NovelToon NovelToon
REGANTARA

REGANTARA

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintamanis / Bad Boy / Bullying dan Balas Dendam
Popularitas:5.4k
Nilai: 5
Nama Author: Aquilaliza

~ REGANTARA, season 2 dari novel Dendam Atlana. Novel REGANTARA membahas banyak hal tentang Regan dan kehidupannya yang tak banyak diketahui Atlana ~....

Ditinggalkan begitu saja oleh Atlana tentu saja membuat Regan sangat kacau. Setahun lebih dia mencari gadisnya, namun nihil. Semua usahanya tak berbuah hasil. Tapi, takdir masih berpihak kepadanya. Setelah sekian lama, Regan menemukan titik terang keberadaan Atlana.

Disaat Regan merasakan bahagia, berbanding terbalik dengan Atlana yang menolak kehadiran Regan untuk kedua kalinya dihidupnya. Namun, penolakan Atlana bukan masalah. Regan memiliki banyak cara untuk membawa kembali Atlana dalam hidupnya, termasuk dengan cara memaksa.

Akan kah Regan berhasil? Atau malah dia akan kehilangan Atlana sekali lagi?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Aquilaliza, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Suara Gadisnya

Regan melangkah pelan memasuki rumah sakit. Sementara keempat sahabatnya sudah berlari di depannya dengan raut khawatir. Erteza yang biasanya tenang juga menampilkan wajah khawatir yang begitu kentara. Apalagi Leo. Cowok itu sudah sedikit pucat karena terlalu khawatir.

Saat mendapat telpon tentang Ghea yang mengalami kecelakaan, Leo terburu-buru pergi usai memberitahu teman-temannya. Semuanya tentu saja terkejut, lalu terburu-buru ke rumah sakit.

Bagaimana pun, Ghea adalah satu-satunya cewek yang memiliki hubungan dekat dengan mereka setelah Atlana. Selain itu, Ghea adalah sahabat Leo yang sudah cowok itu anggap seperti adik sendiri, juga sahabat satu-satunya milik Atlana.

"Sus, ruangan atas nama Ghea Rasila?"

Suster yang berada di meja resepsionis langsung mencari ruangan yang ditempati Ghea. "Pasien masih ditangani di ruang IGD."

Leo mengangguk dan berterima kasih. Kemudian sama-sama mereka menuju IGD dengan langkah lebar yang dipercepat.

"Kalau gue tau siapa yang buat lo kecelakaan kayak gini, abis dia sama gue, Ghe," gumam Leo sambil mengepalkan tangannya.

Disana, Ghea sudah di tangani oleh dokter. Setelah beberapa lama melakukan pemeriksaan, Ghea dipindahkan ke ruang rawat dan ditangani langsung oleh dokter ortopedi, mengingat kondisi tangan gadis itu yang patah dan kakinya yang cidera cukup serius.

Ting.

Semua langsung mengecek handphone saat notifikasi terdengar bersamaan di handphone masing-masing. Kecuali Regan. Dia hanya terdiam dengan raut dinginnya.

"Anjing!" Leo mengumpat setelah membaca pesan tersebut. Pesan yang dikirim Marvin di grup chat yang dibuat khusus untuk mereka berlima. Tidak. Berenam ditambah Marvin yang sengaja dimasukan Jovan. Katanya, dengan adanya Marvin dalam grup, mereka lebih mudah mendapat informasi secara bersamaan.

"Gercep juga Bang Marvin dapat infonya," ujar Yudha.

Erteza tak mengeluarkan sepatah kata. Hanya saja, dia meninggalkan teman-temannya begitu saja dan keluar dari ruang rawat Ghea.

"Eh, Erteza mau kemana?" seru Yudha.

"Ketemu parasit, mungkin?" ucap Leo santai. Karena sudah tahu informasi mengenai penyebab kecelakaan Ghea, lelaki itu memilih ikut duduk bersama Regan di sofa. Waktu ia beraksi malam hari. Akan ia pastikan orang yang membuat Ghea terluka membayarnya malam nanti.

"Gue mau nyamperin Erteza. Diam-diam begitu, kadang bisa khilaf juga," ujar Jovan langsung berjalan keluar dari ruangan tersebut.

"Gue juga ikut," ucap Yudha membuntuti Jovan.

Sekarang dalam ruangan itu hanya tersisa Regan, Leo, dan Ghea yang masih terbaring tak sadarkan diri.

