 
                            plakkkk.....
suara tamparan menggema.
b****h.... menjerat dia saja tidak becus.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Siti Marina, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
kebersamaan keluarga di kolam renang.
" Ayo bersiaplah... kita akan menjemput Tian" kata Vano datar, membuat Cinta sedikit berpikir, kalau dia ikut menjemput Tian berarti dia harus siap untuk bertemu dengan mommy nya Tian.
" ya tapi...."
"tidak ada tapi-tapian, aku tidak suka penolakan" kata Vano dingin.
" baiklah...." Cinta berjalan ke kamarnya untuk mengambil tas kecil yang berisi ponsel serta kartu , lalu berdandan , mengganti pakaiannya dengan dress mewah yang ia ambil dari walk in closet , serta memakai heels yang senada dengan dress nya, dia harus lebih cantik dari mantan istri suaminya.....jadi harus berdandan semaksimal mungkin, agar Vano melihat dirinya saja,
Bahkan mengalah lebih baik, bukankah dia harus bersikap nurut agar menjadi istri kesayangan....
Vano tertegun melihat penampilan istrinya yang sangat cantik, tetapi dalam hati juga dia bingung, kenapa... mau menjemput putranya saja seperti berpenampilan ingin pergi ke acara pesta...
Begitu lah Cinta , selalu berpenampilan sempurna saat berada di luar rumah.
" ayo ....mas" ajak Cinta takut-takut , apalagi melihat tatapan tajam suaminya sedari tadi.
" tapi dirinya sedikit bingung dengan penampilan suaminya yang terlihat sangat santai, hanya memakai kaos oblong dan celana training serta sendal jepit rumahan tapi harganya tidak murah.
Vano menganggukkan kepalanya, lalu mereka berjalan beriringan untuk keluar dari rumahnya.
Meraka sudah dalam perjalanan, tetapi masih di dalam satu kawasan elit....
" loh kok....belok" tanya Cinta penasaran pasalnya mereka bukan keluar dari kawasan... melainkan, semakin masuk ke dalam.
Vano hanya menahan kedutan di bibirnya melihat ekspresi wajah istrinya yang sangat lucu.
" ini rumahnya" kata Vano menunjuk rumah yang saat ini sedang ia masuki halamannya., lalu mobilnya berhenti Di pelataran rumah Maura yang cukup luas. ...
" kalau tahu dekat begini, ngapain aku dandan" gerutu Cinta yang masih didengar oleh suaminya...
Vano menahan tawanya mendengar gerutuan sang istri.
" pantas saja....mas Vano hanya memakai pakaian santai, sedangkan aku memakai dress juga merias wajah ku, " gumamnya pelan, berjalan mengikuti Vano yang sudah berjalan di depan, Cinta memakai heels jadi langkahnya tidak bisa secepat Vano.
Vano hanya tersenyum tapi tak berani melihat istrinya yang berjalan di belakangnya...
" assalamualaikum...." ucap Vano setelah sampai di depan pintu.
Ceklek....
Dari dalam pintu di buka, dia adalah pembantu di rumah Maura.
" waalaikumsalam.... Tuan Devano.....mari tuan masuk" jawabnya sopan.
" anak-anak dimana mbak" tanya Vano ramah pada pembantu muda itu yang pakaiannya tertutup.
Cinta sampai minder melihat pembantu yang ada di sini, tadi sebelum masuk dia juga sempat melihat pembantu yang sedang menyiram tanaman juga membersihkan halaman, semuanya memakai pakaian tertutup terlihat rapi dan juga cantik.
" anak-anak sedang bermain air di halaman belakang Tuan, berenang bersama Tuan dan Nona" kata pembantu itu ramah, matanya tidak sengaja melirik seorang wanita yang berada di sebelah Tuan Vano tapi dirinya tidak berani untuk bertanya siapakah gerangan wanita itu.
" baik mbak, terimakasih" ucapnya... lalu berjalan ke arah taman belakang... dari kejauhan sudah terdengar teriakan-teriakan anak kecil yang sedang asyik bermain.
Di sana terlihat anak-anak yang sedang bermain air bersama dua orang dewasa laki-laki dan perempuan, yang Vano kenal sebagai kakak iparnya juga kembarannya.
" papi......mami" teriak Tian menggema, membuat semua orang yang ada di situ menoleh ke arah seseorang yang di teriyaki namanya oleh Tian.
