Seorang anak perempuan bernama Lastri yang di besarkan oleh nenek dan kakek nya setelah ibu nya menikah kembali
Ibu nya yang sudah menjanda selama 3 tahun itu akhir nya memilih meng akhiri nya dengan menikah kembali bersama seorang pria bernama Purnomo. Sebelum ibu Lastri pun menikah Lastri juga tidak pernah merasakan kasih sayang ibu nya yang sibuk pergi merantau dengan alasan ingin mencari pekerjaan untuk kebutuhan putri nya Lastri tapi kenyataan nya tidak sama sekali
Lastri selalu ingin merasakan di peluk ibu nya,di curah in kasih sayang bahkan hingga diri nya dewasa dan punya anak pun ibu nya tetap mengabaikan nya dan tidak pernah melihat pengorbanan nya....
Lalu,bagaimana kah Lastri mengobati rasa sakit nya sebagai anak yang ter abaikan...
Ikuti kisah Lastri yang begitu penuh dengan luka dan rasa sakit.....
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mom Chelsea, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bag 14
Matahari yang sudah bersembunyi di balik awan dan memancarkan cahaya senja yang semakin mempercantik awan di atas. Lastri yang sudah selesai dengan pekerjaan nya dan sudah membersihkan diri pula,menunggu makan malam tiba karna waktu masih pukul enam sore kurang
"Kamu tolong gendong Yohana yah dek,bibi mau mandi bentar sekalian pup. Kamu bisa kan.."
"Bisa bi,di kampung anak yang di depan rumah nenek juga aku yang besar kan bahkan kasih nama juga,he he he" Lastri yang secara gamblang membuat Liana tertawa kecil juga dan menyerahkan bayi nya ke pelukan Lastri
Liana yang sudah berlalu ke dalam kamar mandi karna sebentar lagi menjelang magrib, cepat cepat masuk untuk membersihkan diri nya. Sementara Lastri asik bermain dengan Yohana yang sangat menggemaskan
Mungkin karna Lastri memang anak yang baik,sehingga Yohana begitu nyaman di dalam pelukan nya
Paman Sam yang sudah pulang,tidak sengaja melihat Lastri dan Yohana yang asik bermain. Paman Sam yang pertama kali melihat Lastri begitu merasa aman tentang anak anak nya,karna paman Sam bisa melihat jika Lastri adalah anak yang baik. Terbukti,putri nya yang masih bayi begitu nyaman bersama nya
"Eh..pa..."
"Sssssttttt" paman Sam meletakkan jari telunjuk nya di bibir agar istri tidak meneruskan Teriakan nya karna masih ingin melihat interaksi putri dan Lastri yang begitu menyaman kan diri
"Ternyata Gadis itu anak yang baik yah mah,terbukti Yohana merasa sangat nyaman di gendongan nya. Padahal putri kita termasuk anak yang susah di gendong siapapun kan" lanjut paman Sam dan di iya kan istri nya
"Lastri....sini dek,kamu salam paman mu" Liana sengaja memanggil Lastri agar mendekat pada mereka yang sedang duduk di ruang makan
"Eh,paman sudah pulang bi? Kenapa aku gak dengar? Maaf paman.." Lastri sembari menggendong Yohana memberi salam pada paman Sam dan cara gendong nya pun tak luput dari pandangan Liana karna melihat cara Lastri menggendong seperti sudah sangat mahir
"Iya,kamu jam berapa tadi sampai? Di antar sama siapa?"
"Jam 12 an gitu paman,di antar sama nenek. Tapi,nenek langsung pulang tadi karna kakek gak ada teman nya di rumah paman"
"Oooh,ya sudah gak apa apa itu. Paman mandi dulu,habis itu kita makan malam" Sam pun beranjak dari duduk nya menuju kamar mandi setelah istri nya mengambil baju ganti nya
"Iya pah,buruan mandi nya. Karna yang masak makan malam kita kak Lastri loh,seperti nya lezat sekali" seru Putra pertama nya Josh semangat
Sekilas Sam melirik ke meja makan dan melihat semua sudah terhidang,ada nila sambal dan tulis kangkung yang begitu menggiurkan anak seusia nya begitu pandai memasak? hebat...
