Apa itu kekuatan ? Apa itu bakat ? Dan apa itu keistimewaan ? Jika kamu memiliki kekuatan besar atau bakat dalam dirimu, apa yang akan kamu lakukan ? Menggunakannya untuk kebaikan, atau sebaliknya ?
"Memiliki kekuatan besar maka datanglah tanggung jawab yang besar." kurang lebih seperti itu kata-kata dari Ben Parker, meskipun hanya karakter fiksi, tapi kata-katanya sangat tidak biasa. Dan sekarang, cerita ini akan menceritakan kisah orang-orang yang luar biasa.
Note : update 2 hari sekali.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ryn_Frankenstein, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 14 : Goldwing, Chapter 01.
.
Tahun 2030, Indonesia, di Kota Y.
Terlihat seorang pemuda tengah mengendarai motor bebek menelusuri jalan raya dan melewati bangunan di kota. Dirinya tengah bekerja sebagai kurir paket dan sekarang ia sedang mengantarkan sebuah paket ke tempat yang alamatnya cukup asing baginya, karena ia harus melewati hutan, bahkan beberapa kali melewati taman pemakaman umum.
Hari semakin sore, dan pemuda itu belum menemukan alamat tersebut. Karena hari sudah akan gelap, mau tak mau ia akhirnya memilih untuk putar balik, karena tak ingin ambil resiko ketika melewati tempat yang sepi. Setelah beberapa saat kemudian, sesuatu yang ia khawatirkan benar-benar terjadi, pemuda itu tersesat. Hari perlahan gelap, pemandangan jalan dalam hutan mulai tak terlihat.
Ada rasa sedikit takut dalam hatinya, tapi tetap ia lakukan agar bisa pulang. Dalam hatinya ia mengumpat, bisa-bisanya hanya mengantarkan sebuah paket saja bisa membuatnya tersesat dalam hutan, ditambah tak ketemu alamatnya. Tiba-tiba mesin motor bebeknya mati, nasibnya tambah apes lagi, bukan mesinnya yang bermasalah, melainkan bahan bakarnya sudah habis.
Pemuda itu ingin sekali berteriak dengan kata kasar, tapi jelas itu tak mungkin, berteriak kata kasar dalam hutan bisa-bisa ada mengundang mahluk yang tak diinginkan. Bukannya tak percaya, tapi emang kenyataannya seperti itu, seakan-akan sudah jadi adat atau ajaran para leluhur yang sudah tertanam dalam hati semua manusia.
Pada akhirnya, pemuda itu berjalan sambil menuntun motornya, dalam hatinya ia mengumpat kata-kata kasar. Setelah lama berjalan sambil menuntun motornya, tiba-tiba ia indra pendengarannya menangkap sebuah suara asing, karena suara itu terdengar seperti syair yang dinyanyikan oleh banyak orang. Karena penasaran, ia segera meninggalkan motornya dan mencari sumber suara tersebut.
Dalam hatinya ia ada rasa sedikit lega, dan harapan, semoga ia bisa bertemu dengan orang-orang ini. Ia mulai berfikir positif, bila ada suara orang banyak di dalam hutan, kemungkinan mereka tengah camping dalam hutan. Setelah beberapa saat kemudian, ia menemukan mereka karena terlihat cahaya api unggun, tapi seketika ia langsung bersembunyi di balik pohon sambil menutup mulutnya dengan kedua tangannya.
Sangat tak bisa dipercaya, karena ia melihat sebuah rombongan orang dengan berpakaian jubah keemasan, dan entah berapa jumlah mereka, yang jelas sebelum bersembunyi, ia melihat orang-orang berjubah itu tengah berdiri dan melingkari sebuah api unggun yang menyala-nyala di tengah mereka. Melihat sekali saja, sudah dipastikan kalau mereka ada sekumpulan sekte yang misterius.
Jadi suara-suara yang ia dengar rupanya adalah syair yang dinyanyikan oleh orang-orang itu. Sangat diluar dugaan, bisa-bisanya ia menemukan aktivitas yang jarang temui oleh banyak orang. Ia paham aktivitas mereka, karena ia pernah mendengar dan melihat informasi dari acara TV dan internet. Dan sekarang ia menemukannya disaat yang tak terduga, rasa ingin sekali cepat-cepat pergi dari tempat ini.
Ingin melihat keadaan, pemuda itu berniat untuk mengintip, baru saja mengintip, ia langsung terkejut, dan itu membuat tubuhnya jatuh ke tanah karena reflek. Bagaimana bisa terkejut ? Tiba-tiba saja di depan kedua matanya sudah ada orang berjubah itu sudah menatapnya. Dia segera bangkit untuk lari, karena orang berjubah keemasan ini mendekat dan akan meraihnya.
