NovelToon NovelToon
Oh My Dosen

Oh My Dosen

Status: sedang berlangsung
Genre:Dosen / Nikahmuda / CEO / Cinta pada Pandangan Pertama / Cinta Seiring Waktu / Enemy to Lovers
Popularitas:14.7k
Nilai: 5
Nama Author: Red_Daisy

Oh My Dosen...
Jadi suamiku dong!!?
Abila Jasmine adalah seorang mahasiswa yang cantik dan ceria, Abila bukanya kuliah dengan benar tetapi malah mengejar dosen ganteng di kampusnya...Sosoknya yang cantik, ceria serta supel yang menjadi incaran banyak cowok tapi malah mengejar cinta Fachri Abraham sang dosen ganteng dan cool.
Fachri Abraham adalah seorang dosen ganteng serta cool yang selalu menjadi incaran mahasiswa
yukkk ikuti kisah Oh My Dosen..
Apakah Abila mampu menaklukkan sang dosen dingin...

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Red_Daisy, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Episode 20

 Semua persiapan pernikahan Fachri dan Abila sudah beres. Hari ini mereka fitting gaun pengantin.Akad pernikahan mereka tinggal 2 hari lagi.Pernikahan mereka hanya dihadiri keluarga serta teman dekat mereka berdua saja.

 "Apa kabar tante Betti? Fachri menjabat tangan sang pemilik butik."Terimakasih sudah menyanggupi permintaan Fachri yang mendadak ini tante." Kenalin ini calon istri Fachri tante."

Fachri memperkenalkan Abila pada sahabat mamanya itu.

 "Wah cantik sekali calon kamu fa, Selamat ya sayang!Tante Betti memeluk Abila."

Gaun cantik warna putih dengan garis leher Sabrina menjadi pilihan Abila.

 "CANTIK,"adalah kata yang pas untuk menggambarkan betapa cantik, dan cocok gaun pengantin itu untuk Abila.

" Terimakasih tante Betti ini cantik sekali gaunnya,Abila puas banget."

"Sama-sama cantik, tante juga senang kalau kamu puas sama gaun bikinan tante." Selamat untuk pernikahan kalian ya, semoga nanti acaranya sukses, lancar."Ini ada satu gaun kado dari tante untuk acara resepsinya nanti."

"Wahh...sekali lagi terimakasih tante." Fachri pamit dulu ya tan, ini udah siang kebetulan ada jadwal ngajar siang."Fachri pamit dari butik tante Betti.

"Sayang ikut aku sebentar ya?"

"Mau kemana pak?"

"Kita mau lihat-lihat rumah sebentar."

Akhirnya mereka sampai disebuah rumah bercat putih, berhalaman luas.Rumah yang tak jauh dari rumah kedua orangtua mereka itu nanti akan menjadi rumah tempat tinggal mereka dan anak-anak.

"Bagus banget pak rumahnya, besar halamannya juga luas." Rumah siapa ini pak?"

"Rumah kita sayang, ini rumah yang akan kita tinggali sama anak-anak setelah kita menikah."

Abila langsung merangkul pinggang lebar Fachri.Bahagia ternyata calon suaminya itu sudah memikirkan sampai tempat tinggal mereka.

"Terimakasih, ayo kita masuk pak!"

"Suka nggak rumahnya? Ini sengaja aku kosongin perabotannya biar nanti bisa kamu isi sesuai keinginan kamu sayang."

"Ayo kita lihat kamarnya! Kamarnya ada dilantai dua untuk kita."

Abila sangat menyukai rumah yang diberikan Fachri sebagai tempat tinggal mereka nanti.Fachri memikirkan dengan detail ruangan apa saja yang nanti akan dibutuhkan mereka.Abila juga sangat menyukai pemandangan dari atas balkon kamarnya, taman bunga mawar putih favoritnya.

.

.

Sore hari sepulang kuliah Karin diantarkan pulang kerumahnya oleh Arjun.

"Thanks ya jun udah dianterin pulang, untung tadi ada kamu, niatnya mau nebeng Abila tapi ternyata malah bareng calon suaminya."

Arjun menatap Karin dengan lekat, Karin sangat gugup ditatap Arjun.

"Aa..apaan sih jun," karin memukul pelan lengan Arjun karena salah tingkah di tatap Arjun.

"Cantik"

Satu kata jawaban dari Arjun sukses membuat wajah Karin merah merona.Malu, salah tingkah, gugup berkumpul jadi satu membuat karin hanya bisa menundukkan kepala sambil tangan yang saling meremat.

 Cups...Arjun mengecup pipi Karin.

Karin syok dengan apa yang dilakukan Arjun, hanya bisa diam menatap wajah tampan Arjun tanpa bisa mengeluarkan satu katapun.

 Arjun hanya mengelus pipi Karin yang tadi sempat dikecupnya.Memberikan senyuman sangat manis.

"Kami cantik Karin,aku nggak menyesal tadi sudah mengecupmu."Apakah kamu mau menjadi kekasihku?"

"Aa..akuu..Karin belum bisa berkata-kata apapun.