Beberapa menit kemudian paman Sam sudah selesai mandi,dan bergabung di meja makan karna yang lain sudah menunggu sementara baby Yo di letakkan di box baby tapi di angkat ke ruang makan
"Wah wah wah,ini enak sekali. Kamu pintar sekali masak Lastri?" Puji Liana dan suami nya tulus
"Terimakasih pujian paman dan bibi, aku takut tadi paman dan bibi juga adik adik gak sesuai selera sama masakan kampung ini" Lastri merendahkan sembari tersenyum
"Ini gak masakan kampung kak,sekalipun iya tapi nikmat nya mantap. Iya kan pah" timpal Joseph yang dengan lahap
"Hu'um. Kamu tau dek,Joseph biasa nya susah makan,apalagi gerry tapi kau lihat kan mereka udah nambah loh" lanjut Liana jujur
Mereka pun menikmati makan malam itu dengan penuh syukur dan juga nikmat
🌷🌷🌷🌷🌷
Sementara di kampung,kakek dan nenek merasa ada yang kurang dengan makan malam mereka. Biasa nya akan terdengar celotehan cucu nya di sela sela makan mereka
"Lastri nyaman gak di sana yah buk?"
"Pasti nyaman pak,bapak tau istri Sam sangat baik. Memang wajah nya terlihat sangat cerewet tapi nyata nya sangat baik pak. Ibu bisa rasa kan itu"
"Syukur lah jika demikian buk,bapak takut Lastri nanti gak betah yang membuat nya harus berhenti sekolah. Tapi,jika cucu kita gak nyaman bapak akan bekerja keras untuk mencari uang memenuhi kebutuhan nya di kota nanti"
"Percaya sama ibu pak,cucu kita anak yang pintar dan cerdas. Kita akan bangga nanti nya,kita doa kan saja semua nya berjalan dengan semestinya"
"Aminnnn"
Kakek dan nenek pun melanjutkan makan malam itu dengan rasa yang campur aduk
***
"Ahk,andai saja aku sudah punya handphone sudah pasti ku hubungi si Lastrot. Sedang apa diri nya sekarang yah,nanti setelah sekolah di sana pasti udah punya teman baru dan bakal nge lupain aku" Yanti yang sedang duduk di teras rumah nya sembari melihat bintang yang berteburan
Baru satu hari Lastri berada di kota tapi perasaan rindu nya terhadap sahabat akrab nya itu sudah seperti setahun,apalagi selama ini hanya Lastri lah teman nya kemana mana walau Yanti sendiri pun memiliki banyak teman
"Lastri.....kau ingat aku selalu yah,jangan pernah lupa kan persahabatan kita. Semoga setelah sekolah kita selesai,seperti ucapan mu kita menjadi orang sukses nanti nya. Kau yang ingin sekali kerja di kantoran dan jadi pengusaha nya nanti lalu aku jadi karyawan mu,ha ha ha" Yanti mengenang betapa lucu nya persahabatan mereka,tanpa di sadari nya ternyata Roger sudah duduk di samping nya
"Melamun aja kau bocah..Kau pasti rindu sama kawan gila mu itu kan,sama...aku juga" ucap Roger jujur membuat Yanti langsung ter peranjat
"Bang Roger....isss,buat kaget aja lah abang ini. Gak tau apa aku lagi ngobrol sama bintang biar mereka sampai kan rasa rindu ku pada si Lastrot" Yanti dengan wajah cemberut nya membuat Roger tertawa
"Kau sama aja tengil nya sama kawan kau itu tau...sama sama kreak, ha ha ha" Roger menunjuk kening Yanti dengan jari nya "Kau gak usah ingat ingat dia terus,nanti dia sakit di sana. Ujung ujung nya pulang sebelum masuk sekolah,masa kau tega??? Padahal kan kau kawan baik nya" lanjut Roger memberitahukan semangat
"Iya juga yah bang,kawan macam apa aku ini ya kan bang. Aku berdoa suatu saat nanti ucapan nya yang menjadi anak yang sukses yang membuat kakek,nenek dan terkhusus ibu nya sendiri bangga pada nya agar dia tidak selalu jadi putri yang ter abaikan. Ahk,aku cengeng yah bang..masa ingat gitu aja langsung nangis" Yanti menghapus air mata nya yang menetes sembari terkekeh
"Percaya sama kuasa Tuhan,kalian berdua nanti akan sama sama sukses. Karna kalian berdua sama sama anak yang semangat nya tinggi,ok" Roger mengusap puncak kepala Yanti gemas Kau beruntung Lastri karna di kelilingi orang orang baik