Sayangnya dari belakangnya sudah ada seorang berjubah lainnya, dan itu berhasil sudah membuatnya tak bisa melarikan diri. Kini pemuda itu dibawa oleh mereka berdua dengan cara diseret paksa mendekati perkumpulan orang-orang berjubah keemasan itu. Pemuda itu berontak, rasa takutnya mulai muncul, ia sudah memikirkan dirinya akan dijadikan sesembahan atau dikorbankan.
Kini ia sudah diikat, dia dipaksa berdiri menghadap api unggun yang tengah membesar setelah diberi semacam bubuk olah salah satu dari mereka. Ia tak bisa melihat wajah orang-orang ini karena menggunakan topeng emas polos. Dalam hatinya kenapa mereka semua berpenampilan keemas-emasan ? Pemuda itu lalu mendengar suara nyanyian orang-orang ini yang sangat asing.
Tiba-tiba dari api unggu keluarlah bola cahaya, lalu membentuk sesosok mahluk layaknya manusia tapi memiliki sepasang sayap di punggungnya. Anehnya kepala sosok ini seperti burung, sayangnya tak begitu jelas rupa atau gambarannya seperti apa karena terlalu terang. Tiba-tiba semua orang berjubah ini bersujud ke sosok tersebut.
Hanya pemuda itu saja yang berdiri, bukannya tak bisa duduk atau lari selagi semua orang tengah sibuk sujud, karena tali yang mengikatnya sangatlah erat. Karena tak bisa berbuat apa-apa, ia hanya bisa memandangi sosok bersayap itu dengan tatapan serius, bukannya pasrah, tapi hanya ini yang bisa ia lakukan sebagai simbol kalau dirinya melawan dan tak takut.
Sosok bersayap itu mendekatinya, tiba-tiba ia menjadi butiran layaknya debu yang bercahaya. Tak diduga, butiran cahaya itu langsung masuk ke dalam tubuh pemuda itu, tentu saja pemuda itu terkejut bukan main. Buka merasakan rasa sakit, ia mulai merasakan sesuatu dorongan dari dalam tubuhnya. Tiba-tiba cahaya muncul dari punggungnya dan berubah jadi sepasang sayap keemasan dan melubangi pakaian belakang.
Dan juga kepala manusianya berubah menjadi kepala burung. Disamping itu, ia berhasil memutuskan tali yang mengikat tubuhnya karena ia juga merasakan kekuatan besar yang mengalir dalam tubuhnya. Disamping itu, tubuhnya mulai berotot besar dan berhasil membuat pakaian pemuda itu robek dan hanya menyisakan celana jeansnya saja, meski tak rusak sepenuhnya.
Kini pemuda itu benar berubah menjadi sosok manusia setengah burung, layaknya manusia setengah burung. Semua orang-orang berjubah itu mulai berdiri dan memberikan syair asing dengan nada gembira, yang menandakan mereka menyambut siluman burung ini. Tiba-tiba siluman setengah burung itu berteriak ke arah orang-orang berjubah itu, dia terlihat marah, entah bagaimana alasannya.
Setelah berteriak marah kepada orang-orang itu, lalu mereka kebingungan, kenapa sosok yang mereka panggil marah padanya ? Padahal mereka yang telah memanggil jiwa untuk bangkit. Sosok siluman itu menjawab, dirinya tak suka tidur panjangnya diganggu, dirinya tak ingin dibangkitkan, karena dirinya sudah tiada, maka ia sudah tak punya urusan dengan kehidupan di dunia fana.
Sungguh diluar dugaan, sosok yang selama ini mereka puja, ternyata memiliki pemikiran seperti itu. Tak terima, mereka segera memberikan kata-kata, disisi manusia setengah burung itu, mulai kehabisan kesabaran, ia sangat paham orang-orang ini, karena di zamannya dulu, ada sekumpulan orang yang suka memberikan kata-kata sesat.
Tak ingin berlama-lama, ia segera bergerak cepat dan membunuh mereka. Panik,tentu saja mereka panik, meski sudah berusaha melarikan diri, tapi itu usaha yang sia-sia, pada akhirnya orang-orang tersesat ini mati setelah berhasil memanggil roh dari sosok siluman burung yang melegenda dalam cerita yang dipercaya oleh beberapa kepercayaan.
Siluman burung kini ia berdiri di tengah-tengah mayat orang-orang aneh yang telah ia bunuh, lalu ia berteriak ke arah langit. Tiba-tiba tubuhnya bercahaya emas, lalu melebar seakan-akan meledak dan membuat hembusan angin yang cukup besar. Setelahnya, tubuhnya kembali menjadi sosok pemuda itu lagi, lalu dia pun terjatuh ke tanah tak sadarkan diri.
