Cerita ini menceritakan tentang perjalanan kisah seorang gadis bernama Afsheera Azalea Mayesha yang mana hidupnya dipenuhi dengan banyak rahasia, walaupun dikelilingi dengan keluarga yang harmonis tidak membuat dirinya terbebas dari masalah dan ujian apalagi dalam cerita asmaranya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Izarr_14, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 3 Hari pertama sekolah
Pagi ini setelah sarapan, lea beserta kedua kakaknya. Arkan berangkat ke kantor sedangkan lea dan rayyan ke sekolah dengan mengendarai kendaraan mereka masing-masing.
Brumm..
Brumm..
Brumm..
Bunyi suara motor ninja merah memasuki gerbang sekolah dan diikuti mobil berwarna hitam keluaran terbaru, sehingga menarik perhatian seluruh siswa dan siswi yang ada disekolah tersebut.
"Wah gila, Rayyan vibesnya gak kaleng-kaleng", seru salah satu siswa.
"Uuuu, Rayyan aku cinta padamuuuu", seru siswi yang lainnya.
"Ganteng bangettt lagi masa depan gue", siswi lain menambahkan.
Banyak dari mereka yang terpesona dengan ketampanan hingga saat ini membuat mereka lupa bahwa seorang Rayyan juga memiliki sisi kejamnya, apalagi berasal dari keluarga penguasa kedua itu menambah kesan yang luar biasa.
"Tapi, itu siapa ya yang ada didalam mobil tadi?", Salah satu dari siswi bingung mempertanyakan sosok yang ada di belakang motor rayyan yang sedang mengendarai mobil tersebut.
"Iya, gue juga penasaran kayaknya anak baru deh", jawab siswi yang lainnya.
"Na, menurut lo yang ada di mobil itu lea gak sih?, soalnya mobil itu tu beriringan banget sama kak rayyan tadi". Tanya ara ke sahabatnya yang juga memperhatikan dari awal tadi.
"Hmm, kemungkinan iya itu lea tapi daripada kita bingung mending kita tunggu aja sampai dia keluar dari mobilnya deh ra". Balas yana.
Setibanya di parkiran rayyan dan lea memarkirkan kendaraannya, pagi ini lea memang berangkat menggunakan mobil keluaran terbarunya yang sempat lea minta beberapa hari lalu pada dadynya sedangkan rayyan menggunakan motor ninja merah kesayangannya.
Seperti slowmo rayyan turun dari motornya sembari membuka helm dan tak lupa mengibaskan rambutnya seraya merapikan rambut yang sebelumnya berantakan. Begitu pula dengan lea yang membuka pintu mobilnya dan turun dengan menggunakan kaca mata hitam dihidung mancungnya, rambut pirang yang panjang terurai serta seragam yang pas dengan tubuhnya membuat penampilan lea lebih sempurna. Cantik sekali memang untuk menggambarkan sosok lea pagi ini.Sembari membuka kaca matanya lea menatap gedung sekolah barunya,
"Woah gilaa, gilaa, gilaa, cantik banget", teriak salah satu siswa yang ada disana
"Bidadari darimana tuh, gila cantik banget",
"Hmm, bener lagi mimpi apa ya gue semalam bisa ngeliat cewek cantik begini", Banyak yang memuji kecantikan lea, bahkan banyak dari mereka yang terhipnotis.
Rayyan pun menghampiri adiknya dan bertanya kepada lea "Princess kamu mau kakak antar keruang kepala sekolah dulu?".
"Hmm, gak perlu kak aku bisa sendiri lagian aku juga mau ketemu dulu sama ayana dan yara udah kangen soalnya", jawab lea yang terkesan datar karena tidak mau menunjukkan kepada semua orang bahwa dirinya adalah adik dari rayyan dan bagian keluarga Byantara.
"Yaudah, kakak duluan ya kalau ada apa-apa jangan lupa hubungin kakak, kamu bisa cari kakak diruangan kakak nanti". Balas rayyan dan ditanggapi anggukan oleh lea. Rayyan meneruskan langkahnya meninggalkan lea menuju ke kelasnya.
"Huft, ayo lea mulai harimu dengan yang baik kamu pasti bisa", gumam lea menyemangati dirinya sendiri sembati mulai melangkahkan kakinya meninggalkan parkiran.
"Leaaaaa, huaaa gue rinduu banget sama lo tau gak", teriak yana sembari berlari dan memeluk lea dengan erat diikuti dibelakangnya ara berjalan santai sambil menggelengkan kepalanya melihat tingkah sahabatnya itu.
"Gak usah lebay bisa gak?, lo baru liat lea kemarin dirumahnya kalau lo lupa ege",
"Hehe ara gak boleh gitu, bagaimanapun kan yana tetap kangen lah sama lea, udah lama juga kan kita gak satu sekolah lagi sejak kejadian itu, upss maaf lea yana gak sengaja", ujar yana panjang lebar hingga membuatnya tak sadar mengungkit sedikit kejadian masa lampau itu.
"Gak papa, biasa aja kali", balas lea. Lea hanya memandang sahabatnya dengan tatapan yang sangat datar dan sedikit senyum yang sangat tipis bahkan tidak terlihat sembari melanjutkan langkahnya ke ruangan kepala sekolah.
"Lo sih udah dibilang jangan aneh-aneh ketemu lea, masih aja keceplosan na liatkan lea nya pasti bakal badmood itu", balas ara kesal mengikuti langkah lea.
"Yakan gak sengaja, maaf ya ara yana gak sengaja", sembari mengejar kedua sahabatnya itu.
Tok..
Tok..
Tok..
"Permisi", kata lea membuka pintu ruang kepala sekolah.
"Oh ya, silahkan masuk lea", kata kepala sekolah.
"Ruangan saya dimana ?", Balas lea to the point.
"Mari saya antarkan", kepala sekolah berdiri dan pergi mengantarkan lea.
"Ini lea ruang kelas kamu, masuk saja ya tadi saya sudah menyampaikan kepada wali kelas kamu", penjelasan kepala sekolah kepala sekolah.
"Permisi",
"Ya silahkan masuk, kamu siswi baru ya?", ditanggapi anggukan kepala oleh lea
" Loh kok yana ara kalian ngapain berdiri disitu? mau jadi satpam? Kembali ketempat duduk kalian", ditanggapi anggukan kepala oleh yana dan ara sembari kembali ketempat duduk mereka.
"Ayo silahkan perkenalkan diri dulu", wali kelas mempersilahkan lea memperkenalkan dirinya.
"Lea", jawabnya singkat yang membuat satu kelas melongo melihat lea tapi tidak dengan kedua sahabat lea yang mengetahui bagaimana karakter lea, mereka hanya menanggapi itu dengan senyuman.
" Hanya itu?," tanya wali kelas itu kembali. Dan lagi lagi ditanggapi anggukan saja oleh lea.
Wali kelas pun menarik napas pelan lalu menganggukan kepalanya, " Baiklah kalau begitu lea kamu bisa duduk dikursi yang dibelakang itu ya, itu yang masih kosong karena pemilik kursi itu belum kembali sementara kamu saja yang menempati", ujar guru tersebut kepada lea
"Dan satu lagi lea kalau ada apa-apa jangan sungkan ya bertanya kepada ibuk, kamu bisa memanggil saya dengan ibuk yaya saja", tambah buk yaya kepada lea.
"Baik", setelah itu lea melangkahkan kakinya ke tempat yang ditunjukkan kepadanya.
Kelas pagi ini berjalan dengan lancar, hingga tak terasa bel tanda istirahat berbunyi membuat anak-anak berhamburan pergi kekantin.