"Thanks udah siapin semua ini buat Ghea." Leo menatap Regan yang masih terus terdiam. Benar, semua biaya rumah sakit Regan yang membayarnya, termasuk fasilitas ruangan rawat VIP yang sekarang Ghea tempati.

"Dia baik sama cewek gue."

Mulut Leo gatal mendengar jawaban Regan. Ingin sekali dia mengatai Regan untuk sadar diri. Atlana sudah memutuskan hubungan mereka sebelum pergi. Seharusnya bukan "cewek gue" tapi "mantan cewek gue".

Tapi apa daya, Leo tidak berani. Apalagi tidak ada teman-temannya. Dia bis mati diamuk Regan.

Larut dalam pikirannya, Leo dikejutkan oleh Regan yang tiba-tiba berdiri. Dia mendongak, menatap tubuh Regan yang menjulang.

"Mau kemana lo?"

"Gue ada urusan." Hanya itu jawaban Regan. Tanpa repot-repot menjelaskan panjang lebar, dia keluar dari ruangan itu.

Langkah kakinya membawanya ke taman rumah sakit. Dia duduk di salah satu kursi kayu panjang yang saling membelakangi.

Sebenarnya, saat berada di ruangan tadi, dia teringat akan pertama kali dia membawa Atlana ke rumah sakit. Saat itu, jantungnya berdetak dengan hebat. Entah karena takut kehilangan Atlana atau karena amarah yang mulai mengusai dirinya.

"Maafin Kakak ya, gak sempat angkat telpon kamu tadi. Tadi kakak lagi ada pasien. Kasian banget Lana, pasiennya."

Deg!

Lana?

Regan merasakan jantungnya berdebar tak normal. Lana? Itu seperti nama gadisnya. Ia sedikit menoleh kan kepalanya hingga melihat seorang perempuan berpenampilan layaknya seorang dokter duduk membelakanginya, sefang melakukan panggilan video. Sepertinya dokter itu baru saja duduk.

Regan mencoba untuk mengintip ke arah layar handphone, berusaha melihat wajah seorang yang dipanggil "Lana" itu. Tapi, dia tidak mendapatkan kesempatan.

"Dia cewek, cantik lagi. Korban tabrak lari. Untung masih bisa diselamatin. Hanya saja tangannya patah, sama cidera kakinya cukup serius." Dokter itu kembali berbicara.

"Aku kok tiba-tiba sedih ya, Kak, dengernya. Kasian banget."

Detak jantung Regan semakin menggila mendengar suara itu. Benar-benar suara milik gadisnya. Kembali ia coba mengintip, tapi masih belum bisa. Akhirnya dia memutuskan untuk tidak terpancing dan duduk tenang agar tidak menimbulkan kecurigaan.

"Iya, kasian banget. Kayaknya gak ada orang tua. Keluarganya dihubungi tapi lagi di luar kota. Untungnya teman-temannya datang. Jadi, dia gak sendiri."

"Aku jadi ingat teman aku yang ada di situ, Kak. Titipin salam buat pasien Kakak, ya. Bilangin semangat. Jangan menyerah. Hidup pasti ada aja masalahnya. Tapi, semuanya pasti akan ada akhirnya. Aku doa in dia cepat sembuh."

"Amiin. Kakak jadi tersentuh dengar omongan kamu. Nanti pasti Kakak sampai in kalau udah sadar."

"Oh ya, Kak. Hati-hati ya, di situ."

"Iya, Atlana. Udah beberapa kali kamu ngomong gitu."

Jantung Regan semakin tak terkendali. Atlana, itu nama gadisnya.

"Sering-sering telpon aku sama mama."

"Iya, Atlana Nayanika. Kamu jadi makin cerewet ya sejak Kakak tinggal."

Regan meneguk ludahnya. Darahnya berdesir hebat. Jantungnya, jangan ditanya lagi bagaimana cepatnya ia berdetak. Atlana Nayanika, itu gadisnya. Sudah pasti gadisnya.

Regan mencoba menenangkan dirinya dan tetap berusaha tenang. Dia beranjak dari duduknya, berjalan memutar hingga melewati depan dokter tersebut. Mata tajamnya mengarah pada dokter tersebut, tepatnya pada id yang dikenakan dokter yang ia ingat sebagai dokter ortopedi yang menangani Ghea.

Renata Harasta.

Nama yang Regan dapat, dan akan ia ingat. Regan melangkah ke parkiran, memasuki mobilnya lalu mengirimkan pesan singkat pada Leo.