Vano mendekat lalu berjongkok ke arah putranya yang sedang berada di kolam renang....
" bagaimana kabarmu jagoan....?" tanya Vano lembut.
" Tian senang pih....lihat.... Tian sudah bisa berenang " Tian dengan senangnya berenang ke sana kemari,
" kami juga sudah bisa Om" kata Daffa dan Dayyan serempak.
" pintar semua keponakan Om " kata Vano tersenyum senang, dia berjongkok di tepi kolam untuk melihat putra dan keponakannya sedang berenang.
" Om...." gumamnya pelan
"jadi mereka berdua bukan putra mas Vano, dan perempuan cantik itu ternyata kak Maura" dirinya baru melihat seorang wanita cantik dari arah belakang sedang berenang tapi tidak memakai penutup kepala,dan hanya memakai baju renang pendek tapi tetap sopan. Lalu menoleh ke arah nya.
" hai Cinta...., mau ikut berenang....?" tanya Maura tersenyum meledek, pasalnya dia perhatikan Kalau wajah Cinta sedikit pucat, mungkin karena semalam mereka kurang tidur setelah melakukan olahraga malam.
" ah... tidak kak, aku baru saja mandi " kata Cinta sopan.
" mommy....ayo balapan " kata Tian saat melihat Maura berenang ke tepi kolam....
" tidak sayang.... mommy sudah capek" kata Maura yang membuat Dave menoleh.
" kalau begitu....kita sudahi renangnya" kata Dave, mengangkat tubuh sang istri ke atas menggendongnya ala koala.
Maura dengan senang hati mengalungkan tangannya pada leher sang suami... saat hamil, memang dirinya itu lebih manja dari biasanya.
Lalu Dave menoleh ke belakang " kalian sama Om dan Tante dulu, Daddy akan mengantarkan mommy untuk berganti pakaian.
" iya Daddy" sahut mereka serempak,lalu masih lanjut berenang karena belum puas....
Dave membawa istri tercintanya ke kamar,
Maura memeletkan lidah nya pada saudara kembarnya, membuat Vano berdecih melihat kemesraan saudara kembarnya itu yang tidak tahu tempat.
sedangkan Cinta melihat pasangan yang sudah lama menikah itu dengan senyum-senyum, berasa nonton DRACIN secara live.
" kenapa kamu senyum-senyum...?" tanya Vano datar.
" lihatlah....serasa nonton film Dracin, mereka sangat romantis, padahal mereka sudah lama menikah" gumamnya masih melihat pasangan itu sampai tidak terlihat karena mereka sudah memasuki rumah nya lewat pintu belakang.
Vano hanya mencebikkan bibirnya " aku juga bisa lebih romantis lebih dari itu" gumamnya dalam hati.
Byurrr.....
Putra dan keponakannya menyiram air padanya....
" ayo papi..... berenang" ajak Tian.
" iya om sini.... mumpung libur kerja" kata keponakan kembarnya.
"Baiklah ....kalau itu mau kalian, ayo balapan berenang, siapa yang menang akan mendapatkan hadiah" ucap Vano langsung melepaskan semua pakaiannya dan menyisakan boxer saja, membuat tubuh Cinta seketika panas dingin...
Byurrr.....
" gila..... tubuhnya.... aduhai.... indah sekali...." ucapnya pelan sambil menatap tubuh suaminya lekat-lekat apalagi saat berenang terlihat sangat gagah dengan bulu-bulu halus di dadanya...
Cinta sangat menikmati pemandangan indah di depannya, dirinya sedang duduk di kursi yang tersedia di samping kolam renang, dan di mejanya sudah terdapat berbagai cemilan....
Cinta mengedarkan pandangannya, matanya terbelalak saat melihat para pembantu sedang curi-curi pandang pada suaminya.
" sialan... mereka"gumamnya pelan.
"Ehmmm " Cinta berdehem cukup keras sehingga membuat para pembantu itu tersadar dan langsung lari terbirit-birit dari area kolam renang. karena takut dengan tatapan tajam seorang wanita yang tadi datang bersama Tuan Vano.
Sedangkan Vano dan anak-anak sedang asyik balapan, jadi tidak mendengar deheman Cinta yang cukup keras....
lanjut kak
lanjut berkarya kak
lanjut kak
mak dan anak sama sama toxic parasit
nanti saat sekertaris affan mengundurkan diri juga pasti alea akan merekomendasikan diisi oleh nesya😄
lanjut kak