NovelToon NovelToon
Tangisan Istri Muda

Tangisan Istri Muda

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikahmuda / Poligami / Lari Saat Hamil / Selingkuh / Pelakor / Penyesalan Suami
Popularitas:4.9k
Nilai: 5
Nama Author: Erna BM

Pernikahan Arya dan Ranti adalah sebuah ikatan yang dingin tanpa cinta. Sejak awal, Arya terpaksa menikahi Ranti karena keadaan, tetapi hatinya tak pernah bisa mencintai Ranti yang keras kepala dan arogan. Dia selalu ingin mengendalikan Arya, menuntut perhatian, dan tak segan-segan bersikap kasar jika keinginannya tak dipenuhi.

Segalanya berubah ketika Arya bertemu Alice, Gadis belasan tahun yang polos penuh kelembutan. Alice membawa kehangatan yang selama ini tidak pernah Arya rasakan dalam pernikahannya dengan Ranti. Tanpa ragu, Arya menikahi Alice sebagai istri kedua.

Ranti marah besar. Harga dirinya hancur karena Arya lebih memilih gadis muda daripada dirinya. Dengan segala cara, Ranti berusaha menghancurkan hubungan Arya dan Alice. Dia terus menebar fitnah, mempermalukan Alice di depan banyak orang, bahkan berusaha membuat Arya membenci Alice. Akankah Arya dan Alice bisa hidup bahagia? Atau justru Ranti berhasil menghancurkan hubungan Arya dan Alice?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Erna BM, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Episode 31 Hanya Vino Yang terbaik

Arya mendongak menoleh ke wajah Vino. "Dengan Alice dan Devan" jawab Arya. 

Selain dengan Alice dan Devan, siapa lagi?"

"Waktu itu ada kedua anak aku, si Shela dan Dela. Dia bilang mau ikut pekerjaan rumah. Kebetulan ada di tempat ini. Aku menyuruh mereka makan. Sedangkan Aku dan Devan juga Alice bermain-main bersama ikan di kolam," jelas Arya. 

Vino memicingkan sebelah matanya. Anak-anakmu memang masih kecil. masih di sekolah dasar. Tapi segala cara Ranti tidak berhenti. Mungkin saja Ranti ingin meracuni Alice. Akhir Devan yang kena"

Ucapan Vino seolah menusuknya hingga ke hati Arya.  "Apa iya anak-anakku sudah di ajarkan menjadi antagonis? Itu tidak mungkin Vin... "

Vino mengerutkan keningnya. "Kenapa tidak kau periksa lebih lanjut. Dia masih kecil. Jangan di diamkan seperti itu!"

Arya menggeleng, "Aku ingin bertindak, tapi terhalang oleh biaya Vin. Aku pikir tunggu bulan depan gajian, aku akan bawa Devan ke dokter... '

"Gila kamu yah... ini harus secepatnya di bawa. Jangan di tunda lagi. Soal biaya tinggal bilang ke aku. Pokoknya aku gak mau tahu, besok kau harus bawa anakmu ini ke dokter spesialis. Dan sebaiknya kamu cek sendiri. siapa tahu disana ada CCTV nya"

Arya menunduk. Rasanya ia sudah banyak membebani Vino. "Aku gak enak sama kamu Vin. Kamu sudah banyak menolong aku"

"Arya, aku kenal kamu sudah lama. Jadi buat apa sungkan. kita lebih dari saudara"

Arya memeluk tubuh Vino Dengan mata berkaca-kaca. "Terima kasih Vin... Aku gak tahu bagaimana kalau gak ada kamu"

"Sudahlah.Kalau urusan anak, nomor satu. Kau harus bilang sama aku.

Arya kembali bergegas ingin pulang. "Aku pulang dulu"

"Hati-hati" Ucap Vino memandang kepergian Arya dan Devan. 

Arya baru saja menapakkan kakinya ke dalam rumah ketika mendapati dua sosok berdiri di balik pintu. Shela dan Dela, putrinya dari pernikahannya dengan Ranti, menatapnya dengan wajah yang sulit diartikan. Ia terkejut melihat mereka di sini. Rumah ini adalah milik mama Alice, istri keduanya.

