Helena seorang dokter kecantikan dan juga ahli membuat obat sedang terjebak di dalam tubuh gemuk seorang pemeran figuran sebuah novel klise hasil karya salah satu pasien nya.
Karena tersedak permen karet saat berendam di dalam bathtub nya membuat Helena kehilangan nyawa dan berakhir terjebak di dalam tubuh wanita gemuk ini.
"haishh!!! kenapa aku terjebak di dalam tubuh gemuk ini!! tidak kah Mereka tau menurunkan berat badan sangat lah sulit!! aku harus bekerja ekstra untuk mendapatkan tubuh indah ku sebelumnya!!. aku tidak ingin mengulangi diet ku!!!".
Yah.. sebelum mendapatkan gelar dokter Helena adalah gadis gendut yang selalu di remehkan teman-teman nya.
di dalam dunia novel ini mampukah Helena kembali menjalankan diet nya dan membentuk tubuh baru yang saat ini ia tempati? atau malah pasrah dengan keadaan?
yuk intip perjuangan Helena menjadi wanita cantik dan juga anggun walaupun hanya sebagai seorang figuran.
bantu like dan komen ya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rahma rain, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BUKAN SEORANG DUKUN
Di dalam kamar yang terlihat maskulin berwarna abu-abu dan sedikit suram, mata Damian perlahan-lahan membuka. Di atas tempat tidur Damian mengumpulkan kesadaran nya. Tubuh nya tidak lagi merasakan sakit seperti semalam. Saat ini diri nya merasa lebih baik.
"sial!! Aku kecolongan lagi. Sudah dua kali mereka menggunakan cara licik untuk menjatuhkan ku dan seperti nya sekarang mereka lebih berani menyerang ku". Gumam Damian yang kini kepala nya menoleh ke samping tempat tidur milik nya.
"apa yang di lakukan wanita gendut ini!" gumam nya lagi namun dengan sangat pelan saat melihat Helena tertidur sambil duduk di sebelah ranjang nya.
Damian menatap wajah tenang milik Helena yang masih tertidur. entah kenapa Damian merasakan perasaan yang aneh.
Dan saat tangan Damian perlahan-lahan ingin menyentuh rambut Helena. Kepala wanita gendut itu bergerak dan seketika Damian memejamkan mata nya untuk berpura-pura masih tertidur.
"ah aku ketiduran. Jam berapa sekarang!!" gumam Helena yang saat ini sudah membuka mata nya dan duduk dengan tegak. Dan merenggangkan otot-otot tangan dan kepala nya.
Tadi malam setelah Ravel mengatakan alasan Damian di serang, Helena tetap berada di dalam kamar ini. Apa lagi tadi malam suhu tubuh Damian sempat naik dan demam akibat luka dan racun di tubuh nya.
"ternyata dia belum sadar. Aku harap kau segera sembuh Damian. Agar aku bisa pergi secepat nya dari kerajaan ini".
Helena menatap lama wajah Damian yang tertidur. Kemudian kembali mengingat ucapan dari Ravel.
'seseorang mengincar nyawa tuan Damian sejak dulu'
Saat mendengar kalimat itu dari mulut Ravel tadi malam membuat Helena sedikit kasian pada pria yang terbaring di ranjang besar itu.
Helena bangkit dari duduknya dan memperbaiki selimut Damian. Tanpa tau jika pria itu sudah bangun dan sekarang sedang berpura-pura tidur.
Sementara itu Damian mendengar keluh kesah Helena dan entah kenapa dia masih mempertahankan akting nya berpura-pura tidur.
'kemana wanita ini akan pergi? Keluar dari kerajaan bukan lah hal yang mudah! Dia pikir dengan tubuh nya seperti itu bisa keluar dari kerajaan ini dengan mudah. Dan kenapa aku memikirkan rencana yang akan dia buat. Itu bukan lah urusan ku!" Damian terlihat sedang berargumen dengan diri nya sendiri saat pikiran tentang Helena si gadis gendut yang menyelamatkan nya terus melintas di pikiran nya.
Setelah itu Helena meletakkan telapak tangan nya ke arah kening Damian untuk mengecek suhu tubuh pria itu. Takut-takut demam tinggi yang tadi malam menyerang pria ini belum sembuh.
Kini kulit telapak tangan Helena menyentuh kulit kening Damian.
Dug..dug..dug..dug..
Entah kenapa jantung Damian berdetak tidak normal saat merasakan tangan kasar Helena di kening nya. Hingga membuat Damian tidak tahan dan membuka mata nya dengan tiba-tiba.
"singkirkan tangan besar mu dari kening ku!!" bentak Damian dengan sangat tajam dan juga terlihat tidak suka.
Karena terkejut Helena dengan cepat menarik tangan nya dari kening si antagonis kejam itu. Dan terlihat bingung.
"beraninya kau mengambil kesempatan menyentuh tubuh ku saat aku tertidur dalam keadaan lemah". Ucap Damian yang terlihat marah pada Helena. Hanya karena menyentuh kening pria itu. Padahal bagi Helena hal itu adalah hal yang biasa bagi seorang dokter melakukan kontak fisik dengan pasien nya.
