Aurora, merupakan gadis cantik yang berusia 21th, dia dijual oleh Ayah kandungnya sendiri untuk menutupi kerugian perusahaanya, akibat hasutan dari ibu dan anak tirinya.
Kevin Alexander, Ceo tampan dan kaya raya, rela membayar Mahal Aurora dari Ayahnya karena ingin memilikinya.
Kevin mengikat Aurora dengan pernikahan tanpa cinta dan sebagai pelampiasan nafsunya saja.
Akankah Aurora bisa lepas dari jerat Ceo bastard itu atau justru mencintainya?
Yuk simak kelanjutan ceritanya......
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon kikoaiko, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 20
Kevin merotasi bola matanya malas melihat kelakuan kedua temannya itu.
"Urus saja wanita kalian itu, jangan menggoda istri orang lain" kesal Kevin.
"Cih, kau seperti tidak tahu kami aja" ucap Marcel,
Tidak mungkin Kevin tidak tahu wanita yang mereka bawa sudah pasti hanya wanita bayaran tidak lebih. Mereka mana mau berkomitmen dengan satu wanita.
"Tetap saja kau sudah menyewanya" ucap Kevin tak pake filter.
"Kau itu bisa tidak jangan banyak omong" kesal Felix
Kevin akhirnya memilih diam, ia memilih memakan makanan yang ada di atas meja sesekali Kevin menyuapi istrinya, untuk memanasi kedua temannya itu.
Kevin tahu kedua temannya itu iri melihat kemesraannya dengan Aurora.
Marcel yang tak terima langsung mecium bibir perempuan yang ada di sampingnya, ia berfikir kalau Kevin tidak akan berani melakukannya di depan mereka.
Tapi ternyata dugaan Marcel salah. Kevin langsung mencium bibir manis Aurora dihadapan mereka berdua. Setelah puas Kevin melepas tautan bibirnya, dan menatap temannya dengan tatapan mengejek.
Berbeda dengan wajah Aurora yang sudah memerah seperti tomat, ia tidak menyangkan suaminya akan menciumnya di hadapan banyak orang.
"Ayo kita pulang" ajak Kevin kepada sang istri.
"Kenapa pulang sekarang, kamu baru sebentar datang kesini" protes Felix yang masih ingin melihat wajah cantik Aurora, tetapi dengan kurang ajarnya Kevin justru mengajak pulang istrinya itu.
"Aku sudah tidak tahan, ingin berperang dengan istriku di atas ranjang" ucap Kevin memanasi kedua temannya.
"Kak, kita pulang dulu ya" pamit Aurora dengan suara lembutnya.
Kevin yang mendengar itu mendengus kesal, istrinya tidak tahu kalau yang ada di hadapannya saat ini adalah seorang predator.
Bukan salah istrinya juga sih, karena dia sebagai suami juga tidak memberitahu bagaimana sifat kedua temannya itu.
Saat ingin melangkah pergi, tiba-tiba ada suara langkah kaki yang mendekati mereka. Kevin dan Aurora menoleh ke arah orang tersebut yang tak lain adalah Sora.
"Kak, kamu di sini juga?" sapa Sora yang kebetulan memiliki janji dengan temannya di restoran tersebut.
"Sempit banget dunia, kemana-mana ketemunya dia lagi" gumam Aurora sambil merotasi bola matanya jengah.
"Kak kamu sama siapa?" tanya Sora mencoba ramah, Ia berharap Aurora memperkenalkan dirinya dengan kedua teman Kevin.
"Kamu punya mata kan, jelas-jelas aku bersama suamiku" ucap Aurora ketus.
Marcel yang tadinya diam mulai penasaran dengan Sora.
"Dia siapa, Vin?" tanya Marcel sambil menatap ke arah Sora.
"Kenalin kak, aku Sora adiknya kak Aurora" ucap Sora memperkenalkan diri, sambil mengulurkan tangannya ke arah Marcel.
Pria itu diam saja tidak merespon uluran tangan Sora. Sora yang malu pun segera menarik uluran tangannya kembali.
"Kak, kamu sepertinya tidak suka bertemu denganku, memangnya apa salahku? kita ini saudara kandung, meskipun beda ibu" ucap Sora dengan wajah di buat sesedih mungkin. ia sengaja ingin menarik simpati semua pria yang berada di situ.
"Bukan sepertinya, dari dulu aku juga tidak suka denganmu. Tetapi kamu yang tidak punya malu, nasih saja menggangguku" ucap Aurora membuat mata Sora berkaca-kaca.