Arya menghela napas dalam-dalam. Ada kekhawatiran yang berkelebat di pikirannya, tapi ia segera menepisnya. Ia tak ingin berpikir buruk tentang anak-anaknya. Mereka tetap darah dagingnya, dan ia percaya mereka datang dengan niat baik.

“Masuklah,” katanya, mempersilakan mereka.

Shela dan Dela melangkah masuk dengan hati-hati. Mata mereka menyapu sekeliling rumah sederhana yang cukup nyaman itu. Sepertinya mereka tahu benar bahwa ini adalah rumah Alice, namun tidak ada ekspresi tidak suka di wajah mereka.

Arya menatap putrinya bergantian. Ia ingin memastikan bahwa mereka baik-baik saja. Setelah menarik napas panjang, ia memutuskan untuk berbicara langsung.

“Shela, Dela... Mulai besok Papa mau pindah ke rumah kontrakan. Jadi kalau kalian ingin bertemu, lebih baik datang ke rumah kontrakan saja, ya.”

Kedua gadis itu tidak langsung merespons. Arya melanjutkan, “Ini sudah malam. Sebaiknya Papa antar kalian pulang ke rumah Mamamu.”

Shela langsung menggeleng. “Tidak usah, Pa. Kami bisa pulang sendiri tanpa diantar.”

Arya menatapnya dalam-dalam. Sikap Shela cukup tegas, seperti ibunya. Ia ingin menolak, tapi tidak ingin membuat situasi menjadi canggung.

"Baiklah, tapi hati-hati di jalan," katanya akhirnya.

Di luar rumah, tanpa sepengetahuan Arya, Ranti sudah menunggu di dalam mobil. Ia mengamati dari kejauhan dengan penuh perhatian. Matanya tajam, seolah ingin memastikan sesuatu.

Dela, yang sejak tadi lebih banyak diam, akhirnya angkat bicara. “Nanti Papa kasih alamatnya, ya? Kalau kami kangen, kami bisa main-main ke sana.”

Arya tersenyum kecil. “Tentu, Papa pasti kasih tahu alamatnya.”

Mereka bertiga berbincang sejenak. Arya berusaha membuat suasana tetap hangat meskipun ada sedikit rasa canggung. Alice tidak ada di rumah saat ini, dan mungkin itu yang membuat suasana sedikit lebih leluasa.

Setelah beberapa saat, Shela dan Dela berpamitan. Arya mengantar mereka sampai ke depan pintu, memastikan mereka benar-benar pergi dengan aman. Ia berdiri di teras, memperhatikan punggung kedua putrinya yang menjauh.

Saat mereka keluar dari halaman rumah, Ranti yang sudah menunggu langsung membuka kaca mobilnya. “Bagaimana?” tanyanya dengan nada ingin tahu.

Shela menatap ibunya sekilas, lalu menjawab, “Papa mau pindah ke rumah kontrakan. Dia bilang kita bisa main ke sana kapan saja.”

Ranti menyipitkan matanya. Ada sesuatu yang berputar dalam pikirannya. Ia tersenyum tipis, tapi bukan senyum yang tulus.

"Bagus," katanya pelan. "Kalian sudah tahu apa yang harus dilakukan, kan?”

Shela dan Dela saling bertukar pandang sebelum akhirnya mengangguk pelan.

    _________________

Malam itu, Arya duduk di ruang tamu, merenungi pertemuannya dengan kedua putrinya. Ada sesuatu yang mengusik pikirannya, tapi ia tidak tahu apa. Ia hanya berharap bahwa mereka benar-benar datang hanya untuk bertemu dan bukan karena alasan lain.

"Mas Arya? Sudah lama pulang yah?" Alice, mamanya, dan Devan sudah berdiri di hadapan Arya. 

