Lanjutan My Undercover Prince dan spin off The Rocker and The Princess
Kaysan Al Jordan Khalid paling sebal jika ada pria yang body shamming gadis yang bertubuh gemuk. Hingga akhirnya dirinya bertaruh dengan para teman-temannya untuk menikahi gadis gemuk bernama Yasmin Raihana Samreen. Yasmin yang berprofesi sebagai desainer baju pengantin muslim, tidak menyangka jika Emir Khalid akan menikahi nya karena Yasmin tidak percaya pernikahan karena pasti pria melihat bentuk tubuhnya. Disaat Yasmin tahu mereka menikah karena taruhan, wanita itu sedang mengandung buah cinta mereka. Bagaimana keputusan Yasmin?
Generasi ketujuh Klan Pratomo
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Hana Reeves, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Faktanya
Kaysan tiba di rumah sakit yang berbeda dari tempat Yasmin dirawat dengan dikawal empat orang pengawal kerajaan. Wajahnya tampak mengeras karena mendapatkan laporan dari seorang pengawalnya bahwa dirinya dituntut oleh Ali karena sudah membuatnya luka parah.
"Dimana, Zul?" tanya Kaysan ke pengawal yang dia tunjuk mengawasi Ali.
"Sebelah sini, tuanku Emir." Zul mengarahkan Kaysan ke ruang rawat inap Ali. Pria bertinggi 190cm dengan badan besar karena Kaysan sangat suka gym, hanya menatap datar saat melihat Ali ribut ingin menuntut dirinya.
"Dia sudah memukul aku ! Bahkan ada kemungkinan aku akan lumpuh karena punggungku menimpa meja. Anda bisa lihat, officer. Punggungku banyak pecahan kaca ...." Ali menghentikan ucapannya saat melihat wajah dingin Kaysan.
"Sudah membuat laporannya?" ucap Kaysan. "Apakah sudah diproses, officer?"
"Sudah tuanku Emir. Kami sudah mempelajari semua rekaman CCTV dan memang tuan Ali dan nyonya Taslima yang memulai terlebih dahulu. Jadi saya akan memproses perbuatan tidak menyenangkan dan penyiksaan pada anak ...."
"Yasmin bukan anak kandung Ali dan Taslima," potong Kaysan. "Yasmin Sameer adalah anak angkat Ali dan Taslima."
Ali melongo. "Ba ... Bagaimana ...."
"Kamu adalah seorang tukang kebun di keluarga Sameer dan saat kedua orang tua Yasmin dibunuh perampok, kamu dan Taslima membawa pergi Yasmin serta uang serta perhiasan. Kalian membesarkan Yasmin tapi dibuat sebagai jaminan buat asuransi karena kedua orangtua Yasmin tidak memiliki keluarga. Kalian sudah hidup dari uang Yasmin. Atau jangan-jangan kamu bekerja sama dengan si perampok?" senyum Kaysan.
Ali semakin tidak bisa berkata apapun karena tidak menduga bahwa Kaysan tahu jika Yasmin bukan anak mereka.
"Oh, jika kamu berani menuntut aku, maka aku akan tuntut kamu balik dengan berbagai macam pasal berlapis. Kamu sebutkan saja !" Kaysan mengangguk ke arah polisi yang ada disitu. "Tuntutan masih berlaku."
"Baik tuanku Emir."
Kaysan menoleh ke arah Ali. "Hukum di Qatar tidak dapat diganggu gugat. Anakmu Shantal yang salah dan meskipun Yasmin mau membantu kamu, memangnya adikku bisa melawan Paman Rauf? Tidak, semua segala sesuatu harus ada tanggung jawab. Shantal salah dengan selingkuh dengan pria beristri dan itu ketahuan istri sah. Tahu sendiri kan hukumnya ?"
Kaysan pun keluar dari ruang rawat inap Ali dan tanpa menengok ke belakang lagi. Ali hanya menatap penuh kebencian pada Kaysan karena tuntutannya tidak dipermudah padahal dia merasa sebagai korban. Apalagi tidak ada maaf untuk Shantal dan harus mendapatkan hukum rajam yang bisa merusak kulitnya yang mulus hingga pekerjaannya sebagai model terancam.
Aku membencimu Emir Kaysan Khalid!
***
Ruang Rawat Yasmin
"Emir Kaysan menggendong aku? Tapi aku kan berat?" tanya Yasmin yang masih mengompres pipinya dengan kompres khusus.
"Beliau tidak sabar, Bu. Maksudnya tidak sabar menunggu ambulans datang dan langsung menggendong ibu ke dalam mobilnya lalu dibawa kemari," jawab Fatima. "Mana gendong ibu macam enteng saja."
Yasmin mengernyitkan dahinya. "Beratku hampir 80 kilo lho."
