikahan mereka yang ditunggu akhirnya akan segera dimulai
Nampak kedua keluarga begitu bahagia akhirnya putra dan putri mereka melangsungkan pernikahan mereka.Di posisi Mario saat ini ,dia berdiri dengan setelan jas putih yang saat itu ditemani Asistennya.
"Kamu perketat penjagaan,jangan sampai ada masalah nantinya." pesan Mario pada asistennya.
"Baik tuan,akan saya kerja." jawab Asistennya yang mulai memberikan arahan pada beberapa dari mereka untuk memperketat pengamanan di lokasi itu.
Dari arah samping tibalah seorang pria yang tidak begitu asing Mario kenal.
"Tuan Mario." sapa pria dengan anggukkan kepala.
"Ternyata kamu Deri." sapa Mario pada orang kepercayaannya yang selama ini dia selalu berikan tugas di perusahaan yang juga ikut menghadiri acara pernikahannya.