Sontak saja Arya terkejut mendengar sapaan Alice. Hana, Mama Alice hanya tersenyum. "Oke, mama masuk dulu ya" 

"Iya ma, mama istirahat dulu yah," Alice menepuk lengan hana sambil menuntun Devan. 

Arya tersenyum memgajak Alice duduk di sampingnya. "Kamu darimana sayang?"

"Aku sama mama habis hadirin nikahan tetangga mas. Oh iya, maaf yah. Aku belum sempat kasih tahu kamu tadi"

"Yah gak apa-apa. Hehehe.... " Tangan Arya mengacak-acak rambut Alice. 

"Alice, aku sudah mendapatkan kontrakan. Besok kita pindah dari sini yah. Gak enak tinggal di rumah mama terus"

"Dimana Mas?"

"Gak jauh kok dari sini," ucap Arya. "Sekarang kita tidur yuk" Arya mengajak Alice masuk ke dalam kamar. Tapi Alice menolak. 

Arya menoleh ke Alice bingung. "Kenapa?"

"Ada yang mau aku sampaikan sama kamu Mas" 

Arya mengerutkan keningnya. "Sepertinya ada yang serius?"

Alice tersenyum lebar. "Dua rius justru Mas"

"Ada apa sih? Coba katakan"

"Kamu pasti penasaran yah Mas? Kita bicara di kamar saja mas" Alice melangkah ke kamar. Arya mengikuti dari belakang. 

Alice duduk di tepi tempat tidur dengan gelisah, tangannya meremas ujung gaun tidurnya. Hatinya berdebar kencang, bukan karena takut, tetapi karena kebahagiaan yang membuncah sekaligus rasa cemas tentang bagaimana Arya akan bereaksi. Ia mengusap perutnya yang masih datar, tetapi di dalamnya sudah tumbuh kehidupan baru—anak mereka.

 Senyuman Arya terukir saat melihat Alice duduk di tepi ranjang. 

"Kamu mau tidur?" tanyanya lembut, berjalan mendekati istrinya.

Alice menggeleng, lalu menepuk tempat di sebelahnya. "Aku ingin bicara sesuatu. Tapi aku takut,"

Arya duduk, menatapnya dengan penuh perhatian. "Ada apa? Dari tadi mau bicara, tapi gak bicara juga"

1
💘Ƴᾰуᾰ💘✨
😥🤧 kasian sekali Alice
💘Ƴᾰуᾰ💘✨
aku mampir, vote + Subscribe 😘
Bayangan Cinta: Terima ksih kk
total 1 replies
💘Ƴᾰуᾰ💘✨
anaknya gak bersalah, duh si Ranti gak punya hatii 😓😓
💘Ƴᾰуᾰ💘✨
duh kasian Alice 😭😭 nikah malah jadi orang ketiga
Vhieendriee Qubil
ceritanya bikin penasaran ,,, btw kasian bgt si Alice disangka pelakor padahal dia tidak tau laki2 yang menikah dngannya sudah beristri
Soraya
bukannya Alice dh pergi ya, trus Arya juga bodoh masih percaya aja sm Helena mike juga kakak nya kok diem aja adiknya dijahatin
Ina Karlina
ya Alice pergilah jangan memaksa kan diri hidup dengan orang yg berhati jahat..dan s Arya juga ga jelas
Ina Karlina
Alice kenapa kamu tidak pergi saja
Soraya
gak masuk akal thor masa langsung hamil lagi
Ina Karlina
huh dasar laki laki oon
Soraya
Helena menjerumuskan Arya pdhal Arya adlah adiknya walaupun cuma adik ipar
Soraya
knpa Alice gak nelpon suaminya sih
Ina Karlina
Duh kasian sekali nasibnya Alice di bohongin laki laki yang dia anggap pahlawan..ini yang salah siapa coba
Soraya
ku mampir thor
Bayangan Cinta: Terima kk sudah mampir/Pray/
total 1 replies
Khusnul Fatonah
baru kali ini Nemu cerita yg masih ori belum ada yang baca/Smile/
Bayangan Cinta: iya kak, baru hari ini update/Pray/
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!