"Kan tuanku Emir suka gym jadi ya gendong ibu enteng saja. Lihat lah lengannya bagaimana," kekeh Fatima.
Yasmin tersenyum tipis. "Lalu, Abi ku ?"
"Pingsan ditinju tuanku Emir dan meja ruang tengah pecah tertimpa Abinya ibu." Sabila menatap Yasmin dengan wajah senang. "Akhirnya ada yang menghajar pria kurang ajar itu ! Beraninya main tangan ke seorang anak perempuan !"
Yasmin menatap supirnya yang sekarang sedang mode bodyguard. "Sabila, kenapa kamu macam hendak menghajar orang?"
"Saya gemas Bu ! Mereka itu macam keluarga toxic! Memangnya ibu bisa melawan Emir As'ad atau Emir Rauf ?" ucap Sabila geram. "Saya yakin, princess Aghnia sekalipun juga tidak akan bisa membantu ibu kan?"
Yasmin hanya menatap geli ke Sabila. "Asal kamu tahu, aku itu juga tidak mau terlibat karena Shantal sudah memilih jalan seperti itu bukan?"
"Benar Bu. Sudah tahu pria itu punya istri, masih saja godain ! Macam tidak pernah puas dan sepertinya track record Shantal di Eropa juga tidak terlalu bagus dengan banyak pria yang, tanda kutip, menjadi pasangannya di setiap negara saat dia menjadi model!" omel Sabila.
"Bagaimana kamu tahu ?" tanya Fatima.
"Lho kamu tidak tahu Fatima?" balas Sabila terkejut.
Fatima menggelengkan kepalanya. "Karena aku tidak perduli soal Shantal sejak tahu soal dia hari pertama di butik. Dia dengan jahatnya menghina ibu dan butik kami ... Terutama ibu sih. Memang salah ibu apa? Orang yang dilihat itu kan isi hatinya bukan fisik doang !"
"Kamu tahu dari mana, Sabila? Aku sama dengan Fatima dan para pegawai butik, tidak terlalu mengikuti berita soal Shantal," tanya Yasmin.
Sabila tersenyum. "Karena aku memang mengikuti berita soal Shantal sebagai model Qatar yang mendunia tapi ternyata sifatnya ... Nauzubillah!"
Yasmin dan Fatima tertawa. "Kami sudah tahu !"
Sabila hanya tersenyum kecut. Tidak mungkin kan aku sudah menyelidiki soal kalian sebelumnya ? Tidak mungkin aku menerima tugas dari tuanku Emir tanpa tahu siapa saja yang berhubungan dengan kalian.
"Yang penting sekarang Bu, kedua orang tua lucknut itu sudah ditahan dan tinggal menunggu hukuman saja." Fatima tersenyum ke Yasmin.
"Iya, Fatima. Alhamdulillah, setidaknya aku tidak harus ikut terlibat. Dan aku memang tidak mau terlibat !" ucap Yasmin.
"Selamat sore ..." senyum seorang dokter patuh baya yang berwajah ramah. "Aku dokter Eidam, dokter istana. Bagaimana kondisinya, nona Sameer?"
"Selamat sore, dokter. Alhamdulillah masih senut-senut tapi tidak sesakit tadi," jawab Yasmin.
"Alhamdulillah. Jujur tadi saya khawatir ada gigi anda yang tanggal karena kata Emir Kaysan, anda dipukul oleh ayah anda cukup keras." Dokter Eidam mendekati wajah Yasmin dan mulai memeriksa kembali kondisinya.
"Rasanya tidak ada yang goyang maupun tanggal, Dokter Eidam." Yasmin meraba gigi-giginya menggunakan lidahnya. "Alhamdulillah aman semua."
"Syukurlah tapi memang kondisi anda saat dibawa kemari sangat buruk. Sekarang bengkaknya sudah mengempis tapi saya tetap meminta anda semalam disini sampai hasil CT scan keluar. Terkena tempeleng yang begitu keras apalagi tenaga ayah anda begitu kuat, bisa membuat cidera. Macam petinju yang terkena pukulan sangat keras. Aku jadi ingat ada petinju legendaris, Mike Tyson, yang membuat KO lawannya hanya beberapa saat bel berbunyi karena pukulannya sekeras itu," senyum Dokter Eidam.
Yasmin mengangguk. "Terima kasih Dok."
"Insyaallah hasilnya baik ya nona Sameer."
"Aamiin."
***
Yuhuuuu up Siang Yaaaaaaaa gaeeesss
Thank you for reading and support author
Don't forget to like vote and gift
Tararengkyu ❤️ 🙂 ❤️
semoga Yasmin tahu lebih awal tentang taruhan itu😔
jadilah Yasmin yang baru, Yasmin yang pemberani