Afkar kaivan, seorang pria tampan yang mengalami kecelakaan mobil saat pulang kantornya. kecelakaan itu mengakibatkan Afkar koma di rumah sakit.
tubuhnya memang terbaring koma di ranjang rumah sakit dengan berbagai alat terpasang di tubuhnya. namun arwahnya berkeliaran mencari gadis yang memiliki gelang bintang.agar arwahnya bisa kembali ke tubuhnya dan dirinya bisa hidup kembali.
apakah Afkar berhasil menemukan gadis itu untuk mengambil gelangnya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Clarissa19, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
ep 7
Hari ini adalah hari Minggu. zelin bangun jam sepuluh, untung masih libur jadi bisa berleha leha sebelum besok kembali bekerja.
Pagi ini dia bangun dengan tenang karena tidak ada varel maupun Afkar di rumahnya. entah jam berapa kedua arwah itu pergi.
Zelin berjalan ke dapur untuk menyiapkan sarapan untuk dirinya sendiri. dia menatap kulkasnya yang sudah rusak.
" apa gw beli hari ini aja ya? Sekalian ke mall untung ada duit, udah lama nggak beli baju baru" gumam Zelin.
Sepertinya sudah 2 tahun ini dia tidak membeli baju baru. Jadi untung ada duit dari afkar dia harus membeli banyak baju. Ah! Zelin juga cewek biasa yang hobi berbelanja, hanya saja terhalang ekonomi.
Zelin segera memakan sarapannya lalu bergegas untuk mandi dan bersiap untuk pergi. dia tidak ingin berlama lama nanti keburu siang.
•\=\=\=\=•
" itu adik Lo?" tanya varel pada Afkar.
Yaa, saat ini mereka sedang berada di ruang rawat Afkar. Dan di sana ada ana yang sedang membersihkan tubuh afkar. afkar menatap haru adiknya itu. ana setiap hari menyempatkan dirinya untuk kesini.
" iyaa, dia adik gw" jawab afkar.
" cantik juga adik Lo" celetuk varel.
Afkar menyipitkan matanya kearah varel. dia menatap tajam teman baru nya itu " playboy banget ya Lo"
" gw bilang cantik, bukan tertarik" ujar varel " Lo juga bilang Zelin cantik" lanjutnya.
Afkar memalingkan wajahnya lalu kembali menatap ana. Sebenarnya dia sudah sangat bosan menjadi arwah selama 3 hari ini. dia pengen cepat cepat hidup normal lagi.
" Lo bosan nggak jadi arwah?" tanya Afkar.
Varel mengeleng" nggak, soalnya ada Zelin " jawabnya Santai.
Afkar memutar manik matanya. Varel ini terlalu bucin, padahal jika dia menjadi manusia lebih mungkin untuk dia mendapatkan Zelin.
tadi afkar habis dari acara wisuda ana. Dan habis dari sini dia kesini dan kebetulan varel juga disini. kata varel sih bosan sendirian jadi butuh temen.
" oh ya, gw pernah lihat seseorang yang memakai gelang yang ada liontin bintang berwarna biru" ujar varel tiba tiba membahas hal yang lain.
" siapa?" tanya Afkar tidak sabar. dia akan menemui gadis itu segera.
" kalo gw kasih tahu lo bakso lakuin apa sama tu cewek?" tanya varel menatap Afkar serius.
" tentu aja gw ambil geleng itu lah " jawab Afkar.
Memang nya apa lagi? tujuan dia kan memang untuk mengambil gelang tersebut agar dia bisa kembali ke raganya.
" kalo orangnya nggak mau ngasih?" tanya varel yang sama persis seperti pertanyaan Zelin kemaren.
" ambil paksa tentunya" jawab Afkar.
Varel terdiam sejenak " kalo gitu gw nggak bisa kasih tahu Lo, karena gw yakin cewek itu nggak mau ngasih gelangnya ke elu"
kening Afkar berkerut binggung. dia menatap varel heran " Ko Lo yakin?" tanya Afkar.
" kak, ana pulang dulu ya. Kakak cepat bangun" ujar ana membuat obrolan mereka terhenti sejenak.
ana berdiri lalu segera keluar dari ruangan tersebut menyisakan afkar dan varel di sana.
" jawab pertanyaan gw" ujar afkar
" karena gw pernah nanya sama dia seberapa berartinya gelang itu untuk dia" jawab varel.
Afkar menatap tubuhnya yang terbaring lemah di atas ranjang. apa jalanya untuk hidup sesusah itu? Apa dia ada kemungkinan untuk hidup lagi?
Afkar tidak bisa membayangkan jika dirinya beneran tidak bangun. Ana pasti sangat merasa bersalah seperti yang di katakan tempo hari. Afkar tidak bisa membuat ana hidup dalam rasa bersalah.