.....
Hari telah pagi, terlihat seorang pemuda terbangun dari tidurnya. Baru buka mata, ia langsung terkejut bukan main, karena dirinya berasa di dalam hutan.
"Hah..., dimana ini ?" ucapnya terkejut.
Setelah diingat-ingat, ia baru menyadari kalau dirinya akan dijadikan tumbal. Ia pun merasa lega setelah melihat-lihat tubuhnya baik-baik saja meski pakaiannya robek. Baru juga akan pergi, ia terkejut lagi, karena melihat banyak mayat dari orang-orang sesat.
"Mereka mati ?" gumamnya.
Tak ingin berurusan lagi dengan mereka yang sudah tak bernyawa, ia memilih pergi begitu saja, dan segera mencari motornya.
"Nah ini motorku, gara-gara kau, aku jadi dapat sial." ucapnya sambil menepuk keras jok motornya.
"Eh, siapa itu ?" gumamnya bertanya-tanya sambil menyipitkan kedua matanya.
30 meter dari tempatnya, terlihat 3 sosok orang-orang berjubah aneh lagi ke arahnya. Melihat dari jumlahnya saja, pemuda itu udah bisa menebaknya, kalau mereka pasti bagian dari sekte misterius yang sama dengan tadi malam, dalam benak pemuda itu berfikir, kalau mereka tak mati, berarti mereka orang lain yang baru datang.
Ketiga orang itu berhenti langkahnya dan menatapnya, lalu mereka langsung bergerak untuk berlari ke arahnya.
"Sial...!!"
Melihat mereka berlari datang ke arahnya, pemuda tak punya pilihan, ia segera pergi meninggalkan motor kesayangannya. Dan yang benar saja, ketiga orang itu benar-benar mengejarnya, pemuda itu terus berlari dalam hutan tak peduli dirinya berlari ke arah mana.
"Aaaagggrrhhh....!! Persetan kalian semuanya....!!" pemuda itu mengumpat keras di dalam hutan.
Dia sudah tak peduli dirinya berteriak di dalam hutan, yang terpenting saat ini adalah dirinya harus terus menjauh dari ketiga orang sesat itu. Pada akhirnya, ia berada di jalan buntu, yang dimana dirinya kini berdiri membelakangi jurang sangat dalam. Sekarang, ketiga orang itu berjalan mendekatinya.
"Hei..., Hei..., aku gak tau siapa kalian, bisakah kita ngobrol-ngobrol di tempat lain. Disini gak nyaman soalnya." ucap pemuda itu.
"Tak perlu tempat untuk mengobrol, disini sudah cukup buat bunuh kau."
"Loh, apa salahku ?" balas pemuda itu dengan menunjukan dirinya.
"Karena kami tak butuh orang asing di tempat kami, jika ada orang asing, maka harus kami hilangkan, tanpa ada sanksi."
"Kalian sebenarnya sekte mana sih, semalam aku hampir dibuat tumbal, dan sekarang kalian tiba-tiba datang ingin bunuh aku." balasnya.
"Tumbal..?" sahut mereka bertiga dengan nada heran.
"Ya, tapi aku gak tau gimana setelahnya, aku bangun-bangun sudah pagi dan melihat orang-orang sekte kaya kalian suda tak bernyawa." kata pemuda itu memberi penjelasan.
"Teman kami...."
"Mati ??"
"Owh, kalian gak tau ya ? Aku juga gak tau kenapa mereka bisa mati." kata pemuda itu.
Tiba-tiba ketiga orang sesat itu langsung memberi tatapan tajam ke arah pemuda itu. Dari penampilannya saja sudah bisa ditebak, salah satu dari mereka bersuara. "Kau harus mati."
Mereka bertiga pun berjalan perlahan ke arah pemuda itu. Disisi lain si pemuda, ia menjadi panik, jelas kali ini ia tak bisa selamat, di depan ada 3 orang dari sekte sesat, kalau mundur dirinya jelas jatuh ke dalam jurang.
"Terbang...!"
Tiba-tiba ia mendengar suara asing yang berbisik di telinganya.
"Terbanglah..!!"
"Siapa itu ?" ucap pemuda itu kebingungan melihat ke segala arah, sontak membuat ketiga orang sesat terhenti dan memandangnya dengan bingung.
"Terbang...!! Gunakan kekuatanku."
Lagi-lagi ia mendengar suara aneh yang menyuruhnya terbang, tapi kali ini dengan tiga kata.
"Terbang apaan ? Aku ini manusia. Mana ada manusia bisa terbang ?" ucap pemuda itu kebingungan.