"Aku serius Karin, aku nggak main-main dengan kamu."

"Beri aku waktu untuk menjawab Arjun."

"Dua hari,"Arjun memberi waktu Karin untuk menjawab pernyataan cintanya.

"Terlalu cepat Arjun, beri aku waktu satu minggu lagi."

"Satu hari, udah itu waktu yang kuberikan untuk kamu, terlalu lama kalau aku harus menunggu dua hari."

Karin hanya bisa pasrah mengangguk,mendengar jawaban Arjun.

"Aku masuk dulu ya, sekali lagi Terimakasih Arjun udah dianter pulang."

.

.

Malam ini keluarga Abila dan Fachri berkumpul di rumah Fachri. Mama Indah mengundang keluarga Abila untuk makan malam sebelum hari pernikahan dua hari lagi.

"Terimakasih ya jeng Indah, makanannya ini enak banget masakannya."

"Duh jeng Iren bisa aja lho, masakan jeng Iren juga enak sekali kok."

"Nuri apa sudah dapet kampus yang diinginkan? Kalau belum, kenapa nggak di kampus Abila aja? Biar enak ada yang dikenal."

"Iya ini tante Iren, rencananya juga mau ke kampus yang sama seperti kak Abila."

"Bagus dong kalau begitu, nanti malah bisa bareng berangkatnya."

"Papa, Mama, nanti Fachri sama Abila setelah menikah sepakat untuk tinggal sendiri pa, ma." Kebetulan Fachri sudah menyiapkan rumah untuk kita berdua."

"Kenapa nggak tinggal bareng mama aja Fa? nanti kalau kamu pindah mama cuma sendiri dirumah sama simbok dong fa!"

"Maaf ma ini sudah keputusan kita berdua, nanti Nuri tinggal disini aja sama mama, biar sekalian nemenin mama, nggak usah cari kos."

"Iyaa kak Fachri, kalau kak Fachri mau pindah Nuri disini aja, nemenin tante Indah."

"Terimakasih ya Nuri, nanti uang yang mau kamu pake kost kan bisa kamu tabung Nur."

"Kalau papa sih terserah kalian berdua!" Tapi papa minta tolong bimbing Abila jadi istri yang baik ya Fa? Maaf karena kami yang dulu memanjakannya sekarang Abila tidak bisa mengerjakan pekerjaan rumah apalagi memasak."

"Pa, Fachri memang menikahi Abila untuk jadi istri Fa pa! Kalau pun Abila nggak bisa masak ataupun bersih-bersih rumah nanti Fa masih sanggup untuk bayar asisten rumah tangga pa."

"Terimakasih ya Fachri, sudah mau menerima Abila yang seperti ini, karena Abila masih kekanak-kanakan tolong jangan dibentak ataupun kamu kasari, nasehati dia dengan lembut ya!"

Abila yang saat itu duduk ditengah-tengah kedua orang tuanya pun sontak menangis, mendengar nasehat sang papa untuk calon suaminya membuatnya mengerti betapa besar cinta papanya untuk dirinya. Adegan saling memeluk dan haru menghiasi rumah Fachri malam itu.

.

.

 Hari ini adalah hari persiapan pernikahan Fachri dan Abila yang akan dilakukan besok pagi. Acara hanya di rumah Abila karena memang sesuai keinginan tanpa adanya resepsi besar-besaran, karena Abila masih kuliah.

 Saudara Abila dan Fachri yang dari luar kota sudah mulai datang.Karin juga datang untuk membantu Abila mengecek semua persiapan pernikahannya besok pagi.

"Selamat ya bil, nggak nyangka banget elo udah mau married, gue sedih nih sekarang nggak ada temen nongkrong lagi," Karin memeluk Abila.

"Makasih rin, kata siapa nggak bisa nongkrong bareng, suamiku bukan tipe suami kolot kali rin."Kita juga masih ngemall bareng, ngopi bareng juga kali."

"Yang bener Bil? nggak nyangka pak Fachri yang kayak begitu ternyata sweet banget sama istri."

"Besok-besok kalau kita mau ngopi mending ke cafe suamiku aja Rin, baru beberapa hari kemarin aku juga taunya kalau suamiku punya cafe."

"Sumpah bil? Cafenya dimana bil? kok nggak pernah denger pak Fachri punya cafe."

"Suer Rin, inget nggak kita pas aku ditarik keluar sama pak Fachri itu? Ya itu ternyata cafenya rin!"

"Cafe Joyce bil?tau nggak tu bil, tuh cafe favorit banget anak-anak muda sekarang, rame banget lagi." nggak kebayang bil suamimu uangnya sebanyak apa."

"Nggak usah dibayangin Rin, tinggal dipake aja buat belanja."

"Sayang! Itu semua dekorasinya sudah jadi! Masih ada yang perlu kamu tambahin nggak?"

Abila dan Karin berdiri dari duduknya, mengikuti Fachri turun ke ruang tamu yang disulap menjadi tempat akad nikah nanti.

"Wahh bil cantik banget, bil jadi pengen nikah juga nih gue bil!"