"aku tidak mengambil kesempatan! Apa kau lupa aku adalah dokter pribadi mu! Aku berada di sini juga untuk menolong mu. Tadi malam kau demam tinggi dan tadi aku hanya memeriksa suhu tubuh mu! Tidak ada dalam pikiran ku untuk mengambil kesempatan untuk menyentuh tubuh mu!" ujar Helena memberikan sebuah pembelaan atas tuduhan yang tak berdasar dari Damian.
"keluar lah tinggal kan aku sendiri!" ucap Damian yang entah kenapa diri nya tiba-tiba merasakan perasaan yang aneh di dalam dada nya.
Tanpa banyak bicara Helena keluar dengan wajah yang di tekuk dan juga terlihat kesal.
Saat keluar dari kamar Damian, Helena berpapasan dengan Ravel yang saat itu ingin masuk ke dalam kamar Damian.
"tuan Ravel. Katakan pada tuan mu untuk menghabiskan obat nya yang ada di atas meja. Dan juga ganti perban di tubuh pria narsis itu saat dia selesai mandi! Dan pastikan dia mandi dengan air es!! Biar otak nya bisa sedikit sejuk agar berhenti berkata-kata kasar!" ucap Helena yang masih mempertahankan wajah kesal nya.
Sementara itu Ravel terlihat bingung dengan suasana perasaan Helena yang sedikit suram di pagi hari yang cerah ini.
...****************...
.
"brengsek!! Pria itu sungguh kejam. Tapi tidak heran, dia kan seorang antagonis. Sebenarnya aku paling benci bertengkar dan mendengar kan sebuah bentakan di pagi hari. Sungguh membuat mood baik ku hilang!" ucap Helena yang saat ini sedang berada di dapur merebus dua telur ayam untuk sarapan sehat nya.
"dia pikir aku seorang dukun yang bisa menyembuhkan seseorang tanpa menyentuh nya! Aku ini seorang dokter. Jadi wajar menyentuh tangan kening bahkan semua bagian tubuh yang terluka. Jika dia tau di dunia nyata sebagai dokter aku sudah di sumpah. Dan aku tidak berbuat mesum dengan tubuh pasien ku!"
Helena masih kesal dengan perlakuan Damian tadi. Padahal sudah dua kali Helena memperpanjang nyawa nya. Tapi tidak ada satupun kata-kata terima kasih atau maaf yang di ucapkan pria kejam itu.
"jika dia tidak suka aku menyentuh tubuh nya kenapa dia memilih ku sebagai dokter pribadi nya. Mencari dokter di kerajaan ini bukan kah sangat mudah bagi orang kaya seperti antagonis brengsek itu!"
Di atas meja kecil di dapur nya terlihat beberapa makanan sehat yang akan di santap oleh Helena. Wanita itu duduk dan menikmati sarapan dengan dua butir telur ayam yang di rebus dan juga beberapa sayur yang masih sangat fresh. Memakan protein di pagi hari dapat membantu tubuh membakar lemak.
"dari pada aku memikirkan pria yang memiliki mulut kejam itu lebih baik berolahraga dan setelah nya luluran dan juga maskeran. Mempercantik diri lebih penting daripada mendengar hinaan dan juga cacian pria itu!"
Setelah menghabiskan sarapannya Helena kini kembali ke ruang laboratorium kecil sementara milik nya. Kemudian mengambil satu wadah kecil masker wajah yang semalam dia buat. Kemudian wanita gendut itu mengoleskan masker dengan haruman lemon dan bunga mawar ke wajah nya dengan terampil dan rapi.
"bahan-bahan alami ini sangat bagus walaupun hasil nya memerlukan waktu tapi ini sangat sehat. Daripada sebagian produk kecantikan di dunia nyata yang mengandung banyak bahan kimia membuat kulit menjadi cantik dengan cepat tapi saat berhenti memakai nya kulit kembali jelek".
Tok tok tok.
Pintu rumah Helena kembali berbunyi namun tidak seheboh tadi malam. Dengan langkah malas Helena berjalan ke arah pintu dan membuka pintu rumah nya.
"astaga!!! Monster Hijau!!" teriak Ravel saat melihat wajah Helena yang saat ini masih memakai masker.
Ravel dan Damian terkejut melihat wajah Helena yang di tutupi masker berwarna hijau.
"aku bukan monster. Ini aku Helena! Ada apa mencari ku?" ucap Helena dengan nada malas apalagi melihat wajah terkejut Damian yang saat ini sudah rapi dengan pakaian nya yang terlihat sederhana.
"tuan Damian ingin melihat keadaan mu di rumah ini dan ingin menanyakan tentang racun yang bersarang di tubuh tuan".
"ah baiklah. Silahkan masuk, dan keadaan di dalam rumah ini cukup baik. Aku juga akan segera menyelesaikan ramuan untuk menghilangkan racun di tubuh tuan Damian".
Helena mempersilahkan mereka masuk namun lagi-lagi ucapan Damian membuat telinga Helena kembali memanas.
"tidak bisakah kau menyingkirkan benda hijau yang menempel di wajahmu. Kau tau wajah mu sudah jelek di tambah benda hijau itu terlihat semakin jelek. Mata ku sakit melihat nya!"
"sial!! Apa mulut pria ini tidak bisa berkata-kata baik. Jika dia terus menghina seperti ini keadaan bisa berbalik menjadi aku lah yang akan menjadi malaikat maut pria ini!"
semangat terus kk
makin penasaran gimana kelanjutannya
semangat terus kk😅
semangat terus kk😅
semangat terus kk
semangat terus kk😅