"Nanti aku jelaskan, untuk sekarang, kau fokus, pusatkanlah kekuatanku ke punggungmu."
Lagi dan lagi suara asing itu, entah percaya atau tidak, dengan berat hati pemuda itu lakukan. Baginya, nasibnya sedang membingungkan, dirinya lagi bahaya, kini ia mulai mendengar suara aneh. Mungkin inilah saatnya ia terbang meninggalkan raganya setelah mati.
Tiba-tiba ketiga orang sesat itu berlari ke arahnya, dan itu membuat pemuda itu terkejut, setelahnya tanpa disengaja dirinya mundur. Hingga akhirnya dia terjatuh ke dalam jurang.
"Aaaaaaaaa....!!" teriaknya.
"Fokus...!! Jika tidak kau akan benar-benar mati."
Suara asing itu lagi-lagi terdengar, tapi kali ini suara sangat tegas. Pemuda itu pun mulai berusaha fokus, dan benar saja, cahaya berkilauan muncul di belakang punggungnya. Lalu cahaya itu mulai berubah manjadi sepasang sayap di punggungnya.
Seketika kedua sayap itu bergerak dengan semestinya, dan yang benar saja, pemuda itu berhenti jatuh, yang ada dirinya malah melayang di udara. Dengan perlahan dirinya terbang naik.
"Loh, apa ini, aku punya sayap ?" ucap si pemuda itu.
"Itu karena di dalam tubuhmu masih ada sisa kekuatanku yang tertinggal. Meski bagian kecilnya saja, tapi ini sudah luar biasa."
"Hah...? Apa ?" tanya si pemuda, tiba-tiba kedua sayapnya di punggungnya berhenti bergerak. Lalu dirinya jatuh kembali ke dalam jurang.
"Aaaaaaa....!!"
"Fokus...!! Atau kau ingin mati."
Pemuda itu kembali fokus, setelahnya kedua sayapnya bergerak lagi dan membawanya terbang naik ke atas.
"Sebenarnya, siapa kamu ? Dan dimana kamu sedangkan suaramu tepat di telingaku." ucapnya sambil naik terbang ke atas.
"Nanti akan aku jelaskan. Untuk sekarang, ikuti arahan ku bila kau ingin pergi selamat dari tempat ini."
Sementara disisi ketiha orang berjubah aneh kini tengah pergi menjauhi jurang, pikir mereka bahwa pemuda yang mereka kejar telah jatuh dan mati di dasarnya. Tiba-tiba sebuah siluet datang dan menabrak salah satu dari mereka dan membuatnya jatuh setelah menghantam sebuah pohon dengan keras.
Kedua orang sesat itu terkejut bukan main, karena melihat sosok pemuda yang dikira mereka telah jatuh kini tengah terbang di pandangan mereka. Pemuda itu mendarat dan menatap tajam ke arah mereka berdua, dan berjalan ke arah mereka.
Melihat kedua sayap emas di punggung pemuda itu seketika kedua orang itu langsung bersujud. Melihat itu sontak membuat si pemuda itu mengeruk dahinya. "Kenapa mereka malah bersujud, hei aku bukan Tuhan...!!"
Mereka mendongak dan mengubah posisi mereka menjadi berlutut. "Wahai yang pejuang yang mulia, kami adalah pengikut setiamu."
"Hah...?"
Tiba-tiba telinga pemuda itu mendengar suara anehnya lagi. "Mereka mungkin bagian dari sekte aneh yang memuliakan sosokku di masa lalu."
"Akan aku jelaskan nanti, untuk sekarang, kita harus singkirkan orang-orang seperti mereka. Lagi pula sedari dulu sang pejuang juga tak menyukai dengan kelompok mereka." lanjutnya.
Pemuda itu menganggukkan kepadanya, lalu ia tersenyum jahil. "Apa benar kalian pendukung setiaku ?"
"Benar sekali tuan." jawab salah satu dari mereka.
"Sedari dulu, semenjak dirimu berjaya, organisasi ini selalu setia memujamu." jawaban dari temannya.
Pemuda itu masih tersenyum jahil, lalu ia membalas. "Jika kalian benar-benar setia padaku, maka lompatlah ke dalam jurang itu."
Tiba-tiba senyumannya memudar melihat kedua orang itu berdiri, dan berbalik arah, setelahnya pun berlari. "Eh, eh.., kalian mau keman-..."
Pemuda itu tak menyelesaikan kalimatnya karena membeku setelah melihat kedua orang sesat itu benar-benar melompat ke dalam jurang yang tadi.
Suara asing tadi bersuara lagi. "Hohoho, caramu sederhana sekali, tapi layak diberi pujian."
.
.
.
.
.
.
Bersambung.....