NovelToon NovelToon
Tembak Aku Dengan Cintamu

Tembak Aku Dengan Cintamu

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Romantis / Cintapertama / Cintamanis / Menikahi tentara
Popularitas:16.8k
Nilai: 5
Nama Author: Zhang zhing li

Membina rumah tangga tidak semudah membalikkan tangan. Banyak rintangan yang datang dan kita wajib bersabar, lapang dada, dan memiliki sifat kejujuran.

Menikah dengan anak SMA butuh banyak bimbingan. Hadirnya cinta masa kelam membuat retak cinta yang sedang dibina. Banyak intrik dan drama yang membuat diambang perceraian.

Kasus pembunuhan, penyiksaan dan penculikan membuat rumah tangga makin diunjung tanduk. Bukti perselingkuhanpun semakin menguatkan untuk menuju jalan perpisahan. Mungkin hanya kekuatan cinta yang bisa mengalahkan semua, namun menghadapinya harus penuh kasabaran.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Zhang zhing li, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Hari Babak Belur 3. Meminta Maaf

Mila dan aku baru beberapa jam bertengkar, tapi orang-orang yang dulu menyayangiku sekarang lebih sayang pada istriku, contohnya sekarang ini saat diriku sudah babak belur.

Entah dari mana informasi cepat menyebar, membuat orang-orang kini sudah menghajar ku habis-habisan.

Tenaga begitu terkuras, habis bertengkar dengan kakak kandung.

Jalan pun terkulai lemas, namun Mama terus saja memaksa untuk ikut.

Tok ... tok, pintu rumah diketuk Papa.

"Semoga masalah cepat selesai dan tidak berlarut-larut. Aku tidak ingin rumah tangga kami semakin kacau. Ya Allah, akhiri 'lah semua ini, agar kami bisa bersatu dan menjalankan amanahMu untuk mengarungi bahtera rumah tangga. Amiin," gumam dalam hati penuh harapan

"Assalamualaikum," Suara Mama memberi salam.

"Walaikumsalam," sahutan orang didalam rumah, yang terdengar dia adalah Bapak mertua.

"Eeh ... ternyata ada besan dan keluarganya. Mari masuk!" ujar Bapak mertua mempersilahkan kami.

"Terima kasih."

"Siapa, Pak!" Suara Ibu mertua yang menyusul.

Entah mengapa ketika melihat kedua orang tuaku, ibu mertua bisa tersenyum lebar. Tapi ketika melihatku yang juga ikut bertamu, langsung membuang muka seperti orang tak suka alias marah.

"Eeh ... ehhh. Kalian jangan masuk dulu. Tunggu disini!" suruh Ibu mertua pada kami.

Beliau sudah berlalu pergi, yang tidak tahu mau ngapain. Kami mengikuti arahan beliau dan dibuat bingung.

Wajah Bapak mertua 'pun ikut juga kebingungan.

"Ke sini kamu. Sini ... sini, kamu!" ucap Ibu Mila yang sudah membawa sapu.

Phak ... bhuuug. Phaak, bhuug ... bhugh, sapu bertubi-tubi telah mendarat ditubuhku.

"Aaa ... aww. Bhuukg. Aaaaa," Suaraku kesakitan dipukul tak henti-hentinya.

"Bu ... Buk, hentikan!" cegah mertua laki-laki.

"Diam, Pak." Terus saja memukul.

"Dasar menantu gak tahu diri dan diuntung, berani-beraninya kamu menyakiti anak kesayanganku."

"Besan ... besan, hentikan!" Mama ikutan mencegah.

Aku berlari menjauh menuju halaman dekat mobil terparkir, namun mertua tidak mau menyerah dan terus saja mengejar. Semua orang kebingungan untuk berusaha mencegah.

"Terus, Tante. Terus, haha! Bagus, Tante. Hajar terus, haha," Kakak kandung malah mendukung.

"Hiss, awas saja kau. Awww ... aww!" Terus saja kesakitan.

"Hentikan, Bu. Berhenti," cegah Bapak mertua yang terus berusaha menghalangi istrinya, ketika sudah dipuncak emosi.

"Tidak bisa."

Aku mulai kewalahan serta kelelahan berlari.

Diam ditempat pasti makin hancur, tapi lari 'pun tetap saja remuk.

"Jangann ... aaa! Awass ... sss--," teriak semua orang kompak.

Tangan semua orang sudah ke atas, mencoba mencegah Ibu Mila ingin mengayunkan sapu.

Aku cuma terbelalak takut, saat musibah dahsyat bakal terjadi.

Hiaaat, celetuk ... dhuughh, Suara ganggang sapu telah tepat mendarat di kepalaku hingga patah.

Akupun sudah oleng, akibat kepala mulai terasa pusing, dan untung saja semua orang langsung tanggap memegang ku sehingga tak jadi tersungkur ditanah.

"Astagfirullah. Ibuk!" teriak Bapak mertua marah.

"Biarkan, Pak. Syokor, hehhhh!" Mertua ngos-ngosan kelelahan.

Sapu dibuang kasar begitu saja di rerumputan.