Regan

Gue balik.

Setelah itu, dia mematikan ponselnya, lalu melajukan mobil meninggalkan rumah sakit.

***

Regan menatap beberapa informasi yang dibawakan Marvin padanya. Lelaki itu bergerak cepat mencari informasi mengenai dokter Renata Harasta.

"Atlana diangkat menjadi anak," gumam Regan. Dia bisa melihat dengan jelas foto gadisnya bersama dokter itu.

"Gue kesana," putus Regan. Dia akan menjemput gadisnya sendiri.

"Oke. Besok saya siapkan penerbangannya."

"Hm."

Marvin berpamitan pergi usai semua urusannya bersama Regan selesai. Regan memilih kembali ke rumah sakit. Tadi, Leo memberi kabar jika Ghea sudah sadar.

Regan tiba disana tepat ketika dokter Renata keluar dari ruangan Ghea bersama seorang suster. Dokter cantik itu tersenyum tipis ke arah Regan, yang hanya dibalas anggukkan kecil Regan.

"Kapan gue punya cewek secantik dokter Renata. Udah cantik, baik lagi." Kalimat itu memenuhi indra pendengaran Regan ketika masuk ke ruangan tersebut. Namun seperti biasa, Regan tak peduli. Cowok itu mendudukkan tubuhnya di samping Erteza yang tengah menatap serius ke arah Leo dan Ghea di depan sana.

"Eleh, sok sok an lo mau punya cewek kaya dokter Renata. Ngaca! Duit aja masih suka minta ke Regan," celetuk Jovan menanggapi Yudha. Sontak cowok itu langsung mendapat tatapan sinis dari Yudha.

"Mulut lo pengen gue lakban!"

"Gue yang lakban mulut lo berdua." Leo menatap kedua sahabatnya dengan tatapan tajam membunuh. Jovan dan Yudha seketika terdiam. Leo juga berbahaya jika sudah mengamuk.

"Oh ya, Gan. Lo— buseeet, tatapan lo, Za."

Erteza mengalihkan tatapannya ke arah Yudha. Membuat Yudha bersama Jovan terkekeh sambil menaikkan turunkan alisnya.

"Ciee... Cemburu lo ya?" ujar Yudha.

"Yo, kasi kursi buat Erteza, Yo. Kayaknya dia juga mau deket Ghea. Lo kan udah dari tadi," seru Jovan.

Erteza tetap diam melihat kelakuan dua sahabatnya. Hingga deritan kursi yang terdengar membuatnya berpaling. Ia menatap Leo yang berjalan mendekat.

"Sana gih! Gue mau balik bentar."

"Lho? Kok balik? Lo marah?" Jovan tak menyangka ucapannya membuat Leo ingin pulang.

"Apa sih lo anjing! Lo pikir gue cowok sensian dikit-dikit marah? Gue ada urusan penting." Leo meraih kunci motor berikut dengan jaket miliknya.

"Kirain lo marah. Tapi, lo mau kemana sih?"

"Bersih-bersih!"

Sontak jawaban Leo membuat Jovan dan Yudha sedikit terkejut. Erteza tak begitu memperhatikan Leo. Fokusnya hanya pada Ghea yang terbaring lemah. Dan Regan, dia hanya menatap kepergian Leo dengan segaris senyum samar di bibirnya. Dia paham "bersih-bersih" yang Leo maksud.

1
Syznkra_zeailin10
oh ya gak masalah Thor yang penting di beri penjelasan saya sudah bisa memahami dan memakluminya semangat terus sampai cerita ini tamat yaa☺️💪
Aquilaliza: makasih Kak... 🙏😊
total 1 replies
Athar Rizqi Al Ghifari
bagus
Anaya Nabila
kenapa gak jujur aja sih atlana
Syznkra_zeailin10
semakin membuat hati ku terpotek" kak thor sangat penasaran seperti nya banyak sekali misteri dan rintangan yang bakalan di lewati Regan dan atlana .. ayok kak jangan lama up nya aku selalu menunggu mu dengan setia 💪💪💪
Syznkra_zeailin10
Karya mu begitu menarik perhatianku author baik ku😻💪💪 semangat terus jangan lupa update setiap hari
Syznkra_zeailin10: sama" kak tapi update nya jangan lama ya ,😇
Aquilaliza: Makasih kak 😊
total 2 replies
Ita Purnama
Novel yang bagus 👍🥰
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!