Kevin sejak tadi hanya diam saja menyandarkan tubuhnya di sandaran sofa, menikmati drama yang di buat adik iparnya.
"Kenapa kakak selalu membenci Sora hiks, apa salah Rosa kak? yang menderita bukan cuma kamu kak, aku juga menderita karena selalu di anggap anak tiri. Padahal kita sama-sama anak kandung" Ucap Sora makin menjadi.
"Mau anak tiri kek, anak kandung kek, perlakuan mereka tak ada bedanya, mereka tetap menyayangimu. Iya kan? Jadi gak usah banyak drama, aku muak melihat air mata buayamu itu" kesal Aurora.
"Hai nona, sebenarnya kamu itu siapa? kenapa kamu memaksa Aurora untuk mengakuimu sebagai saudara" ucap Felix yang tidak mengerti dengan masalah pribadi keluarga mereka.
"Aku memang saudara kak Aurora kak, tapi sayangnya kak Rora tidak mau mengakuiku sebagai saudara. Dari dulu dia membenciku, padahal aku sendiri tidak tahu kesalahan ku apa" ucap Rosa berusaha menjelekkan Aurora di hadapan Kevin dan teman-temannya.
Felix menatap Aurora seolah menunggu jawaban dari wanita itu.
"Berhenti menatap istriku, Felix" tegur Kevin sambil melempar gulungan tisu mengenai wajah Felix.
"Dasar posesif, aku cuma ingin memastikan perkataan wanita ini benar atau tidak, itu saja." ucap Felix tidak terima.
"Kau itu bodoh sekali, apa kau tak bisa membedakan mana wanita rubah dan mana wanita yang masih murni" sahut Marcel yang mengetahui drama yang di mainkan oleh Sora. Wanita itu sengaja menjelekkan Aurora untuk menarik simpatinya.
Perempuan yang di bawa Felix dan Marcel hanya menonton saja tanpa menyahuti, mereka tak terlalu minat mencampuri urusan orang lain, mereka di bayar hanya untuk melayani Felix dan Marcel saja, selebihnya bukan urusannya.
"Tentu saja aku tahu, aku hanya ingin tahu saja sampai sejauh mana dia mampu berakting." sahut Felix tidak terima dianggap bodoh.
"Sail, ternyata mereka tidak terpengaruh.Aku sudah capek-capek mengeluarkan air mata, tapi ternyata mereka tidak ada yang percaya" kesal Sora dalam hati.
Aurora tersenyum puas melihat Sora yang di permalukan. Teman Kevin tidak seperti ayahnya, yang mudah sekali mereka pengaruhi.
"Pulanglah nona, jangan sia-siakan air mata mu itu di hadapan kami, karena kami bukan orang bodoh yang mudah di bohongi oleh wanita rubah sepertimu. Jauhi Aurora kami, jangan pernah mengusiknya lagi" tegas Felix.
"Semakin sulit saja untuk menyiksa Aurora, banyak orang yang melindunginya sekarang" keluh Sora dalam hati.
"Apa maksud kakak? aku tulus menyayangi kak Rora, aku tidak pernah menyakitinya" ucap Sora masih berusaha meyakinkan mereka.
"Sudahlah, jangan berdrama karena mereka bukan orang bodoh yang mudah kau hasut. Kali ini kau salah mencari mangsa" ucap Aurora.
Sora mengepalkan kedua tangannya erat, ia dari tadi sudah menahan amarah mendengar jawaban pedas yang di lontarkan kakaknya itu.
"Ok, untuk kali ini aku biarkan kau menang Aurora, tapi tidak untuk lain kali. Aku akan merebut tuan Kevin darimu, dan membuangmu kejalanan selayaknya gembel" ucap Sora dalam hati.
"Pergilah, aku sudah muak melihat dramamu" sentak Kevin dengan wajah dingin, yang membuat seisi ruangan itu berubah mencekam.
Tubuh Sora langsung mengeluarkan keringat dingin, tidak bisa di pungkiri memang Sora takut dengan Kevin, terlebih dengan kekuasaan yang di miliki pria itu.
"Sora pulang dulu kak, tapi sampai kapanpun Sora tetap akan menyayangi kak Rora" ucap Sora setelah itu berlalu meninggalkan meja makan mereka.
sabar dikit lagi ketika Kevin menyadari perasaannya padamu semua akan baik baik saja..