Aku dibantu Papa berdiri tegak. Semua orang diam tidak merasa kasihan. Justru Kakak kandung menahan tawa geli, dan rasanya ingin kuremas saja mukanya itu.

Sekarang muka sudah hancur. Kulit putih kini sudah membekas lecet-lecet, dan ditambah dihiasi oleh memar biru-biru, hasil mahakarya tendangan dan pukulan semua orang yang sedang emosi.

Tanpa henti tangan, kepala, serta kaki sudah kuelus-elus semua, rasanya sudah begitu sakit berdenyut-denyut terasa ngilu.

Kuatnya ibu mertua memukul kepala, dan rasanya kini sedikit pusing, untung saja kepala keras, sakti, dan kuat.

Aku terima saja para emak-emak dan kakakku menghajar, mungkin ini balasan akibat telah menyakiti hati istriku.

Karma tebar tuai nyata terjadi didunia. Balasan tidak perlu menunggu tahun berganti.

"Kami datang ke sini dengan maksud dan tujuan tertentu, tak lain ingin mencari solusi atas rumah tangga anak kita," ucap Papaku pada kedua orang tua Mila.

"Iya kami mengerti, kita akan sama-sama mencari jalan keluarnya bersama, dan tentunya dengan kepala dingin, dan maafkan kelakuan istri saya yang telah melukai nak Ryan," Kelegowoan mertua laki-laki.

"Halah, tidak usah minta maaf, Pak. Dia pantas mendapatkannya," sewot Ibu mertua.

"Ibu. Jaga sikapmu. Walau begitu dia menantumu dan anak orang," Terdengar mulai emosi.

"Hmm. Iya ... ya."

"Tidak apa-apa, besan. Ryan pantas mendapatkan itu. Kami tidak pernah mendidiknya dengan benar, jadi wajar kalau orang lain yang mendidik dia walau dengan menghajar," simbat Mama.

"Hehe, iya besan."

Cuma diam menyimak obrolan para tetua. Jika buka mulut pasti selalu salah.

Diam bukan berarti tidak berani, tapi cukup tahu diri kalau sudah berbuat hal tidak benar.

"Kita akan sama-sama cari solusi, tapi jika Ryan berulah dan menyakiti lagi, pasti akan ku gorok lehernya, keeeeek." Ancam ibu mertua, dengan tangan terpegang dileher, seperti orang sedang menyembelih.

"Iya ... iya, Bu. Maaf!" Tertunduk kepala takut.

"Sudah ... sudah. Ibu dari pada marah-marah tidak jelas, sekarang lebih baik panggil Mila saja," suruh Bapak mertua.

"Hm, permisi dulu besan. Saya akan panggilkan Mila," mertua izin ke belakang.

"Iya, silahkan." Jawab Mama ramah

Tanganku tak henti-hentinya menggosok dan memijit tubuh, yang sudah mulai terasa ngilu. Pasrah dan ngalah yang ditanamkan dalam hati.

Seketika aktifitas mengelus tubuh sudah ku hentikan, ketika melihat Mila sudah keluar dari kamar, dan kini duduk di kursi bersama kami.

"Astaga, wajah istriku begitu kacau. Matanya sungguh sembab, mungkinkah dia terus-menerus menangis?" gumanku dalam hati.

Tanpa terasa lelehan airmata keluar, sebab melihat istri yang sudah berantakan.

"Aah ... betapa dosanya diriku yang telah mendzolimi bathin Mila," hati terus saja merancau merasa bersalah.

Tanpa ada rasa malu lagi terhadap orang tua dan mertua, yang berusaha mendamaikan dan mencari solusi untuk kami, langsung saja aku bersimpuh dihadapan Mila.

"Maafkan aku, Mila. Maaf ... maafkan aku," pintaku memohon yang titik lelehannya jatuh dari sudut pelupuk mata.

Sekarang tak ku pedulikan lagi rasa gengsi. Dulu bagiku pantang seorang laki-laki untuk mengeluarkan airmata, tapi demi orang yang ku sayang dan cinta, gunung 'pun akan dapat kuangkat, jika dia menginginkannya, agar bisa memaafkan kesalahan yang telah ku perbuat.

"Berdirilah, Kak. Jangan begini."

"Tidak ... tidak. Aku tidak akan berdiri sebelum kamu maafkan."

Dengan memegang tangannya, diri ini tak mau menyerah begitu saja untuk terus meminta maaf.

"Iya Mila, maafkan Ryan anak, Mama. Itu semua adalah kesalahpahaman mu saja, foto yang kamu lihat adalah masa lalu Ryan yang kelam, tapi Ryan sekarang sudah berubah, jadi Mama juga minta maaf atas nama Ryan."

"Tapi, Ma!" Keraguan Mila.

"Kami semua sangat menyayangimu, jadi kami tak ingin kalian berpisah, hanya karena sebuah emosi yang tak pasti kebenarannya, apakah itu semua benar-benar nyata atau tidak," ucap Mama sudah membelaku.

"Iya, Mila. Kamu hanya salah paham saja. Aku sangat mencintaimu melebihi diri kamu sendiri. Dona hanya masa lalu yang sudah kubuang."