" kasih tahu aja siapa ceweknya, gw bakal bicara baik baik sama dia" ujar Afkar.
Varel mengeleng" gw nggak bisa " ujarnya
" dia ada di kota ini juga?" tanya Afkar.
Varel mengangguk" iyaa"
itu berarti tidak akan sulit bagi Afkar untuk bertemu dengan cewek tersebut. dia hanya perlu melihat semua pergelangan tangan orang orang yang lewat di sekitarnya.
•\=\=\=\=\=\=•
Sore ini Afkar sedang berada di sebuah taman yang terdapat banyak orang orang yang berlalu lalang. ada yang datang sendiri, bersama teman dan juga ada yang bersama pacarnya.
Afkar mengelilingi taman tersebut melihat pergelangan cewek cewek yang ada di sana berharap menemukan cewek yang memakai gelang yang dia cari.
" ko susah ya" gumamnya sambil terus berjalan di sekitar taman itu.
Afkar terus mengelilingi taman yang tidak terlalu luas dan tidak terlalu kecil juga. namun cukup melelahkan karena orang orang datang bergantian.
Afkar tidak ingin menyerah, dia terus mencari sampai hari yang tadinya terang kini berubah gelap dan taman mulai sepi hanya tersisa beberapa orang saja.
" coba cari besok aja deh" ujarnya lalu menghilang dari sana.
•\=\=\=\=•
" zel gw serius, nggak lama lagi gw bakal kembali. gw pasti bakal lupa sama Lo" ujar varel serius.
namun Zelin malah menanggapinya dengan santai seolah itu bukan sesuatu yang harus di permasalahkan.
" bagus dong, Lo bisa hidup dengan normal lagi" ujar zelin " lagian ngapain juga Lo ingat gw?"
" karena gw cinta sama Lo, gw pengen saat gw bangun nanti gw bisa tetap dekat sama Lo" ujar varel kesal karena Zelin tidak peka.
Zelin terdiam, dia menatap heran pada varel. Dia tidak salah dengar? arwah di depannya ini menyukai nya? Yang benar saja! apa yang menarik darinya? Bahkan tidak ada satu cowok pun selama ini yang mencintainya. Zelin terbiasa hidup sendirian.
" nggak usah ngaco deh rel" ujar zelin tidak percaya.
Dia bukannya tidak percaya cinta, tapi tidak percaya jika ada yang mencintai nya. Dari SD dia terbiasa hidup terlantar sendirian dan kesepian.
saat dia SMP dia tidak memiliki teman satupun karena dia anak beasiswa yang miskin. baju sekolahnya pun kucel uang jajannya hanya 2 ribu sehari. karena itu dia tidak memiliki teman dan terbiasa sendiri.
Dulu pulang sekolah dia mengumpulkan plastik sampah yang bisa di jual. dan uang nya di gunakan untuk bertahan hidup.
zelin tidak percaya makan nasi dulu. dia hanya makan roti setiap hari. Itupun roti yang di jual seribuan.
Dan setelah lulus SMP dia memilih berhenti sekolah lalu berkerja di beberapa cafe dan juga toko toko yang butuh tenaga kerja. sampai dia bertemu dengan pemilik toko aksesoris tempat dia bekerja sekarang. Pemilik toko tersebut menawarkan pekerjaan dengan gaji yang gede. Tentu saja Zelin lansung terima.
Karena itu dia tidak percaya jika ada orang yang mencintainya. Karena faktanya tidak ada satupun yang mau berteman dengannya kecuali arwah.
" gw serius zel, gw benaran cinta sama Lo. Bahkan kalo gw bisa milih gw nggak mau bangun lagi. tapi kalo gw nggak bangun gw tetap hilang" ujar varel.
Yaa, meskipun dia memilih untuk tidak hidup dia tetap menghilang. Karena jika tidak bangun berarti dia akan mati, dan jika dia mati arwahnya akan pindah ke akhirat tentunya.
" bangun aja rel, kelo Lo nggak bangun gimana nasib warisan bokep Lo? Masa di serahkan ke tangan orang lain" ujar zelin.
" bukan itu yang gw mau zel, gw mau Lo harus temui gw nanti. Lo harus ceritain semuanya sampai gw ingat lagi "
zelin mengeleng" gw sibuk " ujarnya" lagian gw nggak mungkin bisa nemuin Lo, Lo itu keluarga Fernandes. Tentu saja cewek miskin kek gw nggak pantas ketemu sama Lo. Gw nggak mau nanti Lo ngusir gw dengan kalimat jahat Lo"
zelin tahu seperti apa keluarga orang orang kaya. Mereka paling anti berdekatan dengan orang miskin. apa lagi orang miskin seperti Zelin. Hanya ada beberapa saja yang menghargai orang miskin.