Abila tersenyum menanggapi Karin.Tangga sudah dihiasi dengan bunga mawar putih sesuai kesukaan Abila, meja serta kursi akad juga sudah sedemikian rupa.Halaman rumah juga sudah dipasang tenda dan kursi-kursi yang malamnya akan dipakai untuk resepsi.

"Udah pak gini aja! Ini udah sesuai banget sama yang aku mau, cantik."

"Ya udah kalau gitu aku tinggal buat lihat persiapan yang lain ya?"Fahri.

Setelah memastikan semua persiapan untuk pernikahan besok beres tanpa kurang apapun, Fachri mengobrol dengan Ken.

"Selamat ya buat kalian, titip adikku jangan kau sakiti dia!

" Pasti Ken, pasti aku bakal menjaga Abila sepenuh hatiku."

"Makasih ya Fa, adikku adalah tipe ceria yang selalu menyembunyikan kesedihannya Fa,tolong jangan pernah bentak dia."

"Pasti kakak ipar! kapan kakak ipar menyusul kita nih?"

Ken tersenyum sambil menyeruput kopi."Doakan saja segera ketemu yang pas di hati Fa, dulu saya juga berkeinginan menikah muda, tapi ternyata takdir berkata lain." Kini malah Abila adikku yang super manja itu malah lebih dulu menikah daripada aku."

Mereka berdua tertawa bersama-sama sambil menikmati kopi.

"Semoga segera ketemu perempuan yang kamu inginkan kak." jawab fachri sambil menepuk pundak Kendra.

"Aduh pada ngopi kok nggak ngajak-ngajak papa sih? Udah beres semua persiapannya Fa?"

"Sudah pa, tadi tinggal pasang bunga yang ada di kursi."

"Papa pasti seneng banget kan, dapet mantu buat anak perempuan papa yang manjanya minta ampun itu?"

Hehehe papa Indra terkekeh mendengar Ken bertanya seperti itu.

"Jelaslah Ken, memang dari dulu papa itu sudah mengincar Fachri buat dijadiin mantu papa."

Fachri bahagia mendengar jawaban sang calon papa mertuanya itu, bersyukur karena ternya dirinya begitu diterima menjadi menantunya,padahal perbedaan usianya dan Abila sangat jauh.

"Terimakasih pa, sudah mengijinkan Fachri memperistri Abila."

"Oh iya Ken kamu suruh Sarah buat kesini nggak besok?Sarah itu sudah papa anggap seperti anak sendiri Ken."

"Udah pa, tadi sarah kesini kok pa, nganterin kerjaan yang harus aku selesaikan malam ini karena besok libur ngantor pa."

"Sarah itu cantik ya Ken! udah gitu cekatan,pekerjaan keras juga terlihat keibuan sekali," Cocok nih Ken buat dijadiin istri!"

"Maksudnya papa mau nambah istri?"

"Jangan ngarang kamu Ken, nanti kalau mama kamu dengar papa bisa-bisa disuruh tidur di luar."

"Lagian papa duluan yang bahas Sarah dijadiin istri kok nyalahin Ken!"

"Ya kan maksud papa buat dijadiin istri kamu KEN!"

Ken sebenarnya tahu arah pembicaraan sang papa, hanya saja Ken merasa belum siap jika harus memberikan hatinya untuk perempuan lain, apalagi dirinya belum sepenuhnya melupakan mantan kekasihnya dulu.

"Sudahlah ayo kita istirahat, jangan sampai kita besok kesiangan dihari bahagia ini."

"Fachri pulang dulu ya pa! Pamit Fachri sambil mencium tangan sang mertua." Ken pulang dulu ya, salam buat Abila nanti kalau tanya."

"Okee Ken, jangan lupa besok pagi-pagi harus sudah kesini." Kendra.

1
Reni Anjarwani
lanjut thor doubel up thor
Tamara
Bagus thor.. ceritanya ringan nggak yang berat banget masalahnya..
Reni Anjarwani
ceritanya bagus bgt thor
Nur Adam
lnjyt
Julita Mariana
tlisn di perbaiki tok nama percakapan nya jgn di gbugin pusing perckpanny tujuan ny kmna2 hihi biar gmpng mmhami, aj maaf ya thorrr
Red_Daisy🌼: makasih sarannya kak..😍
total 1 replies
Qaisaa Nazarudin
Nabung bab dulu ya..

Keknya seru,Semoga babnya gak panjang sampai Ratusan bab.. Alurnya juga jangan berat-berat amat ya thor,Karena hidup ku di dunia nyata udah berat heeee...
Adinda
ken sama karin aja thor
Adinda
ken sama karina aja thor
Tama Gochi
baguss...ceritanya simple nggak yang terlalu berat..tioe romansa yang romantis
fianci🍎
Gak terasa waktu lewat begitu cepat saat baca cerita ini, terima kasih author!
Edith
Aduh, penasaran banget sama kelanjutan ceritanya. Update, please!
Arsène Lupin III
Wuih, plot twistnya dapet banget sampe gak tau mau bilang apa lagi.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!