"Tapi, Kak. Itu semua nyat-?" Tercekat suaranya.

"Kau adalah wanita yang paling kucintai sehingga terpilih menjadi pendamping hidup. Rasa cinta ini lebih besar dari lautan, tidak akan pernah surut dan hilang. Jangan pernah kamu lupakan janjimu untuk terus bersamaku, maka dari itu jangan tinggalkan diriku. Hidup ini tidak akan ada artinya jika kau tidak di sisiku lagi, jadi sekali lagi aku minta maaf padamu. Maafkan diriku yang sudah menyakitimu," bujuk rayuanku agar Mila luluh.

Semua orang sudah terlihat sendu, yang berusaha membujuk Mila.

Wajah semuanya harap-harap cemas menunggu jawaban Mila, apakah mau memaafkan kesalahanku atau tidak, ditambah lagi semoga Mila mengurungkan niatnya untuk bercerai.

Bagiku wanita di hadapanku sekarang adalah wanita yang special, mempunyai tempat tersendiri dihatiku terus dan selamanya yaitu sampai di akhir tutup usia. Pasti aku akan terus mencintai dan mengenggam tangannya.

Mila begitu tulus mencintaiku, maka aku akan membalas cintanya melebihi diriku sendiri.

Cemas membuat tangan sudah berkeringat dingin.

Ku tatap wajahnya lamat-lamat. Wajahnya sekarang mulai sendu, yang secara perlahan sudah meneteskan airmata.

Dengan serius Mila sudah memandang wajahku, yang kini aku juga ikut menitikkan airmata.

Netra Mila nampak sedikit ada keraguan, yang mungkin sedang mencari jawaban apakah ada ketulusan atau tidaknya atas permintaan maaf.

Diri ini masih saja bersimpuh didepannya.

"Iya, Kak. Aku akan mencoba memaafkan dan memahami kesalahan kak Ryan," ucap Mila yang sudah terisak pilu.

"Alhamdulillah," ucap semua orang kompak karena merasa lega atas keputusan yang diambil Mila.

Semua orang terlihat tersenyum sumringah, sebab telah berhasil mendamaikan anak-anaknya, yang hampir saja dalam ambang kehancuran.

Dalam diri ini ada rasa bahagia dan senang yang tengah menyelimuti, sebab orang yang kucintai akhirnya bisa memaafkan kesalahanku.

1
•§¢• Chiko 9enap🦢🍒🤎💛
lah. pada gila nih org di karya🤣🤣🤣🤣udh pada nikah main selingkuh semua. emang enak kah/Facepalm//Facepalm//Facepalm/

enaknya kalau ketahuan bukan hnya dihajar tp bakalan kena karma
Ardi mrongos
Nah bnr itu mila wajib fokus dulu sm skolah bukan percintaan apalagi mslh rumah tangga. takutnya tidak stabil emosi.
Julio lie
ya wajar orangtua sangat khawatir begitu. mereka tidak ingin anaknya terluka lbh lg ttg diselingkuhin. pasti emosi jiwa
Keisya
Astaga dasar Dona perempuan gak punya otak bisa2nya dia punya niat jelek
Keisya
gimana gak tekanan batin kalau tiap hari di siksa dan di maki, sungguh miris hidup Dona berangan nikah sama orang kaya hidup bahagia gak taunya malah tersiksa batin dan fisik
Keisya
suami biadab sudah suka selingkuh suka main tangan lagi, laki2 begitu tidak layak di pertahankan Dona
Keisya
Syukurlah kalau ada bukti jadi bisa melancarkan penyelidikan
Sad Angel
nah loh ibu Mila gak terima kan anak di sakiti lagi dan sekarang Mila di bawa pulang
Sad Angel
percuma kamu jelaskan Ryan apa lagi Mila lagi emosi, makanya jadi suami itu jangan bodoh
Sad Angel
mampus kalian makanya jadi suami tuh jangan asal kasih ijin
Sad Angel
hadeuh si Ryan bodoh banget baru juga baikan sama Mila sekarang malah kasih ijin Dona tidur di rumahnya
Sad Angel
Wah Ryan ngambil kesempatan dalam kesempitan, masak iya langsung nyosor
Sad Angel
gimana gak salah paham kalau kayak gitu
Angel🍁❣️
nah kan akhirnya jadi petaka buat Dona cuma karena warisan yang di berikan orang tuanya
Angel🍁❣️
ya ampun ternyata pertemuan Dona dan mertua ya itu yang terakhir
Angel🍁❣️
kalau emang gak tahan ya tinggalkan Dona dari pada kamu di siksa terus apa yang kamu pertahankan harta suami
Angel🍁❣️
sungguh miris nasib Dona di selingkuhi tapi dia yang dapat siksaan
Angel🍁❣️
apa sih mau suami Dona ini kalau emang gak mau sama Dona kenapa di nikahin, giliran dah di nikahi tapi di siksa apa suami Dona ini punya kelainan
Angel🍁❣️
sudah tau suami ringan tangan tapi kamu masih aja bertahan Dona
Angel🍁❣️
sebenarnya apa motifnya sampai Suami Dona jadi korban pembunuhan
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!